Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
elektron-elektron
perisai
penyaring
mengurangi
gaya
tarik
elektrostatik antara proton dengan elektron-elektron pada kulit luar dan gaya
tolak menolak antar elektron dalam atom berelktron banyak akan lebih
mengimbangi gaya tarik yang dilakukan inti. Muatan inti besar artinya inti
semakin kuat menahan elektron-elektronnya. Muatan inti efektif ini dihitung
menggunakan rumus:
adalah
konstanta perisai.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan terjadi kenaikan muatan inti
efektif. Kenaikan ini berhubungan dengan bertambahnya muatan inti efektif
dan konstanta perisai yang memiliki selisih yang kecil.
Page 1
menarik
elektron
dari
atom
lain.
Kecenderungan
umum
Page 2
elektronegativitas ini dalam satu periode naik dengan naiknya nomor atom.
Semakin banyak elektron yang dimiliki suatu unsur, semakin besar nilai
keelektronegativitasnya.
Page 3
tarik menarik ini cukup kuat sehingga pada umumnya unsur logam
mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi.
Tren titik didih unsur transisi periode keenam dapat dilihat dari grafik
diatas. Penurunan titik didih terjadi akibat jari-jari atomnya semakin besar.
Semakin besar jari-jari atom semakin lemah ikatan logamnya sehingga titik
didih menurun. Selain itu, penurunan yang terjadi diakibatkan oleh gaya
antarmolekul dalam atom tersebut lemah.
5. Trend Titik Leleh
Titik leleh merupakan temperatur dimana suatu logam berubah menjadi
suatu lelehan. Pelelehan berhubungan dengan perusakan susunan teratur
atom-atom atau molekul-molekul dalam padatan kristalin. Banyaknya energi
yang diperlukan untuk terjadi pelelehan bergantung pada kekuatan gaya tarik
antara atom-atom atau molekul-molekul dalam padatan tersebut.
Page 4
Page 5
Page 6
HAFNIUM
Unsur Transisi Periode Kelima
Page 7
1. Sejarah
Unsur Hafnium ditemukan pada tahun 1932 oleh Dirk Coster dan
George Charles Von Hevesev
diidentifikasi dalam zirkon (bijih zirkonium) dari Norwegia, dengan cara analisis
spektroskopi sinar-X. Unsur ini dinamai sesuai dengan kota dimana unsur
hafnium ditemukan. Unsur Hafnium diperkirakan menyusun kurang lebih 0,00058
% dari lapisan bumi, ditemukan dalam campuran senyawa Zirkonium yang mana
tidak ditemukan dalam unsur bebas di alam dan ditemukan sebagai produk
sampingan dari pemurnian Zirkonium.
2. Sifat sifat Hafnium
2.1 Sifat fisik
Hafnium merupakan logam ductile dengan warna terang perak. Sifatsifatnya sangat ditentukan oleh keberadaan unsur zirkonium. Hafnium yang
hampir murni sudah pernah diproduksi dengan zirkonium sebagai unsur yang
masih terkandung di dalamnya. Berikut sifat-sifat kimia dari unsur hafnium yang
lain :
Volume Atom
: 13.6 cm3/mol
Massa Atom
: 178.49
Titik Didih
: 4857 K
Titik Lebur
: 2504 K
: 13,31 g/cm3
Keelektronegatifan
: 1,31
: 0,78 A
Energi ionisasi
: 2652,5 Kj/mol
: 1,57 volt
Page 8
Hafnium tahan terhadap korosi pada alkali dan pada temperatur tinggi,
dapat bereaksi dengan oksigen membentuk HfO2, dengan Nitrogen membentuk
HfN yang mana mempunyai titik didih 3305 oC, dengan karbon membentuk HfC,
dengan titik leleh mendekati 3890oC.
2.3 Sifat Kemagnetan
Sifat kemagnetan dari unsur hafnium yakni paramagnetik ditandai
dengan adanya elektron yang tidak berpasangan pada orbital 5d.
5d
6s
6p
Paramagnetik
3. Isotop
a. 172Hf [100 neutrons]
Kelimpahan
: synthetic
Waktu paruh
Energy peluruhan
: 0.350MeV
: 0.162%
Waktu paruh
Energi peluruhan
: 2.495MeV
c.
Page 9
Kelimpahan
: synthetic
Waktu paruh
: 9 x 106 tahun
Energi peluruhan
: 0.373MeV
5. Kompleks
Hf+(4x-1)
=0
Hf
= +4
Bilangan oksidasi +4
Tetrahedral
Page 10
6. Isolasi
Ekstraksi hafnium selalu terkait dengan zirconium yang merupakan
pengganggu semua mineral zirkonium. Unsur Hafnium ini dipisahkan dari
zirkonium dengan cara rekristalisasi berulang dari amonium atau kalium
fluorida.
7. Kegunaan
Hafnium digunakan sebagai tangkai kontrol reaktor. Tangkai ini
digunakan di kapal selam nuklir dan juga digunakan dalam bola lampu gas
dan lampu pijar.
TANTALUM
1. Pengertian
Tantalum adalah unsur kimia yang dilambangkan dengan Ta. Unsur ini
memiliki nomor atom 73. Pada zaman dahulu unsur ini dikenal dengan tantalium,
nama tersebut diambil dari Tantalus, yang merupakan nama karakter dari mitologi
Yunani kuno. Tantalum adalah unsur yang jarang ditemukan, keras, berwarna abuabu kebiruan, dan merupakan logam transisi yang berkilau. Sifat inert tantalum
menjadikan unsur ini bahan penting dalam peralatan laboratorium dan dapat
menggantikan platinum, namun akhir-akhir unsur ini banyak digunakan sebagai
kapasitor pada peralatan elekronik seperti handphone, DVD player, video game,
dan komputer. Tantalum selalu ditemukan bersamaan dengan unsur kimia yang
mirip seperti Niobium, yang terdapat pada mineral seperti tantalite, columbite, dan
coltan(campuran tantalite dan columbite).
Page 11
Sifat Fisik
SIFAT FISIK
Biru keunguan
Solid
16,69 g cm-3
3290 K (3017 oC)
5731 K (5458 oC)
36,57 kJ mol-1
732,8 kJ mol-1
25,36 J mol-1 K-1
146 pm
1708 pm
Warna
Bentuk
Kerapatan
Titik leleh
Titik didih
Panas pelelehan
Panas penguapan
Panas kapasitas molar
Jari-jari atom
Jari-jari kovalen
2. Sifat Kimia
180m
Ta (0,012%) dan
181
181
Ta
180m
Ta (m menyatakan
keadaan setengah stabil) diramalkan meluruh dalam tiga cara, yaitu transisi
isomerik menuju keadaan dasar dari
penangkapan electron menjadi
180
180m
W atau
180
180
180
Page 12
Sifat kemagnetan adalah adalah sifat yang dimiliki suatu unsur atau
kompleks karena pengaruh elektron yang ada pada orbital d. Sifat kemagnetan ini
ditentukan oleh ada tidaknya elektron yang tidak berpasangan pada orbital d baik
saat unsur bebas ataupun dalam bentuk kompleksnya.
