Anda di halaman 1dari 15

Benda Hidup Mempunyai Beberapa Sifat Khusus

Satu diantara sifat yang nyata dari organisme hidup adalah, sifat komleks
dan terorganisasi secara baik. Dilengkapi oleh strukur internal yang ruwet dan
mengandung banyak molekul kompleks. Kedua, tiap komponen organisme hidup
mempunyai fungsi atau tujuan tertentu. Berlaku tidak hanya pada struktur
makroskopik tetapi juga bagi struktur intraseluler mikroskopik, seperti inti sel.
Bahkan, senyawa kimia di dalam sel seperti protein dan lemak juga mempunyai
fungsi khusus. Ketiga, organisme mampu mengekstrak, mengubah, dan
menggunakan energi lingkungannya, dalam bentuk zat gizi organik, atau energi
pancaran sinar matahari.
Biokimia Mencari Pengertian Hidup
Molekul-molekul yang membentuk organisme hidup mengikuti hukumhukum kimia yang telah dikenal, tetapi molekul-molekul ini juga berinteraksi satu
dengan lainnya sesuai dengan seperangkat prinsip lain yang disebut sebagai logika
molekul keadaan hidup. Prinsip-prinsip ini tidak harus melibatkan hukum-hukum
atau kekuatan fisis yang baru dan belum ditemukan. Bahkan, prinsip ini
merupakan suatu hubungan unik yang memberikan ciri fungsi alam dan interaksi
biomolekul, yaitu jenis-jenis molekul yang dijumpai pada organisme hidup.
Semua Sel Mengandung Beberapa Struktur yang Serupa
Sel merupakan unit struktural dan fungsional organisme hidup. Organisme
terkecil terdiri dari sel tunggal. Tiap sel dikelilingi oleh membran tipis yang
membuatnya terpisah dan, sampai tingkat tertentu mampu mencukupi diri sendiri
membran sel yang juga disebut membran plasma atau membran sitoplasma dan
bersifat permeabel-selektif. Membran ini mengangkut nutrien dan garam yang
dibutuhkan ke dalam sel dan produk buangan dari sel keluar. Pada semua sel
struktur plasma membran umumnya serupa, terdiri dari dua lapis molekul lipid
yang mengandung protein khusus.
Didalam setiap sel terdapat sitoplasma, tempat berlangsungnya hampir
semua reaksi enzimatis dari metabolisme sel. Di dalam sitoplasma sel juga

terdapat ribosom, suatu granula kecil yang berdiameter antara 18-22 mm, yang
berfungsi mensintesa protein. Semua sel hidup dilengkapi inti sel, tempat
terjadinya replikasi senyawa genetik dan penyimpanan dalam bentuk asam
deoksiribonukleat (DNA).
Terdapat Dua Kelas Utama Sel
Sel terdiri dari dua kelas utama yaitu eukariotik dan prokariotik. Istilah
prokaryotis dan eukaryotis diturunkan dari bahasa yunani karyon yang berarti
kacang, biji, inti. Prokaryotis berarti pra inti dan eukaryotis berarti inti yang
terbentuk secara baik. Pada prokaryotis, senyawa genetik ditempatkan dalam
suatu badan inti atau badan serupa inti yang agak acak dan tidak dikelilingi oleh
membran. Sedangkan eukaryotis dilengkapi dengan inti sel yang amat kompleks
dan lebih jauh berkembang, dikelilingi oleh selubung inti yang terdiri dari dua
membran. Golongan prokariotik terdiri dari berbagai kelas mikroorganisme sel
tunggal yang disebut sebagai bakteri. Sedangkan eukaryotis ditemukan pada
semua hewan, tanaman dan jamur bersel banyak (fungi).
Prokaryotis terdiri dari kira-kira 3000 spesies bakteri, termasuk organisme
yang disebut ganggang hijau-biru (blue-green algae). Ganggang hijau-biru
merupakan suatu keluarga khusus dari bakteri yang dikenal sebagai sianobakteri
(cyano = biru). Golongan ini melakukan sistem fotosintesis yang dapat
menghasilkan oksigen.
Sel prokaryotis sangat penting dalam mempelajari biokimia dan
biomolekuler karena strukturnya yang sederhana, kecepatan dan kemudahan
pertumbuhan sel serta mekanisme yang relatif sederhana di dalam reproduksi dan
transmisi informasi genetik. Ciri penting lain dari prokaryotis adalah golongan ini
mampu bereproduksi dengan cara aseksual yang amat sederhana. Sel prokaryotis
hanya memiliki satu kromosom, terdiri dari molekul DNA sulur ganda.
Escherichia coli merupakan contoh prokaryotis yang paling banyak
diketahui. Organisme ini memiliki dinding pelindung yaitu sejenis membran sel
yang agak rapuh yang dilapisi dinding pelindung tadi, sitoplasma yang dilindungi
membran dan badan inti sel mengandung molekul tunggal DNA bersulur ganda

