Anda di halaman 1dari 28

31

BAB II

MATRIKS

A. Umum
Sebuah matriks biasanya dinyatakan dengan hurup capital misalnya A,
serta bilangan yang terdapat di dalamnya merupakan element dari matriks itu.
Semua bilangan yang tersusun dalam jalur vertical disebut kolom sedangkan
element yang tersusun dalamjalur horizontal disebut baris, objek matriks dapat
berupa bilangan real, kompleks ataupun fungsi.
Element matriks dapat dinyatakan dengan notasi aij, yang mana i
menyatakan baris sedangkan j menyatakan kolom.
Bentuk umum matriks A dengan element aij sebagai berikut ;

A=

a1 1 a1 2 a1 3
a2 1 a2 2 a2 3
.
.
.
.
.
.
am 1 am 2 am 3

... a1 n
... a2 n
...
... am n

Dimana ;
m = urutan baris

n = urutan kolom

i = 1, 2, 3, 4 ....m

j = 1, 2, 3, 4 ....n

Matriks A dengan jumlah baris m, dan kolom n, maka matriks A itu


dikatakan berordo m x n atau Am x n
Matriks A dengan element aij dapat dinyatakan oleh ; A = aij

Contoh 1
3 4

Jika A = 2 1

2
1

Matriks A di atas, dengan m = 2 dan n = 3, maka A berordo 2 x 3 atau A2 3

_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

32
Jika kita ingin mengetahui element misalnya a2 2 , kita harus melihat baris ke 2 dan kolom ke - 2, di sini a2 2 = 1

Contoh 2
Tentukan ordo dari matriks A dan B, jika ;
Jika A = [ 3 4

2 ]

dan

B= 4
2

Solusi ;
Matriks A di atas, dengan m = 1 dan n = 3, maka A berordo 1 x 3 atau A1 3
Matriks B, dengan m = 3 dan n = 1, maka B berordo 3 x 1 atau B3 1

Jika matriks memiliki baris dan kolom sama atau m = n, maka matriks
itu disebut matriks bujur sangkar, diantara matriks bujur sangkar yang penting
yaitu ;

1. Matriks Satuan [ I ]
Matriks satuan adalah matriks yang memiliki element aij dimana i = j
dan bernilai 1, sedangkan i j bernilai nol, seperti contoh berikut ;

A=

1 0

B=

0 1

Hal ini element a1 1 dan a2 2 , menunjukan i = j dan bernilai 1, sedangkan i


j bernilai 0.

Matriks B, element b1 1 , b2 2 dan b3 3 , menunjukan i = j dan bernilai 1,


sedangkan i j bernilai 0

2. Matriks Nol
Matriks nol semua elemennya bernilai nol, sifat dari matriks nol sama
seperti bilangan nol dan umumnya dituliskan [ 0 ], sebagai contoh ;
_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

33

0 0

[0]

0 0

3. Matriks Transpose
Matriks transpose didapatkan dengan cara memindahkan antara baris
dengan kolom atau sebaliknya, misalnya matriks A transpose AT.
Sebagai contoh ;
a d

A=

a b

d e

maka AT =

b e
c f

4. Matriks Vector
Matriks vector yaitu matriks yang elemennya berupa komponen
vector, dan dinyatakan ke dalam matriks kolom, sebagai contoh ;

r1
r2
r= .
.
rn

= [r1 r2 . . rn ]T

r1 r2 . . rn menunjukan element dari matriks yang mana vector nya vector


dalam ruang n.

5. Matriks Diagonal
Matriks diagonal A merupakan matriks bujur sangkar, yang mana
elemen elemennya ai j . Jika i = j maka ai j 0 sedangkan jika i j maka
ai j = 0, lebih jelasnya ;

A= 0 e

0 0

Element a, e dan i 0
_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

34
Dan jika sebuah matriks mempunyai semua element nya nol di atas
atau di bawah diagonal utama, maka matriks itu disebut matriks segi tiga,
sebagai contoh ;

a b

Atau

d e

g h

6. Matriks Simetri
Jika matriks bujur sangkar yang matriks transpose nya matriks itu
sendiri, maka matriks itu disebut matriks simetri, AT = A

