Anda di halaman 1dari 14

RESUME

SKENARIO 5
BUDAYA DAN BAHASA
Oleh: Kelompok A
Ayu Yoniko Christi

092010101001

Bambang Prabawiguna

092010101002

Farah Azizah

092010101003

Mirna Ayu Permata Sari

092010101004

Ashoka Sulistyasmara

092010101005

IGN AG Darma Putra

092010101006

Erwin Maulana FP

092010101007

Elsa Viona

092010101008

Dafista Diyantika

092010101009

Krisna Astayogi

092010101010

IGN Adi Surya

092010101011

Ngakan Gde Aditya P

092010101012

Selma

092010101013

Siti Julaikha

092010101014

Aulia Ratu Pritari

092010101015

Ade Churie Tanjaya

092010101016

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2009

I.

Skenario

Budaya dan Bahasa


Dokter Ucok, lulusan FK Unej yang berasal dari Boyolali mencoba peruntungannya
dengan membuka praktek di daerah Puger Jember, daerah yang memiliki tradisi dan budaya
yang jauh berbeda dengan daerah asalnya. Saat datang seorang pasien, dokter Ucok merasa
bingung karena pasien tersebut sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia, Jawa ataupun
bahasa lain selain bahasa Madura. Sedangkan dokter itu sama sekali tidak bisa berbahasa
Madura. Saat mencoba bertanya kepada keluarganya, dia mendapati hal yang sama. Dokter
Ucok menjadi kesulitan mendapatkan informasi tentang pasien, dan hal ini menyulitkan
penanganan selanjutnya.
Ada hal lain yang membuatnya heran, saat pasien pertama datang, pasien tersebut
langsung menuju tempat tidur pasien dengan posisi tengkurap. Kemudian pasien itu memberi
isyarat kalau dia minta disuntik dua kali (dengan menunjuk kedua pantatnya). Dokter Ucok
pun semakin bingung dibuatnya.
Karena kondisi pasien kurang baik, dokter Ucok pun memutuskan merujuk pasien.
Saat proses rawat inap di RS, dokter UGD melihat pasien maupun keluarganya yang
berpenampilan sederhana ala kadarnya. Namun pasien meminta kamar VIP. Tanpa bermaksud
membeda-bedakan pasien, dokter tidak menuruti pasien dan akhirnya pasien dikirim ke
bangsal perawatan kelas tiga. Padahal pasien merasa mampu membayar berapapun (pasien
adalah seorang petani yang mempunyai lahan berhektar-hektar). Hal ini membuat pasien dan
keluarganya merasa kecewa.

II.

Klarifikasi Istilah

1. Tradisi:
a) Penilaian / anggapan bahwa cara-cara yang telah ada sejak dulu yang
menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah merupakan yang paling baik
dan benar (KBBI).
b) Suatu sikap perilaku manusia yang diwariskan turun temurun dari generasi
ke generasi baik lisan maupun tulisan yang memiliki nilai kebenaran yang
diterima dan diakui oleh masyarakat (Ilmu Budaya Dasar).
2. Budaya:
a) Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia
terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti
kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
( Menurut Ki Hajar Dewantara ).
b) Berasal dari bahasa sanskerta yang awalnya merupakan kata Buddhayah
(bentuk jamak dari kata buddhi) yang berarti berkaitan dengan budi dan
akal manusia.
c) Keseluruhan total dari pikiran, karya dan hasil karya manusia (Ilmu Sosial
Dasar)
d) Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari
masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic,
kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan dari kreatifitasnya
sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui
pendidikan formal atau informal. (Menurut Robert H Lowie)
e) Kebudayaan berarti keseluruhan gagasan, dan karya manusia yang harus
dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
(Menurut Koentjaraningrat)
f) Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
1) Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan atau kebudayaan jasmaniah.
2) Rasa meliputi jiwa manusia yang mewujudkan segala kaidahkaidah

dan nilai-nilai kemasyarakatan dalam arti luas

(ideology, agama, kebatinan, kesenian, dan semua unsur hasil


ekspresi dari jiwa manusia sebagai anggota masyarakat.

