Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI

JUMAT, 25 JANUARI 2013

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN


I. PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN DAN USAHANYA
1. Pengertian dan Karakteristik Persekutuan
1.1. Pengertian Persekutuan
Persekutuan (Partnership) adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan) atau lebih
untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan
keuntungan atau laba.
Didalam persekutuan pemisahan pemilik dan manajemen hampir tidak ada, namun demikian
penyelenggaraan akuntansi harus berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang diatur oleh
prinsip-prinsip yang lazim. Dari segi akuntansinya, persekutuan sebagai suatu unit usaha
harus dianggap mempunyai kedudukan terpisah dengan para pemiliknya.

a.
b.

c.

d.

e.

1.2. Karakteristik Persekutuan


Secara umum ada 5 yang menjadi karakteristik persekutuan yaitu :
Berusaha Bersama-sama (Mutual Agency)
Setiap anggota merupakan agen dari pada persekutuan untuk mencapai tujuan usahanya
Jangka waktu terbatas (Limited life)
Persekutuan tetap ada selama orang-orang (badan-badan) yang mengadakan persekutuan itu
ada dan masing-masing masih tetap menghendakinya. Setiap perubahan yang berhubungan
dengan maksud mengkahiri penjanjian dari para anggota berarti membubarkan persekutuan.
Penarikan modal atau kaitan seorang anggota otomatis membubarkan persekutuan.
Tanggung jawab tidak terbatas (Unlimited Liability )
Tangung jawab seorang anggota terbatas pada jumlah yang ditanam di dalam usaha
persekutuan. Apabila di dalam keadaan tertentu persekutuan tidak dapat membayar hutanghutangnya karena jumlah kekayaan tidak cukup, maka kreditur berhak menagih pada salah
satu seorang dari anggota persekutuan tersebut.
Memiliki suatu bagian/hak di dalam persekutuan (Ownership of an Interest in a Partnership)
Kekayaan yang ditanam di dalam perusahaan tidak lebih dari hak milik yang terpisah dari
anggota yang menjadi kekayaan persekutuan. Anggota yang menanamkan kekayaan ke
dalam persekutuan berarti menyerahkan haknya untuk mengusahakan dan menggunakan
kekayaannya itu, dan sepenuhnya rela untuk dipakai guna mencapai tujuan-tujuan
persekutuan. Hak yang diberikan kepada persekutuan ini memberikan hak yang sama dengan
anggota lainnya untuk memimpin dan menjalankan usaha persekutuan.
Pengembalian bagian keuntungan persekutuan
Setiap anggota mendapat bagian dari keuntungan persekutuan. Suatu persetujuan yang dibuat
untuk membagi keuntungan itu sendiri, tidak merupakan suatu bentuk persekutuan.
2. Bentuk-Bentuk Persekutuan dan Perjanjian dalam Persekutuan

