Anda di halaman 1dari 7

KECELAKAAN DALAM KERJA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja


yang Dibimbing oleh Dr. Hary Suswanto, S.T., M.T.

Oleh :

FARIKH SAIFUDDIN

140533601884

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
September 2015

KECELAKAAN DALAM KERJA


A. PENGERTIAN KECELAKAAN KERJA
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi pekerja atau teknisi sangat diperlukan ketika
sedang bekerja. Namun tidak hanya untuk subyek pekerja (manusia) saja, tetapi K3 juga
penting untuk obyek (material) yaitu benda-benda yang dikenai pekerjaan, alat-alat serta
lingkungan tempat bekerja. Oleh karena itu sangat diperlukan kepedulian manusia sebagai
personil yang bisa berperan aktif dalam mewujudkan keselamatan dan kesehatan kerja.
Dalam setiap melakukan suatu pekerjaannya manusia tidaklah pernah lepas dari resiko
kecelakaan kerja baik yang bersifat sengaja maupun yang tidak disengaja.
Menurut Sumamur(1996) kecelakaan didefinisikan sebagai kejadian tak terduga dan tidak
diharapkan. Tidak terduga oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur
kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Sedangkan kecelakaan akibat kerja adalah
kecelakaan berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini dapat
berarti bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan
pekerjaan. Kecelakaan menurut asuransi kecelakaan kerja adalah suatu resiko kecelakaan yang
dialami oleh tenaga kerja pada saat melakukan pekerjaan atau tugas, baik secara langsung
maupun tidak langsung yang dapat mengakibatkan bencana kematian, cacat, atau penyakit yang
timbulkan sehubungan dengan hubungan kerja
H.W Heinrich Dengan Teori Dominonya menggolongkan penyebab kecelakaan menjadi
dua, yaitu :
1. Unsafe Action (Tindakan Tidak Aman)
Unsafe Action adalah suatu tundakan yang memicu terjadinya suatu kecelakaan
kerja. Contohnya adalah tidak mengenakan masker, merokok di tempat yang rawan terjadi
kebakaran, tidak mematuhi peraturan dan larangan K3, dan lain-lain. Tindakan ini bisa
berbahaya dan menyebabkan terjadinya kecelakaan.
2. Unsafe Condition (Kondisi Tidak Aman)
Unsafe Condition berkaitan erat dengan kondisi lingkungan kerja yang dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan. Banyak ditemui bahwa terciptanya kondisi yang tidak
aman ini karena kurang ergonomis. Unsafe condition ini contohnya adalah lantai yang
licin, tangga rusak, udara yang pengap,pencahayaan kurang, terlalu bising, dan lain-lain.
Menurut data dari ILO Unsafe action (tindakan tidak aman) lebih besar faktor
kecelakaannya yaitu = 80% faktor kecelakaan, dibandingkan dengan Unsafe condition (kondisi
tidak aman) yang hanya cuma sejumlah = 20% faktor kecelakaan.
B. MACAM MACAM KECELAKAAN KERJA
Kecelakaan kerja dapat terjadi kapanpun, adapun macam-macam kecelakaan kerja yang
sering terjadi adalah sebagai berikut :
Orang jatuh
Terpukul benda jatuh
Tersentuh / terpukul benda yang tidak bergerak
Terjepit diantara dua benda
Gerakan yang di paksakan
Terkena suhu yang ekstrem
Tersengat arus listrik
Terkena bahan bahan berbahaya atau radiasi
Lain lain kecelakaan yang tidak termasuk golongan ini.
Penyebab kecelakaan kerja dibagi menjadi tiga faktor yaitu :
1. Faktor manusia
2. Faktor alat / material

