KARBOHIDRAT
KARBOHIDRAT
Puji syukur kehadirat Allah swt karena dengan izin-Nya kita masih di beri kesempatan
dalam menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul KARBOHIDRAT. Dan tak lupa
pula penulis haturkan salawat dan salam atas junjungan Rasulullah Muhammad SAW beserta
keluarga, sahabat serta para pengikutnya sampai akhir zaman, amin.
Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Farmakognosi Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan makalah ini
dengan memberikan gambaran secara deskriptif agar mudah di pahami.
Namun penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
dari pada itu penyusun
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................................1
BAB II ISI
2.1 Definisi Karbohidrat.............................................................................................2
2.2 Penggolongan Karbohidrat...................................................................................3
2.2.1 Monosakarida.............................................................................................3
2.2.2 Oligosakarida.............................................................................................5
2.2.3 Polisakarida................................................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................13
3.2 Saran.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah merupakan
kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya
kadang-kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktifitas itu kita memerlukan enrgi.
Energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada
umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu
karbohidrat, protein dan lemak atau lipid.
Karbohidrat atau gula menempati kedudukan inti pada metabolisme tumbuhan
sehingga cara deteksi dan perkiraan kuantitatifnya sangat penting bagi ahli tumbuhan.
Gula bukan saja merupakan senyawa organic rumit pertama yang terbentuk dalam
tumbuhan sebagai hasil fotosintesis, tetapi mereka juga merupakan sumber utama energi
pernapasan. Karbohidrat adalah sarana penyimpan energi (sebagai pati) dan pengangkut
(sebagai sukrosa), serta pembangun dasar dinding sel (selulosa). Banyak golongan
senyawa tumbuhan lain, misalnya asam nukleat dan glikosida tumbuhan, mengandung
gula sebagai cirri penting strukturnya. Gula mempunyai srjumlah peran ekologi, pada
antaraksi hewan tumbuhan (nectar bunga terutama berupa gula), pada perlindungan luka
dan infeksi, dan pada pengawaracunan senyawa asing. Gula mempunyai turunanturunannya yang memiliki sifat fitokimia dengan sifat,kegunaan, sumber, dan dalam
bentuk sediaan farmasi yang berbeda.
1.2 Tujuan
Mengetahui definisi karbohidrat
Mengetahui penggolongan karbohidrat, tanaman penghasilnya, dan kegunaannya
dalam bidang farmasi
BAB II
ISI
jaringan lemak.
Melancarkan Sistem Pencernaan
Makanan tinggi karbohidrat kaya akan serat yang berfungsi melancarkan sistem
pencernaan dan buang air besar. Serat pada makanan dapat membantu mencegah
kegemukan, kanker usus besar, diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan
dengan kolesterol tinggi.
a. Glukosa
Terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di
alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di
dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencemaan amilum, sukrosa, maltosa dan
laktosa.
Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi sebagai
penyedia enersi bagi seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. Pada keadaan fisiologis Kadar Gula
Darah sekitar 80-120 mg %. Kadar gula darah dapat meningkat melebihi normal disebut
hiperglikemia, keadaan ini dijumpai pada penderita Diabetes Mellitus.
b. Fruktosa
Fruktosa adalah kristal tidak berwarna atau serbuk putih tidak berbau dan berasa
manis, fruktosa tidak mempunyai gugus aldehida, melainkan gugus keton sehingga tidak
dapat dioksidasi menjadi asam.
Fruktosa terdapat dalam buah yang berasa manis (fruit sugar) dan madu. Fruktosa di
peroleh dengan cara hidrolisis inulin yaitu polisakarida dari fruktosan. Sumber-sumber inulin
antara lain Helianthus tuberosus dan Taraxacum officinale (famili compositae) Fruktosa
dapat pula di buat melalui inversi larutan sukrosa dalam air, lalu diteruskan dengan
pemisahan dari glukosa.
Di dalam lambung, fruktosa diabsorbsi oleh lambung tanpa dicerna. Fruktosa lebih
manis dibandingkan dengan gula sukrosa. Fruktosa terdapat dalam sediaan farmasi seperti
frutabs, fructose injeksi dan fructose and sodium Chloride Injection
c. Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan
hasil hidrolisa dari laktosa.
Berdasarkan atom yang terdapat dalam molekul monosakarida, maka monosakarida
dibedakan atas:
Triosa
Triosa merupakan monosakarida yang mengandung 3 atom karbon dalam molekul
gulanya. Suatu triosa aldehid dan keton (gliseraldehid dan dihidroksiketon) umunya
terdapat dalam bentuk ester fosfat.
Tetrosa
Tetrosa merupakan monosakarida yang mengandung 4 atom karbon dalam molekul
gulanya. Jenis ini tidak pernah ditemukan dalam keadaan bebas di alam.
Pentosa
d. Sorbitol
Sorbitol atau D-glusitol, di alam terdapat pada buah Sorbus nucuparia dan
pada buah-buaan lain, tetapi biasanya dibuat dengan hidrogenasi atau reduksi
elektrolit dari glukosa. Sorbitol rasanya manis, manisnya sekitar kali manis gula
pasir, digunakan sebagai bahan pelembab (humektan). Sorbitol tidak diserap di
lambung dan tidak mengalami metabolisme secara cepat.
