PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam perencanaan tambang terbuka disamping faktor cadangan, teknik
14
15
Gambar 1.2. Longsor pada lereng galian tambang yang tidak stabil
(www.newmontmining.com.au)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh faktor-faktor
yang mempengaruhi stabilatas lereng tambang batubara secara terbuka sehingga akan
ada rekomendasi yang baik untuk kriteria desain lereng tambang terbuka pada Blok
Mutiara, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan
Timur sehingga potensi kelongsoran dapat terhindarkan.
1.2.
Timur. Secara geografis berada pada koordinat 1153742,004 Bujur Timur dan antara
12713,7 Lintang Utara sampai dengan 1819,82 Lintang Selatan, dengan luas
wilayah 27.263,10 Km2 atau + 27.263,10 Ha (12,89 % dari luas wilayah Provinsi
Kalimantan Timur). Penelitian difokuskan pada daerah Bukit Suharto yang secara
administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Secara geografis Bukit Suharto berada pada
koordinat 0 3500 010500 LS dan 1164000 1171000 BT, seluas + 85.250
16
ha. Berdasarkan penggunaan lahan, Bukit Suharto sebagian besar berupa alang-alang
(75%), sisanya berupa, semak belukar, hutan sekunder, hutan reboisasi, perladangan,
perkebunan dan pemukiman penduduk. Luas daerah penelitian sekitar 24.000 Ha atau
240 km2. Titik lokasi pengambilan sampel difokuskan pada inti bor dengan koordinat
pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Koordinat titik bor pengambilan sampel di lokasi penelitian
No. Nama Lubang Bor
Latitude
Longitude
1.
GT-MT-03
S 05650,59
E 11756,7
2.
GT-MT-06
S 05632,06
E 117526,8
3.
GT-MT-08
S 05622,23
E 117548,9
Lokasi
penelitian
17
Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah
a.
Menentukan profil lapisan tanah dan batuan berdasarkan data bor geoteknik dan
data pendukungnya.
b.
Karakteristik dan klasifikasi massa batuan penyusun berdasarkan sifat fisik, sifat
mekanis, dan kondisi geologi berdasarkan kriteria RMR.
c.
1.4.
Batasan Masalah
Klasifikasi massa batuan pada tambang batubara khusus di daerah Bukit Suharto
berdasarkan kondisi geoteknik dan geologi.
b.
c.
1.5.
Manfaat Penelitian
Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai kajian geoteknik di daerah Bukit Suharto belum pernah
dilakukan sama sekali. Penelitian yang sudah pernah dilakukan lebih kepada pemetaan
potensi batubara yang ada di daerah Bukit Suharto. Sebagai contoh, pemetaan sebaran
batubara dan titik api di daerah Bukit Suharto dan sekitarnya, Provinsi Kalimantan
Timur oleh Sumaatmadja dan Pujobroto (1995) dan eksplorasi batubara oleh DJSM dan
British Geological Surveys (1980). Hasil eksplorasi tersebut menunjukan potensi sumber
daya batubara di sebagian kecil kawasan ini (daerah Batuah, Plarang, Semoi dan
Samboja) berdasarkan USGS sebanyak 65 juta ton yang merupakan batubara Formasi
Balikapan dan kualitasnya 4900 kal/gram, termasuk ke dalam sub-bituminous C.
Mengacu kepada penelitian terdahulu yang tertera di atas, maka penelitian ini
merupakan yang pertama yang terkait dengan kondisi geoteknik. Penelitian ini di
fokuskan pada penerapan metode klasifikasi massa batuan untuk desain lereng galian
tambang terbuka batubara di daerah Bukit Suharto berdasarkan kondisi geoteknik. dalam
metode klasfikasi ini memasukkan parameter-parameter seperti halnya Rock Mass
Rating (RMR) System dan Slope Mass Rating (SMR). Hal ini didukung dengan analisis
kondisi sifat fisik dan mekanik batuan, air tanah, kelerengan, relief dan analisis rock
quality designation (RQD).
19