Anda di halaman 1dari 4

A.

GUBAHAN DENAH
B. GUBAHAN RUANG DALAM
1. Main Lobby
Bentuk
Pembatas
Skala dan pencahayaan
Warna
Sirkulasi
Hubungan antar ruang
2. Banquet Room
Bentuk
Pembatas
Skala dan pencahayaan
Warna
Sirkulasi
Hubungan antar ruang
3. Restoran Utama
Bentuk
Pembatas
Skala dan pencahayaan
Warna
Sirkulasi
Hubungan antar ruang
4. Restoran Khusus
Bentuk
Pembatas
Skala dan pencahayaan
Warna
Sirkulasi
Hubungan antar ruang
5. Coffe Shop
Bentuk
Pembatas
Skala dan pencahayaan
Warna
Sirkulasi
Hubungan antar ruang
6. Bar and Lounge
Bentuk
Pembatas
Skala dan pencahayaan

Warna
Sirkulasi
Hubungan antar ruang

7. Fitness Centre
Bentuk
Pembatas
Skala dan pencahayaan
Warna
Sirkulasi
Hubungan antar ruang
8. Sauna and Massage
Bentuk
Pembatas
Skala dan pencahayaan
Warna
Sirkulasi
Hubungan antar ruang
9. Bilyard Room
Bentuk
Pembatas
Skala dan pencahayaan
Warna
Sirkulasi
Hubungan antar ruang
10. Business Centre
Bentuk
Pembatas
Skala dan pencahayaan
Warna
Sirkulasi
Hubungan antar ruang
11. Guest Room Type Standard
Bentuk
Pembatas
Skala dan pencahayaan
Warna
Sirkulasi
Hubungan antar ruang
12. Guest Room Type Suite
Bentuk

Pembatas
Skala dan pencahayaan
Warna
Sirkulasi
Hubungan antar ruang

13. Guest Room Type President Suite


Bentuk
Pembatas
Skala dan pencahayaan
Warna
Sirkulasi
Hubungan antar ruang
C. GUBAHAN BENTUK DAN MASSA BANGUNAN
D. GUBAHAN CITRA BANGUNAN
E. GUBAHAN STRUKTUR
Sistem struktur yang digunakan pada upper structure berupa sistem struktur rangka kaku
(rigid frame) dari susunan kolom dan balok dengan konstruksi beton bertulang yang
diberi sambungan jepit. Plat lantai yang digunakan adalah plat beton bertulang yang
dicor di tempat (cast in situ) yang bertumpu pada balok-balok beton. Dinding yang
digunakan hanya berupa dinding pengisi saja (bukan struktural) yang terdiri dari dinding
masif (batu bata) dan dinding transparan (kaca), sedangkan dinding basement
menggunakan dinding diafragma beton bertulang untuk menahan gaya tekan tanah. Jenis
pondasi yang dipakai adalah pondasi bored pile agar tidak mengganggu kawasan
sekitarnya.
F.

GUBAHAN FASAD DAN KULIT BANGUNAN


Untuk menguatkan citra visual budaya dayak pada olah fasadnya dibuat double facade
dengan perulangan ornamen-ornamen dari motif dayak yang telah ditransformasikan.
Penggunaan double fasade ini untuk menambah kuat citra visual budaya dayak pada
bangunan.

G. GUBAHAN MATERIAL DAN BAHAN


Bangunan utama menggunakan material beton bertulang sebagai struktur, dinding solid
menggunakan pasangan bata dan dinding transparant menggunakan kaca. Sementara
untuk secondary skin menggunakan GRC.
H. GUBAHAN WARNA DAN TEKSTURE
Pada masa lalu sebelum bangsa Cina masuk ke pulau Kalimantan, suku Dayak hanya
mengenal lima warna yang disebut dengan 5 Ba, yaitu Bahenda, Bahandang, Bahijau,
Baputi, Babilem. Masing-masing warna memiliki arti tersendiri. Berdasarkan pada
makna masing-masing warna, dari kelima warna tersebut yang dapat diterapkan pada
bangunan Hotel ini hanya tiga yaitu ;
1. Bahenda atau kuning, mengandung makna yang melambangkan kekayaan (emas);
keluhuran; keagungan.

2. Bahijau atau hijau, memiliki makna kesuburan, dan rejeki yang limpah ruah,
kehidupan; perdamaian dan pembangunan.
3. Baputi atau putih, memiliki makna kesucian; kemurnian; kesederhanaan.
Eksterior bangunan diberikan perbedaan warna secara komplementer, yaitu warna
kuning dan putih. Warna kuning diberikan pada secondary skin dan warna putih sebagai
background dari secondary skin yaitu dinding dan kolom bangunan.
Interior bangunan pada bagian void (pembatas/pagar/dinding jalur sirkulasi kamar hotel)
diberikan perbedaan warna secara monokromatis dengan warna dasar hijau yang dimulai
dari hijau muda pada lantai bawah dan hijau tua pada lantai teratas.
Tekstur yang digunakan adalah tekstur halus dinding plester dengan dikombinasi dengan
material alam, seperti batu kali. Lantai menggunakan keramik, dan beberapa pola
ornamen menggunakan semen yang berteksture halus.
I.
J.

REKAYASA SISTEM UTILITAS DAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL


REKAYASA KONSTRUKSI

Anda mungkin juga menyukai