3) Cipta merupakan kemampuan mental,kemampuan berpikir, dari


orang-orang yang hidup sebagai anggota masyarakat.
(Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi)
3. Bahasa:
1) Suatu alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk
berkomunikasi baik secara lisan, tulisan maupun gerakan.
2) Penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk
kata dengan aturan-aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang
memiliki arti.
3) Sistem bunyi ujaran yang tersusun dari lambing-lambang manusia yang
bersifat khas.
4. Isyarat:
1) Cara berkomunikasi melalui gerakan tubuh.
2) Bahasa yang mengutarakan komunikasi manual (bahasa tubuh, atau
gerakan bibir) tanpa adanya suara dalam berkomunikasi.

III.

Rumusan Masalah

1. Budaya
a) Definisi Budaya
b) Wujud Budaya
c) Unsur Budaya
d) Fungsi Budaya
e) Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kebudayaan
2. Bahasa
a) Definisi Bahasa
b) Fungsi bahasa
c) Ragam Bahasa
d) Unsur Bahasa
3. Hubungan Budaya, Bahasa dengan Kesehatan
4. Masyarakat Desa dan Kota
5. Analisa Skenario

IV.
1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Belajar
Mengetahui dan mempelajari budaya
Mengetahui dan mempelahari bahasa
Mengetahui hubungan budaya dan bahasa dengan masalah kesehatan
Mengetahui dan mempelajari perbedaan masyarakat desa dengan kota
Dapat beradaptasi dengan baik terhadap perbedaan budaya, bahasa, dan
masyarakat yang ada.

V.

Analisa Permasalahan

1. Budaya

a) Definisi Budaya
(klarifikasi istilah)
b) Wujud Budaya
Menurut J.J Hoenigman dan Koentjaraningrat, wujud kebudayaan ada
tiga, yaitu:
1) Gagasan (wujud ideal), kebudayaan yang berbentuk kumpulan
ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma, peraturan dan sebagainya
yang bersifat abstrak, tidak dapat diraba/disentuh.
2) Aktivitas (tindakan), wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
yang berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Disebut pula
sistem sosial, terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul, dengan
manusia lainnya menurut pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan.
Aspek-aspek sistem sosial meliputi: terdiri dari dua orang atau
lebih, terjadi interaksi, memiliki tujuan yang sama, dan
memiliki struktur dan symbol yang menjadi pedoman.
3) Artefak (karya), wujud kebudayaan fisik yang berupa hasildari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat yang berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat

diraba, dilihat, dan dikomentasikan. Sifatnya paling konkret.


Berdasarkan wujudnya kebudayaan dapat digolongkan menjadi dua
komponen utama:
1) Kebudayaan

material

(semua

ciptaan

masyarakat

yang

konkret).
2) Kebudayaan nonmaterial (semua ciptaan manusia yang tidak
didokumentasikan).
c) Unsur Budaya
Menurut C.Kluckhohn dalam bukunya Universal Categories of Culture
1) peralatan dan perlengkapan hidup (pakaian, perumahan, alatalat produksi, transportasi)
2) mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi (pertanian,
peternakan, sistem produksi, distribusi)

3) sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik,

sistem hukum, perkawinan)


4) bahasa (lisan maupun tulisan)
5) kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dll)
6) sistem pengetahuan
7) religi (sistem kepercayaan)
Menurut Melvil Le Y. Herskovit, unsur pokok budaya:
1) Alat-alat teknologi
2) Sistem ekonomi
3) Keluarga
4) Kekuasaan politik

d) Fungsi Budaya
Sebagai identitas dan jati diri suatu bangsa.
Sebagai pemersatu bangsa.
Sebagai pedoman, pembimbing kehidupan manusia.
Sebagai pembeda manusia dengan binatang.
Membentuk peradaban manusia.
Mewujudkan sistem norma.
Secara umum fungsi budaya untuk mengatur manusia agar mengerti
bagaimana harus bertindak, serta menentukan sikapnya dalam

berhubungan dengan orang lain (Ilmu Sosial Dasar).


Untuk mengolah dan memanfaatkan alam, mengatur hubungan antar

manusia, dan sebagai wadah dari segenap perasaan manusia.


Mewujudkan norma-norma dan nilai-nilai social yang sangat perlu

untuk mengadakan tata tertib dalam pergaulan masyarakatnya.