Page 13
keterangan :
ligan
Dengan menggunakan teori orbital molekul, bentuk geometri dari kompleks
tersebut dapat ditentukan. Dalam hal ini ligan mengisi pada tingkat orbital
yang lebih rendah terlebih dahulu. Sehingga didapatkan hibridisasi dari
kompleks tersebut adalah hibridisasi d2sp3. Dari hibridisasi tersebut dapat
disimpulkan bahwa bentuk geometri dari kompleks tersebut adalah
Oktahedral.
b. Bentuk geometri kompleks organologam
Kompleks Tantalum heksakarbonil adalah senyawa kompleks Tantalum
yang mengikat enam senyawa karbonil. Senyawa kompleks ini memiliki
konfigurasi elektron sebagai berikut :
12
3
2
73Ta = [Xe] 4f 5d 6s
keterangan :
ligan
Dengan menggunakan teori orbital molekul, bentuk geometri dari kompleks
tersebut dapat ditentukan. Dalam hal ini ligan mengisi pada tingkat orbital
yang lebih rendah terlebih dahulu. Sehingga didapatkan hibridisasi dari
kompleks tersebut adalah hibridisasi d2sp3. Dari hibridisasi tersebut dapat
disimpulkan bahwa bentuk geometri dari kompleks tersebut adalah
Oktahedral.
6. Warna Kompleks
Warna kompleks adalah warna yang tampak oleh mata kita saat berada
dalam senyawa kompleksnya. Warna ini dipengaruhi oleh ada tidaknya eksitasi
Page 14
atau besar energi yang diperlukan untuk eksitasi. Saat diberi energi berupa foton
maka elektron akan tereksitasi menuju tingkat energi yang lebih tinggi. Saat itu
kompleks akan menyerap foton dan ada pula foton yang diteruskan (tidak
diserap). Warna yang tampak pada mata kita adalah warna yang diteruskan oleh
senyawa kompleks tersebut. Warna yang dapat kita lihat adalah pada daerah
panjang gelombang visible. Pada daerah panjang gelombang IR dan UV mata kita
tidak mampu melihat warnanya.
a. Warna kompleks ion
Kompleks ion heksaflorotantalat adalah senyawa kompleks Tantalum yang
mengikat enam unsur Flor. Senyawa kompleks ini memiliki konfigurasi
elektron sebagai berikut :
12
3
2
73Ta = [Xe] 4f 5d 6s
5+
12
0
Ta = [Xe] 4f 5d 6s0
Pada saat diberi energi, kompleks ini tidak dapat mengalami eksitasi dd
karena tidak terdapat elektron pada orbital d. karena tidak terjadi eksitasi
maka pada pengamatannya kompleks ini tidak berwarna.
b. Warna kompleks organologam
Kompleks Tantalum heksakarbonil adalah senyawa kompleks Tantalum
yang mengikat enam senyawa karbonil. Senyawa kompleks ini memiliki
konfigurasi elektron sebagai berikut :
12
3
2
73Ta = [Xe] 4f 5d 6s
Pada saat diberi energi, kompleks ini mengalami eksitasi dd. Namun
karena ligan CO merupakan ligan kuat sehingga splitting energi dari
kompleks akan tinggi. Hal ini menyebabkan elektron mengalami low spin
sehingga untuk berpidah ke tingkat energi yang lebih tinggi membutuhkan
enrgi yang cukup besar. Energi yang besar membuat panjang gelombangnya
kecil. Sehingga pada pengamatan kompleks ini tidak berwarna karena
menyerap pada daerah panjang gelombang infra merah.
7. Isolasi
Page 15
Page 16
baik. Hal ini yang melatarbelakangi penggunaan logam tantalum sebagai bahan
baku pembuatan alat bedah untuk kepentingan operasi.
WOLFRAM
1. Sejarah
Dalam bahasa Swedia, tungsten: batu berat, ditemukan pada tahun 1779,
Peter Woulfe menguji mineral yang sekarang dikenal sebagai tungstenit dan
menyimpulkan bahwa terdapat zat baru dalam tungstenit. Scheele, pada tahun
1781, menemukan bahwa asam yang baru dapat dibuat dari tungsten (nama yang
diberkan pada tahun 1758 untuk mineral yang sekarang dikenal sebagai scheelite).
Scheele dan Berman mengusulkan adanya kemungkinan untuk mendapatkan
logam yang baru dengan mereduksi asam ini.
asam dalam tungstenit pada tahun 1783 adalah sama dengan asam tungsten (asam
tungstat) yang dibuat Scheele, dan pada tahun yang sama, mereka berhasil
memperoleh unsur tungsten dengan mereduksi asam tungstat dengan aranng.
Tungsten, terdapat dalam mineral tungstenit, scheelit, huebnertie dan ferberit.
2. Sifat fisika
Tungsten murni adalah logam yang berwarna putih timah hingga abu-abu
baja dengan titik didih 5825 K dan titik lebur 3695 K . Tungsten yang sangat
murni dapat dipotong dengan gergaji besi dan bisa dibentuk dengan mudah.
Dalam keadaan tidak murni, tungsten rapuh dan membutuhkan kerja keras untuk
bisa membentuknya. Tungsten memiliki titik cair tertinggi darisemua unsur
logam. Tungsten teroksidasi di udara dan harus dilindungi bila disimpan pada
suhu yang meningkat. Pemuaian akibat panasnya hampir sama dengan kaca
borosilikat, yang membuatnya berguna untuk segel dari kaca ke logam.Tungsten
memiliki titik cair tertinggi darisemua unsur logam, dan pada suhu 1650oC
memiliki kekuatan regang tertinggi. Tungsten teroksidasi di udara dan harus
dilindungi bila disimpan pada suhu yang meningkat. Pemuaian akibat panasnya
Page 17
hampir sama dengan kaca borosilikat, yang membuatnya berguna untuk segel dari
kaca ke logam. Adapun sifat fisik lainnya adalah:
Elektronegativitas : 2.36
3. Sumber
Tungsten berasal berasal dari tung yang artinya heavy yaitu mineral
berwarna kuning, mirip kuarsa tapi lebih berat (2kali lebih). Tungsten (W) didapat
dari mineral woframite, diberi nama wofram, TL =3.400oC, digunakan sebagai
kawat bola lampu, sebagai aditif pada baja untuk meningkatkan sifat tahan panas.
W berasal dari mineral Scheelite (CaWO4), stolzite (PbWO4), dan Wolframite
Fe(Mn)WO4.
Page 18
Scheelite
Stolzite
Wolframite
4. Kelimpahan
180
183
Kelimpahan : 0.12 %
Waktuparuh : 1.8 x 1018 tahun
Energi peluruhan : 2.516MeV
181
W
Kelimpahan : senyawa buatan
Waktu paruh : 121.2hari
Kelimpahan : 14.3%
Stabil dengan 109 neutron
184
W
Kelimpahan : 30.64%
Stabil dengan 110 neutron
W
Kelimpahan : 26.50%
Stabil dengan 108 neutron
5. Isolasi
Mineral tungsen (wolfram) dihancurkan secara mekanik dan direaksikan
dengan lelehan NaOH. Lelehannya dilarutkan dalam air untuk memperoleh Na-
Page 19
7. Sifat Kemagnetan
Logam wolfram bersifat paramagnetik. Hal ini dapat dilihat dari adanya 4
elektron yang tidak berpasangan pada saat logam wolfram berikatan. Seperti
digambarkan konfigurasi elektronya berdasarkan teori ikatan valensi.