dalam bentuk lingkaran. Selain DNA utama didalam inti (nukleoid), sitoplasma
kebanyakan bakteri mengandung potongan DNA kecil berbentuk lingkaran yang
disebut plasmid. Dinding luar E. coli dilapisi oleh selongsong atau kapsul yang
terbentuk dari senyawa berlendir. Dari bagian ini dikeluarkan suautu struktur
serupa rambut yang disebut pili.
Didalam sitoplasma E. coli terdapat sejumlah unsur granular. Yang paling
jelas adalah ribosom yang terlihat padat pada pewarnaan. Ribosom mengandung
asam ribonukleat dan sejumlah molekul protein melakukan sintesa protein sel.
Organel ini sering berkelompok sehingga disebut poliribosom atau polisom.
Sitosol merupakan fase cair dari sitoplasma, mengandung berbagai enzim yang
terlarut, berbagai molekul pembangun yang berfungsi sebagai prekursor
makromolekul sel dan sejumlah garam anorganik. Sitoplasma merupakan tempat
reaksi enzimatis yang melibatkan sintesa berbagai komponen sel. Ribosom
menghasilkan protein dan badan inti berpartisipasi dalam penyimpanan dan
transmisi informasi genetik.
Sel Eukaryotis Lebih Besar dan Kompleks
Sel eukaryotis memilik ciri yang paling utama yaitu mempunyai inti sel
yang berbentuk baik yang dikelilingi oleh membran ganda dan oleh struktur
internal yang kompleks. Sel eukaryotis dapat membelah secara aseksual, akan
tetapi proses ini terjadi dengan cara yang jauh lebih kompleks, yang dikenal
sebagai mitosis. Perbedaan lain antara prokaryotis dengan eukaryotis adalah
eukaryotis mengandung sejumlah organel internal yang dikelilingi membran,
seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan badan golgi.
Sel eukaryotis selain terdapat pada hewan dan tumbuhan tingkat tinggi
serta jamur juga terdapat pada organisme bersel tunggal seperti spesies protozoa,
diatome, eugenoid, dan lapang berlendir.
Inti Sel Eukaryotis Merupakan Struktur yang Amat Kompleks
Inti sel mengandung hampir seluruh DNA di dalam sel eukaryotis. Inti sel
dikelilingi oleh selubung inti yang tersusun oleh dua membran-ganda yang

berdekatan yang terpisah oleh ruang sempit. Di tempat-tempat tertentu, kedua


selubung inti menyatu disekitar pori-pori inti yang berdiameter kira-kira 90 nm.
Melalui celah-celah ini berbagai senyawa dapat mengalir antara inti sel dan
sitoplasma. Di dalam inti sel terdapat nukleous yang dapat diwarnai lebih tebal
karena kandungan asam ribonukleatnya (RNA) tinggi. Inti sel merupakan pabrik
RNA, disini juga berlangsung tahap awal sintesa ribosom.