3. Faktor alam
Untuk penjelasan selanjutnya adalah kecelakaan yang diakibatkan oleh manusia dan alat.
C. KECELAKAAN KARENAFAKTOR MANUSIA
Manusia yang dimaksud adalah semua orang yang ikut menentukan dan atau bekerja di
suatu area kerja. Seperti contoh : Eksekutif, Enginer, Manager, Supervisor dan Pekerja. Dimana
manusia sering menjadi pelaku atau korban dari terjadinya kecelakaan kerja yang bisa
menyebabkan luka berat bahkan bisa sampai mati.
Hal ini disebabkan oleh faktor personal, antara lain :
1. Kurang Kemampuan
Kurang kemampuan manusia itu dibagi menjadi dua yaitu :
a. Secara fisik
Kurang kemampuan secara fisik seperti kurang tinggi, berat badan yang
kurang, penglihatan dan pendengaran yang kurang dan lain-lain. Apabila
seseorang itu kurang tinggi terkadang untuk mengambil barang-barang diatas
lebih sulit akibatnya terkadang terjadi kecelakaan yang tidak diduga.
b. Secara Mental
Kurang kemampuan secara mental ini terkadang didapatkan dari pengalaman
yang pernah terjadi atau sudah bawaan, misal pelupa, galau, lamban, kurang
tangkas dan lain-lain. Misal seperti perasaan galau, perasaan galau ketika bekerja
dapat mengganggu konsentrasi kerja, akibatnya kerja kurang maksimal dan
terkadang bisa mengakibatkan terjadinya suatu kecelakaan dalam kerja.
2. Kurang Pengetahuan
Kurang pengetahuan dalam bekerja menjadi masalah juga, karena dikhawatirkan
nanti bisa mengakibatkan kecelakaan dalam bekerja. Adapun kecelakaan yang
diakibatkan oleh kurang pengetahuan diantaranya kurang memahami pekerjaan.
Jika seseorang kurang memahami pekerjaan yang ditekuninys akibatnya bisa
terjadi kecelakaan yang tidak diduga. Dalam menjalankan mesin-mesin dan peralatan
otomotif diperlukan pengetahuan yang cukup oleh teknisi. Apabila tidak maka dapat
menjadi penyebab kecelakaan kerja.
3. Kurang Keterampilan
Dalam dunia keteknikan apabila kemampuan pengetahuan teknisi baik tetapi
kurang terampil dalam bekerja dikhawatirkan nanti dapat terjadi kecelakaan yang
diakibatkan kurangnya keterampilan, oleh karena itu keterampilan teknisi juga harus
baik agar bisa menghindari terjadinya kecelakaan.
Setelah kemampuan pengetahuan teknisi baik, maka diperlukan latihan secara
terus-menerus. Hal ini untuk lebih selalu mengembangkan ketrampilan guna semakin
meminimalkan kesalahan dalam bekerja dan mengurangi angka kecelakaan kerja. Di
dunia keteknikan, kegiatan latihan ini sering disebut dengan training.
4. Bermain-main
Karakter seseorang yang senang bermain-main dalam bekerja, bisa menjadi salah
satu penyebab terjadinya kecelakaan. Demikian pula ketika bekerja sering tergesa-gesa
dan salah bertindak juga bisa mengakibatkan kecelakaan kerja. Oleh karena itu dalam
melakukan pekerjaan sebaiknya dilaksanakan dengan teliti, hati-hati dan cermat agar
kemungkinan terjadinya kecelakaan itu bisa diminimalisir. Terlebih lagi pekerjaan
yang dilakukan dengan ketelitian, kesabaran dan kecermatan tidak bisa dilakukan
hanya dengan main-main saja.
5. Stress
Pekerjaan yang dilakukan dalam keadaan yang kurang stabil dapat mengakibatkan
kurang maksimalnya suatu pekerjaan tersebut. Stress salah satu penyebab kurang

maksimalnya pekerjaan dan bahkan bisa berakibat kecelakaan kerja. Stress dibagi
menjadi dua
a. Stress secara fisik
Diantaranya lelah karena beban tugas, kurang istirahat dan dalam pengaruh
obat-obatan.
b. Stress secara mental
Diantaranya emosi, lelah pikiran, penyakit yang mengganggu pikira dan
frustasi.

