Anda di halaman 1dari 13

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah swt karena dengan izin-Nya kita masih di beri kesempatan
dalam menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul KARBOHIDRAT. Dan tak lupa
pula penulis haturkan salawat dan salam atas junjungan Rasulullah Muhammad SAW beserta
keluarga, sahabat serta para pengikutnya sampai akhir zaman, amin.
Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Farmakognosi Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan makalah ini
dengan memberikan gambaran secara deskriptif agar mudah di pahami.
Namun penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
dari pada itu penyusun

memohon saran dan arahan yang sifatnya membangun guna

kesempurnaan makalah ini di masa akan datang dan penyusun

berharap makalah ini

bermanfaat bagi semua pihak.

Tulungagung, 30 September 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................................1
BAB II ISI
2.1 Definisi Karbohidrat.............................................................................................2
2.2 Penggolongan Karbohidrat...................................................................................3
2.2.1 Monosakarida.............................................................................................3
2.2.2 Oligosakarida.............................................................................................5
2.2.3 Polisakarida................................................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................13
3.2 Saran.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah merupakan
kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya
kadang-kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktifitas itu kita memerlukan enrgi.
Energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada
umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu
karbohidrat, protein dan lemak atau lipid.
Karbohidrat atau gula menempati kedudukan inti pada metabolisme tumbuhan
sehingga cara deteksi dan perkiraan kuantitatifnya sangat penting bagi ahli tumbuhan.
Gula bukan saja merupakan senyawa organic rumit pertama yang terbentuk dalam
tumbuhan sebagai hasil fotosintesis, tetapi mereka juga merupakan sumber utama energi
pernapasan. Karbohidrat adalah sarana penyimpan energi (sebagai pati) dan pengangkut
(sebagai sukrosa), serta pembangun dasar dinding sel (selulosa). Banyak golongan
senyawa tumbuhan lain, misalnya asam nukleat dan glikosida tumbuhan, mengandung
gula sebagai cirri penting strukturnya. Gula mempunyai srjumlah peran ekologi, pada
antaraksi hewan tumbuhan (nectar bunga terutama berupa gula), pada perlindungan luka
dan infeksi, dan pada pengawaracunan senyawa asing. Gula mempunyai turunanturunannya yang memiliki sifat fitokimia dengan sifat,kegunaan, sumber, dan dalam
bentuk sediaan farmasi yang berbeda.
1.2 Tujuan
Mengetahui definisi karbohidrat
Mengetahui penggolongan karbohidrat, tanaman penghasilnya, dan kegunaannya
dalam bidang farmasi

BAB II

ISI

2.1 Definisi Karbohidrat


Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organic biomakromolekul alam yang
banyak ditemukan dalam makhluk hidup. Pada tanaman karbohidrat dibentuk melelui reaksi
antara karbondioksida dan molekul air dengan bantuan sinar matahari dalam proses
fotosintesis pada sel tanaman yang berklorofil (Anonim,2004).
Reaksi fotosintesis:
n CO2 + n H2O ( CH2O ) + n O2
Gula dan produk pati yang didapat dari bahan tumbuh-tumbuhan berperan utama
dalam nutrisi dan industri bahan makanan sejenis. Pati adalah bentuk utama penyimpanan
karbohidrat yang digunakan untuk sumber makanan atau energi.Pada hewan tingkat tinggi,
glukosa adalah komponen yang paling penting dan juga merupakan bagian penting dalamm
koenzim, antibiotika, tulang rawan, kerang, dan dinding sel bakteri (Fessenden dan
Fessenden, 1992)
Fungsi Karbohidrat Bagi Tubuh Manusia
1

Sumber Energi Tubuh


Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai pasokan utama energi bagi tubuh. Setiap
gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori.Keberadaan karbohidrat di dalam tubuh,
sebagian ada pada sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian
terdapat pada hati dan jaringan otot sebagai glikogen, dan sebagian lagi sisanya
diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam

jaringan lemak.
Melancarkan Sistem Pencernaan
Makanan tinggi karbohidrat kaya akan serat yang berfungsi melancarkan sistem
pencernaan dan buang air besar. Serat pada makanan dapat membantu mencegah
kegemukan, kanker usus besar, diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan
dengan kolesterol tinggi.

Mengoptimalkan Fungsi Protein


Ketika kebutuhan karbohidrat harian tidak terpenuhi, maka tumbuh akan mengambil
protein sebagai cadangan energi. Akibatnya fungsi protein sebagai zat pembangun

tidak optimal. Memenuhi kebutuhan karbohidrat akan membuat protein melaksanakan


4

tugas utamanya sebagai zat pembentuk tubuh.


