BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan tentang
hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan
aktivitas sehari-hari di Desa Bonto Sunggu Kecamatan Gantarang Kabupaten
Bulukumba.
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Data Umum
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Desa Bonto Sunggu memiliki keadaan geografis dengan luas
wilayah 5.300.000 m2 meliputi lima dusun yaitu dusun Maccope,
dusun Maroanging, dusun Lembangnge, dusun Bontosunggu dan
dusun Katinro Jangang. Batas batas wilayah desa Bonto Sunggu
dari arah timur sampai barat merupakan jalur lalu lintas dengan
sebelah timur berbatasan dengan Desa Barombong, sebelah barat
Desa Paenre Lompoe, sebelah selatan Desa Bialo dan sebelah utara
Desa Bukit Tinggi dengan total jumlah penduduk 2910 jiwa.
2. Karakteristik Responden yang diteliti
a. Karakteristik Lansia
1) Usia Lansia
Karakteristik usia lanjut dapat dilihat pada tabel berikut :
Frekuensi
60-64
65-69
23
32
Persentase
(%)
28,4
39,1
53
70-74
Total
26
81
32,5
100,0
Frequency
laki-laki
Perempuan
28
53
Persentase
(%)
34,6
65,4
Total
81
100,0
54
Frekuensi
21-28
29-36
37-44
Total
17
29
35
81
Persentase
(%)
21,0
35,8
43,2
100,0
Frequency
laki-laki
Perempuan
9
72
Persentase
(%)
11,1
88,9
Total
81
100,0
55
8
13
38
22
Persentase
(%)
9,9
16,0
46,9
27,2
81
100,0
Frequency
Frequency
41
Persentase
(%)
50,6
56
PNS / Honorer
Wiraswasta
Petani
17
14
9
21,0
17,3
11,1
Total
81
100,0
65
7
5
4
Persentase
(%)
80,2
8,6
6,2
4,9
81
100,0
Frequency
Total
57
5.1.2
Data Khusus
1. Variabel Independen yang diteliti
a. Dukungan informasional
Tabel 5.8
Dukungan Informasional
Frequency
Tinggi
Rendah
60
21
Persentase
(%)
74,1
25,9
Total
81
100,0
Dukungan Penilaian
Frequency
Tinggi
Rendah
56
25
Persentase
(%)
69,1
30,9
Total
81
100,0
58
Frequency
Tinggi
Rendah
45
36
Persentase
(%)
55,6
44,4
Total
81
100,0
Frequency
Tinggi
Rendah
61
20
Persentase
(%)
75,3
24,7
Total
81
100,0
Frequency
Persentase (%)
Mandiri
Dibantu
56
25
69,1
30,9
59
Total
81
100,0
Dukungan
Informasiona
l
Kemandirian
Lansia
Mandiri
Dibantu
Tinggi
46
Rendah
10
Total
56
%
56,
8
12,
3
69,
1
14
11
25
%
17,
3
13,
6
30,
9
Total
n
60
74,1
21
25,9
81
100,
0
X2
P
Value
6,15
1
0,013
60
secara
statistik
terdapat
hubungan
antara
dukungan
5.14 Hubungan
Dukungan
Penilaian
dengan
Kemandirian Lansia di Desa Bonto Sunggu
Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba
Tahun 2015
Kemandirian Lansia
Dukungan
Penilaian
Mandiri
Dibantu
Tinggi
43
53,1
13
Rendah
13
16,0
12
Total
56
69,1
25
%
16,
0
14,
8
30,
9
X2
P
Value
4,97
6
0,026
Total
n
60
69,1
21
30,9
81
100,
0
hubungan
antara
dukungan
penilaian
dengan
61
Dukungan
Instrumenta
l
Kemandirian Lansia
Mandiri
Dibantu
Tinggi
37
45,7
9,9
Rendah
19
23,5
17
Total
56
69,1
25
21,
0
30,
9
Total
n
6
0
2
1
8
1
X2
P
Value
8,126
0,004
%
55,6
44,4
100,
0
62
statistic
terdapat
hubungan
antara
dukungan
Tinggi
Rendah
Total
Mandiri
Dibantu
59,3
13
16,0
60
75,3
9,9
12
14,8
21
69,1
25
30,9
81
24,7
100,
0
4
8
8
5
6
Total
X2
P
Valu
e
10,565
0,001
63
5.2 Pembahasan
5.2.1 Karakteristik responden yang diteliti
1. Karakteristik Lansia
a. Usia lansia
Pada hasil penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar lansia
berusia 65-69 tahun. Hasil serupa sesuai dengan penelitian
Pratikwo, 2011 bahwa umur- umur harapan hidup lansia
terbanyak berkisar antara 65-70 tahun, dimana pada usia
tersebut lansia masih mampu mentoleransi aktivitas sehari- hari
yang bisa dilakukan. Lansia di Desa Bonto Sunggu rata- rata
masih mampu mentoleransi aktivitas sehari- hari mereka.