W [Xe] 4f14 5d4 6s2
74
Page 20
5d
6s
6p
8. Senyawa Kompleks
Rumus Molekul
: WF6
Nama Senyawa
: Heksafluoro wolfram(VI)
Bilangan Koordinasi : 6
Bilangan Oksidasi
: 6+
Bentuk Molekul
: Oktahedral
Warna
: tidak berwarna
Sifat Kemagnetan
: Diamagnetik
Penjelasan
74
74
Pada kompleks WF6 tidak mengalami transisi d-d sehingga warna kompleks yang
dihasilkan adalah tidak berwarna
Teori Orbital Molekul (MOT)
Page 21
: W(CO)6
Nama Senyawa
: Heksakarbonil wolfram(VI)
Bilangan Koordinasi : 6
Bilangan Oksidasi
:0
Bentuk Molekul
: Oktahedral
Warna
: tidak berwarna
Sifat Kemagnetan
: Diamagnetik
Penjelasan
74
Page 22
Aplikasi Wolfram
Filamen adalah kumparan tipis kawat tungsten. Tungsten digunakan
karena memiliki titik leleh tinggi di antara logam-logam, yaitu 3400oC dan tetap
kuat kendati dipanaskan sampai 2500oC atau lebih. Selain itu tungsten juga
memiliki tekanan uap paling rendah di antara semua logam, jadi menguap lebih
sedikit daripada yang lain. Karena logam pun sesekali menguapkan beberapa
atomnya tetapi prosesnya sangat lambat sehingga kita tidak bisa mengamatinya
kecuali pada temperatur yang sangat tinggi.
Ketika dipanaskan sampai berpijar, bahkan tungsten akan menguap cukup
cepat sehingga filamen menjadi lekas tipis sampai akhirnya putus dan
menghentikan aliran listrik. Maka lampu menjadi padam. Beberapa lama
sebelum hal itu terjadi sebetulnya tungsten itu dapat dilihat menguap dari lapisan
gelap yang mengotori bagian dalam kaca mengembun karena temperatur kaca
relatif lebih rendah. Lapisan gelap inilah yang membuat bola lampu tidak seterang
biasanya.
Tugas halogen dalam bola lampu pijar adalah menurunkan laju penguapan
tungsten dengan cara yang sangat menarik. Mula-mula uap Iodium bereaksi
dengan atom-atom tungsten yang menguap sebelum mereka sempat mengembun
Page 23
RHENIUM
1. Sejarah Rhenium
Rhenium merupakan salah satu anggota logam transisi periode 6 sistem
periode unsur. Rhenium juga merupakan unsur alam yang terakhir ditemukan dam
termasuk dalam kelompok loham termahal di bumi. Rhenium memiliki nomor
atom 75 dan berwarna puith keperakan. Rhenium berwujud padat pada suhu
kamar dan banyak ditemukan dalam bentuk mineralnya.
Berdasarkan studi eksperimental dari nomor atom unsur keberadaan
rhenium telah diperkirakan oleh Henry Moseley pada tahun 1913. Tiga ilmuwan
dari Jerman mengumumkan penemuan rhenium pada tahun 1925. Ketiga ilmuwan
tersebut adalah Walter Noddack, Ida Tacke dan Otto Berg di Jerman. Keberadaan
rhenium ini dideteksi dalam bijih paltinum dan kolumbit. Selain itu, rhenium juga
ditemukan di dalam mineral gadolinite dan molibdenite. Ketiga ilmuwan tersebut
juga mampu memisahkan rhenium sebanyak 1 gram dari 660 kg molibdenit pada
tahun 1928.
Page 24
2.
187
Re. Isotop rhenium yang stabil ini memiliki waktu paruh yang
panjang yakni 4,35 x 1010 tahun dengan kelimpahan 62,6%. Sebagian besar
sumber rhenium adalah mineral. Mineral-mineral tersebut yakni molibdenite
3. Sifat Fisika Rhenium
Rhenium merupakan logam berwujud padat dan berwarna putih keperakan
dengan kilau logam. Rhenium umumnya ditemukan dalam bentuk serbuk karena
dalam bentuk ini rhenium lebih reaktif dibandingkan dalam bentuk padatnya.
Unsur ini sangat mudah ditempa, dapat diikat, digulung dan juga dapat dibentuk
menjadi gulungan kawat. Sifat-sifat fisika rhenium lainnya dapat dilihat dalam
tabel di bawah ini.
Wujud
Berat Atom (g/mol)
Padat
186,201
Page 25
19,3
3180
5650
10,12
776
34
704
4,5,6,7
4,5,6,7
25,48
1,9
760
137
Heksagonal
75
Re:
[Xe] 4f14 5d5 6s2. Konfigurasinya seperti yang ditunjukkan dalam diagram
orbital seperti di bawah ini:
5d
6s
Page 26
Ground state
Hibridisasi
d2sp3
oktahedral
Page 27
d d
d d
Energi
z
2
2
x
-
z
2
d dd
y x
z z
d dd
Page 28
y x
z z
5d
6p
Orbital hibrida d2sp3 yang kosong akan ditempati oleh ligan sehingga
bentuk geometri dari senyawa organologam ini adalah d2sp3. Sifat kemagnetan
senyawa organologam dari Re(CO)5Cl adalah diamagnetik karena semua
elektronnya berpasangan.
8. Reaksi Kimia Rhenium
1. Reaksi dengan udara
Rhenium bereaksi dengan oksigen membentuk rhenium (VII) oksida sesuai
reaksi reaksi di bawah ini:
4Re(s) + 7O2(g) 2Re2O7(s)
2. Reaksi dengan air
Rhenium tidak bereaksi dengan air dalam keadaan normal
3. Reaksi dengan halogen
Page 29
10.
Isolasi Rhenium
Isolasi merupakan suatu langkah yang digunakan untuk memisahkan dan
Kegunaan Rhenium
Page 30
OSMIUM
1. Sejarah
Osmium ditemukan pada tahun 1803 oleh Smithson Tennant di Inggris.
Osmium didapat dalam residu berwarna gelap yang tersisa ketika platinum
mentah dilarutkan dengan aqua regia (campuran asam klorida dan nitrat). Residu
gelap ini berisi osmium (nama setelah osme yang berarti bau) dan iridium. Asal
nama dari kata Yunani "osme" yang berarti bau yang beracun dan menghasilkan
logam bubuk di udara.
2. Sumber
Osmium ditemukan sebagai elemen bebas dalam iridiosmium, yaitu
sebuah paduan alami dari iridium dan osmium, dan dengan platinum-bantalan
pasir dan bijih. Osmium terdapat dalam mineral iridosule dan dalam pasir sungai
yang menghasilkan platinum di daerah Ural, Amerika Utara dan Amerika Selatan.
Juga ditemukan dalam bijih mineral yang mengandung nikel di Sudbury, daerah
Ontario bersama dengan logam grup platinum lainnya. Meski kadarnya dalam
Page 31
bijih-bijih tersebut sangat kecil, namun karena adanya penambangan bijih nikel
berton-ton, memungkinkan perolehan Osmium sebagai hasil samping.