D. KECELAKAAN KARENA FAKTOR ALAT / MATERIAL


Kondisi suatu peralatan baik itu umur maupun kualitas sangat mempengaruhi terjadinya
kecelakaan kerja. Alat-alat yang sudah tua kemungkinan rusak itu ada. Apabila alat itu sudah
rusak, tentu saja dapat mengakibatkan kecelakaan. Contohnya adalah :
Perpipaan yang sudah tua.
Alat-alat safety yang sudah rusak.
Adapun kecelakaan yang diakibatkan oleh Alat / Material diantaranya :
1. Tempat Kerja
Tempat kerja yang digunakan untuk bekerja harus memenuhi syarat-syarat
keselamatan kerja, seperti ukuran ruangan tempat bekerja, penerangan, suhu ruangan,
ventilasi udara, kebersihan lantai dan ruangan, kelistrikan, gudang dan lain-lain.
Jika tempat kerja tidak memenuhi persyaratan keselamatan kerja, kemungkinan
kecelakaan kerja itu bisa saja terjadi, akan tetapi jika tempat kerja tersebut memenuhi
persyaratan tempat kerja yang layak agar keselamatan kerja terjaga kemungkinan
kecelakaan kerja itu terjadi sangat kecil.
2. Kondisi Peralatan
Apabila tempat kerja sudah memenuhi persyaratan keselamatan kerja, sekarang
ditinjau dari kondisi peralatan tempat kerja tersebut. Apabila ada yang rusak atau
bermasalah kemungkianan kecelakaan kerja itu bisa saja terjadi.
Mesin-mesin dan peralatan kerja yang ada pada tempat kerja pada dasarnya bisa
saja menjadi sumber terjadinya kecelakaan kerja. Misalnya karena mesin atau peralatan
yang berputar, bergerak, bergesekan, bergerak bolak-balik, sabuk yang berjalan, roda
gigi yang bergerak serta peralatan lainnya.
Apabila mesin-mesin tersebut sudah tidak layak pakai maka diharapkan untuk
menggantinya dengan mesin yang baru, agar bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan
kerja, karena mesin dan peralatan yang potensial yang sudah rusak atau tidak layak
pakai bisa menyebabkan kecelakaan kerja. Agar tidak membahayakan operator maka
operator tersebut diberi pelindung agar aman dari kecelakaan yang diakibatkan kondisi
peralatan.
3. Bahan dan peralatan yang bergerak
Pemindahan barang-barang yang berat atau yang berbahaya (mudah meledak,
pelumas, dan lainnya) dari satu tempat ke tempat yang lain sangat memungkinkan
terjadi kecelakaan kerja. Untuk menghindari kecelakaan kerja tersebut terjadi, maka
perlu dilakukan pemikiran dan perhitungan yang matang, baik metode
memindahkannya, alat yang digunakan, jalur yang akan di lalui dan siapa yang bisa
memindahkan.
Untuk bahan dan peralatan yang berat diperlukan alat bantu seperti forklift. Orang
yang akan mengoperasikan alat bantu ini harus mengerti benar cara menggunakan
forklift, karena jika tidak, kemungkinan akan timbul kesalahan bisa terjadi dan bisa
mengancam keselamatan lingkungan maupun tenaga kerja lainnya.
4. Transportasi

