Satu diantara sifat yang nyata dari organisme hidup adalah, sifat komleks
dan terorganisasi secara baik. Dilengkapi oleh strukur internal yang ruwet dan
mengandung banyak molekul kompleks. Kedua, tiap komponen organisme hidup
mempunyai fungsi atau tujuan tertentu. Berlaku tidak hanya pada struktur
makroskopik tetapi juga bagi struktur intraseluler mikroskopik, seperti inti sel.
Bahkan, senyawa kimia di dalam sel seperti protein dan lemak juga mempunyai
fungsi khusus. Ketiga, organisme mampu mengekstrak, mengubah, dan
menggunakan energi lingkungannya, dalam bentuk zat gizi organik, atau energi
pancaran sinar matahari.
Biokimia Mencari Pengertian Hidup
Molekul-molekul yang membentuk organisme hidup mengikuti hukumhukum kimia yang telah dikenal, tetapi molekul-molekul ini juga berinteraksi satu
dengan lainnya sesuai dengan seperangkat prinsip lain yang disebut sebagai logika
molekul keadaan hidup. Prinsip-prinsip ini tidak harus melibatkan hukum-hukum
atau kekuatan fisis yang baru dan belum ditemukan. Bahkan, prinsip ini
merupakan suatu hubungan unik yang memberikan ciri fungsi alam dan interaksi
biomolekul, yaitu jenis-jenis molekul yang dijumpai pada organisme hidup.
Semua Sel Mengandung Beberapa Struktur yang Serupa
Sel merupakan unit struktural dan fungsional organisme hidup. Organisme
terkecil terdiri dari sel tunggal. Tiap sel dikelilingi oleh membran tipis yang
membuatnya terpisah dan, sampai tingkat tertentu mampu mencukupi diri sendiri
membran sel yang juga disebut membran plasma atau membran sitoplasma dan
bersifat permeabel-selektif. Membran ini mengangkut nutrien dan garam yang
dibutuhkan ke dalam sel dan produk buangan dari sel keluar. Pada semua sel
struktur plasma membran umumnya serupa, terdiri dari dua lapis molekul lipid
yang mengandung protein khusus.
Didalam setiap sel terdapat sitoplasma, tempat berlangsungnya hampir
semua reaksi enzimatis dari metabolisme sel. Di dalam sitoplasma sel juga
terdapat ribosom, suatu granula kecil yang berdiameter antara 18-22 mm, yang
berfungsi mensintesa protein. Semua sel hidup dilengkapi inti sel, tempat
terjadinya replikasi senyawa genetik dan penyimpanan dalam bentuk asam
deoksiribonukleat (DNA).
Terdapat Dua Kelas Utama Sel
Sel terdiri dari dua kelas utama yaitu eukariotik dan prokariotik. Istilah
prokaryotis dan eukaryotis diturunkan dari bahasa yunani karyon yang berarti
kacang, biji, inti. Prokaryotis berarti pra inti dan eukaryotis berarti inti yang
terbentuk secara baik. Pada prokaryotis, senyawa genetik ditempatkan dalam
suatu badan inti atau badan serupa inti yang agak acak dan tidak dikelilingi oleh
membran. Sedangkan eukaryotis dilengkapi dengan inti sel yang amat kompleks
dan lebih jauh berkembang, dikelilingi oleh selubung inti yang terdiri dari dua
membran. Golongan prokariotik terdiri dari berbagai kelas mikroorganisme sel
tunggal yang disebut sebagai bakteri. Sedangkan eukaryotis ditemukan pada
semua hewan, tanaman dan jamur bersel banyak (fungi).
Prokaryotis terdiri dari kira-kira 3000 spesies bakteri, termasuk organisme
yang disebut ganggang hijau-biru (blue-green algae). Ganggang hijau-biru
merupakan suatu keluarga khusus dari bakteri yang dikenal sebagai sianobakteri
(cyano = biru). Golongan ini melakukan sistem fotosintesis yang dapat
menghasilkan oksigen.
Sel prokaryotis sangat penting dalam mempelajari biokimia dan
biomolekuler karena strukturnya yang sederhana, kecepatan dan kemudahan
pertumbuhan sel serta mekanisme yang relatif sederhana di dalam reproduksi dan
transmisi informasi genetik. Ciri penting lain dari prokaryotis adalah golongan ini
mampu bereproduksi dengan cara aseksual yang amat sederhana. Sel prokaryotis
hanya memiliki satu kromosom, terdiri dari molekul DNA sulur ganda.