3. Kelimpahan
Berikut ini merupakan kelimpahan dari Osmium dalam berbagai
lingkungan. Dalam tabel kelimpahan, nilai diberikan dalam satuan ppb (bagian
per miliar; 1 miliar = 109), baik dari segi berat dan dalam hal jumlah atom. Nilai
untuk kelimpahan sulit untuk menentukan dengan pasti, sehingga semua nilai
harus diperlakukan dengan hati-hati beberapa orang, khususnya bagi unsur-unsur
kurang umum. Konsentrasi lokal dari setiap elemen dapat bervariasi dari yang
diberikan di sini sebuah lipat atau lebih dan nilai-nilai dalam sumber-sumber
literatur berbagai elemen umum kurang memang tampak sangat bervariasi.
Kelimpahan untuk osmium di sejumlah lingkungan yang berbeda.
Location
ppb by
ppb by atoms
weight
Universe
0,02
Sun
0,02
Meteorit
670
70
Crustal rocks
1,8
0,2
4. Sifat-sifat Osmium
Osmium bubuk di udara sangat berbahaya dan dapat mematikan bagi kulit,
paru-paru, dan mata. Osmium adalah terpadat dari semua elemen, yang berarti ia
memiliki kepadatan tertinggi, juga memiliki titik lebur tertinggi dan titik didih
terendah. Osmium bersifat keras, rapuh, berkilau, dan langka, sehingga dapat
menghasilkan paduan sangat keras. Karena dapat menyebabkan cedera serius bagi
orang-orang ketika digunakan secara tidak benar, Osmium hanya boleh ditangani
oleh ahli kimia. Juga, biaya tinggi karena langka tersebut. Biaya Osmium murni
Page 32
adalah $ 7700 per 100 gram, dan curah Osmium hanya satu dolar per 100 gram.
Ada 34 isotop untuk elemen ini, dan tujuh di antaranya secara alami dibentuk.
Berikut ini merupakan sifat-sifat fisika dari logam transisi Osmium :
Page 33
5. Diagram Latimer
Diagram ini menunjukkan dalam suasana asam :
6. Isolasi
Ekstraksi industri osmium kompleks dilakukan pada bijih yang merupakan
campuran dengan logam lain seperti ruthenium, rhodium, paladium, perak,
platinum, dan emas. Kadang-kadang ekstraksi logam mulia seperti iridium,
rhodium, platina dan paladium adalah fokus utama dari operasi industri partiular
sementara dan dalam kasus lain Osmium adalah hasil sampingan.
Ekstraksi yang dilakukan kompleks karena logam lain yang hadir dan
hanya berharga karena osmium berguna sebagai logam spesialis dan merupakan
dasar dari beberapa katalis dalam industri.
Tahap awal dalam isolasi ini, bijih atau produk sampingan logam dasar
diperlukan untuk menghapus perak, emas, paladium, dan platinum. Residu dilebur
dengan bisulphate natrium (NaHSO4) dan campuran yang dihasilkan diekstraksi
dengan air menghasilkan larutan yang mengandung rodium sulfat, Rh 2(SO4)3.
Residu yang tidak larut mengandung osmium tersebut. Residu dilebur dengan
Na2O2 dan diekstraksi ke dalam air untuk mengekstrak ruthenium dan osmium
garam (termasuk [RuO4]2- dan [OsO4(OH)2]2-). Residu mengandung oksida
iridium, IrO2. Reaksi garam dengan gas klorin memberikan oksida yang mudah
menguap dan RuO4OsO4. Oksida osmium dipisahkan dengan natrium hidroksida
beralkohol untuk membentuk Na2[OsO2(OH)4], dan osmium precipiated keluar
Unsur Transisi Periode Kelima
Page 34
76
5d
6s
6p
Page 35
76
Ener
gi
Energ
i
76
Page 36
violet dengan panjang gelombang 400 nm. Sedangkan warna yang nampak adalah
warna komplementernya, yaitu kuning.
Teori VBT tidak mampu menjelaskan bentuk dari senyawa OsF4 seperti
gambar di bawah ini. Oleh karena itu digunakan teori medan kristal untuk
menjelaskan bentuk senyawanya.
Ground
State
Terek
sitasi
Hibrid
isasi
4 PEB dari
4 ligan F-
Page 37
Teori MOT
t2
*
a
*
1
6
p
t2
*
6
s
5
d
Orbital
ion
Os4+
bebas
Orbital kelompo
ligan F-
s
p
Orbital
a
ion
1
Os4+
3
t
pada
Medan
2
Orbital molekul
tetrahe
kompleks OsF4
dral
Teori ini menjelaskan bahwa elektron-elektron dari ligan F menempati
orbital sp3. Oleh karena itu bentuk orbital dari senyawa ini adalah tetrahedral.
10. Senyawa Kompleks Organologam
Salah satu contoh senyawa organologam dari Osmium adalah Os(CO)5,
Osmium pentakarbonil (V). Osmium pada senyawa ini memiliki bilagan oksidasi
0. Senyawanya tidak berwarna dan memiliki bentuk trigonal bipiramidal. Warna
dari senyawa ini dapat dijelaskan dengan teori CFT berikut ini.
Page 38
dx
2
y2
d
x
y
d
x
y
Ene
rgi
Ene
rgi
dx
2
y2
d
x
d
x
d d
d d
y x
y x
CO merupakanzligan
z kuat, elektron cenderung terlebih dahulu mengisi
z z
sub orbital dengan berpasangan. Saat terjadi penyerapan energi terjadi transisi
orbital d-d. Eksitasi pada transisi orbital ini menyerap ke daerah panjang
gelombang yang kecil yaitu menyerap di daerah UV sehingga senyawanya
menjadi tidak berwarna.
Bentuk orbital dari senyawa ini dapat dijelaskan menggunakan teori CFT.
5 ligan CO mengisi orbital dsp3, sehingga bentuk orbital dari senyawa ini adalah
trigonal bipiramidal.
Page 39
Ground
State
Tereks
itasi
Hibrid
isasi
5 PEB dari 5
ligan CO
IRIDIUM (Ir)
1. Sejarah
Iridium merupakan unsur dengan simbol Ir dan nomor atom 77 dan logam
yang keras, berwarna outih keabu-abuan serta merupakan salah satu logan dalam
keluarga platinum. Smithson Tennant menemukan iridium di London pada tahun
1803 dalam residu yang tersisa ketika platinum mentah dilarutkan dengan aqua
regia berupa residu berwarna hitam yang awalnya dianggap sebagai grafit. Setelah
penelitian lebih lanjut, L.N. Vauquelin di prancis menyatakan bahwa residu
tersebut adalah iridium dan osmium. Penamaan iridium sangat layak karena
garam-garamnya berwarna terang. Iridium sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu
Iris yang berarti berwarna pelangi.
Page 40
2. Sifat-sifat
Iridium, termasuk keluarga grup platinum, berwarna putih (sama dengan
platinum) tapi sedikit kuning semu. Karena iridium sangat keras dan rapuh, maka
logam ini sangat sulit dipakai dan dibentuk.