B. Aljabar Matriks
1. Dua Matriks Sama Besar
Dua matriks sama besar jika ai j = bi j, yang mana ai j element dari A
dan bi j element dari B, dikatakan A = B
Sebagai contoh, misalnya; A = [ 1 4 2 ] dan B = [ 1 4 2 ]
Di sini ;
a11 = b11

a12 = b12 dan a13 = b13

2. Penjumlahan Matriks
Dua buah matriks atau lebih dijumlahkan, pada dasarnya merupakan
penjulahan dari element element matriks itu yang letaknya sama, dengan
syarat matriks yang akan dijumlahkan memiliki ordo yang sama satu
dengan yang lainnya, serta matriks hasil perkaliannya pun berordo sama.
Misalnya ; A = [a11 a12 a13 ] dan B = [b11 b12 b13 ]
A + B = [ (a11 + b11) (a12 + b12) (a13 + b13) ]

3. Perkaliam Matriks Terhadap Bilangan


Perkalian matriks dengan suatu bilangan k, maka akan menghsilkan
matrik yang ordonya sama dengan matriks semula serta element
elementnya merupakan hasil perkalian element matriks semula terhadap
bilangan k itu.
_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

35
contoh ;
Bilangan k dikalikan terhadap matriks A, misalnya ;
a b

A= d e

g h

maka kA =

ka kb

kc

kd ke

kf

kg kh ki

4. Perkalian Matriks Dengan Matriks


Sebuah matriks A dapat dikalikan dengan matriks B dengan syarat ;
jumlah baris A = jumlah kolom B
Hasilnya matriks baru C yang mana jumlah barisnya = jumlah baris A
serta jumlah kolomnya = jumlah kolom B. Misalnya ;
Matrik A berordo p q, dan matriks B berordo qr maka hasil perkalian
berupa matriks C berordo p r .
Atau ;
Ap q x Bq r = C p r

Dalam perkalian matriks dengan matriks perlu diingat ;


a) A x B B x A
b) A x ( B + C ) = ( A x B ) + ( A x C )
c) Matriks A x Matriks satuan = Matriks A
atau ; A x [ I ] = A
d) A x [ 0 ] = [ 0 ]

Contoh 3

Jika A =

1
0
2

dan B = [ 1 2 5 ]

Tentukan matriks C = A x B

Solusi ;
A3 x 1 x B1 x 3 = C3 x 3
_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

36

1
0 [125]=
2

11

12

15

01

02

05

21

22

25

10

Contoh 4

Jika A =

1
3

dan B = [ 2 0 ]

Tentukan matriks C = A x B

Solusi ;
A2 x 1 x B1 x 2 = C2 x 2
1 [2 0]= 12
3
32

10

30

2 0
6 0

Contoh 5

Jika A =

1 2
4 5
6 0

dan B =

0 3
5 1

Tentukan matriks C = A x B

Solusi ;
A3 x 2 x B2 x 2 = C3 x 2
1 2
4 5
6 0

0 3

(1 0 + 2 5)

(1 3 + 2 1)

5 1

= (4 0 + 5 5)

(4 3 + 5 1)

(6 0 + 0 5)

(6 3 + 0 1)

10

= 25

17

18

_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

37
C. Determinan
Determinan merupakan nilai sebuah matriks bujur sangkar, misalnya
matriks A maka determinannya dengan notasi det A, jika ;
a b

A=

B=

a b

maka det A =

c d

c d

maka det B = d

Determinan hanya untuk matriks berordo n x n atau matriks bujur sangkar,


sehingga disebut determinan ordo n.

1. Metoda Perkalian Diagonal


Metoda ini hanya untuk mencari determinan matriks ordo 2 dan ordo 3
a) Determinan untuk matriks berordo 2 x 2, misalnya matriks A di atas,
a b

det A =

= ad - bc

c d

b) Determinan untuk matriks berordo 3 x 3, misalnya matriks B di atas,


a

det B = d

= { aei + bfg + cdh } { bdi + afh + ceg }

2. Metoda Minor Determinan


Cara ini merupakan pengembangan Laplace, perlu diketahui bahwa ;
a) Determinan ordo n berasal dari matriks ordo n
det A = | A | = | ai j | dengan i = j = n
b) Setiap element memiliki tanda ( 1 )i + j
c) Determinan minor dari element ai j
_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