Gambar Inti Sel (Sumber: fungsi.web.id)


Bagian lain inti sel mengandung khromatin. Khromatin terdiri dari DNA,
RNA, dan sejumlah protein khusus. Diantara pembelahan sel, khromatin tersebar
agak acak disekitar nukleus, tetapi sesaat sebelum pembelahan sel, khromatin
berkelompok membentuk butir-butir khromosom. Setiap spesies sel eukaryotis
memiliki jumlah khromosom yang khas, pada sel somatik manusia terdapat 46.
Mitokondria Merupakan Pabrik Energi Sel Eukaryotis
Organel yang tampak nyata di dalam sel eukaryotis adalah mitokondria
(tunggal mitokondrion). Tiap mitokondrion memiliki dua sistem membran.
Membran luar bersifat licin mengelilingi keseluruhan mitokondrion. Membran
sebelah dalam berlipat-lipat, disebut krista (christae). Didalam mitokndria hati
terdapat hanya beberapa krista tetapi didalam mitokondria sel jantung terdapat
banyak krista yang paralel. Bagian dalam mitokondria terisi oleh suatu matriks
yang mempunyai gel.

Gambar Mitokondria (Sumber: blogging.co.id)


Mitokondria merupakan pabrik energi sel. Organel ini mengandug
berbagai enzim yang secara bersama-sama mengkatalisa oksidasi zat makanan
organik oleh molekul oksigen untuk menghasilkan karbon diokasida dan air.
Beberapa enzim tersebut terletak di dalam matriks dan beberapa lagi di membran
dalam. Sejumlah energi kimia dibebaskan selama oksidasi ini, yang dipergunakan
untuk menghasilkan adenosin trifosfat (ATP), suatu molekul pembawa energi
utama sel. ATP yang dibentuk mitokondria berdifusi ke semua bagian sel untuk
melangsungkan kerja cellular. Mitokondria juga mengandung sejumlah kecil
DNA, RNA, dan ribosom. DNA mitokondria memberikan sandi bagi sintesa
protein spesifik tertentu pada membran dalam.
Retikulum Endoplasma Membentuk Saluran Menembus Sitoplasma
Retikulum endoplasma merupakan struktur tiga dimensi saluran membran
berliku-liku yang amat kompleks yang membentuk banyak lipatan dan belokan ke
seluruh ruang sitoplasma. Retikulum endoplasma disebut sisterna yang berfungsi
sebagai saluran untuk mengangkut berbagai produk ke seluruh bagian sel,
biasanya ke bagian luarnya. Tetapi dalam beberapa sel, sisterna berfungsi sebagai
ruang penyimpanan. Terdapat dua retikulum endoplasma yaitu kasar dan halus.
Retikulum endoplasma kasar permukaannya dipenuhui oleh ribosom, Retikulum
endoplasma halus tidak dilengkapi oleh ribosom.

Gambar Retikulum Endoplasma (Sumber: www.biologi-sel.com)


Ribosom yang melekat pada retikulum endoplasma kasar terlibat dalam biosinteis
protein yang akan disimpan sementara atau diangkut ke luar sel. Protein yang
disintesis oleh ribosom yang terikat oleh membran dikeluarkan melalui membran
ke ruang sisterna dan akhirnya menuju ke bagian luar sel. Retikulum endoplasma
juga memegang peranan dalam biosintesis lipid. Pada sel eukrayotis yang berbeda
retikulum endoplasma memilik bentuk dan fungsi yang berbeda. Pada sel otot
kerangka yang berkontraksi dengan rangsangan Ca2+ , retikulum berpartisipasi
dalam proses relaksasi dengan menyerap kembali ion Ca2+.
Badan Golgi Merupakan Organel untuk Pembuangan
Hampir semua sel eukaryotik dilengkapi dengan sekelompok kantung
(vesikel) khas yang dikelilingi membran, disebut badan golgi.

