SKENARIO 4
NORMA HIDUP BERMASYARAKAT
Oleh : Kelompok A
Ayu Yoniko Christi
092010101001
Bambang Prabawiguna
092010101002
Farah Azizah
092010101003
092010101004
Ashoka Sulistyasmara
092010101005
092010101006
Erwin Maulana F P
092010101007
Elsa Viona
092010101008
Dafista Diyantika
092010101009
Krisna Astayogi
092010101010
092010101011
092010101012
Selma
092010101013
Siti Julaikha
092010101014
092010101015
092010101016
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2009
I.
Skenario
SKENARIO 4 :
NORMA HIDUP BERMASYARAKAT
II.
Klarifikasi Istilah
1.
2.
harmonis,tertib,dan teratur
Masyarakat : Kelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal di suatu
daerah tertentu yang mempunyai adat dan kebudayaan serta aturan yang
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
hubungan pernikahan
Derajat yang sama (dalam hub dokter-pasien) : menghargai hak dan kewajiban
pasien dengan acuan norma-norma seperti agama, moral(etik), kesopanan dan
hukum agar tidak membedakan hak dan kewajiban pasien satu dengan yang
11.
12.
III.
lainnya
Cinta kasih : Dasar motivasi yang mengacu pada pengobatan pasien
Harapan : Keinginan supaya menjadi kenyataan
Rumusan Masalah
a. Pancasila
1.
2.
3. Tujuan Pancasila
4. Implementasi Pancasila
i. Sebagai dasar negara
ii. Sebagai ideologi
5. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
6. Pengamalan Pancasila
Definisi
2.
Faktor-faktor Penyebab
3.
Dampak Positif
4.
Dampak Negatif
5.
Cara Menuntaskan
6.
Cara Mencegah
IV.
Tujuan Belajar
1. Mengetahui dan memahami norma dan nilai
2. Mengetahui dan memahami makna dan peranan individu, keluarga, dan masyarakat
dalam kehidupan bermasyarakat
3. Mengetahui dan memahami tentang cinta kasih, penderitaan, harapan, dan kematian
4. Mengetahui dan memahami tentang Pancasila, Wawasan Nusantara, Pendidikan
Kewarganegaraan.
V. Analisis Permasalahan
a. Pancasila
1. Pancasila dalam pendekatan filsafat
Menurut Kaelan pancasila dalam pendekatan filsafat itu merupakan suatu nilai
yang fundamental yang dapat dijadikan dasar. Dasar-dasar tersebut yaitu:
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.
2.
Fungsi:
-Sebagai suatu cita-cita yang hendak ingin dicapai oleh suatu masyarakat.
-Pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai prosedur penyelesaian
konflik yang terjadi di masyarakat.
3.
Tujuan Pancasila
Penyelesaian konflik yan mengedepankan persatuan
Nilai nilai religious
Menghargai derajat manusia
Berdasarkan pada demokrasi untuk keadilan
4.
Implementasi Pancasila
i. Sebagai dasar Negara
Dijadikan sebagai nilai-nilai dasar dan sumber normatif bagi penyusunan
hukum positif Negara.
Terdapat pada pembukaan UUD 45 (sebagai sumber hukum).
ii. Sebagai ideology bangsa
Dalam TAP MPR no VII/MPR/2001
- Visi ideal : cita cita luhur bangsa Indonesia (pembukaan UUD 45)
- Visi antara : visi Indonesia dari 2001 2010
- Visi 5 tahunan : ditetapkan oleh tiap tiap penguasa Negara (GBHN)
Sebagai social etik : sebagai prosedur penyelesaian konflik yang bersifat
normatif
5.
6.
Pengamalan Pancasila
Pengamalan Pancasila dalam bernegara dapat dilakukan dengan cara :
1. Pengamalan secara objektif
Pengamalan secara Objektif adalah dengan melaksanakan dan menaati
peraturan perundang-undangan sebagai norma hukum negara yang
berlandaskan pada Pancasila
Nilai adalah:
a. Prinsip standar yang diyakini dan dianggap penting bagi masyarakat.
b. Hasil dari pengamatan seseorang / diri sendiri terhadap sesuatu.
2.
Sebagian besar nilai yang dimiliki masyarakat bersumber dari Tuhan. Nilai
ini disampaikan melalui ajaran-ajaran agama. Nilai-nilai dari Tuhan ini
memberikan pedoman cara bersikap dan bertindak bagi manusia. Para ahli
menyebut nilai yang bersumber dari Tuhan ini sebagai nilai Theonom.
Contoh : kejujuran, sopan santun, adil, dll
b. Masyarakat
Nilai ini berasal dari kesepakatan sejumlah anggota masyarakat. Nilai ini
berasal dari kesepakatan banyak orang yang disebut nilai Heteronom.