2.1. Bentuk-Bentuk Persekutuan


Persekutuan dapat diklasifikasikan ke dalam :
a. Persekutuan Perdagangan
Adalah persekutuan yang usaha pokoknya adalah pembuatan, pembelian, dan penjualan
barang dagangan.
b. Persekutuan Jasa-jasa
Adalah persekutuan yang bertujuan untuk memberikan jasa-jasa karena keahliannya,
misalnya persekutuan antara akuntan, advokat dll.
Selain itu persekutuan dapat pula dibedakan antara :
a. Persekutuan Umum
Adalah suatu bentuk persekutuan dimana semua anggotanya dapat bertindak atas nama
perusahaan dan kepadanya dapat diminta pertanggung jawaban atas kewajiban-kewajiban
persekutuan. Masing-masing anggota disebut sekutu umum.
b. Persekutuan Terbatas
Suatu persekutuan dimana aktivitas angota tertentu dibatasi dan sebaliknya tanggung jawab
masing-masing anggota akan dibatasi samapi jumlah tertentu, yang mungkin sejumlah
investasi yag telah diberikannya. Angota tersebut disebut sekutu terbatas.
c. Join Stock Companies
Adalah bentuk persekutuan dimana struktur modalnya berupansaham-saham yang dapat
dipindah tangankan. Perpindahan hak atas saham-saham tersebut tidak boleh mengganggu
kontinuitas usaha persekutuan. Tanggung jawab para anggota tidak terbatas seperti halnya
pada persekutuan umum.
2.2. Perjanjian Dalam Persekutuan
Dalam persekutuan tentu harus da perjanjian sebagai dasar pijakan pembentukan persekutuan
tersebut. Pada perjanjian persektuan berisi tentang, nama persekutuan, anggota, tanggal
berdiri, sifat serta bidang usaha, dan beberapa hal yang harus ada yaitu a;
Besarnya investasi dari masing-masing anggota
Hak dan kewajiban anggota
Buku-buku catatan dan laporan keuangan
Pembagian keuntungan
Hal-hal khusus yang menyangkut masalah pembebanan dan penerimaan imbalan jasa
tertentu diantara para anggota.
Penarikan kembali modal yang disetor
Asuransi jiwa kematian salah satu anggota
Penyelesaian apabila ada perselisihan ddiantara para anggota dan lain-lain.
2.3. Penyertaan Modal dalam Persekutuan
Proses akuntansi yang spesifik pada persekutuan adalah masalah pencatatan
pengakuan dan pengukuran milik atau penyertaan (hak) masing-masing anggota dalam
persekutuan. Hak masing-masing angota diikhtisarkan dalam rekening modal masing-masing
anggota sekutu.
2.3.1. Pembentukan Awal Persekutuan
Contoh :
Tuan Petruk, Gareng dan Semar sepakat mendirikan sebuah persekutuan dengan investasi
masing-masing sebesar Rp. 7.500.000, Rp. 6.000.000 dan Rp. 8.000.000. dalam persekutuan
tersebut mereka sepakat untuk melakuka pembagian keuntungan dengan perbandingan yang

sama. Pada tahun pertama persekutuan mendapat keuntungan sebesar Rp. 3.000.000,-.
Pencatatan atas modal dan kuntungan masing-masing sekutu adalah sebagai berikut :
Modal Petruk
Modal gareng
Modal Semar
Kekayaan Bersih Keterangan
7.500.000
6.000.000
8.000.000
21.500.000 Investasi awal
1.000.000
1.000.000
1.000.000
3.000.0000 Keuntungan
8.500.000
7.000.000
9.000.000
24.500.000

Bentuk jurnal yang dibuat adalah :


Uraian
Kas
Modal Gareng
Modal Petruk
Modal Semar
Laba Rugi
Pribadi Gareng
Pribadi Petruk
Pribadi Semar

D
21.500.000

K
7.500.000
6.000.000
8.000.000

6.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000

Apabila persekutuan tersebut menderita kerugian kerugian sebesar Rp. 18.000.000, dengan
porsi pembagian rugi di bagi dengan perbandingan yang sama, maka :
Modal Petruk
Modal gareng
Modal Semar
Kekayaan Bersih Keterangan
7.500.000
6.000.000
8.000.000
21.500.000 Investasi awal
(6.000.000)
(6.000.000)
(6.000.000)
(18.000.0000) Rugi
1.500.000
0
2.000.000
3.500.000
Pada saat persekutuan akan dilkuidasi, maka Gareng tidak akan mendapatkan pengembalian
modal karena modal tersebut sudah habis untuk membayar kerugian persekutuan, sedangkan
Petruk dan Semar akan mendapatkan pengembalian sebesar sisa masing-masing modal
setelah di potong dengan kerugian persekutuan.
2.3.2. Pembentukan dengan Menggabungkan Perusahaan yang Sudah Berjalan
Dalam kasus ini ada dua permasalahan yang bisa timbul yaitu yaitu :
1. Apabila persekutuan akan melanjutkan pembukuan dari salah satu perusahan yang
sudah ada atau membentuk pembukuan tersendiri.
2. Apakah perubahan atau penilaian tertentu terhadap posisi aktiva, hutang dari masingmasing perusahaan yang akan digabungkanperlu diadakan atau tidak perlu diadakan.

