MEDIA TRANSPORT Mikrobiologi
MEDIA TRANSPORT Mikrobiologi
Halaman Judul
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................................1
BAB II ISI
2.1 Definisi Media......................................................................................................2
2.1 Media Transport...................................................................................................3
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................9
3.2 Saran.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemeriksaan kesehatan merupakan hal penting yang harus dilakukan pada seseorang
yang sedang menderita suatu penyakit. Jika penyakit tersebut dapat ditentukan langsung
oleh dokter atau ahli medis hanya dengan proses anamnese saja, maka pasien tersebut
dapat diberi obat yang mendekat dengan penyakit yang diderita. Namun jika dokter atau
ahli medis tidak dapat memastikan penyakit pasien dengan pasti, maka dokter atau ahli
medis tersebut akan menyarankan pasien atau merujuk pasien untuk melakukan tes
laboratorium untuk menunjang diagnosis yang dilakukan oleh dokter atau ahli medis
tersebut.
Pemeriksaan laboratorium akan dilakukan dengan menggunakan sampel tertentu yang
disesuaikan dengan jenis pemeriksaannya. Masing-masing pemeriksaan memerlukan jenis
sampel yang berbeda dan juga perlakuan yang berbeda. Sampel yang diambil juga
disesuaikan dengan letak yang dicurai mengalami kelainan atau masalah atau patologis.
Letak laboratorium dengan ruangan pengambilan sampel tidak selalu berdekatan. Jika
sampel diambil dan harus dibawa ke laboratorium yang letaknya tidak dekat, maka
sampel tersebut harus dibawa dengan baik dan benar agar tidak terjadi kontaminasi
ataupun kerusakan pada sampel saat dibawa ke laboratorium. Saat sampai di
laboratorium, sampel harus dalam keadaan representative atau tetap menggambarkan
keadaan aslinya seperti sampel saat diambil. Untuk itu dibutuhkan media yang berfungsi
sebagai transportasi sampel dari ruangan pengambilan sampel hingga ke laboratorium.
1.2 Tujuan
BAB II
1
ISI
2.1 Peengertian Media
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient)
yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan mempergunakan bermacammacam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis
dan perhitungan jumlah mikroba (Sutedjo,1996).
Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi atau zat-zat
hara (nutrien) yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba (Susanti,2012)
Media pertumbuhan bakteri atau media kultur bakteri adalah cairan atau gel
yang di design untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme dan sel. Terdapat dua
jenis utama media pertumbuhan yaitu media yang digunakan untuk kultur
pertumbuhan sel tumbuhan atau binatang dan jenis yang kedua yaitu kultur
mikrobiologi yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme seperti bakteri
dan jamur (Madigan, 2005).
Media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (nutrient) yang
dipakai untuk menumbuhkan mikroba (Sutedjo, 1996). Supaya mikroba dapat tumbuh
baik dalam suatu media, maka medium tersebut harus memenuhi syarat-syarat antara
lain:
a
b
Harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba
Harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan dan pH yang sesuai
c
d
Bahan yang paling umum digunakan untuk membuat medium menjadi padat dapat
dipakai agar. Praktisnya semua media yang digunakan untuk penyediaan medium
mikrobia sudah secara komersial dalam bentuk bubuk dan juga dalam bentuk siap
pakai. Dalam penyediaan media, kebanyakan bersifat alamiah sudah mengandung
semua nutrien yang dibutuhkan. Oleh karena itu, dalam pembuatan medium mikroba
dalam lingkup mikrobiologi sangat berkaitan dengan sterilisasi. Hal ini agar medium
yang dibuat dapat berhasil. Jadi, proses sterilisasi pun perlu dipelajari lebih dalam
(Pleczar,1986).
2
Zat-zat hara yang ditambahkan kedalam media tumbuh suatu mikroba adalah :
a
b
c
d
e
1.10 g
Sodium Thioglycollate
1.50 g
Sodium Chloride
5.00 g
Calcium Chloride
0.09 g
Bacteriological Agar
Distilled Water
5.60 g
1.0 liter
Cara pembuatan :
1. Timbang 1,5 g Sodium Thioglycollate
2. 1,1 g Disodium Hydrogen Phosphate , 5 g Bacteriological Agar , larutkan dengan
aquadest 990 ml , diamkan pada suhu 50 C dan tambahkan 9 ml larutan
Calcium Chloride 1 %
3. Sesuaikan pHnya menjadi 8,4.
3
3.00 g
Potassium Chloride
0.20 g
Calcium Chloride
0.10 g
Magnesium Chloride
0.10 g
Monopotassium Phosphate
0.20 g
Disodium Phosphate
1.15 g
Sodium Thioglycollate
1.00 g
Distilled Water
1.00 liter
c. Media Stuart
Ditemukan oleh Dr. R.D Stuart,merupakan media transport sampel swab pertama.
Komposisi media :
Sodium Glycerophosphate
Calcium Chloride
Mercaptoacetic Acid
Distilled Water
Cara pembutan
10.0 g
0.1 g
1.0 ml
1.0 liter
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Lay, T., and T. C. Wallace (1995). Modern Global Seismology, Academic Press, San Diego, 521pp.
(Also printed in Japanese).
Madigan, M.T., Imhoff, J.F. and Trper, H.G. 2005. The Genus Rhodopila, Imhoff, Trper and
Pfennig 1984, 341VP. In: Garrity, G. (ed.), Bergey's Manual of Systematic Bacteriology, Vol. 2, part
C. Springer-Verlag, New York, pp. 83-85.
Pelczar. J. Michael dan Chan E.C.S. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia : Jakarta
Sutedjo,N.M; A.G. Kartasapoetra; S.Satroatmojo.1996. Mikrobiologi Tanah. Penerbit Trinika Cipta,
Jakarta.