Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah I semester III D-IV Keperawatan
oleh :
Arsinda Prastiwi
P07120213007
Distia Taravella
P071202130
Eka Sulistyowati
P071202130
Heryuni Prastiwi
P07120213019
P071202130
Reza Mahrizal
P071202130
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah Asuhan Keperawatan Pasca Bedah Jantung Coronary Artery Bypass
Graft.
Penyusunan Makalah Asuhan Keperawatan Pasca Bedah Jantung
Coronary Artery Bypass Graft ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah dan menambah informasi bagi mahasiswa tentang
asuhan keperawatan pasca bedah jantung coronary artery bypass graft.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Sugeng Jitowiyono, S.Kep,. Ns., M.Sc selaku dosen mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah
2. Teman-teman yang telah bersedia membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) merupakan salah satu
penanganan intervensi dari PJK. CABG adalah jenis tindakan operasi jantung
yaitu dengan
paru
sudah
terlebih
(Brunner&Suddarth, 2002).
dahulu
dilakukan
pada
tahun
1954
rumah sakit rujukan nasional sejak tahun 1986 telah mulai melakukan
melakukan operasi Coronary Artery Bypass Graft dan pada awal tahun 2000
telah diperkenalkan juga teknik operasi tanpa mesin jantung paru (off pump
cardio pulmonal). Namun tidak semua pasien dapat dilakukan metode ini
tergantung indikasi pada masing-masing pasien. Data di Rumah Sakit Jantung
Harapan Kita diperoleh pada tahun 2009 telah dilakukan operasi Coronary
Artery Bypass Graft dengan 650 pasien dan tahun 2010 tercatat 824 pasien.
Tingginya tingkat pembedahan pada pasien PJK dengan Coronary Artery
Bypass Graft maka menuntut pelayanan untuk bekerja lebih profesional dari
berbagai bidang profesi baik dokter bedah, anastesiologist, perfusionist, dan
perawat. Perawat sebagai profesi yang menjadi ujung tombak pelayanan di
Rumah Sakit harus mampu memberikan asuhan keperawatan yang optimal
baik selama preoperasi, intraoperasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Coronary Artery Bypass Graft (CABG)
Coronary Artery Bypass Graft (CABG) merupakan salah satu
penanganan intervensi dari penyakit Jantung Koroner (PJK), dengan cara
membuat saluran baru melewati arteri koroner yang mengalami penyempitan
atau penyumbatan (Feriyawati, 2005).
Coronary Artery Bypass Grafting, atau Operasi CABG, adalah teknik
yang menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh yang lain untuk
memintas (melakukan bypass) arteri yang menghalangi pemasokan darah ke
jantung. CABG bertujuan untuk membuat rute dan saluran baru pada arteri
yang terbendung sehingga oksigen dan nutrisi dapat mencapai otot jantung.
B. Etiologi
Penyakit Jantung Koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan
lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner), dan
hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan
jarinrangan ikat, perkapuran, pembekuan darah, yang kesemuanya akan
mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut. Hal ini akan
mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran
darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius, dari Angina
Pectoris (nyeri dada) sampai Infark Jantung, yang dalam masyarakat di kenal
dengan serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak.
Beberapa faktor resiko terpenting penyakit jantung koroner :
1. Kadar kolesterol total dan LDL tinggi.
2. Kadar kolesterol ADL rendah
3. Hipertensi
4. Merokok
5. Diabetes mellitus
6. Kegemukan
C. Patofisiologi
Pada keadaan normal terdapat keseimbangan antara aliran darah arteri
koronaria
dengan
kebutuhan
miokard.
Pada
CAD
menunjukkan
MRI / CT imaging
Rasional
1.
1.
Efektivitas
ditentukan
hermodinamika.
tekanan
baji
arteri
curah
oleh
jantung
pemantauan
pulmonalis,
vaskuler
sistemik
dan
jaringan,
gangguan
gagal
jantung, 3.
dan
tekanan
atrium
kiri, jantung
dapat
mengakibatkan
vena,
dispnu,
asites. organ.
observasi
miokardium.
Membedakan
nyeri
Intervensi Keperawatan
Pertahankan
keseimbangan 1.
Volume
Rasional
sirkulasi darah
yang
elektrolit
dapat
jantung paru.
Waspada terhadap perubahan 2. Konsentrasi
elektrolit
tertentu
Dx: Nyeri berhubungan dengan trauma operasi dan iritasi pleura akibat selang
dada
1.
Intervensi Keperawatan
Catat sifat, jenis, lokasi dan 1.
durasi nyeri.
Nyeri
meningkatkan
Rasional
dan
kecemasan
kecepatan
denyut,
angina
memerlukan
memperbaiki
mengurangi
konsumsi
pertama dan observasi efek samping oksigen akibat nyeri, dan membantu
letergi hipotensi takikardi, depresi pasien melakukan latihan tarik napas
pernapasan
Rasional
1. Cedera ginjal dapat disebabkan
oleh berkurangnya perfusi, hemolisis,
curah
jantung
rendah,
dan
2.
3.
Intervensi Keperawatan
Lakukan pengkajian suhu setiap 1.
jam
2.
Demam
Rasional
dapat menunjukan
mengganti
tehnik
balutan,
steril
hisap
perikardiotomi,
Tiap
Rasional
pasien
mempunyai
memungkinkan
penjelasan
menjawab pertanyaan
kesalahan informasi.
3. Libatkan keluarga pada semua 3.
Anggota
keluarga
pertemuan penyuluhan
yang
rumah
biasanya
cemas
dan
membantu
mengurangi
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Coronary Artery Bypass Graft (CABG) merupakan salah satu
penanganan intervensi dari Penyakit Jantung Koroner (PJK), dengan cara
membuat saluran baru melewati arteri koroner yang mengalami penyempitan
atau penyumbatan. Penyakit Jantung Koroner pada mulanya disebabkan oleh
penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh
koroner), hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut
mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat
yang cukup serius, dari Angina Pectoris (nyeri dada) sampai Infark Jantung.
Pada keadaan normal terdapat keseimbangan antara aliran darah
arteri koronaria dengan kebutuhan miokard. Pada CAD menunjukkan
ketidakseimbangan antar aliran darah arterial dan kebutuhan miokardium.
Manifestasi klinik pasien post operasi CABG adalah sesak nafas,
klaudikasio intermiten, perubahan warna kulit, nyeri dad kiri seperti
ditusuk-tusuk, nyeri dada kiri serupa dengan angina tetapi lebih intensif,
dada terasa tertekan seperti tertindih benda berat, rasa tercekik, rasa nyeri
kadang di daerah epigastrium dan bisa menjalar ke punggung, Rasa nyeri
hebat sehingga penderita gelisah, takut, berkeringat dingin dan lemas. Tes
diagnostik
kardiovaskuler
meliputi
dua
jenis
pemeriksaan
yaitu
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, M.E. 2000. Rencana Asuhan keperawatan; Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC
Smeltzer, SC & Bare, BG. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth. Edisi 8. Volume 2. Jakarta. EGC
Ruhyanudin, Faqih.2007.Asuhan Keperawatan pada klien dangan Gangguan
Sistem Kardiovaskuler. Jakarta:Salemba Medika
Graf, H. Huon. 2005. Lecture Notes Kardiologi. Jakarta: Erlangga