Contoh : Pancasila
c. Individu
Nilai ini bersumber dari rumusan seseorang. Orang itu merupakan suatu
nilai, kemudian nilai tersebut dipakai masyarakat sebagai acuan bersikap dan
bertindak. Nilai yang berasal dari individu disebut nilai Otonom.
Contoh : konsep triad politica oleh J.J. Rousseau.
4. Ciri-ciri nilai diantaranya:
a. Suatu realitas yang abstrak
b.
Bersifat normatif
c. Sebagai motivator
Nilai kebaikan atau moral : bersumber pada kehendak keras, karsa hati,
dan nurani manusia.
Nilai religius (keagamaan) : bersifat mutlak dan bersumber pada
keyakinan manusia.
2. Dalam ilmu filsafat, nilai dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
a. Nilai logika yaitu nilai tentang benar-salah
b. Nilai etika yaitu tentang baik-buruk
c. Nilai estetika yaitu nilai tentang indah-jelek
3. Menurut Walter G. Everet, menggolongkan nilai-nilai manusiawi dalam 8
kelompok yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Nilai-nilai keagamaan
Dalam tingkat ini terdapat nilai yang mengenakkan dan nilai yang tidak
mengenakkan yang menyebabkan orang senang atau menderita.
b. Nilai-nilai kehidupan
Dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai yang penting dalam kehidupan
seperti kesejahteraan, keadilan, kesegaran dll.
c. Nilai-nilai kejiwaan
Dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai kejiwaan (geistige werte) yang
sama sekali tidak tergantung dari keadaan jasmani maupun lingkungan.
Misalnya: keindahan, kebenaran, dan pengetahuan murni yang dicapai
dalam filsafat.
d. Nilai-nilai kerohanian
Dalam tingkat ini terdapat moralitas nilai yang suci dan tidak suci. Nilai
semacam ini terutama terdiri dari nilai-nilai pribadi.
7. Fungsi Nilai:
a. Sebagai petunjuk arah bertindak dan bersikap
b. Sebagai pemandu serta pengontrol sikap dan tindakan manusia
c. Sebagai motivator
ii. Norma
1. Definisi Norma
Aturan atau pedoman yang megikat bagi manusia dalam perilaku sebagai
perwujudan nilai yang konkret dari masyarakat sehingga terwujud kehidupan
yang harmonis, tertib, dan teratur.
2. Macam-Macam Norma :
2.1 Norma Agama
Norma yang ditujukan terhadap kewajiban manusia kepada Tuhan dan dirinya
sendiri.
Bersumber dari ajaran kepecayaan atau agama yang tertuang dalai tab suci.
Sanksinya adalah dosa.
2.2 Norma Kesusilaan
Norma dasar yang menentukan bagaimana kita menilai seseorang sebagai
individu karena menyangkut kehidupa pribadi.
Bersumber dari hati nurani
Sanksinya adalah penyesalan
2.3 Norma Kesopanan
Norma ini berdasarkan atas kebiasaan, kepatuhan, kepantasan, dan adat yang
berlaku dalam suatu masyarakat. Daerah berakunya norma kesopanan itu
sempit, terbatas, secara lokal. Sopan santun di suatu daerah tidak sama dengan
daerah lain. Berbeda lapisan masyarakt, berbeda pula sopan santunnya.
Sanksinya adalah dikucilkan dari masyrakat setempat.
2.4 Norma Hukum
1. Norma yang bersumber dari pemerintah yang tertuang dalam undang-undang.
2. Sanksinya bersifat tegas, mengikat, dan memaksa.
3. Fungsi Norma
a. Sebagai pedoman/pengatur kehidupan manusia.
b. Sebagai pendorong untuk mencapai nilai social yang ada.
4. Tujuan norma :
c. Memberikan landasan etik dan moral.
d. Menentukan pokok-pokok etika.
e. Sebagai kerangka acuan dalam pelaksanaan nilai-nilai etika dan moral dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
c.
individu : seseorang yang hidup sendiri secara fisiologi, hidup bebas dan tidak
memiliki hubungan organisasi dengan sesamanya yang memiliki kepentingan
yang membedakan dengan yang lain dan merupakan bagian (aspek) terkecil
dari kelompok interaksi sosial
masyarakat :
a. pengertian secara sempit
masyarakat adalah kelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal
pada suatu daerah tertentu yang mempunyai adat dan kebudayaan serta
aturan yang mengatur tata hidup mereka untuk menuju tujuan yang sama
b. pengertian secara luas
masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama yang membentuk
suatu interaksi sosial tanpa adanya batasan-batasan tertentu
a.
Berdasarkan tingkatannya
a)
b)
3. Tujuan
berbeda yang terdapat dalam masyarakat sehinga membentuk kesatuan yang utuh.
Terciptanya suasana saling menghargai antar manusia untuk meminimalisir
kesenjangan sosial.
Menghindari terjadinya pertikaian baik antar individu maupun antar kelompok
dalam masyarakat.
Meningkatkan kesejahteraan karena makin kokohnya persamaan derajat.