Contoh :
Tuan Petruk, dan Gareng masing-masing sepakat untuk membentuk persekutuan

Petruk telah memiliki perusahaan yang sudah berjalan, dimana Gareng bermaksud akan
menggabungkan diri ke dalam perusahaan tersebut dengan setoran modal Gareng
sebesar
Rp. 10.000.000,-.
Adapaun neraca perusahaan yang dimiliki oleh Petruk adalah :
PETRUK
NERACA, PER 31 DESEMBER 2007
URAIAN

D
4,500,000
12,000,000
(1,200,000)
14,000,000
1,500,000
5,000,000
15,000,000

Kas
Piutang Dagang
Cadangan Kerugian Piutang
Persediaan Barang Dagangan
Suplies Kantor
Peralatan Kantor
Kendaraan
Akumulasi Penyusutan
Pralatan
2,000,000
Akumulasi peyusutan
Kendaraan
4,500,000
Hutang
37,300,000
Modal Petruk
20,000,000
Jumlah ..
57,300,000
57,300,000
Dalam pembentukan persekutuan tersebut ke dua belah pihak sepakat dengan perjanjian
sebagai berikut :
1. Uang kas diambil seluruhnya oleh Petruk
2. Dari seluruh piutang dagang yang ada, sebesar Rp 4.000.000 dianggap tidak bisa
tertagih dan cadangan kerugian ditetapkan sebesar Rp. 10% dari saldo piutang yang
baru.
3. Setelah diadakan penilian kembali terhadap persediaan barang dagangan berdasarkan
harga pasar, nilai persediaan menjadi Rp. 18.000.000
4. Kendaraan dinilai sebesar Rp. 20.000.000 tetapi telah disusutkan sebesar 50%,
sehingga menjadi Rp. 10.000.000
5. Good wil diberikan kepada Petruk atas prestasi perusahaannya sebesar Rp.
15.000.000

Persekutuan yang baru dibentuk melanjutkan pembukun yang sudah ada


a. Mencatat penilaian kembali berbagai macam aktiva :
Cadangan Kerugian piutang 800.000
Persediaan Barang Dagangan .. 4.000.000
Akumulasi Peny. Kendaraan 4.500.000
Good Will 15.000.000
Piutang Dagang .. 4.000.000
Kendaraan ... 5.000.000

Modal Petruk 15.300.000


Mencatat Setoran Modal Gareng
Kas 10.000.000
Modal Gareng .. 10.000.000
c. Mencatat pengambilan uang kas oleh Petruk
Modal Petruk 4.500.000
Kas . 4.500.000
Pencatatan dengan membentuk buku-buku baru tersendiri
a. Mencatata kekayaan Petruk sebagai setoran modal
Piutang dagang . .. 14.000.000,Persed. Brg. Dagangan 18.000.000
Suplies kantor . 1.500.000
Peralatan Kantor 5.000.000
Kendaraan ... 10.000.000
Goodwil . 15.000.000
Cadangan Kerugian .
400.000,Hutang . 37.300.000
Modal Petruk 25.800.000
b. Mencatat setoran modal Gareng
Kas 10.000.000
Modal Gareng .. 10.000.000
b.

Maka neraca persekutuan Petruk dan Gareng dalah sebagai berikut :


PERSEKUTUAN PETRUK DAN GARENG
NERACA, PER JANUARI 2008
URAIAN
Kas
Piutang Dagang
Cadangan Kerugian Piutang
Persediaan Barang Dagangan
Suplies Kantor
Peralatan Kantor
Kendaraan
Akumulasi Penyusutan
Pralatan
Akumulasi peyusutan
Kendaraan
Goodwill
Hutang
Modal Gareng
Modal Petruk
Jumlah ..

D
10,000,00
0
14,000,000
(400.00)
18,000,000
1,500,000
5,000,000
10,000,000

0
0
15.000.000

73.100.000

37,300,000
10.000.000
25,800,000
73.100.000

1.
2.
3.
4.
5.
6.