Iridium adalah logam yang paling tahan korosi serta tidak reaktif, dan dulu
digunakan dalam pembuatan standar ukuran panjang dalam satuan meter di Paris,
yang merupakan campuran dari platinum 90% dan iridium 10%. Standar ini ini
akhirnya diganti pada tahun 1960 dengan kripton. Iridium tidak dapat larut dalam
garam cair seperti NaCl, dan NaCN. Bobot jenis iridium mendekati bobot jenis
osmium. Perhitungan kerapatan iridium dan osmium dari lapisan ruang
memberikan nilai 22.65 dan 22.61 g/cm3. Nilai ini lebih dapat dipercaya daripada
pengukuran fisik untuk menentukan unsur mana yang lebih berat. Berikut adalah
sifat fisik dan kimia senyawa iridium :
1. Sifat Fisik Iridium
Fasa Iridium
: padat
Warna
: putih silver
Massa Jenis
Titik Lebur
: 2716 K (2443C)
Titik Didih
: 4823 K (4550C)
Kalor Peleburan
: 41,12 kJ/mol
Kalor Penguapan
: 231,8 kJ/mol
Kapasitas kalor
: 25,10 J/mol.K
2. Sifat Kimia
Afinitas
: 151.0 kJ mol-1
Konfigurasi elektron
Term Simbol
: 4F9/2
Page 41
Simbol
: Ir
Nomor Atom
: 77
Massa Atom
: 192,217 gmol-1
Struktur Kristal
Bilangan Oksidasi
: +2,+3,+4,+6
Elektronegativitas
Jari-jari Atom
: 135 pm
Jari-jari Kovalen
: 137 pm
3. Sumber
Iridium tidak terdapat di alam bersama dengan platinum dan logam satu
grup platinum dalam mineral tanah. Iridium didapatkan sebagai hasil samping dari
industri penambangan nikel.
Iridium juga terdapat dikerak bumi dengan jumlah yang kecil yaitu 0.0001
ppm sedangkan iridium dalam bentuk osmiridium yaitu berupa iridiosmium dan
paduan alami terdapat di Alaska dan Afrika Selatan. Dalam paduan alami terdapat
50% iridium dan pada iridiosmium terdapat sekitar 70% iridium. Sedangkan
dalam Chloroiridateamonium terdapat pada atsmosfer.
Kelimpahan iridium pada bumi sekitar 2 ppb, kerak batuan sebesar 0.4
ppb, matahari 2 ppb, dan di meteorid sebesar 550 ppb.
4. Isolasi Iridium
Umumnya logam iridium tidak dibuat dalam laboratorium seperti logam - l
ogam lainnya. Ekstraksi iridium dalam dunia industri umumnya diekstrak dalam b
Unsur Transisi Periode Kelima
Page 42
entuk senyawa kompleks dan berperan sebagai logam dan terjadi pada biji besi ya
ng bercampur dengan logam lain seperti kompleks logam rhodium, palladium,
perak, platinum, dan emas. Umumnya ekstraksi dari logam mulia seperti iridium,
rhodium, platinum dan paladium merupakan bagian utama atau fokus utama dari
operasi industri umumnya, sementara iridium merupakan produk sampingan.
Ekstraksi dari suatu kompleks dilakukan sebab terdapat logam lain yang hadir
seperti iridium yang digunakan sebagai logam spesialis dan merupakan dasar dari
beberapa katalis dalam industri.
Hal pertama yang dilakukan untuk memisahkan produk sampingan iridium
dari logam seperti perak, emas, paladium, dan platinum adalah dengan melebur
Residu dengan sodium bisulfat (NaHSO4) dan campuran yang dihasilkan
diekstraksi dengan air menghasilkan larutan yang mengandung sulfat rhodium,
Rh2(SO4)3. Residu yang terlarut mengandung iridium, kemudian dilebur dengan
Na2O2 dan diekstraksi ke dalam air untuk menghilangkan ruthenium dan osmium
garam. Residu tersebut mengandung oksida iridium, IrO2 yang dilarutkan pada
aqua regia (campuran asam klorida, HCl, dan asam nitrat, HNO3) untuk
memberikan larutan yang mengandung murni (NH4)3IrCl6. Penguapan sampai
kering akan memberikan iridium murni.
Adapun proses isolasi Iridium yang lain yakni didapatkan dari reaksi
redoks antara kompleks oksalat dari besi [Fe(C2O4)2]2- dengan
heksakloridairidium(II). Reaksi dituliskan :
[IrCl6]4- + 2[Fe(C2O4)2]2- Ir + 2[Fe(C2O4)2]- + 6Cl5. Reaksi reaksi Iridium
Reaksi yang terjadi pada irimium sebagai berikut :
1. Reaksi dengan air
Iridium tidak bereaksi dengan air pada kondisi normal (pada suhu kamar). Suatu
zat yang bereaksi dengan air merupakan zat yang memiliki komponen dapat
membentuk ion dalam pelarut air. Iridium merupakan logam yang tidak dapat
mengion dalam suhu kamar, apabika diberi temperatur yang cukup tinggi maka
kemungkinan akan terjadi interaksi pada keduanya.
2. Reaksi dengan udara
Unsur Transisi Periode Kelima
Page 43
2Ir(s) + 3Cl2(g)
2Ir(s) + 3Br2(g)
2Ir(s) + 3I2(g)
Page 44
Balanced half-reaction
E0 / V
Ir3+ + 3e-
+1.15
Ir(s)
IrCl62- + e-
IrCl63-
+1.026
IrCl62- + 4e-
Ir(s) + 6Cl-
+0.835
IrCl63- + 3e-
Ir(s) + 6Cl-
+0.77
Ir(s) + H2O
+0.93
Ir(s) + 4OH-
+0.1
2Ir(s) + 6OH-
+0.1
6. Sifat Kemagnetan
Konfigurasi elektron dari Iridium : 77Ir [Xe] 4f14 5d7 6s2
5d
6s
6p
: Ir + 6(-1)=0 Ir = +6
Bilangan Koordinasi : 6
Bentuk Molekul
: Oktahedral
77
77
Ground state
Page 45
6s
5d
6p
Hibridisasi
6 PEB
6s
5d
6p
dari ligan
:4
: square planar
77
77
Ground State
Page 46
5d
6s
6p
77
Eksitasi
5d
6
s
6p
6s
Hibridisasi
6
p
5d
6s
4p
mengalami
transisi d-d, warna yang diserap saat tereksitasi adalah biru. Sedangkan warna
yang nampak adalah warna komplementernya, yaitu kuning.
8. Kegunaan
Meskipun kegunaan utamanya dalah sebagai zat pengeras untuk platinum,
iridium juga digunakan untuk membuat cawan dan peralatan yang membutuhkan
suhu tinggi. Iridium juga digunakan sebagai bahan kontak listrik. Selain itu,
iridium juga digunakan sebagai busi Iridium. Berikut adalah kegunaan iridium
yang lain :
1) Osmium-iridium digunakan untuk bantalan kompas
2)
192
menggunakan brachytherapy
Unsur Transisi Periode Kelima
Page 47
Page 48
PLATINUM (Pt)
1. Sejarah
Ditemukan di Amerika Selatan oleh Ulloa pada tahun 1735 dan oleh Wood
pada tahun 1741. Logam ini digunakan oleh orang Indian sebelum Columbia
datang. Platinum terdapat di alam, dengan sejumlah kecil iridium, osmium,
palladium, ruthenium dan rhodium, yang merupakan grup logam yang sama.
Semuanya ditemukan pada tanah alluvial di pegunungan Ural Kolumbia, dan di
negara bagian Amerika sebelah barat. Sperrilit, merupakan mineral platinum
dengan kandungan nikel yang terdapat di Sudbury, Ontario, yang merupakan
sumber latina dengan jumlah yang cukup. Produksi nikel besar-besaran telah
menunjukkan fakta bahwa hanya satu bagian logam platinum dalam dua juta
bagian bijih mineral.
2. Informasi Dasar
Platina adalah suatu unsur kimia dengan simbol kimia Pt dan nomor atom
78. Namanya berasal dari istilah Spanyol platina del Pinto, yang secara harfiah
diterjemahkan ke dalam "kecil perak dari Sungai Pinto. Sebuah logam transisi
yang berat, "malleable", "ductile", berharga, berwarna putih-keabuan. Platinum
tahan karat dan terdapat dalam beberapa bijih nikel dan copper, platina adalah
resisten terhadap korosi dan terjadi dalam beberapa bijih nikel dan tembaga
bersama dengan beberapa deposito asli. Platinum ditemukan pada tanah alluvial di
pegunungan Ural Kolumbia di negara Amerika bagian barat. Platina ditemukan
sebagai elemen bebas, biasanya bercampur dengan logam lain termasuk emas,
nikel, tembaga, paladium, ruthenium, rhodium, iridium. Platinum juga ditemukan
Page 49
platina, Pt, 78
Deret kimia
transition metals
XB, 6, d
Penampilan
grayish white
Massa atom
195,085 g/mol
Konfigurasi elektron
solid
21,45 g/cm
19,77 g/cm
Titik lebur
1769 C
Titik didih
4170C
Kalor peleburan
22,17 kJ/mol
Kalor penguapan
469 kJ/mol
Kapasitas kalor
25,86 J/(molK)
Tekanan uap
Page 50
P/Pa
10
100
1k
10 k
100 k
pada T/K
2330
(2550)
2815
3143
3556
4094
Ciri-ciri atom
Struktur kristal
Bilangan oksidasi
2, 4
(mildly basic oxide)
Elektronegativitas
Energi ionisasi
Jari-jari atom
138,5 pm
Jari-jari kovalen
128 pm
175 pm
Lain-lain
Sifat magnetik
paramagnetik
Resistivitas listrik
(20 C) 105 nm
Konduktivitas termal
Ekspansi termal
Modulus Young
168 GPa
Page 51
Modulus geser
61 GPa
Modulus ruah
230 GPa
Nisbah Poisson
0.38
3.5
Kekerasan Vickers
549 MPa
Kekerasan Brinell
392 MPa
Nomor CAS
7440-06-4
Isotop
iso
NA
waktu paruh
DM
DE (MeV)
DP
190
0.01%
6.5 E11 y
3.18
186
191
syn
2.96 d
192
0.79%
193m
syn
4.33 d
IT
193
syn
50 y
194
32.9%
195m
syn
4.02 d
195
33.8%
196
25.3%
197m
syn
1.59 h
197
syn
19.8913 h
198
7.2%
Pt
Pt
Pt
Pt
Pt
Pt
Pt
Pt
Pt
Pt
Pt
Pt
Os
191
Ir
0.1355e
193
Pt
193
Ir
0.1297e
195
IT
0.3465
197
0.719
197
IT
Pt
Pt
Au
Page 52
4. Sumber
Ontario
Braggite
Sperrilit
Alluvial
5. Kelimpahan
Kelimpahan platina di alam terdiri dari beberapa isotop yang dimiki platina
diantaranya:
Isotop
190
Pt
191
Pt
Kelimpahan
0.01 %
Waktu Paruh
6.5 x 1011 tahun
Senyawa buatan
2.96 hari
Energi Peluruhan
3.18MeV
0.78 %
(Stabil dengan 114
192
Pt
193
Pt
neutron)
Senyawa Buatan
4.33 Hari
0.1355MeV
Page 53
Lokasi
ppb
Alam semesta
Matahari
Meteorit
Kerak batuan
5
9
1000
37
5d
6s
6p
8. Senyawa Kompleks
Paramagnetik
Contoh Senyawa Kompleks Platina:
K2[PtCl4]
Kaliumtetrakloroplatina(II)
Bilangan Oksidasi
Pt + 4(-1)=-2 Pt = +2
Bilangan Koordinasi 4
Bentuk Molekul
Segiempat datar (square planar)
[Pt(CN)4]2Pt = (xe)4f14 5d9 6s1
Page 54
Eksitasi
Trans-diamminedichloroplatinate : [PtCl2(NH3)2]
Page 55
Page 56
Fire assay adalah suatu cara atau metode kuantitatif dalam kimia analitik
untuk menentukan kadar logam mulia seperti emas, perak, dan golongan platina
dalam suatu batuan atau produk metalurgis yang ditentukan melalui ekstraksi
dengan cara peleburan (fusi, fusion) dan menggunakan pereaksi kimia kering
(flux). Hasil akhir metode ini dilakukan dengan cara penimbangan logamnya atau
dengan alat instrumentasi seperti spektroskopi absorpsi atom (atomic absorption
spectroscopy, AAS).
Adapun proses isolasi lain dari platina yaitu:
Pt didapatkan dari reaksi redoks antara kompleks oksalat dari besi
([Fe(C2O4)3]3- dengan ion tetrakloridaplatinum(II). Reaksi dituliskan :
[PtCl4]2- + 2[Fe(C2O4)2]2- Pt + 2[Fe(C2O4)2]- + 4ClLogam mudah didapat dalam bentuk serbuk yang sangat aktif sebagai katalis.
Misalnya Platina hitam, berupa serbuk beludru yang dapat diperoleh dari
penambahan etanol ke dalam larutan PtCl2 dalam KOH dan air yang hangat.
1.
Page 57
4.
listrik tegangan tinggi untuk mensuplai busi agar memercikkan bunga api.
Platina bermanfaat untuk peralatan dokter gigi.
Platina biasanya dalam peralatan dokter gigi digunakan untuk membuat gigi
5.
platina,dll.
Platina bermanfaat untuk studi temperatur dan tekanan tinggi.
Titik leleh platinum, 1768,3 OC, jauh lebih tinggi dibanding emas, hampir
dua kalinya. Ini yang membuat platinum merupakan bahan favorit di
6.
7.
8.
9.
(misalnya, kanker paru-paru dan kanker ovarium), lymphoma dan sel tumor.
Platina bermanfaat untuk alat kedokteran.
Platinum bersifat hypoallergic. Platinum merupakan satu-satunya logam
yang cocok sebagai elektroda untuk alat pemicu jantung (heart pacemakers).
Selain itu, banyak dalam kasus patah tulang,
Page 58
EMAS
1. Sejarah
Emas telah diketahui dan dinilai sangat tinggi sejak jaman purba
kala.Unsur ini ditemukan di alam sebagai logam tersendiri dan dalam
tellurides.Emas tersebar sangat luas dan selalu diasosiasikan dengan quartz atau
pyrite. Emas pertama kali ditemukan oleh James W. Marshall pada tahun 1848 di
Coloma, California.