Kecelakaan yang diakibatkan oleh penggunaan alat transportasi juga cukup


banyak. Bisa saja dari penggunaan alat yang tidak tepat, beban yang berlebihan, jalan
yang kurang baik, (turunan, licin, sempit, berbelok-belok, bergelombang), kecepatan
kendaraan yang berlebihan, penempatan beban yang berlebihan, semua itu bisa
berpotensi untuk terjadinya kecelakaan kerja.
Upaya untuk menanggulangi terjadinya kecelakaan kerja akibat transportasi
adalah dengan cara menggunakan transportasi yang baik, berhati-hati ketika
menggunakan alat transportasi untuk berkendara, mematuhi tanda-tanda yang ada pada
jalan, menyediakan jalur khusus untuk kendaraan bermuatan berat, pembatasan
kecepatan dan melaksanakan operasi sesuai dengan standart operational procedure
(SOP).
Apabila semua upaya itu bisa dilaksanakan dengan baik dan benar maka
kemungkinan kecelakaan terjadi sangat kecil.
5. Alat
Alat disini yang dimaksudkan adalah alat yang kurang memadai atau
ketidakcukupan ketersediaan. Misal seperti helm, sarung tangan, sepatu, masker, sabuk
pengaman (bagi pekerja yang bekerja di bangunan) dan lain-lain. alat seperti itu sangat
dibutuhakan dalam pekerjaan, agar bisa menghindari terjadinya kecelakaan kerja.
Apabila alat-alat tersebut tidak tersedia maka kemungkinan bisa saja terjadi
kecelakaan kerja.
E. AKIBAT TERJADINYA KECELAKAAN
Akibat terjadinya kecelakaan adalah sebagai berikut :
1. Cidera atau kerusakan
Akibat yang diderita manusia tidak terbatas pada luka atau cidera, akan tetapi
meliputi penyakit akibat kerja. Perlu diingat bahwa luka dan penyakit akibat kerja
adalah akibat kecelakaan, tetapi tidak semua kecelakaan adalah penyakit akibat kerja.
(Depnaker, 1997)
2. Biaya
Akibat akhir suatu kecelakaan sering kali dihubungkan dengan besar biaya atau
biasa disebut besar kerugian kerugian, baik kerugian terhadap kerugian maupun
terhadap finansial. Biaya biasanya dklasifikasikan sebagai biaya yang diasuransikan.
a. Pengeluaran medis
Biaya perawatan medis untuk cidera/penyakit akibat kerja ditanggung sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan oleh pemerintah,
b. Kompensasi karyawan, penggantian asuransi yang dibayarkan atas cacat, dan
kematian.
Kompensasi yang dibayarkan pada karyawan yang mengalami cacat akibat
kecelakaan kerja atau pihak ahli warisnya dari perusahaan asuransi diatur oleh
peraturan pemerintah.
F. PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA
Berdasarkan teori domino effect penyebab kecelakaan kerja H.W. Heinrich, maka terdapat
berbagai upaya untuk mencegah kecelakaan kerja di tempat kerja, antara lain :
1. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pengendalian Bahaya Di Tempat Kerja:
Pemantauan dan Pengendalian Kondisi Tidak Aman
Pemantauan dan Pengendalian Tindakan Tidak Aman
2. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pembinaan dan Pengawasan :
Pelatihan dan Pendidikan
Konseling dan Konsultasi

Pengembangan Sumber Daya ataupun Teknologi


3. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Sistem Manajemen :
Prosedur dan Aturan
Penyediaan Sarana dan Prasarana
Penghargaan dan Sanksi
G. GAMBAR KESELAMATAN KERJA

ket : utamakan keselamatan

ket : bekerjalah dengan


berhati-hati agar selamat

DAFTAR RUJUKAN
Suryanto. Joko. (Online) (https://jhoeco.blogspot.co.id/penyebab-terjadinya-kecelakaankerja.html) diakses 15 september 2015
Labib. Ahmad. 2012. (Online) (https://healthsafetyandenvirontment.blogspot.co.id/faktorpenyebab-kecelakaan-kerja.html) diakses 15 september 2015
Mulana. Risman .2014. (Online) (https://freshgetlookout.blogspot.co.id/faktor-faktorpenyebab-kecelakaan-kerja.html) diakses 16 september 2015
12349860. 2009. (pdf)
Yulpan.
2012.
(Online)
(https://makalahk3tentangsebab-sebabkecelakaankerjayulpanblog.html) diakses 16 september 2015

Anda mungkin juga menyukai