2.4. Pembagian Laba dalam Persekutuan


Dalam perjanjian pembentukan persekutuan biasanya dicantumkan tata cara pembagian
laba bagi para anggota sekutu. Tetapi apabila tata cara ini tidak terdapat dalam perjanjian,
maka pembagian laba bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :
Laba dibagi sama
Dengan perbandingan atas dasar kesepakatan bersama
Dengan perbandingan penyertaan modal
Mula-mula ditentukan bunga modal dari masing-masing anggota, selebihnya di bagi atas
dasar perjanjian.
Mula-mula diberikan gaji sebagai pemilik dan bonus kepada anggota yang aktif bekerja,
sisanya dibagi atas dasar perjanjian.
Mula-mula ditetpkan bunga modal dari angota, kemudian gaji untuk anggota-angota yang
dianggap berjasa sisanya dibagi atas dasar perjanjian.

Contoh :
Petruk, Gareng dan Semar telah mendirikan sebuah perusahaan bersama, pada akhir tahun
2007, perusahaan tersebut mendapatkan laba sebesar Rp. 30.000.000,-. Pada akhir tahun 2007
komposisi modal dan prive masingmasing sekutu adalah sebagai berikut :
Modal Petruk
01 Jan
01 Juli

Setoran
Setoran

2.500.000
3.500.000

Setoran
Setoran

2.000.000
2.000.000

Setoran
Setoran

3.000.000
5.000.000

Modal Gareng
01 Jan
01 Mei
Modal Semar
01 Jan
01 Agustus

1. Berdasarkan kesepakatan bersama laba akan di sama


Pencatatannya adalah sbb :
Laba Rugi . Rp. 30.000.000,Pribadi Petruk Rp. 10.000.000
Pribadi Gareng .. Rp. 10.000.000
Pribadi Semar Rp. 10.000.000
2. Disetujui laba dibagi dengan perbandingan
10 bag utk Petruk, 8 Bag untuk Gareng dan 12 bag untuk Semar (10:8:12)
Laba Petruk 10/30 x 30.000.000 = 10.00.000
Laba Gareng 8/30 x 30.000.000 = 8.000.000
Laba Semar 12/30 x 30.000.000 = 12.000.000

Laba Rugi . Rp. 30.000.000,Pribadi Petruk Rp. 10.000.000


Pribadi Gareng .. Rp. 8.000.000
Pribadi Semar Rp. 12.000.000
3. Pembagian didasarkan pada jumlah penyertaan modal
a. Sesuai dengan perbandingan jumlah modal awal
Nama Sekutu
Petruk
Gareng
Semar
Jumlah

Saldo Modal Awal


2.500.000
2.000.000
3.000.000
7.500.000

Rasio Pembagian Hak atas laba


25/75x30.000.000
10.000.000
20/75x30.000.000
8.000.000
30/75x30.000.000
12.000.000
75/75x30.000.000
30.000.000

Laba Rugi . Rp. 30.000.000,Pribadi Petruk Rp. 10.000.000


Pribadi Gareng .. Rp. 8.000.000
Pribadi Semar Rp. 12.000.000
b. Sesuai dengan perbandingan jumlah modal akhir
Nama Sekutu
Petruk
Gareng
Semar
Jumlah

Saldo Modal Akhir


6.000.000
4.000.000
8.000.000
18.000.000

Rasio Pembagian Hak atas laba


6/18x30.000.000
10.000.000
4/18x30.000.000
6.700.000
8/18x30.000.000
13.300.000
18/18x30.000.000
30.000.000

Laba Rugi . Rp. 30.000.000,Pribadi Petruk Rp. 10.000.000


Pribadi Gareng .. Rp. 6.700.000
Pribadi Semar Rp. 13.300.000

c. Laba dibagi sesuai dengan modal rata-rata tahunan


Nama

Tgl

Sekutu

Mutasi

Petruk

Gareng

Mutasi

Saldo

Jk.

Jmlh Mdal

Modal

Wkt

dalam Jk.

