ABSTRAK
Nutrisi yang adekuat sangat diperlukan seorang anak untuk mendukung proses
pertumbuhan dan perkembangannya. ASI merupakan salah satu nutrisi yang tepat,
sangat kaya akan gizi dan sangat bermanfaat terhadap tumbuh kembang anak.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lama pemberian ASI
dengan status gizi dan tingkat kecerdasan anak usia 3-5 tahun. Penelitian ini
dilakukan dengan metode cross sectional dengan jumlah sampel 55 orang anak
usia 3-5 tahun. Penelitian ini dilakukan di kota Palembang selama periode
Oktober-Desember 2012. Analisis data menggunakan analisis bivariat dengan uji
Chi-square dan Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan lama pemberian
ASI > 1 2 tahun sebesar 56,4% , 87,3% anak mempunyai status gizi baik dan
67,3% anak memiliki IQ tinggi. Terdapat perbedaan lama pemberian ASI
terhadap status gizi (p=0,046, RP=7,75, 95%IK(0,999-60,131). Terdapat
perbedaan lama pemberian ASI terhadap tingkat kecerdasan (p<0,001, RP=10,33,
95%IK(2,626-40,664). Terdapat korelasi positif dengan keeratan hubungan yang
lemah antara lama pemberian ASI dengan status gizi (p=0,016, r=0,324,
r2=0,105), serta terdapat korelasi positif dan keeratan hubungan yang kuat antara
lama pemberian ASI dengan tingkat kecerdasan (p<0,001, r=0,636, r2=0,404).
Pengaruh lama pemberian ASI terhadap status gizi sebesar 10,5% dan terhadap
tingkat kecerdasan sebesar 40,4%. Lama pemberian ASI berpengaruh lebih kuat
terhadap tingkat kecerdasan daripada terhadap status gizi.
Kata kunci : lama pemberian ASI, status gizi, tingkat kecerdasan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar tumbuh
kembang anak adalah kebutuhan
fisik biomedis (Asuh), kebutuhan
emosi atau kasih sayang (Asih) dan
kebutuhan stimulasi mental (Asah).
Dari ketiga kebutuhan dasar anak
tersebut, kebutuhan fisik biomedis
yang didalamnya terdapat kebutuhan
gizi merupakan salah satu kebutuhan
anak
usia
prasekolah
harus
mempunyai nilai gizi yang seimbang
dan kalori yang mencukupi. Nutrisi
yang tidak terpenuhi dengan baik
akan mengakibatkan gangguan pada
pertumbuhan dan perkembangan.2
Pemberian ASI merupakan
suatu aktifitas dalam memenuhi
kebutuhan dasar seorang bayi. Bayi
akan terpenuhi kebutuhan asah yaitu
stimulasi
untuk
perkembangan
emosionalnya dalam berinteraksi
dengan sesama, terutama dengan
ibunya. Jalinan kasih sayang akan
terbangun antara bayi dan ibu
sebagai manifestasi pemenuhan
kebutuhan asih dan zat-zat gizi yang
terkandung dalam air susu ibu akan
dibutuhkan
untuk
tumbuh
kembangnya sebagai pemenuhan
kebutuhan asuh.3
Pemberian makanan yang
tepat dan optimal sangat penting
untuk
pertumbuhan
dan
perkembangan anak. Menurut Global
Strategy for Infant and Young Child
Feeding, pemberian makanan yang
tepat adalah menyusui bayi sesegera
mungkin setelah lahir, memberikan
ASI eksklusif sampai umur 6 bulan,
memberikan makanan pendamping
ASI yang tepat dan adekuat sejak
usia 6 bulan dan melanjutkan
pemberian ASI sampai umur 2 tahun
atau lebih.3
Pemberian
ASI
juga
berhubungan dengan perkembangan
kognitif atau kecerdasan seorang
anak. Kecerdasan seorang anak
dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu faktor genetik, lingkungan dan
nutrisi. Faktor genetik memiliki
peranan
sebesar
48%
dalam
membentuk kecerdasan, sisanya
adalah faktor lingkungan termasuk
ketika masih dalam kandungan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah
analitik dengan desain
sectional.
