BAB III
PENUTUP
III.1. KESIMPULAN
Bahan galian Logam / Bijih (Ore); merupakan bahan galian yang bila diolah dengan teknologi
tertentu akan dapat diambil dan dimanfaatkan logamnya. Dalam PP 23 Tahun 2010 mineral logam
meliputi litium, berilium, magnesium, kalium, kalsium, emas, tembaga, perak, timbal, seng, timah,
nikel, mangaan, platina, bismuth, molibdenum, bauksit, air raksa, wolfram, titanium, barit, vanadium,
kromit, antimoni, kobalt, tantalum, cadmium, galium, indium, yitrium, magnetit, besi, galena, alumina,
niobium, zirkonium, ilmenit, khrom, erbium, ytterbium, dysprosium, thorium, cesium, lanthanum,
niobium, neodymium, hafnium, scandium, aluminium, palladium, rhodium, osmium, ruthenium,
iridium, selenium, telluride, stronium, germanium, dan zenotin.
Ore adalah batuan dan mineral, tidak hanya metal atau mineral yang mengan-dung metal, tetapi
beberapa non-metalik seperti sulfur dan flourite juga termasuk disebut ore. Yang tidak termasuk ore:
batuan, pasir untuk bangunan, lempung, garam. Ini adalah batuan dan mineral industri atau mineralmineral ekonomis. Sehingga kita dengan mudah dapat memisahkan yang mana material industri atau
mineral bijih atau logam. Jenis logam tertentu tidak selalu terdapat didalam satu macam mineral saja,
tetapi juga terdapat pada lebih dari satu macam mineral. Misalnya logam Cu bisa terdapat pada mineral
kalkosit, bornit atau krisokola. Sebaliknya satu jenis mineral tertentu sering dapat mengandung lebih
dari satu jenis logam. Misalnya mineral Pentlandit mengandung logam nikel dan bes
Besi merupakan logam kedua yang paling banyak di bumi ini. Besi merupakan komponen kerak
bumi yang persentasenya sekitar 5%. Besi atau ferrum tergolong unsur logam dengan symbol Fe.
Penggunaan logam besi dapat dikatakan merupakan logam utama. Dalam kehidupan seharti-hari, besi
dimanfaatkan untuk: Bahan pembuatan baja Alloy dengan logam lain seperti tungsten, mangan, nikel,
vanadium, dan kromium untuk menguatkan atau mengeraskan campuran
Keterbentukan mineral logam erat kaitannya dengan aktivitas tektonik. Proses magmatisme terjadi
karena adanya aktifitas arus konveksi yang menyebabkan terjadinya pergerakan tektonisme lempenglempeng di bumi. Proses-proses pembentukan mineral logam terdiri dari kristalisasi magma, sublimasi,
metasomatik kontak, dan hidrothermal.