38
Untuk menentukan determinan minor ai j yaitu ;
Tarik garis vertical dan horizontal dari element ai j, jika element tidak
terletak pada kedua garis itu merupakan element dari determinan
minor.
Determinan minor ai j dinotasikan dengan Mi j
Untuk lebih jelas misalnya ;

det A =

a1 1

a1 2

a1 3

a2 1

a2 2

a2 3

a3 1

a3 2

a3 3

Untuk mencari determinan a11 lakukan prosedur di atas ;


a1 1

a1 2

a1 3

a2 1

a2 2

a2 3

a3 1

a3 2

a3 3

Disini yang tidak terletak yaitu ; a2 2 , a2 3 , a3 2 dan a3 3 maka determinan


dari a11 adalah ;

M11 =

a2 2

a2 3

a3 2

a3 3

Sedangkan kofaktor Mi j yaitu hasil perkalian tanda ai j dengan Mi j ;


Kopaktor Mi j = ( 1 )i + j Mi j

d) Determinan matriks ordo n merupakan hasil penjumlahan dari hasil


perkalian element ai j dengan kofaktornya.
det A = ai j ( 1 )i + j Mi j

Contoh 6
Tentukan determinan dari matriks A, seandainya ;

A=

_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

39
Solusi ;
Misalnya element yang kita ambil yang terletak pada baris pertama,
maka sesuai prosedur;
det A = ai j ( 1 )i + j Mi j
= a11 ( 1)1+1 M1 1 + a1 2 ( 1)1+2 M1 2 + a1 3 ( 1)1+3 M1 3
= 1( 1)2 M1 1 + 2( 1)3 M1 2 + 3( 1)4 M1 3
= 1 M1 1 2 M1 2 + 3 M1 3
Sekarang cari nilai dari kofaktor kofaktornya, dengan cara menarik
garis vertical dan horizontal terhadap element - element baris
pertama ;
1

maka M11 =

maka M12 =

maka M13 =

= (5 9 6 8 ) = 3

= (4 9 6 7 ) = 6

= (4 8 5 7 ) = 3

det A = 1 M1 1 2 M1 2 + 3 M1 3
= 1 ( 3) 2 ( 6) + 3 ( 3)
=0

3. Teorema Pada Determinan


a. Perkalian Determinan Dengan Bilangan k
Jika bilangan k dikalika dengan sebuah determinan maka akan
menghasilkan determinan baru, yang mana element element
merupakan hasil perkalian dengan element determinan semula.
Misalnya ;
_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

40

Jika Mi j =

dan k = 2 maka kMi j = k

10

14

16

b. Perubahan Tanda Pada Determinan


1. Determinan tidak berubah tanda jika baris dan kolom dipertukarkan
letaknya ;
4 5
7

2. Determinan tidak berubah jika element element pada baris atau


kolom merupakan hasil penjumlahan element element sebaris atau
sekolom ditambah hasil k kali element element itu.
Misalnya ; k = 2

det A =

4 5
7

4 5+( 42)

8+( 72)

= 67

7 22

3. Determinan berubah tanda jika dua baris atau kolom dipertukarkan


letaknya ;
4 5
7

= 67 akan berubah tanda jika ;

4 5

atau

= 67

c. Determinan Sama Dengan Nol jika ;


1. Determinan sama dengan Nol jika semua elementnya nol pada
sebuah baris atau kolom ;
4 5
0

=0

_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

41
2. Determinan sama dengan Nol jika dua baris atau kolom sama besar;
1

=0

3. Determinan sama dengan Nol jika sebuah baris atau kolom


merupakan kelipatan baris atau kolom lain
3

=0

D. Persamaan Linier
Sebelum kita selesaikan persamaan linier dengan metoda matriks, kita tinjau
persamaan linier serempak sbb ;
a11x1 + a12x2+ a13x3 + .... + a1n xn

= b1

a21x1 + a22x2+ a23x3 + .... + a2n xn = b2


..
..
..
..
..
..
.
.
.
.
.
.
am1x1 + am2x2+ am3x3 + .... + amn xn = bn

Terdapat n buah variable x yaitu x1, x2 ....... xn serta a dan b yang merupakan
konstanta.
Persamaan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk matriks sbb ;
a11

a12

a13 .... a1n

x1

a21
.
..
am1

a22
.
..
am2

a23 ....
.
..
am3 ....