Menurut Koentjaraningrat (1996), fungsi budaya:
1) Suatu sistem gagasan dan perlambang yang memberi identitas
pada WNI, dengan syarat: merupakan hasil karya WNI;
mengandung cirri khas Indonesia; dinilai tinggi oleh warganya
dan menjadi kebanggaan bersama.
2) Suatu sistem gagasan dan perlambang yang dapat dipakai oleh
semua WNI yang Bhineka untuk saling berkomunikasi dengan
demikian dapat memperkuat solidaritas.

e) Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kebudayaan


Internet:
- Perkembangan teknologi
- Perubahan tata cara hidup
- Pengaruh lingkungan
- Persaingan antar bangsa
- Kepadatan penduduk
- Kesenian dalam penduduk

Menurut buku ilmu budaya dasar:


1) Faktor dari dalam :
- Adanya kesadaran anggota

masyarakat

terhadap

ketinggalan oleh kemajuan yang dialami masyarakat


-

lain.
Kualitas masyarakat yang kreatif
Kebiasaan memberikan penghargaan dari masyarakat
kepada anggota-anggota yang mencapai prestasi atau

mendapatkan inovasi untuk kemajuan masyarakatnya


Suasana persaingan sehat di antara anggota
masyarakatnya untuk mencapai prestasi tinggi demi

kemajuan masyarakatnya.
2) Faktor dari luar :
- Akulturasi (adanya kontak kebudayaan yang berbeda
-

sehingga budaya sendiri menjadi hilang).


Asimilasi (proses peleburan dari kebudayaan satu ke
kebudayaan lain) dengan syarat (Koentjaraningrat):
kelompok-kelompok

manusia

yang

berasal

dari

lingkungan kebudayaan berbeda bercampur satu sama


lain, individu-individu dari berbagai kelompok tadi
bergerak secara langsung dan intensif dalam waktu
-

yang lama.
Difusi (penyebaran unsur-unsur kebudayaan ke tempat
lain sehingga budaya bertambah jumlahnya tetapi tidak

menghilangkan budaya asli).


Penetrasi (proses masuknya budaya dari luar) kebudayaan ke suatu daerah ada
dua cara:
1) Penetrasi dengan damai (Penetration Pasifique)
-tidak menciptakan konflik
-tidak menghilangkan kebudayaan asli dari masyarakat sekitar (kecuali
akulturasi)
-disebarkan dengan cara akulturasi, asimilasi, dan sintesis
-tidak menyebabkan tekanan sosial terhadap masyarakat sekitar
2) Penetrasi dengan kekerasan (Penetration Violente)
-menyebabkan kerusakan struktur sosial

masyarakat sekitar
Menurut buku Ilmu sosial dan budaya dasar:
Faktor penyebab perubahan sosial dan kebudayaan:
1) Faktor intern
- Bertambah dan berkurangnya penduduk

pada

Penemuan-penemuan

baru

discoveri[gagasan]-invention[diterapkan

(inovationdalam

masyarakat])
- Pertentangan-pertetangan dalam masyarakat (konflik)
- Pemberontakan / revolusi
2) Faktor ekstern
- Bencana alam / perubahan fisik manusia
- Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
- Peperangan
2. Bahasa

a) Definisi Bahasa
(klarifikasi istilah)
b) Fungsi bahasa
Fungsi umum : alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk

mengadakan integrasi dan adaptasi social.


Fungsi khusus : untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan seharihari, mewujudkan seni/ sastra, mempelajari naskah-naskah kuno, dan

untuk mengeksploitasi IPTEK.


Fungsi bahasa berdasarkan Finocchiaro (1974) :
1) Fungsi Personal
: mengekpresikan emosi, pikiran,
dan sikap seseorang
2) Fungsi Interpersonal : memelihara hubungan social
3) Fungsi Directive
: mengontrol prilaku orang lain
4) Fungsi Referensial : membicarakan objek atau kejadian
dalam lingkungan dan budaya tertentu
5) Fungsi Imajinatif
: melahirkan karya sastra yang berbasis

pada kekuatan imajinasi


Ada tiga fungsi bahasa secara umum, yaitu:
1) Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
2) Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
3) Alat untuk mengidentifikasikan diri.

c) Ragam Bahasa
Jenis keragaman bahasa antara lain:
1) Ragam bahasa pada bidang tertentu, seperti istilah hukum, bahasa
sains, dan bahsa jurnalistik.
2) Ragam bahasa pada bidang perorangan/idiolek, seperti gaya bahasa
mantan presiden Soeharto.
3) Ragam bahasa pada pada kelompok anggota masyarakat suatu
wilayah/dialek, seperti bahasa Madura, bahasa Jawa, bahasa Sunda dll.

4) Ragam bahasa pada kelompuk anggota masyarakat suatu golongan


sosial, seperti ragam bahasa seorang akademisi berbeda dengan ragam
bahasa orang jalanan.
5) Ragam bahasa pada bentuk bahasa, yaitu bahasa lisan dan tulisan.
Bahasa lisan lebih ekspresif karena mimic, intonasi dan gerakan tubuh
dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang
dilakukan.
6) Ragam bahasa pada suatu situasi, bahasa formal dan nonformal.
7) Ragam bahasa isyarat/gerak tubuh, merupakan salah satu cara
berkomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat
digunakan secara permanen oleh penderira cacat bisu tuli, karena
mereka mempunyai cara berkomunikasi dengan menggunakan isyarat
jari-jari tangan.
d) Unsur Bahasa
Bahasa mempunyai unsur sebagai berikut:
1) Fonem, merupakan unsur terkecil dari bunyi ucapan.
2) Morfem, merupakan unsur terkecil dari pembentukan kata dan
disesuaikan dengan aturan suatu bahasa.
3) Sintaks, merupakan penggabungan kata sehingga membentuk kalimat
berdasarkan aturan sistematis yang berlaku pada bahasa tertentu.
4) Semantic, ilmu yang mempelajari arti dan makna dari suatu bahasa
yang dibentuk dalam suatu kalimat.
5) Diskurs, pengkajian bahasa dalam tahap percakapan, paragraph, bab,
dan cerita.
3. Hubungan Budaya, Bahasa dengan Kesehatan

Budaya pola hidup bersih di suatu kota/desa dengan memperhatikan sanitasi

akan meningkatkan taraf hidup dalam bidang kesehatan.


Kebudayaan membentuk kebiasaan dan respon bagi kesehatan dan penyakit

dalam masyarakat.
Kebiasaan/pola mengkonsumsi makanan di suatu daerah akan berdampak pada
mutu kesehatan masyarakatnya. Contoh: budaya masyarakat padang yang suka
mengkonsumsi makanan pedas dan berlemak akan meningkatkan resiko
kolesterol tinggi dan stroke, kebiasaan masyarakat kota yang suka

mengkonsumsi makanan cepat saji.


Sikap seorang dokter menyikapi keberagaman budaya:
1) Beradaptasi dengan budaya setempat.
2) Menyadari bahwa kita mempunyai kepentingan yang sama.
3) Menghargai persamaan derajat, toleransi, dan tidak diskriminasi.

Kriteria adaptasi berbahasa seorang dokter di suatu tempat:


1) Ada kemauan belajar. Dengan adanya niat dan kemauan, seorang
dokter akan mudah belajar suatu bahasa daerah tertentu.
2) Mengerti setelah belajar. Seorang dokter diharapkan dapat lebih
memahami arti dari bahasa yang telah dipelajarinya.
3) Praktek rutin. Setelah mengerti dokter diharapkan

dapat

mempraktekkan berbahasa daerah yang dipelajarinya secara langsung

kepada masyarakat agar komunikasi dengan pasien menjadi lancar.


Cara menyikapi dan beradaptasi terhadap masyarakat desa:
1) Bersikap sederhana,
2) Bersahabat, tidak arogan,
3) Menghargai,
4) Sopan santun (berpakaian, bertutur kata, berperilaku)
5) Terbuka,
6) Membantu tanpa pamrih
7) Tepat waktu
8) Silaturahmi/sambung rasa
9) Gotong royong
10) Religius

4. Masyarakat Desa dan Kota

Pembeda
Jenis
Hubungan Sosial

Kontrol Sosial

Sifat Masyarakat
Toleransi Sosial
Mobilitas Sosial
Agama dan Religi
Pola Pikir
Cara Berpakaian
Sanitasi
Budaya

Masyarakat Desa
Homogen
terdiri dari satu/beberapa
kekerabatan saja
Primer
hubungan sangat dekat karena
memiliki ikatan kekeluargaan
Primer
Apabila ada yang berbuat
kesalahan maka akan segera
diingatkan
Gotong royong
Hampir setiap anggota
masyarakat ikut campur tangan
Rendah dan cenderung statis
karena mata pencaharian
mayoritas agroindustri
Hampir dalam setiap kegiatan
sehari-hari terdapat kegiatan
keagamaan
Pamali
Sopan
Apa adanya
Homogen