Mengatur Metabolisme Lemak
Fungsi karbohidrat lainnya, yaitu sebagai pengatur metabolisme lemak dalam tubuh.

Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna.


Karbohidrat Sebagai Pemanis Alami
Karbohidrat juga berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada makanan, khususnya
monosakarida dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama, dan
Fruktosa adalah jenis gula yang paling manis.

2.2 Penggolongan Karbohidrat


Karbohidrat adalah senyawa-senyawa polihidroksi yang dari rumus strukturnya akan
terlihat bahwa gugus fungsi terpenting yaitu gugus fungsi karbonil (aldehid dan keton).
Gugus-gugus fungsi itulah itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut. Berdasarkan
gugus yang ada pada molekul karbohidrat dapat didefinisikan sebagai polihidroksialdehid dan
polihidroksiketon atau senyawa yang menghasilkannya pada proses hidrolisis. Berdasarkan
hasil hasil hidrolisis dan strukturnya karbohidrat dibagi atas tiga golongan besar yaitu:
monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Hasil hidrolisis ketiga kelas utama
karbohidrat tersebut saling berkaitan, contohnya hidrolisis pati menjadi maltosa dan akhirnya
glukosa (Respati, 1980)
2.2.1 Monosakarida
Monosakarida adalah suatu karbohidrat yang paling sederhana yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana lagi. Berdasarkan gugus fungsinya
monosakarida dibagi atas dua golongan besar, yaitu aldosa jika mengandung gugus aldehid,
misalnya glukosa dan galaktosa sedangkan ketosa jika mengandung gugus keton, misalnya
fruktusa dan ribosa.

a. Glukosa
Terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di
alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di

dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencemaan amilum, sukrosa, maltosa dan
laktosa.
Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi sebagai
penyedia enersi bagi seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. Pada keadaan fisiologis Kadar Gula
Darah sekitar 80-120 mg %. Kadar gula darah dapat meningkat melebihi normal disebut
hiperglikemia, keadaan ini dijumpai pada penderita Diabetes Mellitus.
b. Fruktosa
Fruktosa adalah kristal tidak berwarna atau serbuk putih tidak berbau dan berasa
manis, fruktosa tidak mempunyai gugus aldehida, melainkan gugus keton sehingga tidak
dapat dioksidasi menjadi asam.
Fruktosa terdapat dalam buah yang berasa manis (fruit sugar) dan madu. Fruktosa di
peroleh dengan cara hidrolisis inulin yaitu polisakarida dari fruktosan. Sumber-sumber inulin
antara lain Helianthus tuberosus dan Taraxacum officinale (famili compositae) Fruktosa
dapat pula di buat melalui inversi larutan sukrosa dalam air, lalu diteruskan dengan
pemisahan dari glukosa.
Di dalam lambung, fruktosa diabsorbsi oleh lambung tanpa dicerna. Fruktosa lebih
manis dibandingkan dengan gula sukrosa. Fruktosa terdapat dalam sediaan farmasi seperti
frutabs, fructose injeksi dan fructose and sodium Chloride Injection
c. Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan
hasil hidrolisa dari laktosa.
Berdasarkan atom yang terdapat dalam molekul monosakarida, maka monosakarida
dibedakan atas:
Triosa
Triosa merupakan monosakarida yang mengandung 3 atom karbon dalam molekul
gulanya. Suatu triosa aldehid dan keton (gliseraldehid dan dihidroksiketon) umunya
terdapat dalam bentuk ester fosfat.
Tetrosa
Tetrosa merupakan monosakarida yang mengandung 4 atom karbon dalam molekul
gulanya. Jenis ini tidak pernah ditemukan dalam keadaan bebas di alam.
Pentosa