Mdl

Waktunya

01 Jan

2.500.000

2.500.000

6 bln

15.000.000

01 Juli

3.500.000

3.500.000

6 bln

21.000.000

12 bln

36.000.000

4 bln

8.000.000

01 Jan

2.000.000

2.000.000

Rasio Pemb. Laba

Hak atas Laba

36/106x30.000.000

10.188.000

24/106x30.000.000

6.792.000

01 Mei

Semar

Jumlah

2.000.000

2.000.000

8 bln

16.000.000

12 bln

24.000.000

01 Jan

3.000.000

3.000.000

7 bln

21.000.000

01 Agst

5.000.000

5.000.000

5 bln

25.000.000

12 bln

46.000.000

46/106x30.000.000

106.000.000

13.020.000

30.000.000

Laba Rugi . Rp. 30.000.000,Pribadi Petruk Rp. 10.188.000


Pribadi Gareng .. Rp. 6.792.000
Pribadi Semar Rp. 13.020.000
4. Pembagian Laba dibagi dengan menghitung bunga modal terlebih dahulu lalu sisanya dibagi
sesuai dengan kesepakatan yaitu 35 %: 25%:40% untuk Petruk, Gareng dan Semar. (Bunga
modal ditetapkan sebesar 8%).
Nama
Bunga Modal
RasioPembagian
Hak atas laba
Sekutu
Petruk
8%
8% x (36.000.000/12)
240.000
Gareng
8%
8% x (24.000.000/12)
160.000
Semar
8%
8% x (106.000.000/12)
706.660
Jumlah
1.106.600
Sisa laba yang akan di bagi berdasarkan perjanjian yang telah disepakati yaitu :
30.000.000 1.106.600 = 28.893.400
Maka pembagian sisa laba yaitu :
Petruk = 35% x 28.893.400 = 10.112.690 + 240.000 = 10.352.690
Gareng = 25% x 28.893.400 = 7.223.350 + 160.000 = 7.383.350
Semar = 40% x 28.893.400 = 11.557.360 + 706.000 = 12.263.360
Laba Rugi . Rp. 30.000.000,Pribadi Petruk Rp. 10.352.690
Pribadi Gareng .. Rp. 7.383.350
Pribadi Semar Rp. 12.263.360
5. Pembagian laba dilakukan dengan menghitung gaji terlebih dahulu kemudian sisanya di bagi
sesuai dengan perbandingan modal akhir.
Ditetapkan gaji kepada masing-masing sekutu adalah :
Petruk : 750.000 x 12 = 9.000.000
Gareng : 600.000 x 12 = 7.200.000
Semar : 850.000 x 12 = 10.200.000
Total gaji sekutu
= 26.400.000
Nama
Sekutu
Petruk

Saldo Modal Rasio Pembagian


Akhir
6.000.000
6/18x3.600.000

Hak atas Gaji


Total
laba
1.200.000 9.000.000 10.200.00

Gareng
Semar

4.000.000
8.000.000

4/18x3.600.000
8/18x3.600.000

800.000
1.600.000

Jumlah

18.000.000

18/18x3.600.000

3.600.000

7.200.000
10.200.00
0
26.400.00
0

0
8.000.000
11.800.00
0
30.000.00
0

Laba Rugi . Rp. 30.000.000,Pribadi Petruk Rp. 10.200.000


Pribadi Gareng .. Rp. 8.000.000
Pribadi Semar Rp. 11.800.000
6. Apabila pembagian laba disetujui dengan perjanjiansebagai berikut :
a. Bunga Modal ditetapkan sebesar 8% setahun dari modal rata-rata
b. Untuk Petruk diberikan bonus sebesar 10 % dari jumlah laba yang diterima setelah di kurangi
dengan bunga modal.
c. Sisa Laba di bagi dengan perbandingan 35:25:40.
Perhitungan pembagian laba untuk masing-masing seukutu adalah sbagai berikut :

Nama
Sekutu
Petruk

Bunga Rasio Pembagian


Hak atas Bonus
Pemb. Sisa Total
Modal
laba
8%
8%
x 240.000 2.889.340 9.101.421 12.230.761
(36.000.000/12)
Gareng
8%
8%
x 160.000
0 6.501.015 6.661.015
(24.000.000/12)
Semar
8%
8%
x 706.660
0 10.401.62 11.108.284
(106.000.000/12)
4
Jumlah
Laba Rugi . Rp. 30.000.000,Pribadi Petruk Rp. 12.230.761
Pribadi Gareng .. Rp. 6.661.015
Pribadi Semar Rp. 11.108.284

Anda mungkin juga menyukai