Masyarakat Kota
Heterogen
kumpulan dari berbagai macam
suku
Sekunder
Hubungan hanya terdapat pada
bidang tertentu saja, seprti
pekerjaan, hobi, dll.
Sekunder
Apabila ada yang berbuat
kesalahan jarang diingatkan
Individualis
Acuh tak acuh
Tinggi dan dinamis
Karena mata pencaharian beragam
Hanya sebatas beribadah dari
masing-masing individu
Rasional
Tercampur budaya luar
Sangat dijaga
Heterogen

Kepadatan Penduduk
Kepentingan

Aktivitas Kehidupan
Strata Sosial
Pendidikan
Ikatan
Sikap

Sangat kental dan dipegang


teguh karena tradisi turun
temurun
Rendah
Mengacu pada hidup bersama
dengan orang lain dan hidup
dengan berpegang teguh pada
adat istiadat yang berlaku serta
mementingkan kepentingan
umum
Agraris/agroindustri
Homogen
Tingkat pendidikan rendah
Sosial
Diikat oleh adat dan budaya
secara ketat
Afektifitas (bertindak atas
dasar emosi, sifat
menyayangi), orientasi kolektif
(mementingkan kesamaan,
tidak suka menonjolkan diri),
partikularisme (keberlakuan
khusus di suatu tempat),
askripsi (bersikap sewajarnya
sesuai dengan kebiasaan
setempat), dan kekaburan
(menunjukkan sesuatu/sikap
dengan menggunakan bahasa
tidak langsung).

Cenderung kehilangan budaya asal


karena pengaruh globalisasi
Tinggi
Karena kota merupakan pusat
kegiatan politik, ekonomi
Mendapatkan kehidupan yang
layak dan serba tersedia
bagaimanapun caranya, hanya
mementingkan kepentingan pribadi
sehingga bersifat materialistik, dan
invidualis
Industrialistik
Heterogen
Latar belakang budaya, ekonomi,
jenis pekerjan berbeda-beda.
Tingkat pendidikan tinggi
Sukarela
Terikat karena ikut dalam suatu
organisasi tertentu
Netral afektif (mementingkan
rasionalitas tidak
mencampuradukkan dengan
emosi), orientasi diri
(mementingkan hidup sendiri),
universalisme (bersikap secara
umum), prestasi (selalu
menonjokan mutu diri agar
diterima dalam masyarakat), dan
heterogenitas (selalu
memperlihatkan sifat heterogen
secara langsung dalam segala hal)

5. Analisa Skenario

Dari skenario, dapat dianalisa bahwa faktor-faktor pemicu terjadinya masalah:


1. Kurangnya pengetahuan dokter mengenai kebudayaan masyarakat setempat
2. Perbedaan latar belakang budaya yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan dari dokter.
3. Perbedaan bahasa sebagai media komunikasi antara dokter-pasien. Hal ini sangat
mempengaruhi pengambilan keputusan dari dokter, karena jika terjadi
kesalahpahaman tidak kecil kemungkinan bisa terjadi medical errors.
4. Kurangnya sambung rasa antara dokter-pasien yang dilatarbelakangi perbedaan
sosial budaya dan bahasa sehingga ada kemungkinan pasien tidak merasa nyaman
dan tenang dengan segala tindakan yang dilakukan oleh dokter.

5. Adanya diskriminasi yang merupakan akibat dari pengambilan kesimpulan yang


tidak didasari pada analisis keadaan yang tepat.

VI.

KESIMPULAN

Dalam melakukan sambung rasa dan komunikasi efektif antara dokter-pasien, seorang
dokter harus memiliki suatu komitmen dalam memahami latar belakang sosial budaya dan
bahasa setempat. Hal ini sangat penting dilakukan karena jika tidak dilatarbelakangi pehaman
yang kuat dari sosial budaya dan bahasa masyarakat setempat akan terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan seperti medical errors dan sikap diskriminasi terhadap pasien tanpa didasari
analisis keadaan yang tepat. Tentu saja hal tersebut dapat mengakibatkan kekecewaan dan
hilangnya rasa kepercayaan terhadap dokter bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai