Anda di halaman 1dari 6

Peraturan Akademik

1.
2.

3.
2.
1.
2.

3.
4.
5.
a.
b.
c.
d.
e.
2.
1.
a.

b.
c.
2.

1. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN


Proses Pembelajaran dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran.
Satu Tahun Pelajaran dibagi menjadi dua semester. Satu jam
pembelajaran tatap muka adalah 45 menit. Jumlah jam pembelajaran per
minggu untuk kls X, XI adalah 46 jam pembelajaran dan kls XII adalah 52-54
jam pembelajaran
Minggu efektif per tahun pelajaran adalah 34 38 minggu
KEHADIRAN PESERTA DIDIK
Peserta didik wajib hadir mengikuti proses pembelajaran selama
satu tahun pelajaran untuk setiap tingkat.
Setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses pembelajaran
minimal 95% kehadiran dalam satu semester. Persentase minimal kehadiran
peserta didik digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengikuti ulangan
akhir semester (UAS) dan atau ulangan kenaikan kelas (UKK), dan kelulusan.
Dalam satu semester setiap peserta didik wajib hadir mengikuti
proses pembelajaran tatap muka sebanyak 46 jam pembelajaran untuk kls X ,
XI dan 52 - 54 Jam pembelajaran untuk kelas XII per minggu;
Setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan di lapangan ( di luar kelas ) sesuai karakteristik Mata pelajaran dan
tuntutan Standar Isi setiap Mata Pelajaran.
Setiap peserta didik yang tidak dapat mengikuti proses belajar
mengajar di kelas dihitung masuk dalam kegiatan belajar mengajar apabila
mendapat dispensasi, di antaranya:
Mengikuti lomba mewakili sekolah, Kecamatan, Kota, Propinsi
maupun Negara.
Mengikuti rapat OSIS
Menghadiri upacara/kegiatan yang ditugaskan oleh OSIS dan
atau sekolah.
Mengikuti lomba/pertandingan seni/olahraga dari lembaga
resmi dengan dibuktikan dengan surat klubnya dan surat ijin dari kepala sekolah
Mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan program
sekolah
KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK
Ketidakhadiran peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran dapat
disebabkan karena :
Sakit (satu sampai tiga hari dibuktikan dengan surat
keterangan dokter / pemberitahuan langsung orang tua/wali). Lebih dari tiga
hari atau rawat inap wajib mengirimkan surat keterangan dokter atau rawat
inap.
Izin ( didahului dengan permohonan orang tua )
Sengaja tidak mengikuti kegiatan pembelajaran (membolos)
dan atau tanpa keterangan yang sah.
KETENTUAN PELAKSANAAN PENILAIAN
Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan secara terencana dan
berkesinambungan melalui berbagai kegiatan ulangan, Ujian, dan Tugas

1.
a.
b.
c.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
1.
2.
3.

4.
3.
1.
1.
2.
3.
4.
2.
1.
2.
1.

Mandiri/Kelompok, yaitu dalam bentuk penugasan mandiri terstruktur dan


penugasan mandiri tidak terstruktur
Setiap guru mata pelajaran boleh memberikan tugas individu atau tugas
kelompok kepada peserta didik dengan mempertimbangkan hal-hal sbb :
Relevansi, urgensi, dan keterkaitannya dengan standar
kompetensi dan/atau dengan kompetensi dasar yang diajarkan pada semester
itu.
Waktu, teknis penyelesaian, dan produk tugas yang harus
dikumpulkan ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pendidik dan peserta
didik.
Beban tugas yang diberikan oleh guru terhadap siswa
adalah 0 60 % jumlah jam tatap muka di kelas perminggu.
Pelaksanaan Ulangan Harian
Pelaksanaan Ulangan Tengah Semester
Pelaksanaan Ulangan Akhir Semester
Pelaksanaan Ulangan Kenaikan Kelas
Pelaksanaan Ujian Sekolah
Pelaksanaan Ujian Nasional
KETENTUAN PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Peserta didik yang nilianya belum mencapai KKM diberi kesempatan
mengikuti remedial maksimal 2 kali dengan nilai yang diperoleh
maksimum sama dengan KKM
Pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat berupa: 1) belajar kelompok, 2)
belajar mandiri, 3) pembelajaran berbasis tema, dan 4) pemadatan kurikulum.
Pembelajaran pengayaan hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui
peserta didik. Dengan demikian pembelajaran pengayaan dapat dikaitkan
dengan kegiatan tugas mandiri terstruktur dan kegiatan tugas mandiri tidak
terstruktur;
Penilaian hasil kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan pembelajaran
biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai
tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.
KETENTUAN KENAIKAN KELAS DAN PENJURUSAN
Kenaikan Kelas X ke Kelas XI
Kenaikan kelas dilaksanakan pada akhir tahun pelajaran.
Siswa dinyatakan naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan tidak mencapai
KKM pada ketercapaian, maksimal 3 (tiga) mata pelajaran.
Rata-rata nilai afektif seluruh mata pelajaran sekurang-kurangnya 3 (cukup).
Siswa yang tidak naik kelas, diwajibkan mengulang yaitu mengikuti seluruh
kegiatan pembelajaran pada tingkat kelas yang sama pada tahun pelajaran
berikutnya.
Kenaikan Kelas XI ke Kelas XII
Kenaikan kelas dilaksanakan pada akhir tahun pelajaran.
Siswa dinyatakan naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai
KKM pada ketercapaian, maksimal 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata
pelajaran ciri khas program studi pada semester genap :
Program studi Ilmu Alam, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada
mata pelajaran Fisika, Kimia, Biologi dan Matematika

2. Program studi Ilmu Sosial, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada
mata pelajaran Geografi, Ekonomi, Sosiologi dan Sejarah
2. Rata-rata nilai afektif seluruh mata pelajaran sekurang-kurangnya 3 (cukup).
3. Siswa yang tidak naik kelas, diwajibkan mengulang yaitu mengikuti seluruh
kegiatan pembelajaran pada tingkat kelas yang sama pada tahun pelajaran
berikutnya.
2.
Penjurusan Kelas X
1. Penentuan penjurusan program studi dilakukan pada akhir semester genap
kelas X.
2. Pelaksanaan penjurusan program studi dilakukan di semester ganjil kelas XI.
3. Kriteria penjurusan program studi meliputi :
1. Nilai akademik
2. Minat siswa, Untuk mengetahui minat siswa dapat dilakukan melalui
angket/kuesioner dan wawancara atau cara lain yang bisa digunakan untuk
mendeteksi minat, bakat.
3. Masukkan dan saran dari guru Bimbingan dan Konseling. Jika antara minat dan
prestasi ketiga aspek tidak cocok/sesuai, walikelas dengan pertimbangan
masukkan dari guru Bimbingan dan Konseling dapat memutuskan program studi
apa yang dapat dipilih oleh siswa.
2. Siswa diberi kesempatan untuk pindah program studi (multi-entry-multi-exit)
apabila ia tidak cocok pada program studi semula atau tidak sesuai dengan
kemampuan dan kemajuan belajarnya. Batas waktu untuk pindah program studi
ditentukan paling lambat 1 (satu) bulan, terhitung mulai tahun pelajaran
baru dimulai
2.
Kriteria Penjurusan Program
1. Program Ilmu Alam (IPA)
1. Mata pelajaran Fisika, Kimia, Biologi dan Matematika tidak boleh memiliki
nilai yang tidak tuntas.
2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di semester dua untuk mata pelajaranFisika,
Kimia, Biologi dan Matematika minimal 75 dan berjumlah minimal 320
2. Program Ilmu Sosial (IPS)
1. Mata pelajaran Geografi, Ekonomi, Sosiologi dan Sejarah tidak boleh
memiliki nilai yang tidak tuntas.
2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di semester dua untuk mata
pelajaranGeografi, Ekonomi, Sosiologi dan Sejarah minimal 75 dan
berjumlah minimal 300
2. Kelulusan dari Satuan Pendidikan
Kelulusan peserta ujian dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan
pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria
sebagai berikut:
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan
3. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi; dan
4. lulus Ujian Nasional

2. Kelulusan Ujian Sekolah:


1. Memiliki rata-rata nilai seluruh mata pelajaran minimal 7.13 untuk ujian tulis dan
7,50 untuk ujian praktik dan nilai minimal setiap mata pelajaran Ujian Sekolah
ditentukan oleh masing-masing sekolah penyelenggara.
2. Kriteria kelulusan disusun dalam bentuk keputusan panitia sekolah
penyelenggara dalam bentuk tertulis dan mendapatkan pengesahan dari ketua
panitia sekolah penyelenggara, Kepala Dinas Pendidikan setempat, dan telah
tersosialisasikan kepada peserta didik dan orang tua/wali peserta didik.
3. Pengumuman kelulusan peserta ujian dari satuan pendidikan dilakukan oleh
sekolah penyelenggara setelah menerima DKHUN, hasil ujian sekolah, serta
hasil penilaian lainnya.
2. Kelulusan Ujian Nasional:
1. Memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan,
dengan nilai minimal 4,00 dari setiap mata pelajaran (disesuaikan dengan
Permendiknas tentang Ujian Nasional).
2. Pemerintah Kabupaten/Kota dan atau sekolah penyelenggara dapat menentukan
standar kelulusan Ujian Nasional lebih tinggi dari kriteria a.
2. KETENTUAN PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR (SARANA DAN
PRASARANA SEKOLAH)
1.
Peserta didik mendapat hak yang sama dalam menggunakan fasilitas sekolah
sepanjang mentaati peraturan yang berlaku;
2.
Penggunaan fasilitas sekolah hanya boleh digunakan untuk menunjang kegiatan
pendidikan selama terdaftar sebagai peserta didik di SMA negeri 39 Jakarta
3.
Peserta didik mendapat hak sama tanpa kecuali ntuk menggunakan ruang
belajar untuk proses pembelajaran, kegiatan akademik, dan kegiatan non
akademik di luar proses pembelajaran setelah mendapat ijin dari Kepala Sekolah
/ Wakil kepala sekolah Bidang Sapras
4.
Peserta didik mendapat hak sama untuk menggunakan fasilitas laboratorium
(fisika, biologi, kimia, komputer, multimedia, bahasa, dan IPS) untuk proses
sesuai jadwal pelajaran dan di luar proses pembelajaran setelah mendapat ijin
dari kepala sekolah / wakil kepala sekolah bidang sapras
5.
Peserta didik mendapat hak sama untuk menggunakan ruang perpustakaan
untuk mendukung kegiatan pembelajaran selama jam belajar efektif dan di luar
jam belajar efektif setelah mendapat ijin dari kepala sekolah / wakil kepala
sekolah bidang sapras.
6.
Peserta didik mendapat hak sama untuk menggunakan buku perpustakaan dan
buku referensi untuk mendukung kegiatan pembelajaran selama jam belajar
efektif dan di luar jam belajar efektif sesuai dengan aturan dan tatatertib
penggunaan dan peminjaman buku perpustakaan;
7.
Peserta didik mendapat hak sama untuk menggunakan fasilitas teknologi
informasi dan komunikasi (TIK), seperti jaringan internet (LAN dan hotspot
sekolah), LCD, sound-system; komputer, tape recorder, dan sebagainya untuk
mendukung kegiatan pembelajaran selama jam belajar efektif dan di luar jam
belajar efektif setelah mendapat ijin kepala sekolah / wakil kepala sekolah
8.
Peserta didik mendapat hak sama untuk menggunakan fasilitas olahraga untuk
mendukung kegiatan pembelajaran selama jam belajar efektif dan di luar jam
belajar efektif setelah mendapat ijin kepala sekolah;
9.
Kerusakan fasilitas sekolah:

1. Kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan operasional pengguna harus


menjadi tanggung jawab pengguna.
2. Kerusakan yang disebabkan karena kondisi alat yang digunakan menjadi
tanggung jawab sekolah..
3. Sebelum menggunakan peralatan harus diteliti terlebih dahulu kelayakannya
bersama-sama.
2.
Kebersihan fasilitas sekolah:
1. Setiap penggunaan fasilitas sekolah; alat-alat, laboratorium, ruang belajar,
perpustakaan dan lain-lain harus tetap dijaga kebersihannya.
2. Apabila menggunakan ruang-ruang tertentu di lingkungan setelah maka setelah
kegiatan kondisi ruangan harus tetap harus dalam keadaan bersih.
2. KETENTUAN LAYANAN KONSULTASI PADA GURU, WALI KELAS, DAN GURU
BK/KONSELOR
1.
Ketentuan Layanan Konsultasi Dengan Guru Mata Pelajaran
1. Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru mata
pelajaran,
2. Layanan konsultasi dapat
dilaksanakan pada jam pembelajaran sekolah sepanjang guru yang
bersangkutan tidak sedang tugas mengajar di kelas
3. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata
pelajaran guru yang bersangkutan, terutama dalam hal kesulitan mengikuti
pembelajaran, kesulitan dalam mengerjakan tugas, dan lainnya
4. Tidak diperbolehkan memberitahukan nilai rapor pada siswa dan orang tua
sebelum rapor dibagikan
2.
Ketentuan Layanan Konsultasi Dengan Wali Kelas
1. Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan wali kelasnya,
2. Layanan konsultasi dengan wali kelas dapat dilaksanakan setiap saat,
baik di dalam jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran
3. Layanan konsultasi dengan wali kelas hanya terkait dengan masalah
siswa di kelas yang bersangkutan,
4. Tidak diperbolehkan memberitahukan nilai rapor pada siswa dan orang tua
sebelum rapor dibagikan.
2.
Ketentuan Layanan Konsultasi Dengan Guru BK/Konselor
1. Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan Guru BK dapat
dilakukan setiap saat selama Guru BK/Konselor masih dapat melayani.
2. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata
pelajaran guru yang bersangkutan, terutama dalam hal kesulitan mengikuti
pembelajaran, kesulitan dalam mengerjakan tugas, dan lainnya,
3. Tidak diperbolehkan memberitahukan nilai rapor pada siswa dan orang tua
sebelum rapor dibagikan.
2. P E N U T U P
1.
Peraturan akademik ini disampaikan dan disosialisasikan kepada pihakpihak terkait untuk
dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana yang diatur.
2.
Hal-hal yang belum diatur dan belum sempurna dalam penyusunan
peraturan akademik ini akan ditentukan dan diperbaiki kemudian.
3.
Peraturan akademik ini berlaku sejak tanggal ditetapkan atau Tahun
Pelajaran 2011/2012

The following two tabs change content below.

Anda mungkin juga menyukai