Pentosa merupakan monosakarida yang mengandung 5 atom karbon dalam molekul


gulanya. Pentosa terdapat di alam, merupakan hasil hidrolisis hemiselulosa, gom dan
mucilago.
Heksosa
Heksosa merupakan monosakarida yang mengandung 6 atom karbon dalam molekul
gulanya. Merupakan monosakarida paling penting yang terdapat dalam tanaman.
Heksosa merupakan komponen paling dasar dalam pembentukan polisakarida.
Heptosa
Heptosa merupakan monosakrida yang mengandung 7 atom karbon dalam molekul
gulanya.
Oktosa
Oktosa merupakan monosakarida yang mengandung 8 atom karbon dalam molekul
gulanya.
2.2.2 Oligosakarida
Oligosakarida yang paling banyak ditemukan adalah disakarida. Disakarida adalah
karbohidrat yang terbentuk dari dua satuan monosakarida, yang terikat antara satu dengan
lainnya melalui ikatan glikosida dalam posisi 1,4 alfa atau 1,4 beta. Contoh oligosakarida
yaitu maltosa, selobiosa, laktosa, dan sukrosa.( Anonim,2005 )
Sukrosa
Sukrosa dikenal dengan nama gula atau sakarum terdapat pada tanaman saccarum
officinarum L. Selain terdapat pada tanaman tebu, sukrosa terdapat juga pada beberapa
tanaman palm dan biet. Gula diperoleh dengan memeras batang tebu cairan yang diperoleh,
lalu dididihkan dengan kapur untuk menetralkan (Sirait,2007).
Penggunaan : Gula digunakan untuk bahan baku sirup, demulcent, dan nutrien. Pada
lerutan pekat, gula dapat berungsi sebagai bakteriostatik dan preservatif. Gula digunakan juga
sebagai lapisan tablet dan trokisi untuk menutupi rasa serta untuk mecegah oksidasi
(Sirait,2007).
Dekstrosa
Dekstrosa atau D-glukosa adalah gula yang biasanya diperoleh dari hidrolisis pati.
Secara alami glukosa terdapat dalam buah anggur (20-30%), ceri, sroberi, bluberrie dan
buah-buahan lain. glukosa murni diperoleh dengan cara hidrolisis dari amilum jagung, Zea
mays Linne (famili graminae)

Penggunaan : Dekstrosa digunakan sebagai makanan, diberikan melalui oral, enema,


suntikan subkutan, atau suntikan intravena. Dekstrosa merupakan bahan baku untuk injeksi
dekstrosa, injeksi dekstroda, dan natrium klorida. Dekstrosa juga digunakan sebagai
antikoagulan dalam bentuk larutan dekstrosa sitrat atau larutan dekstrosa sitrat fosfat. Larutan
tersebut digunakan untuk menyimpan darah. Dalam industri, dekstrosa digunakan untuk
permen, minuman, es krimm, roti, dan industri pengalengan (Sirait,2007).
a. Glukosa cair
Glukosa cair dihasilkan melalui hidrolisis pati. Glukosa cair terdiri dari
dekstrosa dalam jumlah besar, dekstrin, maltosa, dan air. Di Indonesia glukosa cair
dibuat dari tepung tapioka. Di Amerika dibuat dari tepung jagung. Glukosa cair
diguaka sebagai pemais, pegganti gula dalam sirup juga untuk pegisi dan penyalut
pada tablet (Sirait,2007).
b. Kalsium glukonat
Kalsium glukonat adalah garam kalsium dari asam glukonat. Asam glukonat
diperoleh dari oksidasi dekstrosa atau melalui fermentasi. Kalsium glukonat larut
dalam air dingin dan untuk obat suntik iritasinya lebih kecil dibandingkan kalsium
klorida. Dosis tiga kali sehari 1 gram untuk oral. Penggunaan pada infus intravena
selama satu sampai tiga hari (Sirait,2007).
c. Laktosa
Laktosa atau gula susu diperoleh dari susu. Latosa digunakan sebagai bahan
pengisi tablet. Laktosa kurang manis dibandingkan dengan gula pasir dan mudah
dihidrolisi. Oleh karena itu, laktosa digunakan sebagai bahan makanan bayi. Dalam
bidang farmasi, laktosa banyak digunakan sebagai bahan pengisi inert pada
pembuatan obat (Sirait,2007).

d. Sorbitol
Sorbitol atau D-glusitol, di alam terdapat pada buah Sorbus nucuparia dan
pada buah-buaan lain, tetapi biasanya dibuat dengan hidrogenasi atau reduksi
elektrolit dari glukosa. Sorbitol rasanya manis, manisnya sekitar kali manis gula
pasir, digunakan sebagai bahan pelembab (humektan). Sorbitol tidak diserap di
lambung dan tidak mengalami metabolisme secara cepat.