b. Jenis kelamin
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar
lansia adalah berjenis kelamin perempuan 65,4 %. Hal serupa
sesuai dengan penelitian Novandhori,2013 yang menyatakan
bahwa responden lansia dalam penelitiannya adalah sebagian
besar perempuan karena perempuan cenderung tinggal
dirumah.
2. Karakteristik anggota keluarga yang memberi perawatan
a. Usia
64
dengan
usia
yang
merawat
akan
tetapi
bekerja.
Hal
ini
serupa
dengan
penelitian
65
meningkatkan
kualitas
hubungan
interpersonal
melalui
66
(2010)
menyatakan
bahwa
kehidupan
sosial
keluarga,
lansia
ikut
mendukung
kemampuan
keluarga
tetapi
ditentukan
oleh
aspek
waktu,
energi,
hubungan
interpersonal
melalui
peningkatan
di
Desa
Bonto
Sunggu
mendapatkan
dukungan
67
68
tidak
dibutuhkan
lagi
sehingga
dukungan
berupa
oleh
keluarganya
tetapi
mereka
mampu
69
yang
memfokuskan
keluarga
sebagai
sumber
70
mendukung
lansia
Triswandari, 2010).
Variabel dependen yang diteliti ( Kemandirian Lansia)
Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa 69,1% lansia
mandiri dalam aktivitasnya sehari- hari. Hasil penelitian serupa sama
dengan penelitian Triswandari, 2010 yang menyatakan bahwa 64,1%
lansia mandiri dalam aktivitas sehari- hari. Hal ini krena karakteristik
responden lansia rata- rata berusia 65-69 tahun dimana pada usia
tersebut lansia masih mampu mentoleransi aktivitas sehari- hari yang
dilakukan seperti mandi, makan, berjalan, memakai pakaian sendiri.
Beberapa ada yang tidak mandiri/ dibantu hal ini dikarenakan lansia di
Desa Bonto Sunggu ada yang mengalami gangguan fungsional seperti
nyeri sendi, pegal- pegal sehingga lansia mengalami ketergantungan
seperti tidak mampu naik turun tangga yang terkadang memerlukan
bantuan.
Buwana dalam Triswandari (2010) mengungkapkan bahwa
masalah aktivitas sehari- hari yang dialami lansia akan semakin
meningkat seiring bertambahnya usia dan khususnya pada orang yang
berumur diatas 85 tahun sedangkan menurut jenis kelamin tidak
5.2.4
71
72
73
74
karakteristik
respoden
sebagian
besar
75
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada hasil penelitian hubungan antara dukungan
keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas seharihari di Desa Bonto Sunggu Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
6.1.1 Ada hubungan dukungan informasional
keluarga
dengan
6.1.3
dengan
6.2 Saran
76
Dinas Kesehatan
Agar pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba dapat
menjadikan penelitian ini sebagai acuan dalam membuat program
untuk lansia yang melibatkan keluarga sehingga angka harapan
6.2.3
program
tentang
kemandirian
lansia
didalam