Anda di halaman 1dari 1

2.

Bab ke 2 adalah bab yang berjudul prasangka dan worldview. Bab ini membahas tentang
hubungan antara bagaimana prasangka akan membentuk worldview kita. Manusia adalah makhluk yang
pengetahuannya terbatas sehingga manusia tidak dapat mengerti tentang segala hal yang ada. Oleh karena
untuk berpikir atau bernalar tentang sesuatu, maka manusia harus berasumsi hal tertentu tentang realitas
yang ada di dunia. Di dalam setiap filosofi hidup yang ada terdapat asumsi dasar tertentu tentang apa
yang nyata dan yang benar. Semua orang mempunyai asumsi atau prasangka tentang bagaimana mereka
menerima kenyataan yang ada di dunia. Di dalam berbagai macam pandangan yang ada di dunia, yang
asumsi utama yang ada adalah pernyataan bahwa alam itu seragam, bahwa sekarang akan selalu sama
seperti dahulu. Faktanya, pernyataan ini adalah prasayarat dari metodologi penelitian yang sering kita
jumpai, meskipun nyatanya, asumsi ini tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Science atau ilmu
pengetahuan bekerja didasarkan pada kepercayaan pada keseragaman alam meskipun hal tersebut tidak
memperhitungkan itu. Pengandaian atau asumsi atas ilmu, logika, maupun moralitas bukanlah objek dari
alam semesta. Mereka hanya dimiliki oleh individual-individual yang memegang hal tersebut agar hal
tersebut menjadi nyata. Mereka(pengandaian/asumsi) hanyalah sebuah prasangka yang diasumsikan oleh
iman/kepercayaan mereka. Untuk berpikir tentang subjek apapun, masing-masing dari kita harus
berprasangka tentang eksistensi dari suatu prasayarat tertentu dalam rangka untuk membentuk suatu
peryataan atau premis yang nantinya akan kita tarik sebagai suatu kesimpulan. Karena prasangka terletak
pada inti keyakinan kita tentang realitas, maka mereka harus diidentifikasi. Salah satu contoh prasangka
yang ada pada beberapa keyakinan di dunia adalah keyakinan bahwa Tuhan telah menampakan dirinya
sendiri dengan wujud manusia pada keyakinan kristiani dan keyakinan bahwa tidak ada Tuhan atau
sosok-sosok lainnya pada keyakinan atheism.
Prasangka ada di setiap inti dari worldview. Nah apa sebenarnya worldview itu?

Anda mungkin juga menyukai