x2
.
..
xn

a2n
.
..
amn

b1
=

b2
.
..
bn

Atau ;
AX = b

Dimana ;
A = ( amn )

b = ( bi )

X = ( xi )

i = 1, 2, 3, ...... n
_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

42
Kita tinjau persamaan linier serempak di bawah ini ;
a1x + b1y = c1

pers. 1

a2x + b2y = c2

pers. 2

Yang mana a, b dan c merupakan konstanta, dari kedua persamaan linier ini
kita dapat mencari nilai x dan y yaitu dengan cara menghilangkan salah satu
variable x atau y.
Seandainya sekarang kita ingin mengetahui besarnya y, maka hilangkan
variable x.

Kalikan pers. 1 dengan a2 sedangkan pers. 2 dengan a1, sehingga ;


a1x + b1y = c1 a2
a2x + b2y = c2 a1

Maka ;
a2 a1x + a2 b1y = a2 c1
a1 a2x + a1 b2y = a1 c2

(a2 b1 a1 b2)y = (a2 c1 a1 c2)

dan y =

(a2 c1 a1 c2)
(a2 b1 a1 b2)

Sebaliknya dengan cara menghilangkan variable y, x dapat di cari.

1. Matriks Koefisien Dan Matriks Lengkap


Kita perhatikan pers. 1 dan 2, yang mana memiliki koefisien koefisien
dari persamaan itu yang dapat kita susun dalam bentuk matriks, sehingga kita
sebut matriks itu matriks koefisien, jelasnya matriks di bawah ini merupakan
matriks koefisisen persamaan di atas ;
a1

b1

a2

b2

Dan matriks lengkap dari dua persamaan di atas ;


a1 b1 c1
a2 b2 c2
_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

43
2. Cara Menyelesaikan Persamaan Linier Dengan Kaidah Cramer
Jika matriks koefisisen persamaan di atas ;
a1

b1

a2

b2

maka determinanya yaitu ;

a1

b1

a2

b2

= a1 b2 b1 a2

Jadi D = a1 b2 b1 a2

Jika kita ingin mencari variable x atau y, kita harus mengetahui determinan
dominator x dan y yang masing masing dengan notasi Dx dan Dy.

Untuk mencari determinan dominator x atau Dx dengan cara ;


Pertukarkan tempat a sebagai koefisien dari variable x dengan konstanta c

Dx =

c1

b1

c2

b2

= c1 b2 b1 c2

Untuk mencari determinan dominator y atau Dy dengan cara ;


Pertukarkan tempat b sebagai koefisien dari variable y dengan konstanta c

Dy =

a1

c1

a2

c2

= a1 c2 c1 a2

Selanjutnya ; x dan y dapat dicari yang didefinisikan sbb ;

x=

Dx

dan y =

Dy
D

Jika persamaan linier dengan n buah variable tak diketahui, x1, x2, .... xn
dengan determinan koefisien D 0, maka ;

x1 =

D1
D

x2 =

D2
D

........ xn =

Dn
D

_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

44
Contoh 7
Tentukan x dan y dari persamaan ini ;
2x + 5y = 9

serta 3x 2y = 4

Solusi ;
2x + 5y = 9
3x 2y = 4

Matriks koefisisen persamaan di atas ;


2

maka determinanya yaitu ;

3 2

3 2

= 2 ( 2) 5 3 = 19

Jadi D = 19

Dx =

4 2

Dy =

= 9( 2) 5 4 = 38

= 2 4 9 3 = 19

Maka ;
38
x=

19

=2

19
y=

19

=1

E. Matriks Adjoint Dan Matriks Invers


1. Matriks Adjoint
Matriks adjoint KT yaitu matriks yang element nya terdiri dari element
kofaktor yang ditransposekan, yang mana K merupakan kofaktor.
Jelasnya seperti contoh 8 ;
_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

45
Contoh 8
Jika ;
1 3

A=

2 4

Tentukan matriks adjoint dari A.