studi
cross
B. Populasi Penelitian
C. Sampel Penelitian
Populasi target yaitu semua
anak usia 3-5 tahun yang mengikuti
kegiatan di PAUD (Pendidikan Anak
Usia Dini). Populasi terjangkau yaitu
semua anak usia 3-5 tahun yang
mengikuti kegiatan PAUD di
Kecamatan
Kalidoni
Kota
Palembang Tahun 2012. Subjek
penelitian ini adalah semua anak
usia 3-5 tahun yang mengikuti
kegiatan
PAUD
di
wilayah
Kecamatan
Kalidoni
Kota
Palembang tahun 2012 yang
memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi. Kriteria inklusi pada
penelitian ini yaitu anak berusia 3-5
tahun dan mendapatkan ASI pada
waktu bayi, berat badan lahir anak >
2500 gr, ibu mengizinkan anaknya
untuk mengikuti penelitian dengan
mengisi
lembar
persetujuan
D. Lokasi Penelitian
1.
Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di beberapa
PAUD wilayah kerja Kecamatan
Kalidoni Palembang.
2.
Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan
Oktober-Desember 2012.
E. Teknik
dan
Instrumen
Pengumpulan Data
1.
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1.
Karakteristik Responden
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Usia Ibu
- 20- 30 tahun
- > 30 tahun
Paritas
- Primipara
- Multipara
Pendidikan Ibu
- Dasar
- Menengah
- Tinggi
Pekerjaan Ibu
- Tidak bekerja
- Bekerja
Status ekonomi keluarga
- Kurang
- Baik
Lama pemberian ASI
- < 1 tahun
- > 1 2 tahun
Status Gizi (z score BB/TB)
- Gizi kurang
- Gizi baik
Perkembangan kecerdasan
(Skor IQ)
- IQ rendah
- IQ tinggi
19
36
34,5
65,5
11
44
20,0
80,0
7
27
21
12,7
49,0
38,1
36
19
65,5
34,5
10
45
18,2
81,8
24
31
43,6
56,4
7
48
12,7
87,3
18
37
32,7
67,3
Status Gizi
Gizi kurang Gizi baik
n
%
n
%
RP
(95%IK)
1. Usia ibu
- 20-30 thn
- > 30 thn
4
3
21,1
8,3
15
33
78,9
91,7
0,357
2,52
(0,629-10,142)
2. Pendidikan
- Dasar
- Menengah
dan tinggi
0
7
0
14,6
7
41
100
85,4
0,577
1,17
(1,042-1,316)
3. Pekerjaan
- Tdk bekerja
- Bekerja
7
0
19,4
0
29
19
80,6
100
0,303
0,80
(0,686-0,946)
4. Paritas
- Primipara
- Multipara
2
5
18,2
11,4
9
39
81,8
88,6
0,617
1,60
(0,357-7,177)
5. Status
Ekonomi
Keluarga
- Kurang
- Baik
2
5
20,0
11,1
8
40
80,0
88,9
0,599
1,80
(0,406-7,985)
Variabel Perancu
Tingkat Kecerdasan
IQ rendah
IQ tinggi
n
%
n
%
RP
(95%IK)
1. Usia ibu
- 20-30 thn
- > 30 thn
6
12
31,6
33,3
13
24
68,4
66,7
0,895
0,94
(0,423-2,124)
2. Pendidikan
- Dasar
- Menengah
dan tinggi
12
16
28,6
33,3
5
32
71,4
66,7
0,586
0,85
(0,249-2,995)
3. Pekerjaan
- Tdk bekerja
- Bekerja
13
5
36,1
26,3
23
14
63,9
73,7
0,664
1,37
(0,576-3,272)
4. Paritas
- Primipara
- Multipara
2
16
18,2
36,4
9
28
81,8
63,6
0,307
0,50
(0,134-1,859)
5. Status
Ekonomi
Keluarga
- Kurang
- Baik
5
13
50,0
28,9
5
32
50,0
71,1
0,268
1,73
(0,801-3,741)
Status Gizi
Gizi kurang Gizi baik
X2
RP
(95%IK)
3,980
0,046
7,75
(0,999-60,131)
Total
1. < 1 tahun
25,0
18
75,0
24
100
2. > 1 2 tahun
3,2
30
96,8
31
100
Jumlah
12,7
48
87,3
55
100
Ket. :
- Nilai p dihitung berdasarkan uji Chi-square
Status Gizi
Gizi kurang
Gizi baik
n
%
n
%
Jumlah
n
1. < 1 tahun
25,0
18
75,0
24
100
2. > 1 - 2 tahun
3,2
30
96,8
31
100
Jumlah
12,7
48
87,3
55
100
r2
0,324
0,105
