Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

SEKURITAS EKUITAS DAN INFORMASI LAPORAN


KEUANGAN

OLEH:

Kelompok 2
1. Ni Made Rai Juniarini

1491661008 / 8

2. Ida Ayu Maylitasari Dewi

1491661009 / 9

3. Luh Putri Mas Mirayani

1491661019 / 19

4. I Gusti Ayu Ratih Permata Dewi

1491661023 / 23

5. Nyoman Pramesti Suksma

1491661025 / 25

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
EQUITY SECURITIES AND FINANCIAL STATEMENT INFORMATION
0

PENDAHULUAN
Bab ini membahas penggunaan informasi laporan keuangan dalam penentuan harga
ekuitas sekuritas. Area dimana topik ini adalah penting diantaranya:
1. Pendekatan investasi aktif.
2. Pembuatan keputusan manajer.
3. Penilaian dari perusahaan dengan kepemilikan pribadi.
4. Penelitian akademis.
SUMBER NILAI DAN MODEL PENILAIAN EKUITAS
Model penilaian ekuitas bisa berfokus pada setidaknya satu atau lebih empat atribut
berikut: aliran pendapatan dimasa depan, aliran cash flows dimasa depan, aliran dividen
dimasa depan, dan nilai dari aset individual dan liabilitas yang dimiliki atau dikontrol oleh
perusahaan.
1. Pendekatan Aliran Pendapatan di Masa Depan
Bentuk yang paling sederhana dari model penilaian untuk kasus yang pasti dimana
semua aset menghasilkan aliran pendapatan yang seragam. Berdasarkan asumsi yang
tepat tentang pasar modal, nilai pasar ekuilibrium dari (semua ekuitas) perusahaan adalah
Vi.t

Xi
r

Dimana:
Vi.t = nilai pasar dari persuhaan i pada akhir periode t
Xi = aliran pendapatan pasti uniform dari perusahaan i
r = suku bungan pasar dari keuntungan untuk investasi yang tidak beresiko
Pengembangan dari rumus di atas berupa:
1) Earning yang seragam dari periode yang diasumsikan;
2) Asumsi yang sudah pasti.
Pengembangan lainnya dari model diatas:
1) Untuk mengakui resiko yang dihubungkan dengan ketidakpastian, resiko ini dapat
diakui
a. via penggunaan discount rate;
b. dengan memasukkan suatu variabel yang terpisah dalam persamaan penilaian;
2) Pendekatan yang kedua untuk mengakui resiko adalah untuk meliputi suatu bentuk
resiko yang terpisah dalam penilaian persamaan.
Penelitian Litzenberg dan Rao (1971) melakukan riset dengan pendekatan ini.
Model penilaian yang diteliti meliputi suatu earning yang terpisah dan suatu bentuk resiko
yang terpisah pula. Koefisien resiko diprediksi menjadi negatif, semakin besar resiko dari

stream earning maka semakin negatif adjustment yang dibuat untuk resiko dalam
penilaian model.
2. Pendekatan yang Berdasarkan Cash Flow
Literatur selalu menyatakan bahwa manajemen harus menggunakan pendekatan
Discounted Cash Flow (DCF) untuk pemilihan proyek dari pada menggunakan
pendekatan eranings akuntansi maksimal. Rasionalitas untuk lebih memilih DCF
meliputi:
1)

DCF memperhitungkan waktu dimana terjadinya cash inflows dan


cash outflows.