Escherichia coli merupakan contoh prokaryotis yang paling banyak
diketahui. Organisme ini memiliki dinding pelindung yaitu sejenis membran sel
yang agak rapuh yang dilapisi dinding pelindung tadi, sitoplasma yang dilindungi
membran dan badan inti sel mengandung molekul tunggal DNA bersulur ganda
dalam bentuk lingkaran. Selain DNA utama didalam inti (nukleoid), sitoplasma
kebanyakan bakteri mengandung potongan DNA kecil berbentuk lingkaran yang
disebut plasmid. Dinding luar E. coli dilapisi oleh selongsong atau kapsul yang
terbentuk dari senyawa berlendir. Dari bagian ini dikeluarkan suautu struktur
serupa rambut yang disebut pili.
Didalam sitoplasma E. coli terdapat sejumlah unsur granular. Yang paling
jelas adalah ribosom yang terlihat padat pada pewarnaan. Ribosom mengandung
asam ribonukleat dan sejumlah molekul protein melakukan sintesa protein sel.
Organel ini sering berkelompok sehingga disebut poliribosom atau polisom.
Sitosol merupakan fase cair dari sitoplasma, mengandung berbagai enzim yang
terlarut, berbagai molekul pembangun yang berfungsi sebagai prekursor
makromolekul sel dan sejumlah garam anorganik. Sitoplasma merupakan tempat
reaksi enzimatis yang melibatkan sintesa berbagai komponen sel. Ribosom
menghasilkan protein dan badan inti berpartisipasi dalam penyimpanan dan
transmisi informasi genetik.
Sel Eukaryotis Lebih Besar dan Kompleks
Sel eukaryotis memilik ciri yang paling utama yaitu mempunyai inti sel
yang berbentuk baik yang dikelilingi oleh membran ganda dan oleh struktur
internal yang kompleks. Sel eukaryotis dapat membelah secara aseksual, akan
tetapi proses ini terjadi dengan cara yang jauh lebih kompleks, yang dikenal
sebagai mitosis. Perbedaan lain antara prokaryotis dengan eukaryotis adalah
eukaryotis mengandung sejumlah organel internal yang dikelilingi membran,
seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan badan golgi.
Sel eukaryotis selain terdapat pada hewan dan tumbuhan tingkat tinggi
serta jamur juga terdapat pada organisme bersel tunggal seperti spesies protozoa,
diatome, eugenoid, dan lapang berlendir.
Inti Sel Eukaryotis Merupakan Struktur yang Amat Kompleks
Inti sel mengandung hampir seluruh DNA di dalam sel eukaryotis. Inti sel
dikelilingi oleh selubung inti yang tersusun oleh dua membran-ganda yang
Badan golgi memiliki bentuk yang berbeda pada jenis sel eukaryotik yang
berlainan, tetapi struktur yang paling membedakan adalah bentuk susunan
kantung-kantung pipih, masing-masing dikelilingi oleh membran tunggal. Badan
golgi menerima produk sel tertentu dari retikulum endoplasmik dan membawa
produk ini kedalam kantung pembuangan yang akan meneruskan lintasannya
menuju ke bagian luar membran plasma sel dan berdifusi dengan membran.
Bagian ini dapat terbuka untuk membebaskan isi kantungnya keluar, proses ini
disebut eksitosis.
Lisosom Merupakan Kantung Tempat Enzim Hidrolitik
Lisosom merupakan kantung atau gelembung bulat yang dikelilingi
membran, dan berada di dalam sitoplasma.
(Sumber: www.faculty.muhs.edu)
Ukurannya beravariasi tetapi biasanya tidak lebih besar dari mitokondria. Lisosom
mengandung berbagai jenis enzim pencerna yakni enzim yang menghidrolisa
dengan memecahkan protein sel, polisakarida, dan lipid yang tidak dibutuhkan
lagi. Protein dan komponen lain yang akan diuraikan secara selektif dibawa ke
dalam lisosom, dan dihidrolisa menjadi komponen penyusun yang sederhana lalu
dibebaskan kembali ke dalam sitoplasma. Pada penyakit genetik Tay-Sachs,
lisosom mengalami kekurangan kandungan enzim penghidrolisa lemak yang
menyebabkan beberapa lipid terkumpul di dalam otak dan jaringan lain sehingga
menyebabkan gangguan mental.
Mikrofilamen memiliki sifat serupa dengan filamen aktin pada sistem kontraktil
otot kerangka. Mikrofilamen terlibat dalam pembentukan tegangan otot: pada
kontraksi otot, melipat dan mengembangnya membran sel, dan dalam pergerakan
struktur di dalam sel.
Jenis filamen kedua pada sel eukaryotik adalah filamen miosin yang lebih
tebal dibandingkan filamen aktin. Filamen miosin merupakan komponen utama
sistem kontraktil otot kerangka, akan tetapi ditemukan juga pada sel otot halus,
biasanya bersama-sam dengan filamen tipis atau aktin. Filamen aktin dan miosin
terlibat dalam berbagai jenis pergerakan sel atau intraselular. Jenis filamen ketiga
berukuran lebih tebal, dengan diameter 10 nm. Filamen ini ditemukan pada
berbagai sel.