Sorbitol digunakan sebagai bahan pengisi pada pasta gigi, pernen karet, dan
bermacam-macam produk diet. Injeksi Iron sorbitex adala larutan yang kompleks
terdiri dari besi, sorbitol, dan asam sitrat. Digunakan secara intramuskular pada
penderita kekurangan besi (Sirait,2007).
e. Madu
Madu adalah sekresi yang dihasilkan oleh lebah apis mmellifera L. Selain
menghasilkan madu, lebah juga dapat menghasilkan malam. Nektar bunga
mengandung banyak sukrosa. Sukrosa diubah menadi gula invert dengan bantuan
enzim yang terdapat pada saliva. Bila madu dilihat dibawah mikroskop masih
ditemukan butir butir serbuk sari. Madu merupakan campuran ekuimolar antara
dekstrosa dan fruktosa yang dikenal seagai gula invert sebanyak 50%-90% dan air.
Madu juga mengandung 0,1 sampai 10% sukrosa dan sejumlah kecil karbohidrat,
minyak atsiri, pigmen, serta bagian tanaman terutama serbuk sari. Madu digunakan
sebagai bahan makanan, bahan emulgator , sirup obat batuk dan laksatif.
2.2.3 Polisakarida
Polisakarida tersusun dari banyak unit yang terikat antara satu dengan yang lain
melalui ikatan glikosida. Hidrolisis total polisakarida menghasilkan monosakarida. Contoh
polisakarida adalah selulosa, amilum ( pati ), selulosa,inulin (Anonim,2005).
a. Amilum (pati)
Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu
sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian
(Poedjiadi, A. 2009).
Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari
glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 28 %) dan sisanya amilopektin.
Amilosa : Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatan dengan ikatan 1,4
Sumber amylum terbentuk granul atau butiran-butiran kecil dengan lapisanlapisan yang karakteristik. Tanaman mengandung amylum dalam farmasi yang sering
digunakan yaitu Zea mays(jagung), oryza sativa (beras), solanum tuberosum
(kentang), triticum aesticum (gandum), maranta arudinaceae (garut), ipomea
batatas(ketela rambat) dan manihot utilissima(ketela pohon)
Amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk dan sebagai bahan
pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengisi tablet,
bahan pengikat, dan bahan penghancur. Sementara suspensi amilum dapat diberikan
secara oral sebagai antidotum terhadap keracunan iodium dam amilum gliserin biasa
digunakan sebagai emolien dan sebagai basis untuk supositoria (Gunawan, 2004).
b. Inulin
Inulin adalah polisakarida yang merupakan polimer dari D-frukton-furanosa.
Inulin di peroleh dari organ bawah tanaman familia Compositae, terutama banyak
terdapat dalam Taraxacum, inula, lappa, Echinaceae, Triticum, dan chicory. Inulin
terdapat dalam cairan sel, Bila akar atau rimpang segar direndam dalam etanol
dalam beberapa malam akan muncul Kristal inulin.
Inulin di gunakan dalam kultur media sebagai bahan untuk mengidentifikasi
secara fermentative dari bakteri tertentu, inulin juga di gunakan untuk menurunkan
gula dalam darah dalam kasus kencing manis. Inulin digunakan sebagai bahan
diagnostik untuk
dilarutkan dalam 100 ml larutan injeksi natrim klorida, digunakan untuk infuse
intravena. Sediaan : Injeksi Inulin dan Natrium Klorida (USP), Injeksi Inulin (BP).
c. Selulosa
Kapas
Kapas adalah rambut biji tanaman Gossypium sp. ( family malvaceae ). Kapas
steril adalah kapas yang telah dibebaskan dari kotoran yang melekat, zat lemak,
asam atau basa, diputihkan dan telah disterilkan. Penggunaan untuk pelengkap
Metil selulosa adalah metil eter dari selulosa, diperoleh dari reaksi selulosa dengan
natrim karbonat dan metil klorida. Metil selulosa digunakan untuk laksatif dan zat
pensspensi. Dosis sebagai katartika 1-1,5g. sebagai larutan mata 0,5 dan 1%.
Natrium Karboksi Metil Selulosa
Natrium karboksi metil selulosa adalah garam natrium dari polikarboksimetileter
selulosa. Serbuk higroskopik digunakan sebagai zat pensuspensi dan sebuk laksatif.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi
perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat.
Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman.
Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis
asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.
Gula dapat dipilah menjadi tiga golongan bedasarkan ukuran molekulnya yaitu
monosakarida, sederhana (misalnya glukosa, fruktosa) danturunannya, oligosakarida, yang
terbentuk dengan kondensasi dua satuan monosakarida atau lebih (contohnya: sukrosa) dan
polisakarida, yang terdiri atas satuan monosakarida berantai panjang, disambungkan dengan
cara kepala ke ekor, berbentuk rantai lurus atau bercabang.
5.2 Saran
Mengonsumsi makanan haruslah memiliki zat gizi karbohidrat, karena karbohidrat sangatlah
penting untuk menambah asupan energi seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden dan Fessenden, 1992, Kimia Organik, Edisi ketiga, Erlangga : Jakarta.
Gunawan,D.,Mulyani,S.2004.Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) jilid 1. Jakarta: Penebar
Swadaya
10
Pine, Stanley., dkk, 1988, Kimia Organik 2, Terbitan keempat, ITB : Bandung.
Poedjiadi.2009.Dasar-dasarBiokimia.Jakarta:Universitas Indonesia Press
Respati, Ir., 1980, Pengantar Kimia Organik, Aksara Baru : Jakarta.
Syamsuni, H. A. 2007. Ilmu Resep.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Tim Dosen Kimia Dasar, 2004, Kimia Dasar I, Universitas Hasanuddin : Makassar.
Tim Dosen Kimia, 2005, Kimia Dasar II, Universitas Hasanuddin : Makassar.
11