0,016
Ket. :
- Nilai p dihitung berdasarkan uji korelasi Rank Spearman
- Nilai r : koefisien korelasi
- Nilai r2: koefisien determinasi
Tingkat Kecerdasan
IQ rendah
IQ tinggi
Total
1. < 1 tahun
16
66,7
33,3
24
100
2. > 1 - 2 tahun
6,5
29
93,5
31
100
Jumlah
18
32,7
37
67,3
55
100
X2
RP
(95%IK)
19,627
<0,001
10,33
(2,626-40,664)
Ket. :
- Nilai p dihitung berdasarkan uji Chi-square
Tingkat Kecerdasan
IQ rendah
IQ tinggi
n
%
n
%
Jumlah
n
1. < 1 tahun
16
66,7
33,3
24
100
2. > 1 - 2 tahun
6,5
29
93,5
31
100
Jumlah
18
32,7
37
67,3
55
100
r2
0,636
0,404
<0,001
Ket. :
- Nilai p dihitung berdasarkan uji korelasi Rank Spearman
- Nilai r : koefisien korelasi
- Nilai r2 : koefisien determinasi
PEMBAHASAN
Tabel
4
dan
5
menunjukkan
bahwa
terdapat
hubungan yang bermakna antara
lama pemberian ASI dengan status
gizi anak usia 3-5 tahun artinya
semakin lama pemberian ASI maka
status gizi anak semakin baik.
Hasil penelitian ini sesuai
dengan
penelitian
Penelitian
Marquis, dkk bahwa pemberian ASI
dapat meningkatkan status gizi pada
anak. ASI yang diberikan lebih dari
12 bulan atau 1 tahun dapat
meningkatkan gizi pada anak.
Kurangnya zat gizi pada anak dapat
10
11
3.
B. Saran
1. Orang tua / ibu hendaknya
mengoptimalkan pemberian ASI
pada anak mulai sejak lahir
sampai berusia 2 tahun.
2. Orang tua dan guru pelu
melakukan stimulasi edukatif
untuk peningkatan kecerdasan
pada anak selain mengoptimalkan
pemberian nutrisi / gizi.
3. Perlunya dilakukan intervensi dan
tindak lanjut pada anak yang
memiliki IQ rendah (< 70 ).
4. Perlunya dilakukan penelitian
lebih lanjut untuk menganalisis
faktor-faktor
lain
yang
berhubungan dengan status gizi
dan kecerdasan selain faktor lama
pemberian ASI, seperti : faktor
genetik, lingkungan, stimulasi,
frekuensi pemberian ASI, volume
atau jumlah ASI yang diberikan,
nutrisi atau gizi ibu dan jumlah
balita dalam keluarga.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Soetjiningsih.
Tumbuh
kembang anak. Editor :
Ranuh G. Jakarta: EGC;
1995.
2. Santrock.
Masa
perkembangan anak.Buku 2
Edisi 11. Jakarta : Salemba
Humanika;2011.
3. World
Health
Organization.Global strategy
for infant and young child
feeding. Geneva : World
Health Organization;2002.
4. Wijaya K, Luize HM dan
Masitoh. Mencetak anak
cerdas. Jakarta : Balita
Cerdas; 2004.
5. Kusmayadi I. Membongkar
kecerdasan
anak
(
Mendeteksi bakat dan potensi
anak sejak dini). Jakarta :
Gudang Ilmu; 2011.
6. Profil
kesehatan
kota
Palembang tahun 2010. Dinas
kesehatan kota Palembang;
2010.
7. Marquis GS, Habicht JP,
Lanata CF, Black RE and
Rasmussen KM. Association
of breastfeeding and stunting
in Peruvian toddlers : An
aexample
of
reverse
causality.
International
Journal
of
Epidemiology;1997.
26(2):349-356.
13
www.pediactrics.org/cgi/cont
ent/full/101/1/eg
14. Quinn P, OCallaghan M,
William G, Najman J,
Andersen M, Bor w. The
effect of breatfeeding on
child development at 5 years:
acohosrt study. J. Pediactric
Child helath;2001:37(5):465469.
15. Balia LR. Kebutuhan Nutrisi
Anak untuk Pertumbuhan dan
perkembangannya. Bandung :
KKNM UNPAD;2008.
14