Solusi ;
K = ( 1)i + j Mi j
K11 = ( 1)1+ 1 M11 = ( 1)2 M11 = ( 1)2 (4) = 4
K12 = ( 1)1+ 2 M12 = ( 1)3 M11 = ( 1)3 (2) = 2
K21 = ( 1)2+ 1 M11 = ( 1)3 M11 = ( 1)3 (3) = 3
K22 = ( 1)2+ 2 M11 = ( 1)4 M11 = ( 1)4 (1) = 1

Jadi matrik K =

4 2
3

Maka matriks KT atau adjoint A =

4 3
2

2. Matriks Invers
Matriks invers dari matriks A yaitu matriks A 1, jika matriks A 1 kali A
menghasilkan matriks satuan I.
Jadi ; A 1 A = I atau A A 1 = I
1

A 1 =

KT

det A
Dimana ;
K : matriks kofaktor
KT : adjoint A

Sehingga ;
A 1 =

1
det A

adjoint A

_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

46
Contoh 9
Jika ;
1 3

A=

2 4

Tentukan matriks invers A atau A 1 dan buktikan A A 1 = I

Solusi ;
1

AA

1 0

= I yang mana I =

0 1

Misalnya ;
A 1 =

a b
c d

A 1 =

KT

det A
1 3

A=

1
det A

det A =

2 4

1 3

= 1 4 3 2 = 2

2 4

1
2

= 1/2

K = ( 1)i + j Mi j
K11 = ( 1)1+ 1 M11 = ( 1)2 M11 = ( 1)2 (4) = 4
K12 = ( 1)1+ 2 M12 = ( 1)3 M11 = ( 1)3 (2) = 2
K21 = ( 1)2+ 1 M11 = ( 1)3 M11 = ( 1)3 (3) = 3
K22 = ( 1)2+ 2 M11 = ( 1)4 M11 = ( 1)4 (1) = 1

Jadi matrik K =

4 2
3

Maka matriks KT atau adjoint A =

4 3
2

_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

47

4 3

Maka A 1 =

3/2

1 1/2

Buktikan A A 1 = I
A2 x 2 x A 1 2 x 2 = I2 x 2
1 3
2 4

3/2

1 1/2

( 1( 2) + 3 1)

( 1 3/2 + 3( 1/2)

( 2( 2) + 4 1)

( 2 3/2 + 4( 1/2)

1 0
0 1

oke terbukti

Perlu diingat ;
- Matriks A disebut matriks non singular jika det A 0 dan matriks itu
memiliki invers.
- Matriks A disebut matriks singular jika det A = 0 dan matriks itu tidak
memiliki invers.

F. Rank Matriks
Rank matriks A atau AR yaitu jumlah baris yang element nya tidak nol dari
matriks itu setelah dilakukan beberapa operasi baris, untuk jelasnya perhatikan
contoh 10 berikut ini ;

Contoh 10
Tentukan rank dari matriks A berikut ini ;

A=

15

_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

48
Solusi ;
Lakukan operasi pada baris, di contoh ini terhadap baris ke 3 oleh baris ke 1
dan ke 2, serta baris ke 1 oleh baris ke 2 ;
1

15

B3 3B1

B3 B2
B1 + B2

= AR

Pada AR ada dua baris yang element elementnya tidak nol, maka matriks A
itu mempunyai rank = 2

G. Transformasi Linier
Transformasi linier merupakan hubungan antara variable lama dengan
variable baru dari hasil transformasi. Misalnya ;
X = ax + by
Y = cx + dy

Dimana ;
A, b, c dan d : konstanta
Hubungan itu dapat kita nyatakan dalam bentuk matriks ;
X
Y

_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

49
Perhatikan Gambar 1. 2, di bawah ini ;
y
Q(X, Y)
P(x, y)

x
0

Gambar 1. 2

R merupkan vector atau garis yang menghubungkan titik (0, 0) ke titik P(X,Y)
sedangkan vector r garis yang menghubungkan titik (0, 0) ke titik Q(x, y).
x

r = xi + yj =

R = Xi + Yj =

X
Y

Hubungan
antara titik P dan Q yaitu ;