Badan golgi memiliki bentuk yang berbeda pada jenis sel eukaryotik yang
berlainan, tetapi struktur yang paling membedakan adalah bentuk susunan
kantung-kantung pipih, masing-masing dikelilingi oleh membran tunggal. Badan
golgi menerima produk sel tertentu dari retikulum endoplasmik dan membawa
produk ini kedalam kantung pembuangan yang akan meneruskan lintasannya
menuju ke bagian luar membran plasma sel dan berdifusi dengan membran.
Bagian ini dapat terbuka untuk membebaskan isi kantungnya keluar, proses ini
disebut eksitosis.
Lisosom Merupakan Kantung Tempat Enzim Hidrolitik
Lisosom merupakan kantung atau gelembung bulat yang dikelilingi
membran, dan berada di dalam sitoplasma.

(Sumber: www.faculty.muhs.edu)

Ukurannya beravariasi tetapi biasanya tidak lebih besar dari mitokondria. Lisosom
mengandung berbagai jenis enzim pencerna yakni enzim yang menghidrolisa
dengan memecahkan protein sel, polisakarida, dan lipid yang tidak dibutuhkan
lagi. Protein dan komponen lain yang akan diuraikan secara selektif dibawa ke
dalam lisosom, dan dihidrolisa menjadi komponen penyusun yang sederhana lalu
dibebaskan kembali ke dalam sitoplasma. Pada penyakit genetik Tay-Sachs,
lisosom mengalami kekurangan kandungan enzim penghidrolisa lemak yang
menyebabkan beberapa lipid terkumpul di dalam otak dan jaringan lain sehingga
menyebabkan gangguan mental.

Mikrofilamen Berfungsi dalam Proses Kontraktil Sel


Dalam sitoplasma kebanyakan sel eukaryotik mengandung banyak filamen, terdiri
dari untaian molekul protein. Filamen tersebut dapat dibagi menjadi tiga kelas
yang berbeda diameter. Jenis yang paling kecil disebut mikrofilamen, berdiameter
kira-kira 5 nm.

Mikrofilamen memiliki sifat serupa dengan filamen aktin pada sistem kontraktil
otot kerangka. Mikrofilamen terlibat dalam pembentukan tegangan otot: pada
kontraksi otot, melipat dan mengembangnya membran sel, dan dalam pergerakan
struktur di dalam sel.
Jenis filamen kedua pada sel eukaryotik adalah filamen miosin yang lebih
tebal dibandingkan filamen aktin. Filamen miosin merupakan komponen utama
sistem kontraktil otot kerangka, akan tetapi ditemukan juga pada sel otot halus,
biasanya bersama-sam dengan filamen tipis atau aktin. Filamen aktin dan miosin
terlibat dalam berbagai jenis pergerakan sel atau intraselular. Jenis filamen ketiga
berukuran lebih tebal, dengan diameter 10 nm. Filamen ini ditemukan pada
berbagai sel.
Mikrotubul Juga Berfungsi Pada Pergerakan Sel
Mikrotubul terdiri dari 13 rangkaian molekul protein yang tersusun
berdekatan mengelilingi suatu ruang kosong di tengah-tengahnya. Pada sel syaraf,
rangkaian mikrotubul tersebut berpartisipasi di dalam pergerakan senyawa dari
badan sel menuju ke ujung sel atau akson. Mikrotubul menjalankan beberapa
fungsi. Protein ini berpartisipasi dalam pergerakan benang mitotik selama
pembelahan sel, dan juga berfungsi sebagai unit gerak dalam silia dan flagela
eukaryotik.