2)

Earnings akuntansi dipengaruhi oleh pilihan arbitrer seperti harga


pokok penjualan, depresiasi, dan pengeluaran pensiun.
Pendapat ini juga telah digunakan untuk mendukung pendekatan DCF untuk

penilaian ekuitas.
3. Pendekatan yang Berdasarkan Dividen
Dengan mengasumsikan periode kepemilikan tidak terbatas dalam seting yang
pasti, rumus untuk nilai pasar dari sebuah ekuitas sekuritas yang didasarkan pada aliran
dividen di masa depan adalah:

Vi.t

d t 1
d t 2
d t n

....
1 rt 1 1 rt 1 1 rt 2 1 rt 1 1 rt 2 ....1 rt n

Dimana:
Vi.t =
nilai pasar dari persuhaan i pada akhir periode t
dt =
dividen yang dibayar dalam periode t
r1 =
tingkat suku bungan pasar dalam periode t untuk investasi yang tidak beresiko
Salah satu isu yang timbul dengan rumus di atas adalah memperkirakan rt+1,
rt+2,.........,rt+n (disebut struktur tingkat suku bunga). Sebagian besar institusi yang
menggunakan model penilaian didasarkan dividen menduga struktur mendatar (yaitu, r1
= r2 = r3 ......= rn). Dengan asumsi ini, rumus tadi menjadi
d
d
d
Vi.t t 1 t 2 2 ......... t n n
1 r 1 r
1 r
Rasionalitas umum yang diberikan untuk asumsi struktur mendatar ini adalah
kesulitan untuk memperkirakan pola dari tingakat suku bunga di atas n tahun.
Upaya untuk menenangkan asumsi seperti itu umumnya dilakukan lewat
penyesuaian terhadap discount rate. Discount rate mencerminkan kedua preferensi waktu
investor ditambah risiko yang dikaitkan dengan rangkaian dividen dari perusahaan i.
4. Pendekatan yang Didasarkan Aset dan Kewajiban Individu
Asset dan liability individual yang melandasi suatu sekuritas berperan penting
dalam penilaian pasar sekuritas. Nilai pasar saham didasarkan pada nilai pasar sekuritas

individual diselenggarakan oleh suatu fund. Suatu analisis investasi memberikan beberapa
perbedaan perspektif atas bagaimana menilai aset dan memberikan beberapa perbedaan
perspektif atas bagaimana menilai aset dan liabilitas perusahaan. Satu perpektif adalah
dari sudut pandang replacement. Prespekftif yang lain adalah untuk mengadopsi market
selling price (realization).
MODEL PENILAIAN EKUITAS KOMUNITAS INVESTASI
Komunitas investasi telah mengembangkan banyak model penilaian yang berbeda
untuk digunakan dalam keputusan pemilihan sekuritas. Gambaran umum dari hampir semua
model ini adalah penggunaan data laporan keuangan. Salah satu asumsi pokok dari
penggunaan model ini adalah bahwa sekuritas yang dihargai salah pada pasar modal dan
dimana model ini bisa digunakan untuk mendeteksi kesalahan penentuan harga.
Perubahan Berkelanjutan dalam Model atau Input Mereka
Ketika menguji model dari institusi investasi, adalah penting untuk mengenali bahwa
perubahan berkelanjutan baik dalam struktur model, atau inputnya, merupakan norma dari
pada penerimaan. Sumber dari perubahan ini meliputi
1)
Wawasan analitik baru. Perkembangan seperti CAPM (Sharpe, 1964), option pricing
model (Black dan Scholes, 1973), dan arbitrage pricing model (Ross, 1976) telah
2)

mengarah kepada perubahan dalam model yang digunakan dalam komunitas investasi.
Wawasan empiris baru. Penelitian empiris secara berkelanjutan melaporkan hasil baru

dan hasil berlawanan yang sebelumnya dipercaya valid.


3)
Database baru. Dengan semakin pentingnya analisis data berbasis komputer dalam
penelitian investasi, terdapat insentif kuat bagi institusi untuk mengembangkan database
baru, dan untuk menandai mereka pada komunitas investasi.
4)
Pengungkapan baru oleh perusahaan. Perusahaan terus mengubah informasi yang
mereka ungkapkan, apakah dilakukan secara sukarela atau karena diwajibkan oleh
undang-undang.
5)
Sekuritas baru. Perubahan dalam sekuritas yang diperdagangkan terus terjadi, sebagai
6)

contoh, peluasan cakupan dari opsi put dan call serta pengenalan gambaran indeks pasar.
Alat statistik terbaru. Penelitian tentang teknik seperti analisis faktor dan regresi
nonlinier memiliki potensi untuk memberikan institusi dengan cara statistik baru dari

analisis data.
7)
Perkembangan baru dalam teknologi komputer. Perkembangan disini bisa menjadi
banyak; sebagai contoh, penurunan biaya hardware bisa membuat analisis data berskala
besar lebih efektif biaya, dan adanya komputer personal bisa merubah secara dramatis
persepsi dari beberapa analis tentang kemampuan komputer.
Tekanan untuk perubahan terus-menerus dalam model yang digunakan oleh institusi
investasi juga datang dari tekanan marketing. Ketika satu institusi mengembangkan suatu
3

produk baru, terdapat tekanan terhadap kompetitor mereka juga untuk menyediakan produk
ini kepada klien mereka. Dua sub bab berikutnya menjelaskan penilaian produk ekuitas yang
telah tersedia yakni perencanaan pasar sekuritas Wells Fargo dan survei investasi Value Line.
1. Model Wells Fargo
Model digunakan oleh Wells Fargo Investment Advisor menggabungkan kedua
teori penilaian tradisional dengan perkembangan dalam teori penetapan harga aset.
Terdapat dua langkah dalam menerapkan model:
1) Perkiraan internal rate of return yang diharapkan dari masing-masing sekuritas
E(IRRi). Perkiraan ini didasarkan pada model penilaian ekuitas diskon dividen:

Pi.t
Dimana:
Pi.t
di.t
IRRi

d i.t 1
d i .t 2
d i .t 3
d i .t n

.....
2
3
1 IRRi 1 IRRi 1 IRRi
1 IRRi n
= harga pasar dari sekuritas i pada akhir periode t
= dividen yang dibayar oleh perusahaan i dalam periode t
= penerapan internal peningkatan dari pengembalian perusahaan i

2) Perkiraan tingkat ekuilibrium dari rate of return masing-masing sekuritasE(Ri).


Perkiraan ini didasarkan pada CAPM.
Measure of Relative Mispricing saham (MRMi) saat ini dihitung dengan
MRMi = E(IRRi) E(Ri)
Nilai MRMi yang lebih positif (negatif), semakin di bawah (di atas) nilai sekuritas.
Untuk masing-masing sekuritas dalam Wells Fargo, input-input berikut ini digunakan:
1) Dividend per share yang diestimasi untuk masing-masing 5 tahun ke depan;
2) Earning per share yang diestimasi untuk tahun kelima;
3) Tingkat pertumbuhan earning per share yang diestimasi untuk tahun kelima;
4) Rasio divident pay out yang diestimasi untuk tahun kelima;
5) Tahun, yang tingkat pertumbuhan dan rasio dividend pay outnya akan direalisir;
6) Pola pertumbuhan earning per share yang diharapkan antara tahun kelima dan tahun
t. Model yang digunakan untuk mengestimasi E (Ri) telah mengalami beberapa
modifikasi untuk menangkap perubahan.
Persepsi-persepsi

sebagaimana

dengan

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

equilibrium return sekuritas. Model yang pertama menerapkan single factor (beta atau
resiko negatif), yang kedua menambahkan suatu faktor tambahan yang berhubungan
dengan likuiditas, yang ketiga dimotivasi oleh Wells Fargo dengan mengadopsi suatu
versi setelah pajak dari CAPM. Dengan model ini, penyesuaian-penyesuaian dibuat untuk
beta dan dividend yield. Yang keempat adalah menggunakan faktor likuiditas.

Wells Fargo merupakan pendukung awal dari teori penilaian kombinasi tradisional
dengan teori penetapan harga aset dalam suatu upaya untuk mendeteksi kesalahan
penetapan harga sekuritas.
2. Model Value Line
Model value line merupakan pertimbangan yang menarik karena beberapa bukti
dari keberhasilannya dalam mendeteksi under dan over-value sekuritas. Masing-masing
saham ditempatkan dalam salah satu dari lima kategori yang didasarkan pada perkiraan
kinerja harganya dalam 12 bulan kedepan. Pendekatan mendasar adalah untuk mengukur
masing-masing karakteristik harga dan pendapatan terhadap karakteristik dibandingkan
garis nilai saham lainnya. Ada 3 kriteria mengenai value line;
1) Posisi non parametrik value;
2) Momentum earnings;
3) Faktor earning surprise.
3. Model Penilaian Ekuitas dan Analisis Laporan Keuangan
Dasar pemikiran yang melandasi perkembangan dari model penilaian ekuitas oleh
komunitas investasi adalah dimana mereka bisa digunakan untuk memperoleh return
abnormal. Terdapat beberapa langkah dalam mengamati jika terdapat hubungan antara
analisis laporan keuangan dan return abnormal.
1) Membagi sistem investasi menjadi bagian-bagian konstituennya yakni: input, model
penilaian, dan keputusan untuk tetap membeli-menjual menggunakan prediksi dari
model penilaian.
2) Estimasi kemungkinan dimana return abnormal saat ini sedang diperoleh dengan
sistem investasi.
3) Jika terdapat kemungkinan tinggi dimana return abnormal sedang diperoleh, mencoba
untuk menentukan jika sumber dari sistem investasi berhubungan dengan return
abnormal tersebut.
Mengasumsikan bahwa return abnormal diperoleh oleh sistem investasi
menggunakan input ramalan earnings. Setidaknya terdapat dua pendekatan untuk
mengamati jika ramalan pendapatan menyebabkan return abnormal:
1) Mengamati pengaruh dari penggunaan ramalan earnings alternatif.
2) Mengamati komponen ramalan non-eranings individu dalam sistem untuk melihat
jika salah satu merupakan sumber dari return abnormal.
PRICE TO EARNINGS RATIOS (PER)
Salah satu indikator keuangan yang sering digunakan oleh perusahaan yang
dipublikasikan adalah perbandingan harga (P) terhadap earnings (E). Perbandingan ini
umumnya dihitung menggunakan data berbasis saham :
Perbandingan PE = harga pasar tiap ekuitas saham : earnings tiap ekuitas saham

Perbandingan PE dalam rumus tadi bisa dihasilkan teoritis lewat sebuah model penilaian
ekuitas dengan bentuk :
Ei
r
Asumsi kunci yang menggarisbawahi pondasi teori ini meliputi
1)
Perbedaan antar perusahaan dalam risiko mereka yang tidak relevan dalam penentuan
Pi

dari Pi atau perbedaan ini bisa ditangkap secara penuh oleh r.


2)
Aliran pendapatan dimasa depan bisa secara penuh diwakilkan oleh satu angka.
1. Masalah-Masalah Perhitungan
Masalah-masalah perhitungan yang muncul ketika menghitungan rasio PE adalah:
1) Pilihan tanggal untuk menghitung pembilang. Dua pilihan utama adalah penggunaan
harga akhir tahun fiskal (triwulan fiskal) atau penggunaan dari harga segera setelah
pengumuman publik dari angka earnings dalam penyebut.
2) Pilihan dari periode waktu untuk digunakan sebagai penyebut. Menggunakan
perputaran periode waktu sebagai penyebut, menggabungkan lebih banyak
informasi ditemukan dalam pembilang rasio PE. Beberapa jasa keuangan melaporkan
rasio PE menggunakan ramalan EPS analis sekuritas untuk periode tertentu.
3) Pilihan dari EPS untuk digunakan sebagai penyebut. Sebagai contoh: konsep EPS
primer atau tercampur penuh dan item preextraordinary atau item postextraordinary.
4) Perlakuan dari angka EPS negatif. Perlakuan umum ketika permasalahan ini timbul
adalah untuk menghapus jumlah negatif dan menghitung rasio PE hanya untuk
perusahaan dengan pendapatan positif. Namun, jika perspektif dinyatakan bahwa
perbandingan PE adalah salah satu dari beberapa input yang digunakan untuk
melampaui ekspektasi pasar dari penghasilan dimasa depan, rasionalitas untuk
menghapus angka negatif adalah kurang jelas.
2. Komponen Permanen dan Transistorik dari Earnings yang Dilaporkan
Dikhotomi yang berguna dari earnings yang dilaporkan (EiR) adalah ke dalam
komponen permanen (EiR) dan komponen transistori (EiT):
EiR E iP EiT

Mengasumsikan model penilaian dari jenis berikut,


Pi M i EiP

Terdapat beberapa alasan untuk mengharapkan konsep earnings implisit dalam


harga sekuritas (EiP) untuk berbeda dari konsep earnings implisit dalam prinsip akuntansi
yang diterima umum (EiR):
1. Konsep dari pendapatan implisit dalam GAAP didasarkan pada prinsip akuntansi
seperti realisasi dan konservatisme. Dengan prinsip tersebut, terdapat keterbatasan
antara keduanya:
a. Kejadian yang direfleksikan dalam earnings yang dilaporkan; sebagai contoh
perubahan periodik dalam nilai pasar dari hutang yang dikaitkan dengan
6

perubahan suku bunga khususnya tidak dimasukkan dalam jumlah earnings


yang berdasarkan GAAP.
b. Waktu kejadian yang dicerminkan dalam earnings yang dilaporkan; sebagai
contoh, ketika sebuah perusahaan minyak dan gas menemukan tambang
minyak, pengakuan dari temuan tersebut dalam pendapatan GAAP ditunda
sampai tambang minyak dieksplorasi dan dijual pada perusahaan eksternal.
2. Fokus waktu dari earnings GAAP adalah untuk periode masa lalu, sementara fokus
waktu dari konsep earnings implisit dalam harga sekuritas adalah untuk periode masa
depan. Perbedaan ini bisa menimbulkan dua jenis keragaman:
a. Kejadian masa lalu dicerminkan dalam earnings GAAP yang dilaporkan tapi
tidak diharapkan terjadi di masa depan.
b. Kejadian yang tidak terjadi di masa lalu tapi kemudian diharapkan terjadi di
masa depan
3. Menjelaskan Diversitas Dalam Perbandingan PE
Perbedaan distribusi rasio PE suatu titik waktu antar perusahaan dijelaskan
karena: tanda dan peningkatan dari komponen transitor selama satu tahun dalam earnings
yang dilaporkan, pertumbuhan earnings yang diharapkan (permanen), risiko, dan metode
akuntansi.
Beaver dan Morse juga mengamati resiko relatif (beta) dari 25 portofolio yang
diperingkat dalam hal perbandingan PE. Kesimpulannya adalah hubungan antara beta dan
rasio PE digabarkan berbentuk U. Hal itu disimpulkan bahwa beta sedikit
menjelaskan dari diversitas rasio PE antar perusahaan.
Perbedaan dalam metode akuntansi
Salah satu penjelasan untuk diversitas dalam rasio PE adalah perbedaan antar perusahaan
dalam metode akuntansi mereka. Penjelasan ini belum menjadi subjek dari uji yang lebih
mendatail. Dalam studi awal, Beaver dan Dukes (1973) mengamati rasio PE dari (1) 54
perusahaan yang menggunakan depresiasi garis lurus untuk pendapatan yang dilaporkan (
rata-rata PE = 15,08) dan (2) 69 perusahaan yang menggunakan depresiasi dipercepat
untuk pendapatan yang dilaporkan (rata-rata PE =16,61).
MODEL PENILAIAN EKUITAS DAN EARNINGS YANG DILAPORKAN
Bagian ini menunjukkan bukti yang berkaitan dengan 2 hipotesis umum tentang
hubungan antara harga ekuitas sekuritas dan earnings yang dilaporkan:
1. Hipotesis Mekanistik
Hipotesis mekanistik menyatakan bahwa pasar modal hanya melihat atau terpaku
pada earnings yang dilaporkan, tanpa mempertimbangkan metode akuntansi yang
digunakan untuk menghitung earnings yang dilaporkan, atau pada sumber keuntungan
atau kerugian yang melandasi earnngs yang dilaporkan.

