Nama Dosen
Mata Kuliah
: Mineral Optik
2.
masing-masing fungsinya saling berhubungan. Berikut adalah bagian utama yang diurut dari
bawah, terdiri dari IIluminator, Substage assembly, Stage, Objective lens, Upper polar,
Bertrand lens dan Ocular lens
IIluminator
Berfungsi untuk memperjelas dan meneruskan cahaya dari lampu mikroskop sebagai
sumber cahaya. Pada mikroskop polarisasi jenis Nikon, illuminator terdiri dari cermin dan
lensa yang terletak di kaki mikroskop. Lensa cekung dapat menerima sinar yang lebih banyak
dari suatu sumber cahaya difusi, kemudian dipantulkan sebagai kerucut iluminasi yang
simetris. Sedangkan cermin hanya dapat memantulkan sinar monokromatik yang diterima
tetapi tidak dapat menghasilkan dispersi sinar datang.
Substage Assembly
Terletak di atas illuminator yang terdiri dari lower polar, aperture diaphragm dan
condensor lens.
Lower Polar
Terdiri dari lensa polaroid yang dapat diputar minimal 90 dan umumnya 180 atau
360. Berfungsi untuk menyerap cahaya secara selektif sehingga cahaya yang masuk hanya
bergetar pada satu bidang. Untuk mengatur arah getar polarisator, dilakukan dengan memutar
arah polarisasi sehingga sinarnya sejajar pada salah satu benang silang.
Iris Diaphragm
Berfungsi untuk mengatur besarnya cahaya yang diteruskan, dan merupakan faktor
penting dalam menentukan intensitas cahaya. Iris diafragma dioperasikan dengan cara
mengurangi atau menambah besarnya aperture diaphragm. Nilai dari aperture diaphragm
disesuaikan dengan perbesaran obyektif yang digunakan dan kemampuan optik mata
pengamat.
Microscope stage
Berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan sayatan tipis dengan bantuan 2 (dua) penjepit
sehingga preparat tetap stabil pada waktu digerakkan. Pada bagian yang sejajar dengan
penjepit preparat (Mechanical stage), terdapat skala absis dan ordinat yang berfungsi untuk
menentukan posisi mineral yang diamati. Pada bagian tepi meja obyek, terdapat Goniometer
dengan skala 0 - 360, yang dilengkapi dengan nonius (vernier) untuk akurasi perhitungan
sudut. Meja obyek dapat digerakkan dengan menggunakan pengarah fokus kasar dan
pengarah fokus halus (Focusing knobs).
Objective lens
Dilengkapi dengan 4 (empat) buah lensa dengan masing-masing perbesaran 5x, 10x, 20x dan
100x. Untuk memilih perbesaran yang akan dipakai, pergunakan pemutar lensa obyek
(Rotating nosepiece). Pada pemutar lensa obyek, terdapat sekrup pemusat obyek (Objective
centering screw), yang terletak di atas masing-masing perbesaran. Sekrup pemusat obyek
berfungsi untuk mengatur agar sumbu putaran meja tepat pada perpotongan benang silang.
Pada masing-masing lensa obyek terdapat tanda besarnya lensa perbesaran, numerical
aperture dan panjang tube (Gambar 1.3).
Upper polar
Upper polar sering disebut analisator, terletak di atas lensa obyektif, terbuat dari
lensa polaroid, mempunyai arah getar saling tegak lurus terhadap arah getar polarisator. Jika
analisator tidak terpakai maka disebut nikol sejajar, dan jika analisator digunakan, disebut
nikol silang. Pada
kompensator baji kuarsa, keping gipsum dan keping mika. Kompensator berguna untuk
mengetahui posisi indikatrik suatu mineral.
Bertrand lens
Lensa Bertrand terletak di atas analisator yang penggunaannya dengan cara diputar.
Lensa ini digunakan untuk memperbesar gambar interferensi dalam pengamatan konoskop
dan difokuskan ke lensa okuler.
Ocular lens
Lensa Okuler merupakan tempat mata melihat obyek, terbuat dari 2 (dua) buah lensa
cembung yang dirangkai dalam 1 (satu) unit. Pada lensa okuler terdapat benang silang yang
saling tegak lurus.
3.