Jaringan Mikrofilamen, Mikrotubul dan Mikrotrabekular


Menyusun Sitoskeleton
Dalam sel eukaryotik berbagai jenis mikrofilamen dan mikrotubul
bersama-sama membentuk suatu kerangka fleksibel yang dikenal sebagai
sitoskeleton. Jaringan mikrotrabekular terdiri dari jalinan filamen yang amat tipis,
filamen ini hampir pasti mengandung protein.
Sitoskeleton memberikan kepada sel bentuk khususnya, menyediakan
tempat bagi organel dan membentuk badan sel dan menentukan letaknya di dalam
sel, serta memungkinkan komunikasi di antara bagian-bagian sel.
Silia dan Flagela Memberikan Kekuatan Pendorong Kepada Sel
Silia dan flagela, struktur gerak atau tambahan memanjang dari permukaan
berbagai eukaryotis bersel tunggal dan juga sel-sel tertentu pada jaringan hewan,
tersusun berdasarkan rancangan model dasar yang sama. Flagela eukaryotik
berbeda dengan flagela prokaryotik. Flagela prokaryotik lebih tipis dan terdiri dari
rantai-rantai protein tunggal. Flagela ini kaku, berbentuk batang melingkar,
seluruh perputaran geraknya diatur oleh motor pada membran sel. Flagela
eukaryotik jauh lebih tebal, mempunyai struktur yang jauh lebih kompleks, dan
mampu bergerak di sepanjang struktur. Silia dan flagela memiliki diameter yang
sama tetapi silia lebih pendek, lebih kecil dari 10 m, sedangkan flagela jauh lebih
panjang, sampai 200 m. Silia berfungsi untuk menggerakan senyawa melalui sel
melalui gerakan seperti gelombang, sedangkan fungsi flagela adalah untuk
mendorong selnya sendiri. Pergerakan silia dan flagela disebabkan oleh gerak
luncur yang kompleks dari tiap-tiap mikrotubul terhadap sesamanya didalam
struktur 9 + 2.

Sitoplasma Juga Mengandung Badan Granula

Gambar sitoplasma (Sumber: sridianti.com)


Sitoplasma eukaryotik juga mengandung komponen granula yang tidak
diselaputi membran. Diantaranya adalah ribosom yang berada dalam bentuk bebas
didalam sitoplasma, juga melekat pada retikulum endoplasmik. Jenis lain
komponen granular di dalam sitoplasma sel eukaryotik terutama pada sel hati
adalah granula glikogen. Glikogen adalah makromolekul yang tersusun dari
untaian molekul glukosa dengan percabangan tinggi. Granula glikogen berfungsi
sebagai sumber bahan bakar cadangan, terutama didalam sel hati dan otot.
Sitosol Berbentuk Cair Di Dalam Sitoplasma
Media tempat adanya organel, ribosom, dan komponen granula sitoplasma
adalah fase cair berkesinambungan yang mengisi sel, diebut sitosol. Sitosol
mengandung berbagai enzim dan sistem enzim dalam bentuk terlarut dan juga
protein yang mengikat, menyimpan atau mengangkut zat makanan, mineral
kelumit dan oksigen. Sitosol juga mengandung bebagai jenis biomolekul kecil
dalam bentuk terlarut, tidak hanya molekul penyusun seperti asam amino dan
nukleotidatetapi juga ratusan molekul organik kecil yang disebut metabolit, yang
merupakan senyawa antara di dalam biosintesa atau degradasi molekul unit
penyusun dan makromolekul. Sebagai contoh, pengubahan gula darah menjadi
asam laktat oleh otot kerangka yang sedang aktif. Berlangsung dengan pembenuka
bertahap 10 senyawa antara, senyawa yang terakhir pada tahap inilah yang
langsung diubah menjadi asam laktat.

Kelas ketiga dari senyawa terlarut di dalam sitosol terdiri dari berbagai
koenzim, juga ATP dan ADP, yang merupakan komponen utama sistem transferenergi pada sel. Sitosol juga mengandung berbagai ion mineral seperti K +, Mg2+,
Ca2+, Cl-, HCO3-, dan HPO42-.
Semua komponen sitosol dijaga dalam keadaan seimbang pada konsentrasi
dan proporsi yang tetap, melalui aktivitas berbagai proses transport yang bekerja
pada membran plasma.
Membran Sel Memberikan Daerah Permukaan Yang Luas

Gambar Membran Sel


Daerah permukaan yang luas secara relatif terhadap volumenya sangat
menguntungkan bagi sel, sehingga kecepatan difusi zat makanan dan oksigen ke
dalam sel, tidak membatasi kecepatan metabolismenya. Kebanyakan sel
eukaryotik memiliki kecepatan metabolisme yang intrinsik yang lebih rendah
dibandingkan pada sel-sel prokaryotik, yang di dalam kehidupannya mempunyai
tujuan utama untuk hidup dan berkembang biak secepat mungkin, sehingga
spesiesnya dapat bertahan. Sel-sel eukaryotik tidak sedemikian terdesak untuk
tumbuh dan membelah diri, dan umumnya melangsungkan alir energi dengan
kecepatan yang jauh lebih rendah.
Tetapi sel-sel eukaryotik memanfaatkan sifat struktur khusus untuk
menjamin nisbah permukaan terhadap volume yang maksimal. Sel syaraf yang
mempunyai kecepatan metabolisme yang relatif tinggi berbentuk panjang dan

pipih, sehingga tercapai daerah permukaan luas. Sel-sel lain dapat bercabang atau
berbentuk bintang, tetapi cara yang umum dalam memaksimumkan daerah
permukaan adalah dengan adanya proyeksi seperti jari-jari tangan dari membran
sel dengan struktur yang berlipat-lipat (disebut mikrofili).
Membran sel tidak bersifat halus tetapi umunya mempunyai struktur yang
berbelok-belok. Sifat ini lebih jelas terlihat pada mikrograf elektron skaning
permukaan sel hati. Banyak sel hewan dilengkapi dengan mikrofili terutama sel
yang membatasi usus kecil, tempat penyerapan molekul molekul nutrien dengan
kecepatan tinggi selama cernaan makanan diserap.
Permukaan Sel Hewan Juga Mengandung Antene
Diluar membran plasma, banyak sel jaringan hewan yang dilengkapi oleh
lapisan tipis dan fleksibel. Lapisan ini terdiri dari sejumlah senyawa polisakarida,
lipiddan golongan protein yang berbeda-beda pada permukaan sebelah luar
membran plasma. Permukaan sel mengandung sejumlah struktur molekul yang
berlainan, yang berfungsi dalam pengindraan dan pengenalan isyarat dari luar.
Diantara struktur ini terdapat lokasi atau sisi pengenalan sel, tempat sel saling
mengenali sel lain yang sejenis dan yang memberikan tempat perlekatan untuk
mempertahankan struktur jaringan tertentu.
Permukaan sel hewan juga mengandung berbagai jenis sisi penerima
hormon. Hormon adalah senyawa kimia pembawa pesan biologi, dikeluarkan oleh
sel-sel tertentu dalam darah, yang dapat mengatur aktivitas sel lain di dalam
tubuh. Jika molekul hormon mengikat sisi reseptor pada permukaan targetnya,
molekul ini merangsang beberapa aspek khusus dari aktivitas sel. Sisi spesifik lain
pada permukaan sel hewan dapat mengenali dan mengikat protein-protein tertentu
yang bersifat asing bagi sel. Pengikatan protein asing pada sisi tersebut
mengakibatkan respon sel yang menyebabkan alergi. Sisi spesifik sel tersebut juga
bertanggung

jawab

terhadap

penolakan

jaringan

atau

organ

yang

ditransplantasikan, yang bersifat tidak dapat bergabung dengan jaringan atau


organ si penerima. Permukaan sel hewan sebenarnya merupakan mosaik
kompleks dari berbagai jenis molekul antene sensitif tempat sel mengenali dunia

luar dan tempat terjadinya stimulasi terhadap adanya agen spesifik pada
lingkungannya.
Sel Tanam Eukaryotik Mempunyai Beberapa Ciri Khusus
Walaupun pada dasarnya serupa, sel eukaryotik tumbuhan tingkat tinggi
berbeda dalam rincian tertentu dengn sel-sel hewan tingkat tinggi. Mungkin
perbedaan yang paling nyata adalah bahwa hampir seluruh sel tumbuhan
mengandung plastida. Plastida adalah organel khusus di dalam sitoplasma, organel
ini dikelilingi oleh dua membran. Plastida yang nyata dan secara khas ada pada sel
tumbuhan hijau adalah kloroplas.

Gambar kloroplas (Sumber: biologi-sel.com)


Seperti mitokondria, kloroplas dapat dipandang sebagai pabrik tenaga. Perbedaan
yang penting adalah bahwa kloroplast merupakan pabrik tenaga matahari.
Menggunakan energi sinar, sedangkan mitokondria adalah pabrik tenaga kimia
yang menggunakan energi kimia molekul zat makanan. Kloroplas menyerap
energi sinar dan menggunkannya untuk mereduksi karbon dioksida membentuk
karbohidrat seperti pati, dengan membebaskan molekul oksigen.
Sel tumbuhan fotosintetik mengandung kloroplas dan mitokondria,
kloroplas berfungsi sebagai pabrik tenaga dalam keadaan terang, dan mitokondria
dalam keadaan gelap, pada saat organel ini mengoksidasi karbohidrat yang
dihasilkan oleh fotosintesa pada siang hari.

Kloroplas berukuran lebih besar dibandingkan mitokondria dan terdapat


dalam berbagai bentuk yang berbeda. Karena kloroplas mengandung sejumlah
pigmen klorofil, sel fotosintesis yang umumnya hijau, tetapi mungkin memiliki
warna lain, tergantung jumlah relatif pigmen lain di dalam kloroplas. Molekul
molekul pigmen ini yang bersama-sama dapat menyerap energi sinar spektrum
sinar tampak terdapat di dalam membran bagian dalam kloroplas, yang dengan
rumit berlipat-lipat membentuk piringan tilakoid. Seperti mitokondria, kloroplas
juga mengandung DNA, RNA, ribosom. Kloroplas juga tampaknya mempunyai
asal usul evolusi prokaryotik yang diserang oleh parasit, tetapi dalam hal ini
prokaryotik yang dapat masuk ke dalam sel induk mungkin merupakan
sianobakteri primitif, yang membawa kemampuan melakukan fotosintesa dan
mensintesa oksigen.
Sel tumbuhan juga mengandung jenis plastida lain. Leukoplas yang tidak
berwarna berfungsi untuk menyimpan pati dan minyak. Juga tampak di dalam
banyak sel tumbuhan vakuola besar yang dikelilingi oleh membran tunggal.
Kantung ini berisi cairan sel dan hasil buangan sel, yang sering berkelompok
menjadi endapan berkristal. Vakuola ini berukuran kecil pada sel-sel muda, tetapi
menjadi lebih besar dengan semakin tuanya sel, umumnya vakuola mengisi
hampir seluruh volume sel. Vakuola juga ada pada hewan tetapi ukurannya lebih
kecil. Sel tumbuhan tidak memiliki silia ataupun flagela.
Kebanyakan sel tumbuhan tingkat tinggi dibungkus seluruhnya oleh
dinding sel yang terutama berfungsi sebagai kulit pelindung yang kaku. Kulit ini
relatif tebal berpori amat kuat. Dinding sel tumbuhan terdiri dari benang-benang
selulosa yang dilekatkan bersama-sama oleh senyawa semen polimer. Dinding sle
tumbuhan membiarkan air dan molekul-molekul kecil untuk melalui pori-pori,
tetapi sel yang terlindung ini tidak dapat mengembang atau membengkak. Pada
bagian kayu tumbuhan dan pada batang pohon, dinding sel utama dikelilingi oleh
dinding luar atau dinding sekunder yang tebal dan kuat, yang secara bersamasama dapat menopang berat tumbuhan.

Daftar Pusaka
Thenawijaya, Maggy.1982.Lehninger: Dasar-dasar Biokimia Jilid 1.Jakarta:
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai