KWN Docs
KWN Docs
Oleh :
Nathaniel Ardy Perdana
(1102120227)
M. Zamzam Anshori
(1102120233)
Devi Trisnawati
(1102120234)
Nur Atikah
(1102120237)
(1102120238)
Muthia Bianda
(1103120217)
TI 36 01
Fakultas Rekayasa Industri
Universitas Telkom
2015
Sejarah perumusan Pancasila ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan di kemudian hari kepada
bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September 1944, di
depan Parlemen Tokyo.
Menjelang akhir tahun 1944 bala tentara Jepang secara terus menerus menderita kekalahan perang dari
sekutu. Hal ini kemudian membawa perubahan baru bagi pemerintah Jepang di Tokyo dengan janji
kemerdekaan yang di umumkan Perdana Mentri Kaiso tanggal 7 september 1944 dalam sidang istimewa
Parlemen Jepang (Teikoku Gikai) ke 85. Janji tersebut kemudian diumumkan oleh Jenderal Kumakhichi
Haroda tanggal 1 maret 1945 yang merencanakan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Struktur anggota BPUPKI yaitu :
Ketua
Ketua Muda
Ketua Muda
Anggota
Sidang BPUPKI :
Sidang pertamanya dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1 Juni 1945, untuk merumuskan falsafah dasar
negara bagi negara Indonesia.
Usulan dari Mr. Muh Yamin secara lisan (29 Mei 1945) :
1.
2.
3.
4.
5.
Perikebangsaan
Perikemanusiaan
Periketuhanan
Perikerakyatan
Kesejahteraaan Rakyat
Usulan dari Mr. Muh Yamin secara tertulis (29 Mei 1945) :
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme atau perikemanusiaan
Mufakat atau demokrasi
Kesejahteraan sosial
Ketuhanan yang berkebudayaan
Pada akhir pidatonya Soekarno menambahkan bahwa kelima asas tersebut merupakan satu kesatuan utuh
yang disebut dengan Pancasila, diterima dengan baik oleh peserta sidang. Oleh karena itu, tanggal 1 Juni
1945 diketahui sebagai hari lahirnya Pancasila.
Pada sidang BPUPKI yang pertama ini, juga dibentuk Panitia Kecil yang juga disebut Panitia Sembilan,
yang terdiri dari :
Ir. Soekarno
Drs. Mohammad Hatta
K.H. Wachid Hasjim
Mr. A.A. Maramis
Abdul Kahar Muzakar
Abikoesno Tjokrosoejoso
Agus salim
Mr. Achmad Soebarjo
Mr. Muhammad Yamin
Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan mengadakan rapat dan menghasilkan Jakarta Charter.
Didalamnya terdapat rumusan dasar negara yang kelak akan menjadi dasar negara Republik Indonesia
setelah mengalami perubahan tujuh kata dalam dasar yang pertama, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah upacara proklamasi kemerdekaan, datang berberapa utusan dari
wilayah Indonesia Bagian Timur. Yang terdiri dari :
Mereka semua berkeberatan dan mengemukakan pendapat tentang bagian kalimat dalam rancangan
Pembukaan UUD yang juga merupakan sila pertama Pancasila sebelumnya, yang berbunyi, Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Pada tanggal 18 Agustus 1945,
Hatta lalu mengusulkan mengubah tujuh kata tersebut menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dan akhirnya bersamaan dengan penetapan rancangan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 pada
Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila pun ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia, yang
berbunyi sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
Rumusan inilah yang kemudian dijadikan dasar negara sampai sekarang bahkan hingga akhir perjalanan
bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia bertekad bahwa Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat diubah
oleh siapapun, termasuk oleh MPR hasil Pemilu. Jika merubah dasar negara Pancasila sama dengan
membubarkan negara hasil proklamasi.