R=Mr =

Yang mana ; M =

M merupakan matriks transformasi yaitu matriks yang menghubungkan vector

r dan R.
Pada kasus lain seandainya sumbu xy berputar sehingga menyebabkan
berhimpitnya sebuah titik dengan titik lain, sumbu xy yang berputar itu kita
nyatakan dengan sumbu xy sehingga koordinat (X, Y) menjadi (x, y),
seperti ditunjukan oleh Gambar 2. 2 ;
y

P(x, y)
y

r = r

y
x
0

Gambar 2. 2
_______________________________________________________________________________________________________
Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

50

Dari Gambar di atas yang mana r dan r masing masing vector yang
menghubungkan titik (0, 0) ke titik P(x, y)
Sehingga ;
x = ax + by
y = cx + dy

dan r = r maka xi + yj = xi + yj
Jadi fungsi dari matriks transformasi M yaitu memberikan informasi mengenai
komponen yang menyebabkan r = r.

H. Matriks Ortogonal
Matriks A berordo n disebut ortogonal jika A dikalikan dengan matriks
transpos AT menghasilkan matriks satuan I.
Dimana AT = A 1
sehingga ; AAT = AA 1 = I

Contoh 11

A=

cos

sin

sin

cos

Apakah matriks A merupakan matriks orthogonal untuk semua harga .

Solusi ;
AT =

cos

sin

sin

cos

AAT =

cos

sin

cos

sin

sin

cos

sin

cos

(cos cos + ( sin )( sin ))

( (cos sin + ( sin ) cos ))

(sin cos + cos ( sin ))

(sin sin + cos cos )

_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

51

( cos2 + sin 2 )

( cos sin sin cos )

( sin cos cos sin )

( sin2 + cos2 )

1 0

oke terbukti, matrik A orthogonal untuk semua

0 1

Ingat ; cos2 + sin 2 = 1

Transformasi Ortogonal
Seperti halnya transformasi linier, jika sumbu xy diputar sebesar , sehingga
(x, y) menjadi (x, y) dan x

Perhatikan Gambar 3. 2 ;
y

P(x, y) P(x, y)

Gambar 3. 2

Sehingga ;
x = x cos + y sin
y = x sin + y cos

Dalam bentuk matriks ;

x
y

cos

sin

sin cos

cos

Dimana

sin

sin cos

= M atau matriks transformasi

_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

52
Dan , MMT = I, maka matriks transformasi adalah matriks orthogonal

Kita tinjau permasalahan vector, misalnya vector x dalam bidang yang


menghubungkan (0, 0) ke P(x1, x2), dapat kita nyatakan dalam bentuk matriks;

x=

x1

= [x1 x2 ]T

x2

Panjang dari vector x = (x12 + x2 2)0,5


Jika vector x dalam ruang n, dapat kita nyatakan dalam bentuk matriks;
x1

x2

= [x1 x2 ... xn ]T

x= .
.

.
xn

Panjang dari vector x = (x12 + x2 2 + ..... xn 2 )0,5


Atau ;

| x | = x2k

0,5

k =1

Bentuk umum dari perkalian titik dalam dari dua vector x dan y ditulis ;
n

< x, y > = xi yi atau < x, y > = x y


i=1

Untuk vector pada bidang ;

< x, y > = | x | | y | cos

sudut antara dua vector x dan y. Jika cos = 0 ini menunjukan bahwa vector
tegak lurus satu sama lainnya, yang merupakan ortagonalitas vector x dan y
dalam ruang n, jadi x y jika < x, y > = 0
atau ;

| x + y |2 = | x |2 + | y |2
_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

53
Contoh 12
Hitung panjang vector x dan y serta < x, y > dan buktikan kedua vector itu
tegak lurus, jika x = (1, 1, 1, 2) dan y = (3, 1, 0, 1)

Solusi ;