Sorbitol digunakan sebagai bahan pengisi pada pasta gigi, pernen karet, dan
bermacam-macam produk diet. Injeksi Iron sorbitex adala larutan yang kompleks
terdiri dari besi, sorbitol, dan asam sitrat. Digunakan secara intramuskular pada
penderita kekurangan besi (Sirait,2007).
e. Madu
Madu adalah sekresi yang dihasilkan oleh lebah apis mmellifera L. Selain
menghasilkan madu, lebah juga dapat menghasilkan malam. Nektar bunga
mengandung banyak sukrosa. Sukrosa diubah menadi gula invert dengan bantuan
enzim yang terdapat pada saliva. Bila madu dilihat dibawah mikroskop masih
ditemukan butir butir serbuk sari. Madu merupakan campuran ekuimolar antara
dekstrosa dan fruktosa yang dikenal seagai gula invert sebanyak 50%-90% dan air.
Madu juga mengandung 0,1 sampai 10% sukrosa dan sejumlah kecil karbohidrat,
minyak atsiri, pigmen, serta bagian tanaman terutama serbuk sari. Madu digunakan
sebagai bahan makanan, bahan emulgator , sirup obat batuk dan laksatif.
2.2.3 Polisakarida
Polisakarida tersusun dari banyak unit yang terikat antara satu dengan yang lain
melalui ikatan glikosida. Hidrolisis total polisakarida menghasilkan monosakarida. Contoh
polisakarida adalah selulosa, amilum ( pati ), selulosa,inulin (Anonim,2005).
a. Amilum (pati)
Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu
sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian
(Poedjiadi, A. 2009).
Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari
glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 28 %) dan sisanya amilopektin.
Amilosa : Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatan dengan ikatan 1,4

glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka


Amilopektin : Terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai
ikatan 1,4-glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-glikosidik. adanya ikatan 1,6glikosidik menyebabkan terdjadinya cabang, sehingga molekul amilopektin
berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul amilopektin lebih besar dari
pada molekul amilosa karena terdiri atas lebih 1000 unit glukosa (Poedjiadi, A.
2009).

Sumber amylum terbentuk granul atau butiran-butiran kecil dengan lapisanlapisan yang karakteristik. Tanaman mengandung amylum dalam farmasi yang sering
digunakan yaitu Zea mays(jagung), oryza sativa (beras), solanum tuberosum
(kentang), triticum aesticum (gandum), maranta arudinaceae (garut), ipomea
batatas(ketela rambat) dan manihot utilissima(ketela pohon)
Amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk dan sebagai bahan
pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengisi tablet,
bahan pengikat, dan bahan penghancur. Sementara suspensi amilum dapat diberikan
secara oral sebagai antidotum terhadap keracunan iodium dam amilum gliserin biasa
digunakan sebagai emolien dan sebagai basis untuk supositoria (Gunawan, 2004).
b. Inulin
Inulin adalah polisakarida yang merupakan polimer dari D-frukton-furanosa.
Inulin di peroleh dari organ bawah tanaman familia Compositae, terutama banyak
terdapat dalam Taraxacum, inula, lappa, Echinaceae, Triticum, dan chicory. Inulin
terdapat dalam cairan sel, Bila akar atau rimpang segar direndam dalam etanol
dalam beberapa malam akan muncul Kristal inulin.
Inulin di gunakan dalam kultur media sebagai bahan untuk mengidentifikasi
secara fermentative dari bakteri tertentu, inulin juga di gunakan untuk menurunkan
gula dalam darah dalam kasus kencing manis. Inulin digunakan sebagai bahan
diagnostik untuk

mengukur kecepatan penyaringan glomerulus. Dosis 10g

dilarutkan dalam 100 ml larutan injeksi natrim klorida, digunakan untuk infuse
intravena. Sediaan : Injeksi Inulin dan Natrium Klorida (USP), Injeksi Inulin (BP).

c. Selulosa
Kapas
Kapas adalah rambut biji tanaman Gossypium sp. ( family malvaceae ). Kapas
steril adalah kapas yang telah dibebaskan dari kotoran yang melekat, zat lemak,
asam atau basa, diputihkan dan telah disterilkan. Penggunaan untuk pelengkap

bedah, pentup luka.


Metil Sellosa
8

Metil selulosa adalah metil eter dari selulosa, diperoleh dari reaksi selulosa dengan
natrim karbonat dan metil klorida. Metil selulosa digunakan untuk laksatif dan zat

pensspensi. Dosis sebagai katartika 1-1,5g. sebagai larutan mata 0,5 dan 1%.
Natrium Karboksi Metil Selulosa
Natrium karboksi metil selulosa adalah garam natrium dari polikarboksimetileter
selulosa. Serbuk higroskopik digunakan sebagai zat pensuspensi dan sebuk laksatif.