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan hipotesis mekanistik ini adalah


penelitian Dukes (1976), Foster (1977), dan Bowen (1981). Masing-masing dari studi ini
melaporkan hasil yang konsisten dengan dugaan bahwa pasar modal membuat
penyesuaian dengan gambaran earnings yang dilaporkan ketika mengatur harga pasar
ekuilibrium. Sementara hasil ini menolak hipotesis mekanistik, maka tidak ada alasan
bagi pasar modal untuk menyesuaikan secara penuh semua perbedaan diantara
perusahaan dalam metode akuntansi mereka atau untuk semua perbedaan diantara
perusahaan dalam kualitas dari komponen earnings yang mereka laporkan.
2. Hipotesis Myopic
Hipotesis myopic yang menyatakan bahwa pasar modal memiliki fokus jangka
pendek pada earnings yang dilaporkan pada triwulan sekarang atau tahun sekarang,
daripada berfokus kepada horison multi tahun. Bukti terhadap hipotesis ini yang
digunakan oleh pasar modal ketika mengatur harga ekuilibrium bisa ditemukan dalam
Brown, Foster, dan Noreen (1985).
BEBERAPA KOMENTAR UMUM
1) Analisis regresi adalah teknik statistik yang paling umum digunakan untuk menguji
determinan harga sekuritas. Empat studi yang berkaitan adalah penelitian oleh Miller dan
Modigliani (1966), Brown (1968), Litzenberger dan Rao (1971), dan McDonald (1971).
Masing-masing studi menemukan bahwa perbedaan cross-sectional dalam earnings yang
diharapkan merupakan sebuah faktor penting dalam menjelaskan perbedaan crosssectional dalam perusahaan atau penilaian ekuitas.
Permasalahan dalam melakukan riset yang berkualitas dalam bidang ini adalah
memperoleh proksi yang baik untuk hal-hal yang tidak bisa diamati, seperti earnings
yang diharapkan dan pertumbuhan, dan berhadapan dengan isu-isu ekonometrik yang
dikaitkan dengan korelasi cross-sectional dari residual, heteroskedastisitas, dan
multikolinearitas.
2) Salah satu area dari penilaian ekuitas dimana pertanyaan penting yang tidak terpecahkan
adalah hubungan antara tingkat harga sekuritas ekuitas dan nilai dari aset individual dan
liabilitas yang dimiliki atau dikontrol oleh perusahaan.
3) Terdapat debat dalam literatur keuangan tentang perilaku dari harga sekuritas dalam
sebuah periode inflasi. Salah satu dari pendapat yang paling propokatif dalam bidang ini
adalah yang dikemukakan oleh Modigliani dan Cohn (1979) dan Cohn dan Modigliani
(1985). Dalam paper sebelumnya mereka menganalisis perilaku rasio PE dan tingkat
inflasi pada periode tahun 1963-1983 dan melaporkan sebuah korelasi positif yang tidak

bisa salah antara perbandingan E/P dari 500 indeks saham Standard & Poor, berdasarkan
pada pendapatan yang dilaporkan, dan tingkat inflasi.
4) Bukti yang diamati dalam bab ini konsisten dengan pasar modal yang menggunakan
informasi luas ketika menetapkan harga ekuitas sekuritas. Salah satu dari area penelitian
yang paling menarik adalah menjelajahi basis luas dari informasi ini secara implisit dalam
harga pada ramalan earnings dimasa depan. Beaver, Lambert, dan Morse (1980)
merupakan studi inovatif dalam area ini. Periode waktu yang diamati adalah 1957 sampai
1954.

Anda mungkin juga menyukai