Pada abad pertengahan, begitu kuat orang mendambakan emas, sehingga
lahir ilmu alkimia dengan tujuan membuat emas.Manusia modern berhasil
mencapai cita-cita itu dengan mengekstrak emas dari air laut dan mengubah
timbel atau merkurium menjadi emas dalam mempercepat partikel.Namun emas
yang murah tetaplah emas alamiah yang harus ditambang.Emas telah lama
dianggap sebagai logam yang paling berharga, dan nilainya telah digunakan
sebagai standart untuk banyak mata uang dalam sejarah.
Dalam sejarahnya yang panjang ini, emas tiba pada suatu masa baru
dengan peluang dan bahaya.Harga emas saat ini lebih tinggi dari harga 17 tahun
terakhir, melambung hingga $1000 per ounce. (1 ounce=28,3495 gr). Tetapi, emas
yang tersisa untuk ditambang sangatlah sedikit dan telah diperas dari bumi dengan
biaya pemulihan lingkungan yang sangat tinggi dan tak jarang berada di belahan
dunia yang termiskin.
2. Kelimpahan di alam
Emas merupakan logam yang memiliki 18 isotop di alam.Namun, isotop
emas yang banyak digunakan yaitu
198
paruh selama 2,7 hari, banyak digunakan untuk terapi kanker. Senyawa emas yang
digunakan untuk terapi kanker yaitu Disodium aurothiomalate.
3. Keberadaan di alam
Page 59
emas
biasanya
berasosiasi
dengan
mineral
ikutan
(gangue
79
196,96654
1064,43
2808
19,32
Kuning
889,9
1,4
1,44
12,8
343
1,42
5. Sifat Kimia
Emas murni memiliki sifat kimia yaitu larut dalam KCN, NaCN dan Hg
(air raksa).Selain itu, emas merupakan unsur siderophile dan unsur chalcophile.
Unsur siderophile merupakan unsur yang suka akan besi. Sedangkan unsur
chalcophile merupakan unsur yang suka akan belerang. Karena sifatnya ini, emas
banyak berikatan dengan mineral-mineral besi atau stabil pada penyangga besi
(magnetit/hematit).
6. Sifat-sifat Umum
Page 60
1. Kemagnetan
Jika suatu atom memiliki elektron yang tidak berpasangan, atom tersebut
akan bersifat paramagnetik. Sebaliknya, jika suatu atom tidak memiliki elektron
yang berpasangan atau artinya semua elektronnya berpasangan maka atom
tersebut bersifat diamagnetik.Emas memiliki
konfigurasi elektron
79
6s6p
Au
Diamagnetik
2. Pembentukan senyawa kompleks
Salah satu ciri menarik dari unsur golongan transisi adalah kemampuannya
dalam membentuk senya wa kompleks. Senyawa kompleks adalah senyawa
yang tersusun dari ion logam dengan satu atau lebih ligan. Kompleks [AuCl4]merupakan salah satu contoh senyawa yang dibentuk oleh unsur Au sebagai
atom pusat dan unsur Cl sebagai ligannya. Kompleks [AuCl4]-atauion
tetrakloroaurat (III)memiliki bilangan koordinasi 4 dan memiliki bilangan
oksidasi +3. Sedangkan bentuk geometrinya yaitu bujur sangkar (dsp 2) ditinjau
dari teori ikatan valensi atau valence bon theory.Sifat kemagnetan dari senyawa
kompleks tersebut adalah diamagnetik.
Ground State
Tereksitasi
Hibridisasi
dsp2Diamagnetik
Page 61
Page 62
emas bereaksi dengan iodine (I2) untuk membentuk monohalida, emas (I)
iodida (AuI).
2Au(s) + 3Cl2(g) 2AuCl3(s)
2Au(s) + 3Br2(g) 2AuBr3(s)
2Au(s) + I2(g) 2AuI(s)
4. Reaksi emas dengan asam
Logam emas terurai dalam akua regia (campuran asam klorida (HCl) dan
asam nitrat pekat (HNO3) dengan perbandingan 3:1.
5. Reaksi emas dengan basa
Emas tidak bereaksi dengan larutan basa.
8. Teknik isolasi
Pemurnian emas dapat dilakukan diantaranya dengan cara :
1. Sianidasi langsung
Proses pemurnian ini didasarkan pada proses yang terdiri dari biji dengan
suatu larutan natrium sianida. Setelah memisahkan larutan dari pengotor,
presipitasi emas, biasanya dilakukan dengan zink. Misalnya kita mempunyai
senyawa [Au(CN)2]- maka reaksinya adalah :
2[Au(CN)2]- + Zn 2Au + [Zn(CN)4]2Pada proses sianidasi, logam zink akan mengendapkan emas dari larutan
sianida.Penggunaan serbuk Zn merupakan salah satu cara yang efektif untuk
larutan yang mengandung konsentrasi emas kecil. Serbuk Zn yang
ditambahkan kedalam larutan akan mengendapkan logam emas dan perak.
Prinsip pengendapan ini mendasarkan deret Clenel, yang disusun berdasarkan
perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari logam-logam dalam larutan
sianida, yaitu Mg, Al, Zn, Cu, Au, Ag, Hg, Pb, Fe, Pt. Setiap logam yang
berada disebelah kiri dari ikatan kompleks sianidanya dapat mengendapkan
logam yang digantikannya. Jadi sebenarnya tidak hanya Zn yang dapat
mendesak Au dan Ag, tetapi Cu maupun Al dapat juga dipakai, tetapi karena
harganya lebih mahal maka lebih baik menggunakan Zn.
Page 63
2. Amalgasi
Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan
membentuk amalgam (Au Hg).Proses amalgamasi merupakan proses kimia
fisika yang apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan terurai menjadi
elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam dapat terurai
dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap dan
dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara
Au-Ag tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam.
9. Kegunaan
Emas banyak dimanfaatkan untuk perhiasan.Hal ini dikarenakan emas
memiliki sifat mudah ditempa sehingga dapat dengan mudah dibentuk menjadi
berbagai macam perhiasan.Selain itu, emas memiliki warna yang menarik dan
mengkilap apabila digosok.Warna mengkilap dari emas dikarenakan memantulkan
cahaya pada daerah visible atau cahaya tampak.Warna mengkilap ini bertahan
lama dikarenakan sifat emas yang merupakan logam mulia bersifat inert sehingga
tidak mudah bereaksi.
RAKSA
1. Sejarah Raksa
Raksa atau merkuri merupakan unsur logam transisi yang berwujud cair
dalam tempaeratur kamar.Raksa termasuk dalam logam transisi periode 6.
Merkuri diberikan simbol kimia Hg yang merupakan singkatan yang berasal dari
bahasa Yunani Hydrargyricum, yang berarti cairan perak
Raksa pertama kali ditemukan di tabung dalam makam-makam Mesir dan
tidak diketahui dengan jelas siapa penemunya.Raksa sudah dikenal di Cina Kuno
dan Hindia sebelum 2000M.Kaisar Cina menggunakan merkuri untuk
memperpanjang hidup mereka meskipun kemungkinan besar itu memiliki efek
sebaliknya.Pada 1759 Adam Braun dan Mikhail Lomonosov memperoleh merkuri
padat dengan membekukan termometer merkuri dalam campuran salju dan asam
nitrat pekat. Hal ini memberikan bukti kuat bahwa merkuri memiliki sifat yang
Page 64
mirip dengan logam lain. Pada 1772 dan 1774, Carl W. Scheele dan Joseph
Priestley memanaskan merkuri oksida dan menemukan itu menghasilkan gas yang
membuat lilin membakar lima kali lebih cepat dari biasanya.