Mikrotubul Juga Berfungsi Pada Pergerakan Sel
Mikrotubul terdiri dari 13 rangkaian molekul protein yang tersusun
berdekatan mengelilingi suatu ruang kosong di tengah-tengahnya. Pada sel syaraf,
rangkaian mikrotubul tersebut berpartisipasi di dalam pergerakan senyawa dari
badan sel menuju ke ujung sel atau akson. Mikrotubul menjalankan beberapa
fungsi. Protein ini berpartisipasi dalam pergerakan benang mitotik selama
pembelahan sel, dan juga berfungsi sebagai unit gerak dalam silia dan flagela
eukaryotik.
Kelas ketiga dari senyawa terlarut di dalam sitosol terdiri dari berbagai
koenzim, juga ATP dan ADP, yang merupakan komponen utama sistem transferenergi pada sel. Sitosol juga mengandung berbagai ion mineral seperti K +, Mg2+,
Ca2+, Cl-, HCO3-, dan HPO42-.
Semua komponen sitosol dijaga dalam keadaan seimbang pada konsentrasi
dan proporsi yang tetap, melalui aktivitas berbagai proses transport yang bekerja
pada membran plasma.
Membran Sel Memberikan Daerah Permukaan Yang Luas
pipih, sehingga tercapai daerah permukaan luas. Sel-sel lain dapat bercabang atau
berbentuk bintang, tetapi cara yang umum dalam memaksimumkan daerah
permukaan adalah dengan adanya proyeksi seperti jari-jari tangan dari membran
sel dengan struktur yang berlipat-lipat (disebut mikrofili).
Membran sel tidak bersifat halus tetapi umunya mempunyai struktur yang
berbelok-belok. Sifat ini lebih jelas terlihat pada mikrograf elektron skaning
permukaan sel hati. Banyak sel hewan dilengkapi dengan mikrofili terutama sel
yang membatasi usus kecil, tempat penyerapan molekul molekul nutrien dengan
kecepatan tinggi selama cernaan makanan diserap.
Permukaan Sel Hewan Juga Mengandung Antene
Diluar membran plasma, banyak sel jaringan hewan yang dilengkapi oleh
lapisan tipis dan fleksibel. Lapisan ini terdiri dari sejumlah senyawa polisakarida,
lipiddan golongan protein yang berbeda-beda pada permukaan sebelah luar
membran plasma. Permukaan sel mengandung sejumlah struktur molekul yang
berlainan, yang berfungsi dalam pengindraan dan pengenalan isyarat dari luar.
Diantara struktur ini terdapat lokasi atau sisi pengenalan sel, tempat sel saling
mengenali sel lain yang sejenis dan yang memberikan tempat perlekatan untuk
mempertahankan struktur jaringan tertentu.
Permukaan sel hewan juga mengandung berbagai jenis sisi penerima
hormon. Hormon adalah senyawa kimia pembawa pesan biologi, dikeluarkan oleh
sel-sel tertentu dalam darah, yang dapat mengatur aktivitas sel lain di dalam
tubuh. Jika molekul hormon mengikat sisi reseptor pada permukaan targetnya,
molekul ini merangsang beberapa aspek khusus dari aktivitas sel. Sisi spesifik lain
pada permukaan sel hewan dapat mengenali dan mengikat protein-protein tertentu
yang bersifat asing bagi sel. Pengikatan protein asing pada sisi tersebut
mengakibatkan respon sel yang menyebabkan alergi. Sisi spesifik sel tersebut juga
bertanggung
jawab
terhadap
penolakan
jaringan
atau
organ
yang
luar dan tempat terjadinya stimulasi terhadap adanya agen spesifik pada
lingkungannya.
Sel Tanam Eukaryotik Mempunyai Beberapa Ciri Khusus
Walaupun pada dasarnya serupa, sel eukaryotik tumbuhan tingkat tinggi
berbeda dalam rincian tertentu dengn sel-sel hewan tingkat tinggi. Mungkin
perbedaan yang paling nyata adalah bahwa hampir seluruh sel tumbuhan
mengandung plastida. Plastida adalah organel khusus di dalam sitoplasma, organel
ini dikelilingi oleh dua membran. Plastida yang nyata dan secara khas ada pada sel
tumbuhan hijau adalah kloroplas.
Daftar Pusaka
Thenawijaya, Maggy.1982.Lehninger: Dasar-dasar Biokimia Jilid 1.Jakarta:
Erlangga