1
1

x=

dan y =

0
1

Panjang dari vector

| x | = (12 + 12 + ( 1)2 + 2 2 )0,5 = 7

| y | = (32 + ( 1)2 + (0)2 + ( 1)2 )0,5 = 11

x y jika < x, y > = 0


atau ;

|
x +
y |2 = | x |2 + | y |2
n

<
x, y > = xi yi
i=1

< x, y > = ( 1 3 + 1 ( 1) + ( 1) 0 + 2 ( 2) ) = 0
dan ;

| x |2 = (7 )2 = 7

| y |2 = (11 )2 = 11

| x |2 + | y |2 = 7 + 11 = 18

Cek

| x + y |2 = (1 + 3 )2 + (1 + ( 1))2 + (( 1) + 0 )2 + (2 + ( 1))2 = 18

|
x +
y |2 = | x |2 + | y |2 = 18

Oke, bahwa vector x dan y saling tegak lurus


_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

54
I. Nilai Dan Vector Eigen
Nilai dan vector Eigen didapatkan ketika kondisi dipertahankan dan terjaga
untuk arah R tetap sama dengan r hanya sebuah titik (x, y) pada sumbu xy
berubah ke posisi (X, Y) setelah dilakukan transformasi.
Kondisi ini didefinisikan ;
R = Mr

Dimana M, merupakan matriks deformasi yaitu matriks transformasi yang


tanpa terjadi perubahan arah sesudah deformasi.
R searah dengan r, maka :
R=r

Sehingga ;
Mr = r
Atau ; Mr = I r
| M I | r memiliki penyelesaian jika | M I | = 0
Dengan | M I | = 0, merupakan persamaan karaktristik.
Secara umum | M I | dapat dinyatakan sbb ;
M11

M12

.... M1n

M21
..
.

M22
..
.

.... M2n
..
.

Mm1

Mm2

.... Mmn

=0

Dimana ;

: konstanta eigen atau nilai karakteristik

: matriks satuan

_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

55
Contoh 13
Carilah nilai dan vector eigen dari persamaan berikut ;
X=x+y
Y = 4x + y

Solusi ;
Persamaan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk matriks ;
X
Y

M =

Agar dapat diselesaikan, maka persamaan karakteristik M harus ;


|MI|=0

Atau ;

= (1 ) (1 ) 4 = 0

(1 ) (1 ) 4 = 0
2 2 3 = 0 maka didapatkan 1 = 3 dan 1 = 1
Substitusikan ke persamaan ;
1

x
y

Sehingga didapatkan ;
x+y=x

atau (1 )x + y = 0

4x + y = y atau 4x + (1 )y = 0

pers. a)
pers. b)

Substitusikan 1 = 3 dan 2 = 1 ke salah satu persamaan a dan b ;


Jika ke pers. a) maka ;
_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

56
(1 )x + y = 0
(1 3 )x + y = 0

sehingga, y = 2x

(1 ( 1) )x + y = 0

sehingga, y = 2x

Untuk mendapatkan x dan y dari vector eigen, misalnya kita ambil 1 = 3 ke


persamaan a) dan b) maka didapatkan ;
x+y=x

sehingga, x + y = 3 x

atau y = 2 x

pers. c)

4x + y = y sehingga, 4x + y = 3 y atau y = 2x

pers. d)

Dari kedu persamaan c) dan d) didapatkan y = 2x dan ( x 0 ), ambil x = 1


Untuk mendapatkan vector eigen untuk 1 = 3 dan x = 1;

r1=

x
2x

Dan x dan y dari vector eigen dengan 2 = 1 ke persamaan a) dan b) maka


didapatkan ;
x+y=x

sehingga, x + y = x

atau y = 2x

pers. e)

4x + y = y sehingga, 4x + y = y atau y = 2x

pers. f)

Dari kedu persamaan e) dan f) didapatkan y = 2x dan ( x 0 ), ambil x = 1


Untuk mendapatkan vector eigen untuk 2 = 1 dan x = 1;

r2=

X
Y

x
2x

1
2

_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

57
Contoh 14
Carilah nilai eigen dari matriks A berikut ;

A=

Solusi ;
Agar dapat diselesaikan, maka persamaan karakteristik M harus ;
|MI|=0

(1 )

(1 )

( 1 )

=0

Dari determinan matriks A = (1 )2 ( 1 ) = 0


Sehingga didapatkan nilai eigen yaitu ;
1 = 1, 2 = 1 dan 3 = 1

_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

58
Blank

_______________________________________________________________________________________________________

Ir.E Sutarman, MT / Konsep Dan Aplikasi Matematika

Matriks

Anda mungkin juga menyukai