2. Sumber dan Kelimpahan Raksa
Raksa atau merkuri merupakan salah satu unsur yang terdistribusi pada
lapisan kerak bumi dengan kelimpahan rata-rata
alam semesta sebesar 0,006 ppb, di matahari 0,12 ppb, di meteorit 20 ppb, di
kerak batuan 7 ppb dan di air laut sebesar 0,0015 ppb.
Merkuri sangat sedikit ditemukan dalam bentuk logam murni namun
banyak ditemukan dalam mineral. Mineral-mineral tersebut adalah Cinnabar
(HgS), korderoid (Hg3S2Cl), livingstonit (HgSb4S7), kalomel (HgCl), montroyidit
(HgO), dan tertingualit(Hg2OCl).
3. Sifat-Sifat Fisika Raksa
Raksa memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan
logam lain, yaitu bersifat inert dan mempunyai potensial ionisasi lebih tinggi dari
unsur elektropositif lainnya. Raksa atau merkuri juga memiliki tekanan uap yang
tinggi, sukar larut dalam air dan memiliki sifat konduktor listrik yang cukup baik
namun sifat konduktor panas yang kurang baik.Raksa merupakan salah satu
anggota logam berat. Sifat-sifat fisika lainnya dari logam merkuri dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini:
Sifat Fisika RAKSA
Warna
Berat Atom
Massa Jenis (kg/m3)
0
Titik Lebur ( C)
Putih Keperakan
200,59
7,14
-38,9
Titik Didih ( C)
14,09
11,15
Entalpi Peleburan
(kJ/mol)
357
64
2,30( 0,02)
Page 65
59,1( 0,4)
Entalpi Penguapan
(kJ/mol)
Resistivitas Listrik
( ohmcm)
Elektronegativitas
(Pauling)
Struktur Kristal
95,8
1,9
1007
151
Rombohedral
80
6s
5d
ligan
yang
terikat
dengan
ikatan
koordinasi
dimana
ligan
Page 66
Page 67
Energi
Energi
d d d
Senyawa
d dx
2
z
2
kompleks
2
y
z
2
HgX2(s)
Page 68
xz
dx
2
2
y
6Hg(l) + 8HNO3(aq)
4H2O(l)
6. Isolasi Raksa
Isolasi raksa digunakan untuk memisahkan raksa dari sumbernya.Karena
raksa banyak ditemukan dalam bijih cinnabar, maka raksa ini dapat dilakukan
dengan menggunakan bijih cinnabar ini. Isolasi ini dilakukan dengan cara
memanaskan bijih cinnabar (HgS) pada suhu 873 K. Raksa dilepaskan dalam
bentuk uap dan selanjutnya dikondensasi sehingga akan diperoleh logam raksa.
Reaksi isolasi raksa adalah sebagai berikut:
HgS(s) + O2(g)
7. Kegunaan Raksa
Salah satu kegunaan raksa ini adalah untum pembuatan lampu uap raksa
atau Mercury Vapour Lamp.Lampu uap merkuri ini memancarkan cahaya kaya
radiasi ultraviolet.Lampu ini biasanya digunakan untuk penerangan jalan, lampu
sebagai matahari, dan sebagai lampu UV (lampu hitam).Lampu ini juga
digunakan oleh dokter spesialis kulit untuk desinfeksi.Uap merkuri ini
ditambahkan ke katoda argon untuk meningkatkan ionisasi dan konduktivitas
listrik.Uap merkuri digunakan untuk membuat lampu argon menjadi menyala. Jika
uap merkuri dimasukkan ke dalam tabung neon maka akan menghasilkan cahaya
biru.
PERTANYAAN
Tantalum
1.
Page 69
(Riza
Jawab : Tantalum dapat bereaksi dengan basa ataupun air akan tetapi
prosesnya lambat, tidak secepat ketika bereaksi dengan asam.
Tantalum tidak dapat bereaksi dengan udara, permukaan logam
tantalum dilindungi oleh lapisan tipis oxide.
3.
Wolfram
1. Wolfram bereaksi dengan asam apa saja, secara spesifik?
Jawab: unsur wolfarm tidak bereaksi dengan asam selain dengan HF
2. Wolfram dapat bereaksi dengan oksigen pada suhu tinggi, berapa suhu tinggi
yang dimaksud?
Jawab: unsur ini bersifat inert pada suhu rendah dibawah suhu 105 0C
meskipun direaksikan dengan oksigen yang sifatnya mudah bereaksi, sehingga
unsur ini dapat direaksikan dengan oksigen pada suhu tinggi diatas 105 oC
Page 70
Jawab : unsur ini tidak hanya bereaksi dengan F saja, namun dapat bereaksi
dengan semua unsur halogen yang lain. Untuk diagaram latimer yang
paling setabil adalah -0,4 V
4. Penjelasan
kegunaan
Re,
dari
alloy
renium-molibdenum
bersifat
Page 71
Iridium
1. Iridium berbentuk padatan sedangkan komponen atmosfer dalam bentuk gas,
bagaimana kelimpahan Ir dalam atmosfer?
Jawab: Atmosfer merupakan lapisan gas yang menyelubungi bumi dari pengaruh
benda-benda langit seperti meteor dan asteroid (benda langit berukuran
lebih kecil dari planet, namun lebih besar dari meteor). Mesosfer
merupakan salah satu lapisan atmosfer ke tiga. Pada lapisan ini sebagian
meteor terbakar dan terurai sehingga melindungi bumi dari hujan meteor.
Pada lapisan mesosfer terjadi ionisasi atom-atom udara oleh radiasi sinar
x dan sinar ultraviolet yang dipancarkan radiasi sinar matahari. Meteorid
memiliki komponen utama Iridium. Logam iridium juga ditemukan di
asteroid. Kelimpahan iridium pada atmosfer terletak dalam meteor dalam
bentuk padatan yang bertabrakan dengan lapisan atmosfer tepatnya pada
lapisan mesosfer, sehingga terbakar dan apabila sampai jatuh ke bumi
Unsur Transisi Periode Kelima
Page 72
Page 73
Aurum
1. Pada isolasi Au dengan proses sianidasi, apakah sianida tidak berbahaya?
Jawab: Proses sianidasi juga berdampak terhadap lingkungan. Akan tetapi
sianida secara natural di alam dapat terdegradasi, terutama karena
terkena sinar ultraviolet dari matahari, dan menjadi bentuk yang
lebih tidak beracun dan terutama membentuk karbondioksida dan
nitrat yang tidak beracun. Selain itu, sianida dapat dinetralkan
dengan penambahan sodium metabisulfat.
2. Apa yang menyebabkan warna pada emas?
Jawab: Warna yang terdapat pada emas disebabkan oleh frekuensi plasmon
emas yang terletak pada julat penglihatan, yang mengakibatkan warna
merah dan kuning dipantulkan sementara warna biru diserap.
Page 74
Page 75
Page 76