Memperkokoha persatuan dan kesatuan karena makin minimnya kecemburuan
sosial.
4. Prinsip Utama Penerapan Persamaan Derajat
sebagaimana terdapat dalam lafal Sumpah Dokter pasal 8 yang berbunyi saya
akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh
Definisi
Pertentangan yang muncul dalam masyarakat karena adanya konflik-konflik
tertentu.
2.
Faktor-faktor Penyebab
3.
Perbedaan Individu
Perbedaan latar belakang kebudayaan
Perbedaan kepentingan
Perbedaan nilai-nilai yang dianut
Dampak Positif
4.
Dampak Negatif
5.
6.
5. Tanggung Jawab : Sesuatu yang kita kerjakan dengan penuh kesadaran tentang apa
yang kita putuskan sebelumnya walaupun kadang-kadang kita sulit untuk
melaksanakan.
6. Keyakinan : suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu
dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.
7. Kematian : akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis.
d. Wawasan Nusantara
setiap warga negara. Tata laku lahiriah adalah perilaku/tindakan setiap warga
negara untuk terwujudnya konsepsi wawasan nusantara.
terpecah
- Kita pernah memiliki wilayah yang terpecah-pecah
Aspek geografis / social budaya
Kita mempunyai wilayah dan posisi yang unik serta bangsa yang heterogen.
Keuikan itu yang menjadikan bangsa indonesia perlu memiliki visi untuk
c. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang lingkup memberikan potensi sunber daya
yang besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia. Sumber daya
tersebut sumber minyak yang ditemukan di wilayah territorial dan landas kontinen
Indonesia.
d. Penerapan wawasan nusantara menghasilkan cara pandang tentang keutuhan
wilayah nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa Indonesia.
e. Wawasan nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional. Misalnya
tercermin dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika.
7. Perwujudan wawasan nusantara:
7.1 Sebagai satu kesatuan politik. Meliputi masalah-masalah:
Kewilayahan nasional
Persatuan dan kesatuan bangsa dalam mencapai cita-cita nasional
Kesatuan falsafah dan ideologi negara
Kesatuan hukum yang mengabdi pada kepentingan nasional
7.2 Sebagai satu kesatuan ekonomi. Meliputi masalah-masalah:
Kepemilikan bersama kekayaan efektif maupun potensial wilayah nusantara
Pemerataan hasil pemanfaatan kekayaan wilayah nusantara
Keserasian & keseimbangan tingkat pengembangan ekonomi di seluruh daerah
dengan tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam
pengembangan kehidupan ekonominya.
7.3 Sebagai satu kesatuan sosial. Meliputi masalah-masalah:
Pemerataan keseimbangan & persamaan dalam kemajuan masyarakat serta
budaya bangsa.
7.4 Sebagai satu kesatuan kesatuan pertahanan dan keamanan. Meliputi masalahmasalah:
Persamaan hak & kewajiban bagi setiap warga negara dalam rangka
yang bertujuan membentuk warga negara yang demokratis, yaitu warga negara
yang cerdas, berkeadaban, dan bertanggung jawab bagi kelangsungsan negara
2. Tujuan
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsabangsa lainnya.
ii. Kewarganegaraan
1. Definisi
sendiri.
Penduduk adalah orang-orang yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah
negara dalam kurun waktu tertentu.
Penduduk
Warga negara
Orang asing
lain :
berhak atas
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi Setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara.
3. Hak berpendapat.
Pasal 28 UUD 1945 berbunyi
Kemerdekaan
berserikat
dan
Ini
berarti bahwa bangsa Indonesia percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Ayat (2) berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaanya itu.
5. Hak dan kewajiban dalam membela negara.
Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 berbunyi Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
6. Hak untuk mendapatkan pengajaran.
Pasal 31 ayat (1) dan (2) UUD 1945
Ayat (1) menerangkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan
pengajaran.
Sedangkan
dalam
ayat
(2)
dijelaskan
bahwa
pemerintah
Pasal 30 ayat (1) berbunyi Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Hak dan Kewajiban Negara
Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan
kewajiban dan hak warga negara terhadap negara. Beberapa ketentuan tersebut,
antara lain sebagai berikut :
a. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahan.
b. Hak negara untuk dibela.
c. Hak negara untuk menguasai bumi, air dan kekayaan untuk kepentingan
rakyat.
d. Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil.
e. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara.
f. Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk
rakyat.
g. Kewajiban negara memberi jaminan sosial.
h. Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah.
VI.
Kesimpulan
1. Dokter adalah bagian dari masyarakat yang memiliki kewajiban menghormati dan
melaksanakan nilai dan norma yang ada pada masyarakat
2. Dokter juga merupakan anggota dari masyarakat yang wajib mengimplementasikan
dan
mengamalkan
nilai-nilai
yang
ada
di
dalam
Pancasila,
Pendidikan