Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
Bab
STRATIGRAFI
8.1 Pendahuluan
Stratigraf adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta distribusi
perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk menjelaskan
sejarah bumi. Dari hasil perbandingan atau korelasi antar lapisan yang berbeda
dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi (litostratigraf), kandungan
fosil (biostratigraf), dan umur relatif maupun absolutnya (kronostratigraf).
stratigraf kita pelajari untuk mengetahui luas penyebaran lapisan batuan.
Ilmu stratigraf muncul untuk pertama kalinya di Britania Raya pada abad ke-19.
Perintisnya adalah William Smith. Ketika itu dia mengamati beberapa perlapisan
batuan yang tersingkap yang memiliki urutan perlapisan yang sama (superposisi).
Dari hasil pengamatannya, kemudian ditarik kesimpulan bahwa lapisan batuan yang
terbawah merupakan lapisan yang tertua, dengan beberapa pengecualian. Karena
banyak lapisan batuan merupakan kesinambungan yang utuh ke tempat yang
berbeda-beda maka dapat dibuat perbandingan antara satu tempat ke tempat
lainnya pada suatu wilayah yang sangat luas. Berdasarkan hasil pengamatan ini
maka kemudian Willian Smith membuat suatu sistem yang berlaku umum untuk
periode-periode geologi tertentu walaupun pada waktu itu belum ada penamaan
waktunya. Berawal dari hasil pengamatan William Smith dan kemudian berkembang
menjadi pengetahuan tentang susunan, hubungan dan genesa batuan yang
kemudian dikenal dengan stratigraf.
Berdasarkan dari asal katanya, stratigraf tersusun dari 2 (dua) suku kata, yaitu kata
strati berasal dari kata stratos, yang artinya perlapisan dan kata graf yang
berasal dari kata graphic/graphos, yang artinya gambar atau lukisan. Dengan
demikian stratigraf dalam arti sempit dapat dinyatakan sebagai ilmu pemerian
lapisan-lapisan batuan. Dalam arti yang lebih luas, stratigraf dapat didefnisikan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang aturan, hubungan, dan pembentukan
(genesa) macam-macam batuan di alam dalam ruang dan waktu.
Aturan: Tatanama stratigraf diatur dalam Sandi Stratigraf. Sandi stratigraf
adalah aturan penamaan satuan-satuan stratigraf, baik resmi ataupun tidak
resmi, sehingga terdapat keseragaman dalam nama maupun pengertian
nama-nama tersebut seperti misalnya: Formasi/formasi, Zona/zona, Sistem
dan sebagainya.
Hubungan: Pengertian hubungan dalam stratigraf adalah bahwa setiap lapis
batuan dengan batuan lainnya, baik diatas ataupun dibawah lapisan batuan
tersebut. Hubungan antara satu lapis batuan dengan lapisan lainnya adalah
selaras (conformity) atau tidak selaras (unconformity).
162
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
163
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
1. Satuan Lithostratigraf
Azas Tujuan:
Pembagian litostratigraf dimaksudkan untuk menggolongkan batuan di bumi
secara bersistem menjadi satuan-satuan bernama yang bersendi pada ciri-ciri
litologi. Pada satuan litostratigraf penentuan satuan didasarkan pada ciri-ciri
batuan yang dapat di-amati di lapangan, sedangkan batas penyebarannya
tidak tergantung kepada batas waktu.
Satuan Resmi dan Tak Resmi:
Satuan litostratigraf resmi ialah satuan yang memenuhi persyaratan Sandi,
sedangkan satuan litostratigraf tak resmmi ialah satuan yang tidak
seluruhnya memenuhi persyaratan Sandi.
Batas dan Penyebaran Satuan Satuan Litostratigraf:
1. Batas satuan litostratigraf ialah sentuhan antara dua satuan yang
berlainan ciri litologi, yang dijadikan dasar pembeda kedua satuan
tersebut.
2. Batas satuan ditempatkan pada bidang yang nyata perubahan litologinya
atau dalam hal perubahan tersebut tidak nyata, batasnya merupakan
bidang yang diperkirakan kedudukannya (batas arbiter).
3. Satuan satuan yang berangsur berubah atau menjemari, peralihannya
dapat dipisahkan sebagai satuan tersendiri apabila memenuhi persyaratan
Sandi.
4. Penyebaran satuan satuan litostratigraf semata mata ditentukan oleh
kelanjutan ciri ciri litologi yang menjadi ciri penentunya.
5. Dari segi praktis, penyebarasan suatu satuan litostratigraf dibatasi oleh
batas cekungan pengendapan atau aspek geologi lain.
6. Batas batas daerah hukum (geograf) tidak boleh dipergunakan sebagai
alasan berakhirnya penyebaran lateral (pelamparan) suatu satuan.
164
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
2. Satuan Litodemik
Azas Tujuan
Pembagian satuan litodemik dimaksudkan untuk menggolongkan batuan
beku, metamorf dan batuan lain yang terubah kuat menjadi satuan-satuan
bernama yang bersendi kepada ciri-ciri litologi. Batuan penyusun satuan
litodemik tidak mengikuti kaidah Hukum Superposisi dan kontaknya dengan
satuan litostratigraf dapat bersifat
extrusif, intrusif, metamorfosa atau
tektonik.
Batas dan Penyebaran Satuan Litodemik:
Batas antar Satuan Litodemik berupa sentuhan antara dua satuan yang
berbeda ciri litologinya, dimana kontak tersebut dapat bersifat ekstrusif,
intrusif, metamorfosa, tektonik atau kontak berangsur.
Tingkat Tingkat Satuan Litodemik:
1. Urutan tingkat Satuan Litodemik resmi, masing-masing dari besar ke kecil
adalah: Supersuite, Suite, dan Litodem.
2. Litodem adalah satuan dasar dalam pembagian Satuan Litodemik, satuan
dibawah litodem merupakan satuan tidak resmi.
Tata Nama Satuan Litodemik:
Tatanama Satuan dasar Litodemik yang terdiri dari nama geograf dan ciri
utama komposisi litologinya, misalnya Diorit Cihara.
3. Satuan Biostratigraf
Azas Tujuan:
1. Pembagian biostratigraf dimaksud untuk menggolongkan lapisan-lapisan
batuan di
bumi secara bersistem menjadi satuan satuan bernama
berdasar kandungan dan penyebaran fosil.
2. Satuan biostratigraf ialah tubuh lapisan batuan yang dipersatukan
berdasar kandungan fosil atau ciri-ciri paleontologi sebagai sendi
pembeda terhadap tubuh batuan sekitarnya.
Satuan Resmi dan Tak Resmi:
165
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
166
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
3. Batas atas atau bawah suatu Zona Selang ditentukan oleh pemunculan
awal atau akhir dari takson-takson penciri.
4. Nama Zona Selang diambil dari nama-nama takson penciri yang
merupakan batas atas dan bawah zona tersebut.
Zona Rombakan:
Zona Rombakan adalah tubuh lapisan batuan yang ditandai oleh banyaknya
fosil rombakan, berbeda jauh dari pada tubuh lapisan batuan di atas dan di
bawahnya.
Zona Padat
Zona Padat ialah tubuh lapisan batuan yang ditandai oleh melimpahnya fosil
dengan kepadatan populasi jauh lebih banyak dari pada tubuh batuan di atas
dan dibawahnya.
4. Satuan Sikuenstratigraf
Azas Tujuan:
1. Pembagian sikuenstratigraf ialah penggolongan lapisan batuan batuan di
bumi secara bersistem menjadi satuan-satuan bernama berdasarkan
gerak relatif muka laut. Pembagian ini merupakan kerangka untuk
menyusun urutan peristiwa geologi.
2. Satuan sikuenstratigraf ialah suatu tubuh lapisan batuan yang terbentuk
dalam satuan waktu tertentu pada satu siklus perubahan relatif muka laut.
Batas Satuan:
Batas atas dan bawah satuan sikuenstratigraf adalah bidang bidang
ketidakselarasan atau bidang keselarasan padanannya.
Tingkat Tingkat Satuan Sikuenstratigraf
1. Urutan tingkat satuan sikuenstratigraf, masing-masing dari besar sampai
kecil adalah Megasikuen, Supersikuen dan Sikuen.
2. Sikuen ialah satuan dasar dalam pembagian satuan sikuenstratigraf.
Satuan Resmi dan Tak resmi:
Satuan sikuenstratigraf resmi ialah satuan yang memenuhi persyaratan
Sandi sedangkan satuan tak resmi adalah satuan yang tidak seluruhnya
memenuhi persyaratan Sandi.
Tatanama Satuan Sikuenstratigraf:
Tatanama satuan sikuenstratigraf resmi ialah dwinama (binomial). Untuk
tingkat sikuen atau yang lebih tinggi, dipakai istilah tingkatnya dan diikuti
nama geograf lokasitipenya (yang mudah dikenal).
5. Satuan Kronostratigraf
Azas Tujuan:
Pembagian kronostratigraf ialah penggolongan lapisan-lapisan secara
bersistem menjadi satuan bernama berdasarkan interval waktu geologi.
Interval waktu geologi ini dapat ditentukan berdasar geo-kronologi atau
metoda lain yang menunjukkan kesamaan waktu. Pembagian ini merupakan
kerangka untuk menyusun urutan penafsiran geologi secara lokal, regional
dan global.
167
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
6. Satuan Tektonostratigraf
Azas Tujuan:
Pembagian tektonostratigraf dimaksudkan untuk menggolongkan suatu
kawasan di bumi, yang tergolong pinggiran lempeng aktif, baik yang
168
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
8.3
8.3.1
Penampang stratigraf
Gambar 8.1 Singkapan batuan pada satuan stratigraf (kiri) dan singkapan singkapan
yang menerus dari satuan stratigraf (kanan).
8.3.2
169
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
8.3.3
170
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
5.
6.
7.
8.
171
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
Seringkali hasil pengukuran penampang stratigraf disajikan dengan disertai fotofoto singkapan seperti yang diperlihatkan pada gambar 8.5. Adapun maksud dari
penyertaan foto-foto singkapan tersebut adalah untuk lebih memperjelas bagian
bagian dari perlapisan batuan ataupun kontak antar lapisan batuan yang
mempunyai arti secara sedimentologi.
172
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
Gambar 8.5 Penggambaran penampang stratigraf terukur yang
dilengkapi dengan foto-fot guna memperjelas bagian
bagian yang ingin ditonjolkan.
Umur
Formasi
Simbol Litologi
Deskripsi Batuan
Lingk
Fm.
Saguling
Miosen
Awal
Fm.
Citarum
N6-N8
Laut
Dalam
selingan
batupasir
Laut
Dalam
Miosen
Awal
N4-N5
Fm. RajaMandala
Neritik
Oligose
n
Atas
Fm.
Batuasih
Litoral
173
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
Eosen
Tengah
Eosen
Akhir
Breksi
Fm. Bayah
Batupasir
kuarsa
konglomeratan
selang seling lempung mengandung
lignit.
Lempung sisipan batupasir dan lignit/
batubara.
Darat
Transisi
Breksi
Batupasir
Batupasir
Batugamping
Lempung
Batupasir
Batupasir
1 Korelasi Lithostratigraf
174
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
SUMUR- 2
Lempung
Lempung
Napal
Napal
Batugamping
Batugamping
Batupasir
Breksi
Batupasir
Konglomerat
Konglomerat
175
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
2 Korelasi Biostratigraf
Korelasi biostratigraf adalah menghubungkan lapisan-lapisan batuan didasarkan
atas kesamaan kandungan dan penyebaran fosil yang terdapat di dalam batuan.
Dalam korelasi biostratigraf dapat terjadi jenis batuan yang berbeda memiliki
kandungan fosil yang sama.
Gambar
8.8
176
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
SUMUR-1
SUMUR- 2
Lempung
Kumpulan Fosil
M
Napal
Napal
Kumpulan Fosil
M
Batugamping
Kumpulan fosil
L
Batugamping
Kumpulan fosil L
Batupasir
Kumpulan Fosil
K
Batupasir
Kumpulan fosil K
Serpih
Barren Fosil
Serpih
Kump. Fosil R
Lempung
Kump. Fosil R
Konglomerat
3. Korelasi Kronostratigraf
Korelasi kronostratigraf adalah menghubungkan lapisan lapisan batuan yang
mengacu pada kesamaan umur geologinya.
Contoh : Korelasi Kronostratigraf (Geokronostratigraf)
177
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
SUMUR-1
Miosen
Atas
SUMUR- 2
Miosen
Atas
Miosen
Tengah
Miosen
Tengah
Miosen
Bawah
Miosen
Bawah
178
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
(Soejono.M. 1984)
Gambar 8.9 Korelasi stratigraf utaraselatan dari cekungan Bogor yang
memperlihatkan hubungan antara formasi sejak zaman
Tersier, yaitu kala Paleosen hingga Pliosen.
RINGKASAN
Stratigraf adalah ilmu yang mempelajari tentang aturan, hubungan, dan pembentukan (genesa)
macam-macam batuan di alam dalam ruang dan waktu.
Sandi Stratigraf adalah aturan penamaan satuan-satuan stratigraf, baik resmi ataupun tidak resmi,
sehingga terdapat keseragaman dalam nama maupun pengertian nama-nama tersebut.
Penggolongan Stratigraf ialah pengelompokan bersistem batuan menurut berbagai cara, untuk
mempermudah pemerian, aturan dan hubungan batuan yang satu terhadap lainnya. Kelompok
bersistem tersebut diatas dikenal sebagai satuan stratigraf.
Batas Satuan Stratigraf ditentukan sesuai dengan batas penyebaran ciri satuan tersebut
sebagaimana didefnisikan. Batas satuan Stratigraf jenis tertentu tidak harus berimpit dengan batas
179
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
Satuan Stratigraf jenis lain, bahkan dapat memotong satu sama lain.
Tatanama Stratigraf ialah aturan penamaan satuan-satuan stratigraf, baik resmi maupun tak resmi,
sehingga terdapat keseragaman dalam nama maupun pengertian nama nama tersebut seperti
misalnya: Formasi/formasi, Zona/zona, Sistem dan sebagainya.
Stratotipe atau pelapisan jenis adalah tipe perwujudan alamiah satuan stratigraf yang memberikan
gambaran ciri umum dan batas-batas satuan stratigraf.
Korelasi adalah penghubungan titik-titik kesamaan waktu atau penghubungan satuan satuan
stratigraf dengan mempertimbangkan kesamaan waktu.
Horison ialah suatu bidang (dalam praktek, lapisan tipis di muka bumi atau dibawah permukaan)
yang menghubungkan titik-titik kesamaan waktu. Horison dapat berupa: horison listrik, horison
seismik, horison batuan, horison fosil dan sebagainya. Istilah istilah seperti : datum, marker, lapisan
pandu sebagai padanannya dan sering dipakai dalam keperluan korelasi.
Facies adalah aspek fsika, kimia, atau biologi suatu endapan dalam kesamaan waktu. Dua tubuh
batuan yang diendapkan pada waktu yang sama dikatakan berbeda facies, kalau kedua batuan
tersebut berbeda ciri fsik, kimia atau biologinya.
Satuan Litostratigraf adalah menggolongkan batuan di bumi secara bersistem menjadi satuansatuan bernama yang bersendi pada ciri-ciri litologi.
Satuan Litodemik adalah menggolongkan batuan beku, metamorf dan batuan lain yang terubah kuat
menjadi satuan-satuan bernama yang bersendi kepada ciri-ciri litologinya.
Satuan Biostratigraf adalah menggolongkan lapisan-lapisan batuan di bumi secara bersistem
menjadi satuan-satuan bernama berdasar kandungan dan penyebaran fosil
Satuan Sikuenstratigraf adalah penggolongan lapisan batuan batuan di bumi secara bersistem
menjadi satuan-satuan bernama berdasarkan gerak relatif muka laut.
Satuan Kronostratigraf adalah penggolongan lapisan-lapisan secara bersistem menjadi satuan
bernama berdasarkan interval waktu geologi.
Satuan Tektonostratigraf adalah menggolongkan suatu kawasan di bumi, yang tergolong pinggiran
lempeng aktif, baik yang menumpu (plate convergence) ataupun memberai (plate divergence)
menjadi mintakat-mintakat (terrances).
Pengukuran penampang stratigraf dimaksudkan untuk memperoleh gambaran terperinci uruturutan perlapisan satuan stratigraf, ketebalan setiap satuan stratigraf, hubungan stratigraf, sejarah
sedimentasi dalam arah vertikal, dan lingkungan pengendapan.
Kolom stratigraf adalah kolom yang menggambarkan susunan dari batuan yang memperlihatkan
hubungan antar batuan atau satuan batuan mulai dari yang tertua hingga termuda menurut umur
geologi, ketebalan setiap satuan batuan, serta genesa pembentukan batuannya.
Korelasi stratigraf pada hakekatnya adalah menghubungkan titik-titik kesamaan waktu atau
penghubungan satuan-satuan stratigraf dengan mempertimbangkan kesamaan waktu.
PERTANYAAN ULANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Gambar dibawah adalah dua buah kolom stratigraf dengan batas umur setiap satuan
stratigrafnya ditandai dengan garis berwarna merah. Coba buat korelasi dari kedua kolom
stratigraf tersebut ?
180
Bab 8. Stratigrafi
Pengantar Geologi2008
_____________________________________________________________________________________________________
Miosen
Tengah
Miosen
Tengah
Miosen
Awal
Miosen
Awal
Oligosen
Oligosen
181