Untuk laksatif digunakan tiga kali sehari dengan dosis 1,5 g.


Gom dan Musilago
Gom adalah hidrokoloid yang berasal dari tanaman. Gom dibedakan menjadi
polisakarida anionic, polisakarida nonionic, atau garamnya. Gom berupa bahan
yang amorf, transparan dan dihasilkan oleh tanaman tinggi dalam rangka menjaga
diri setelah luka. Gom juga terdapat pada biji tertentu, tanaman laut seperti algae
dan beberapa mikroorganisme tertentu.
Gom banyak digunakan sebagai plester, emulgator, zat pensuspensi, pengisi tablet,

stabilisator atau pengental.


Contoh : tragakan, gom arab, agar, natrium alginate, karagenan.
Pektin
Pektin diperoleh dari penyaringan kulit bagian dalam buah jeruk atau apel dengan
asam encer. Pektin dalah koloid hidrofil alam yang terdiri dari asam
poligalakturonat yang termetoksilasi. Pektin pada buah dalam bentuk tidak larut
dikenal dengan nama protopektin. Protopektin dapat diubah menjadi bentuk yang
larut dengan memanaskan buah dalam asam encer. Larutan pektin dapat
diendapkan dengan alcohol.
Pectin dapat digunakan sebagai zat pensuspensi, dalam berbagai formula obat
diare.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi
perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat.
Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman.
Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis
asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.

Gula dapat dipilah menjadi tiga golongan bedasarkan ukuran molekulnya yaitu
monosakarida, sederhana (misalnya glukosa, fruktosa) danturunannya, oligosakarida, yang
terbentuk dengan kondensasi dua satuan monosakarida atau lebih (contohnya: sukrosa) dan
polisakarida, yang terdiri atas satuan monosakarida berantai panjang, disambungkan dengan
cara kepala ke ekor, berbentuk rantai lurus atau bercabang.
5.2 Saran
Mengonsumsi makanan haruslah memiliki zat gizi karbohidrat, karena karbohidrat sangatlah
penting untuk menambah asupan energi seseorang.

DAFTAR PUSTAKA
Fessenden dan Fessenden, 1992, Kimia Organik, Edisi ketiga, Erlangga : Jakarta.
Gunawan,D.,Mulyani,S.2004.Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) jilid 1. Jakarta: Penebar
Swadaya
10

Pine, Stanley., dkk, 1988, Kimia Organik 2, Terbitan keempat, ITB : Bandung.
Poedjiadi.2009.Dasar-dasarBiokimia.Jakarta:Universitas Indonesia Press
Respati, Ir., 1980, Pengantar Kimia Organik, Aksara Baru : Jakarta.
Syamsuni, H. A. 2007. Ilmu Resep.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Tim Dosen Kimia Dasar, 2004, Kimia Dasar I, Universitas Hasanuddin : Makassar.
Tim Dosen Kimia, 2005, Kimia Dasar II, Universitas Hasanuddin : Makassar.

11

Anda mungkin juga menyukai

  • B. Kapsul
    B. Kapsul
    Dokumen30 halaman
    B. Kapsul
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • B. Pengeringan
    B. Pengeringan
    Dokumen34 halaman
    B. Pengeringan
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • A. Sustained Release
    A. Sustained Release
    Dokumen40 halaman
    A. Sustained Release
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • Infus
    Infus
    Dokumen2 halaman
    Infus
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • Pelarut
    Pelarut
    Dokumen3 halaman
    Pelarut
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • Infusa & Destilasi
    Infusa & Destilasi
    Dokumen29 halaman
    Infusa & Destilasi
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • Metode Analisis Kuantitatif
    Metode Analisis Kuantitatif
    Dokumen23 halaman
    Metode Analisis Kuantitatif
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • Analisis Asam Basa
    Analisis Asam Basa
    Dokumen35 halaman
    Analisis Asam Basa
    Devri Windi Sari
    100% (1)
  • Gravi Metri
    Gravi Metri
    Dokumen15 halaman
    Gravi Metri
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • REDOKS
    REDOKS
    Dokumen20 halaman
    REDOKS
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • DIAZOTASI
    DIAZOTASI
    Dokumen12 halaman
    DIAZOTASI
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • Eu & Pro
    Eu & Pro
    Dokumen22 halaman
    Eu & Pro
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • Pengolahan Data Analisis
    Pengolahan Data Analisis
    Dokumen70 halaman
    Pengolahan Data Analisis
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat