Anda di halaman 1dari 2

Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan, dan Pengangguran

Dengan arah kebijakan yang ditetapkan dalam periode tahun 2015-2019, kinerja faktorfaktor ekonomi yaitu capital stock, human capital stock dan TFP akan mulai meningkat tajam
sejak tahun 2016, mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 mencapai 7,0 persen, dan
terus meningkat pada tahun 2018 dan 2019 masing-masing sebesar 7,4 persen dan 7,9 persen.
Dengan tingkat pertumbuhan ini, pendapatan perkapita naik dari Rp.45,2 Juta (USD3.766) pada
tahun 2015 hingga mencapai Rp.72,4 Juta (USD 6.037) pada tahun 2019. Dari sisi pengeluaran,
upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah mendorong investasi
untuk tumbuh tinggi dan mencapai sekitar 8,1 persen pada tahun 2017, dan mencapai 11,3 persen
di tahun 2019. Dorongan kuat dari investasi akan memberikan kontribusi untuk peningkatan
ekspor barang dan jasa, serta konsumsi. Ekspor mulai tumbuh diatas 9,0 persen pada tahun 2017,
terus meningkat dan mencapai 12,5 persen pada tahun 2019. Konsumsi masyarakat dan
konsumsi pemerintah tumbuh secara bertahap dan masing-masing mencapai 5,6 persen dan 6,2
persen pada tahun 2019.
Dari sisi produksi, reformasi secara komprehensif mendorong industri pengolahan dalam
lima tahun tumbuh secara rata-rata sebesar 7,1 persen per tahun, lebih tinggi dari rata-rata
pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara itu sektor pertanian dalam arti luas diperkirakan
tumbuh ratarata sebesar 3,7 persen. Seiring dengan pertumbuhan PDB secara keseluruhan, sektor
tersier juga mengalami kenaikan pertumbuhan secara bertahap, dengan pertumbuhan tertinggi
pada sektor pengangkutan dan telekomunikasi yang mencapai 13,2 persen pada tahun 2019,
yang ditopang oleh membaiknya infrastruktur dan meningkatnya pemakaian alat telekomunikasi.
Dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, apabila tingkat kemiskinan dapat mencapai 10,5 persen
dan tingkat pengangguran 5,7 persen pada akhir tahun 2014, diperkirakan tingkat kemiskinan
akan terus menurun dan mencapai sekitar 6,0-8,0 persen pada akhir tahun 2019, dan tingkat
pengangguran terbuka menjadi 5,0-5,5 persen pada akhir tahun 2019. Target ini dapat terpenuhi
dengan syarat pertumbuhan ekonomi dijaga pada tingkat 6,0-7,9 persen dan tingkat inflasi yang
stabil sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga. Untuk mencapai sasaran tingkat
pengangguran terbuka dan tingkat kemiskinan, diperlukan langkahlangkah konkrit untuk
mendorong terciptanya kesempatan kerja yang berkualitas. Beberapa hal penting terkait strategi
kebijakan ke depan diantaranya:
(1) Meningkatkan produktivitas dengan melakukan akselerasi tenaga kerja ke sektor yang
mempunyai nilai tambah dan produktivitas tinggi. Sektor pertanian merupakan pemberi
kesempatan kerja besar dan membantu dalam ketahanan pangan bagi jutaan orang. Dengan
meningkatkan produktivitas, sektor pertanian dapat meningkatkan penghasilan pekerja lebih
baik. Sektor industri mempunyai potensi dapat menggerakkan pertumbuhan, menciptakan
kesempatan kerja dan membawa perbaikan pada kesejahteraan hidup.

(2) Meningkatkan standar hidup pekerja termasuk pekerja miskin, melalui penyediaan lapangan
kerja produktif. Terbukanya lapangan kerja baru membutuhkan investasi baru yang dapat
menjadi sarana meningkatkan pendapatan penduduk.

Anda mungkin juga menyukai