Yenny, 2011
Yenny, 2011
Vol.24 No.4
ABSTRAK
Schizandreae Chinensis (Schizandrine C) atau biasa dikenal dengan sebutan Chinese Magnolia, sudah
lama dipakai sebagai obat tradisional di Cina. Schizandrine C diinformasikan dapat juga mengurangi efek
hepatotoksik dan karsinogenik yang disebabkan beberapa obat seperti parasetamol, karbon tetraklorida dan
substansi toksik lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek pemberian Schizandrine C terhadap
kerusakan hati akibat pemberian tunggal parasetamol dosis besar pada tikus. Sebanyak 55 ekor tikus putih
jantan galur Sprague-dawley secara acak dibagi dalam 5 kelompok perlakuan untuk menerima
karboksimetilselulose (CMC) 0,5%, parasetamol, parasetamol plus schizandrine C, parasetamol plus
schizandrine C dosis tinggi dan parasetamol plus N-asetilsistein. Hasil penelitian menunjukkan, dibandingkan
kelompok parasetamol plus N-asetilsistein didapatkan kerusakan hati derajat 3 lebih banyak pada pada kelompok
parasetamol (82%), parasetamol plus schizandrine C dosis tinggi (82%) dan parasetamol dosis terapeutik
(64%) (p < 0,001). Temuan studi ini mendapatkan Schizandrine C tidak efektif untuk mencegah kerusakan hati
yang diinduksi oleh pemberian parasetamol dosis berlebih
Kata kunci : Schizandrine C, hati, proteksi, parasetamol, tikus
161
PENDAHULUAN
Hati merupakan organ yang penting di
dalam tubuh, antara lain karena hati sangat
berperan dalam sistem detoksifikasi dan
metabolisme tubuh. Kerusakan hati dapat
diakibatkan oleh infeksi atau intoksikasi zat
kimia. Paparan zat kimia yang dapat
menyebabkan kerusakan hati terjadi melalui
inhalasi, pemberian per oral, atau parenteral.
Infeksi hati akibat virus hepatitis juga
merupakan faktor etiologi yang sangat
berperan terhadap kerusakan hati. (1) Lebih
dari 500.000 orang terinfeksi virus hepatitis
setiap tahunnya di seluruh dunia, dengan
angka kematian untuk lima tahun >95%. Lebih
dari 50% kelainan hati ini disebabkan oleh
infeksi kronis hepatitis B virus (HBV), dan
sekitar 25% disebabkan infeksi kronis
hepatitis C virus (HCV). (2) Selain itu penyakit
hepatitis sering berkembang menjadi
karsinoma hepatoselular yang dengan angka
morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi
di Asia dan Afrika. (3) Hal ini menjadi masalah
kesehatan yang serius di seluruh dunia,
termasuk Indonesia karena tingginya
prevalensi, morbiditas, dan mortalitas
penyakit. Sampai saat ini belum ditemukan
terapi spesifik untuk infeksi virus hepatitis
akut. Ini mendorong para ilmuwan untuk
menggunakan obat alternatif seperti tumbuhan
herbal atau phytopharmacy yang telah
dikenal sebagai obat tradisional untuk
menyembuhkan hati setelah mengalami
trauma atau infeksi (hepatoprotektor). Banyak
obat jadi maupun obat tradisional yang dicoba
untuk mengatasi kerusakan hati, namun belum
terbukti yang sungguh efektif.
Schizandreae Chinensis (Schizandrine
C) atau biasa dikenal dengan sebutan Chinese
Magnolia, sudah lama dipakai sebagai obat
tradisional di Cina. Obat ini diekstraksi dari
Fructus Schizandrae yang banyak tumbuh di
162
Universa Medicina
Vol.24 No.4
Tabel 1. Derajat kerusakan sel hati berdasarkan kelompok perlakuan tikus coba
Keterangan:
* Kelompok I
Kelompok II
Kelompok III
Kelompok IV
Kelompok V
PEMBAHASAN
Pemberian parasetamol dengan dosis 2500
mg/kg BB pada tikus percobaan yang juga
diberikan schizandrine sebanyak 1,5 mg/kg
BB (setara dengan 0,3 mg/tikus) dan 7,5 mg/
kg BB (setara dengan 1,5 mg/tikus) per oral,
menunjukkan terjadinya kerusakan hati derajat
3 masing-masing sebesar 64% dan 82%.
Ternyata tidak ditemukan kerusakan hati derajat
3 pada tikus percobaan yang diberikan
parasetamol 2500 mg/kg BB dan N-asetil sistein
500 mg/kg BB. Hasil studi ini menunjukkan efek
hepatoprotektor schizandrine kurang efektif
dibanding N-asetilsistein untuk mencegah
kerusakan hati yang diinduksi oleh pemberian
parasetamol dosis besar.
Studi dengan menggunakan tikus coba
yang dilakukan oleh Zhu et al(10,11) menunjukkan
bahwa schizandrine C dapat memperbaiki
phase I oxidative metabolism pada kerusakan
hati yang diinduksi oleh pemberian carbon
tetrachloride (CCl 4). Meski mekanisme efek
164
Universa Medicina
Vol.24 No.4
2.
3.
4.
5.
165
7.
8.
9.
10.
166
12.
13.
14.
15.