Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE (ANC)

LAILATUL BADRIYAH
15.03.050

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN


2015

LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE
( ANC )
1.

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher, 2007).
Dewasa ini ANC adalah pokok yang sangat di perhatikan mengingat pentingnya
pengetahuan

masyarakat

terutama

minoritas

mengenai

kesehatan

kandungannya,banyaknya angka kehamilan disetiap tahunnya dan banyaknya


abortus dan kurang sehat angka kandungan yang menjadi momok bagi dunia
kesehatan maka begitu perlunya berkonstribusi dalam penyelamatan sejak dini
melalui program pengecekan kesehatan ibu hamil mulai dari sejak berhentinya
haid sampai melahirkan, pemerintahpun berkonstribusi dalam hal pelayanan
kesehatan ibu hamil tapi keberhasilan suatu program bukan hanya ditentukan
menejemen tiap instansi atau pelayanannya tapi bagaimana masyarakan
berpartisipasi ikut dalam pensuksesan program yang di berikan.
Adapun standar pelayanan yang di canangkan oleh pemerintah dalam hal ini :
Berdasarkan sistem legistasi ada 6 standar pelayanan antenatal, yaitu:
1. Identifikasi ibu
2. Pemeriksaan dan pemantauan antenatal dan memeriksakan minimal
pada ibu hamil :
Satu kali pada trimester I

3.
4.
5.
6.

: Sebelum UK 14 minggu

Satu kali pada trimester II

: sebelum UK 28 minggu

Dua kali pada trimester III

: sebelum UK 28 36 minggu

Palpasi abdomen
Pengelolaan anemia pada kehamilan
Pengelolaan dini hipetensi dalam kehamilan
Persiapan persalinan

Penjelasan 6 standar dalam standar pelayanan antenatal seperti sebagai berikut:


1. Identifikasi ibu hamil

Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala


untuk penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan dini dan teratur. Hasil yang
diharapkan dari identifikasi ibu hamil ini adalah
a. Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan,
b. Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaat pemeriksaan kehamilan
secara dini dan teratur, serta mengetahui tempat pemeriksaan kehamilan.
c. Meningkatnya cakupan ibu hamil yang memeriksakan diri sebelum kehamilan
16 minggu.
2. Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan
melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan bertambah,
memeriksa posisi, bagian terendah janin, dan masuknya kepala janin ke dalam
rongga panggul untuk mencari kelainan, serta melakukan rujukan tepat waktu.
3. Pengelolaan Anemia pada kehamilan
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi
zat besi pada ibu hamil, bukan menaikkan kadar hemoglobin. Wanita hamil
perlu menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari (Tablet mengandung FeSO4 320
mg = zat besi 60 mg dan asam folat 500 g), kebutuhannya meningkat secara
signifikan pada trimester II karena absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan satu
tablet sehari sesegera mungkin stelah rasa mual hilang, diberikan sebanyak 90
tablet semasa kehamilan.
4. Pengelolaan Dini Hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada
kehamilan, mengenali tanda dan gejala preeklampsia lainnya, mengambil
tindakan yang tepat, dan merujuknya.
5. Persiapan persalinan
Memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk memastikan
persiapan persalinan bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya. Bidan
sebaiknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini. Dalam memberikan
asuhan/pelayanan standar minimal 7 T (timbang BB), ukur tekanan darah, ukur
tinggi fundus uteri, TT, tablet besimin 90 tablet selama hamil, tes PMS, temu
wicara dalam rangka persiapan rujukan. Namun standar ini sudah berkembang
menjadi 10 T hingga 14 T.

Program yang tertera adalah bentuk aktualisasi untuk pemenuhan


kebutuhan kesehatan bagi setiap individu yang membutuhkan pelayaan baik di
indonesia secara umum dan di kecamatan desa secara kusus.
2. PEMBAHASAN
A.

1. KONSEP MEDIS ANC


Defenisi
ANC (Antenatal Care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan

pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher, 2007).


B. Tujuan pelayanan antenatal care (ANC), antara lain :
Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu.
Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan
pembedahan.
Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif.
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara optimal.
C. Standar Pelayanan Ante Natal Care ( ANC ) 14T
1) Ukur Berat badan dan Tinggi Badan ( T1 ).
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelu hamil dihitung dari
TM I sampai TM III yang berkisar anatar 7 - 12 kg dan kenaikan berat badan
setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu mulai TM
II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko
terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga panggul.
2) Ukur Tekanan Darah ( T2).
3) Ukur Tinggi Fundus Uteri ( T3 )
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah
menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di
bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan
kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan
UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.

Ukuran Fundus Uteri sesuai Usia Kehamilan


Usia Kehamilan sesuai minggu
22 28 Minggu
28 Minggu
30 Minggu
32 Minggu
34 Minggu
36 Minggu
40 Minggu

Jarak dari simfisis


24-25 cm
26,7 cm
29,5 30 cm
31 cm
32 cm
33 cm
37,7 cm

4) Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan ( T4 )


5) Pemberian Imunisasi TT ( T5 )
Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat seorang wanita hamil
melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada minggu ke-4.
D. Pemeriksaan kehamilan
Bila HPHT tidak diketahui, usia kehamilan ditentukan dengan cara :
1)

TFU (Cm x 7/8 = Usia dalam minggu)

2)

Terabanya ballotement di simpisis 12 mgg

3)

DJJ (+) dg Dopller 10-12 mgg

4)

DJJ (+) dg fetoscop 20 mgg

5)

Quickening 20 mgg

Perhitungan Taksiran Partus (Naegle)


1)

Hari + 7

2)

Bulan (1-3) + 9,

B (4-12) 3

3)

Tahun (1-3) + 0,

T (4-12) + 1

Perhitungan Taksiran Berat Janin


1)

TFU (11 belum masuk PAP) X 155 = .gr

2)

TFU (13 sudah masuk PAP) X 155 = .gr

2. FISIOLOGOI KEHAMILAN
1. Kehamilan

Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama
haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal
2.
a.

periode antepartum (Helen Varney, 2007 ; 492).


Proses kehamilan
Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya didaerah ampulla

tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu:


1). Tahap penembusan korona radiata
Dari 200 300 juta hanya 300 500 yang sampai di tuba fallopi yang
bisa menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi hanya

2).

satu terlihat mampu menembus oosit.


3). Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid
(44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX unutk wanita
b.

dan XY untuk laki - laki)


Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel,
sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan

c.

bersusun longgar
Nidasi / implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) kedalam

dinding uterus pada awal kehamilan. (Marjati,dkk.2010 ; 37)


4. Tanda dan gejala kehamilan

Amenore (terlambat datang bulan)


Mual muntah
Ngidam
Sinkope atau pingsan
Payudara tegang
Anoreksia nervousa
Sering kencing
Konstipasi/obstipasi
Payudara : - hipepigmentasi areola mamae

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan Rontgen
c. Pemeriksaan USG

4. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian ANC
1) Anamnesa
2) Pemeriksaan Fisik Diagnostik
(1) Keadaan umum
(2) Tinggi badan
(3) Berat badan
(4) Lingkar lengan atas (LILA)
(5) Tanda-tanda vital
- Tekanan darah
- Denyut nadi
- Suhu
- Pernapasan
(6) Kepala dan Leher
(7) Payudara
(8) Abdomen
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :
- Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
- Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
- Konsistensi uterus
Leopold II :
- Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
- Menentukan letak punggung janin
- Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold III :
- Menentukan bagian terbawah janin
- Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
Leopold IV :
- Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
- Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah masuk

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Risti perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan napsu makan, mual dan muntah
1) Tujuan :
Nutrisi terpenuhi secara adekuat
2) Kriteria Hasil :
(1) Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal
(2) Mengikuti diet yg dianjurkan
(3) Mengkonsumsi Zat besi/ vitamin
(4) Menunjukkan BB ( min 1,5 kg pd TM I )
Intervensi :
(1) Tentukan asupan nutrisi per 24 jam
R/ Memenuhi nutrisi ibu
(2) Kaji tentang pengetahuan kebutuhan diet
R/ Dasar memberi penyuluhan tentang diet yang diperlukan ibu
(3) Berikan informasi tertulis diet prenatal & suplemen
R/ Memudahkan ibu untuk mempraktekkan di rumah dan sebagai petunjuk
(4) Tanyakan keyakinan diet sesuai budaya
R/ Memastikan kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi tanpa menentang budaya yang
dianut oleh ibu
(5) Timbang BB & kaji BB pregravida
R/ Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal dan atau BB dibawah normal
meningkatkan risiko IUGR
(6) Berikan BB selama TM I yang optimal
R/ Mengantisipasi peningkatan atau penurunan BB yang terlalu tinggi atau rendah
(7) Tinjau tentang mual & muntah
R/ Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh ibu
(8) Ukur pembesaran uterus
R/ Mengidentifikasi perkembangan janin sesuai umur kehamilan
(9) Kolaborasi : program diet ibu hamil
R/ Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi

2 Risti defisit volume cairan berhubungan dengan perubahan napsu makan, mual dan
muntah
1) Tujuan :
Cairan terpenuhi secara adekuat
2) Kriteria Hasil :
(1)

Mengidentifikasi & melakukan kegiatan untuk menurunkan

frekwensi &

keparahan mual/muntah
(2) Mengkonsumsi cairan sesuai kebutuhan
(3) Mengidentifikasi tanda & gejala dehidrasi
Intervensi :
(1) Auskultasi DJJ
R/ Mengidentifikasi keadaan janin
(2) Tentukan beratnya mual/muntah
R/ Mengidentifikasi derajat dehidrasi
(3) Tinjau riwayat (gastritis, kolesistiasis)
R/ Menentukan tindakan intervensi untuk diet
3 Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran diagfragma
sekunder kehamilan
1) Tujuan :
Pola napas efektif
2) Kriteria Hasil :
(1) Melaporkan penurunan keluhan sesak
(2) Mendemonstrasikan fungsi pernapasan baik
Intervensi :
(1) Kaji status pernapasan
R/ Mengidentifikasi adanya keluhan sesak karena pergeseran diafragma
(2) Pantau riwayat medis (alergi, rinitis, asma, TBC)
R/ Memperberat adanya keluhan pernapasan
(3) Kaji kadar HB tekankan pentingnya vit.
R/ HB yang rendah menyebabkan suplai Oksigen dalam darah rendah, aliran
darah ke otak terlambat dan mempengaruhi sistem saraf pernapasan sehingga
dapat menyebabkan ibu merasa sesak

3. EVALUASI
1)

Nutrisi terpenuhi secara adekuat

2)

Cairan terpenuhi secara adekuat

3)

Pola napas efektif

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Asuhan kebidanan I, 2010,ika pantikawati,S.Si.T and saryono, S.Kp.,M.Kes)
Doenges, Marylinn E 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untuk
perencanaan dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta : EGC
Hamilton, Persis. (1995). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. EGC:
Jakarta.
Hidayati, Ratna. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis. Jakarta : Salemba Medika.

Mochtar, Rustam. (1998). Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri patologi.


EGC: Jakarta.
Carpenito, L.J. 2001. Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC
Rusari. (2008). Asuhan Keperawatan. http://askep.blog.rusari.com/

Anda mungkin juga menyukai