Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT.

DI (DIRGANTARA INDONESIA)

PT DI (Dirgantara Indonesia) berdiri pada tanggal 23 Agustus 1976 yang


merupakan satu-satunya industri pesawat terbnag yang ada di Indonesia.
Berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan RI Nomor
KEP/498/MK/4/1976 PT. DI (Dirgantara Indonesia) ditetapkan sebagai
perusahaan yang berstatusnya BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan
dipercayakan sepenuhnya kepada Prof.Dr.Ing.B.J.Habibie yang bedasarkan
peraturan pemerintah No. 12 tanggal 5 April 1976 yakni untuk menghimpun segala
potensi yang ada dan dimanfaatkan segala fasilitas yang tersedia guna
mengembangkan industri pesawat terbang atau PT DI (Dirgantara Indonesia).
Dengan menerapkan Progresif Mnupacturing Program yaitu rencana
meningkatkan produksi secara besar-besaran para karyawan PT DI (Dirgantara
Indonesia) secara meyakinkan telah berhasil melaksanakan tahap-tahap alih
teknilogi.
Diawali dengan program lisensi dicanagkan PT. DI (Dirgantara Indonesia)
menjejakan kakinya memasuki tahap “Integrasi Teknologi” yaitu suatu tahap
lanjutan setelah menguasaan teknologi produksi/ pembuatan pesawat mwlalui tahap
lisensi dikuasai.
Integrasi Teknologi direlaisasikan melalui peningkatan kerjasama dengan
CASA Spanyol dalam bentuk usaha patungan yang diberi nama (AIRCRAFT
TECHNOLOGI INDUSTRY (AIRTECH)).
Programnya merancang dan memproduksi pesawat angkut serbaguna yang
disebut CN-235, pesawat yang diikuti dalam pameran ke dirgantaraan yang
diselenggarakan di paris yang ke-34 tanggal 10 Juni 1980 ini telah diproduksi dan
telah diprodukasi secara seri dan kini memperoloh daftar pesanan yang panjang dari
dalam dan luar negri bahkan kini sudah dapt dinikmati oleh para konsumen.
Kehadiran PT. DI (Dirgantara Indonesia) dalam percatruran industri
kedigantaraan internasional telah mantap dengan ditandatanganinya kerjasama
internasional yang dimaksudkan untuk lebih meningkatkat kemampuan PT. DI
(Dirgantara Indonesia) sebagai industri pesawat terbang.
Untuk itu tonggak kerjasama dengan industri pesawat terbang amerika mulai
dirintis pada bulan Juli 1982, dengan langkah pasti berani PT.DI (Dirgantara
Indonesia) menandatangani kerjasama dengan BOEING COMPANY. Melalui
kejasama ini landasan baru yang telah dibuat untuk meletakan sebagai salah satu
mitra BOEING, dan telah terbukti ketika BOEING 767 serta BOEING 737.
November 1982 kerjasama lisensi dengan BELL HELICOPTER TEXTRON Inc,
dirintis untuk memproduksi Helicopter NBELL-412 yang kini sudah diproduksi dan
diserahkan kepada customer.
Melengkapi perkembangan pesat di industri pesawat terbang PT. DI
(Dirgantara Indonesia) mendirikan divisi sistem persenjataan guna melengkapi
pesawat terbang dan helicopter untuk kepentingan persi ketahanan.
Periode tahun yang hampir bersamaan 1983 secara bertahap suatu pusat
perawatan mesin (UNIVERSAL MEINTENANCE CENTER) dikembangkan
dalam rangka melengkapi PT. DI (Dirgantara Indonesia) sebagai agen ahli
teknologi. Unit kerja ini bertugas merawat dan memperbaiki mesin-mesin pesawat
terbang maupun mesin-mesin yurbin untuk keperluaan industri.
Sewindu sejak berdiri, perkembangan kemempuan menyerap teknologi produksi
makin nyata ketika program lisensi NBO-105 dan NC-212 90%-100%
komponennya telah di produksi di PT. DI (Dirgantara Indonesia).
Kiranya misi alih teknologi makin menampakan hasilnya. Tahap lisensi
integrasi teknologi telah dil;alui. Hal ini tidak terlepas dari program PMP dengan tiga
aspek dasar yaitu:
 Konsisten terhadap program
 Propesionalisme
 Disiplin kerja yang tinggi
Dukungan fasilitas dan personil merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi
dalammenghadapi gerak lanjutnya program PT. DI (Dirgantara Indonesia).
Program pengembangan fisik di mulai dengan rehabilitasi pembangunan yang sudah
ada dari kawasan produksi I sampai kawasan produksi IV. Pengembangan personil
hanya di mulai dengan 500 orang karyawan pada tahun 1976, 900 orang karyawan
dengan kualifikasi tertentu namun pada waktu bangsa Indonesia sedang dilanda oleh
krisis moneter yang berkepanjangan PT. DI (Dirgantara Indonesia) melakukan
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sampai mencapai 50%. Hal ini penting artinya
dalam hubungan terbukanya secara luas lapangan kerja teknologi tinggi sekaligus
peningkatan kemampuan sumber daya manusia Indonesia.
Menginjak umur 10 tahun diselenggarakan Indonesia AirShow 1986 yang
menarik perhatian masyarakat luas baik nasional maupun Internasional. Pameran
yang bertarap Internasional ini merupakan pertanggung jawaban PT. DI (Dirgantara
Indonesia) terhadap masyarakat tentangt apa yang telah dicapai pada 10 tahun
pertama.
Tanggal 27 April 1988 PT. DI (Dirgantara Indonesia) menandatangani
Memorandum Of Understanding (MUO) sebagai kontrak kerjasama dengan
HUGHES AIRCRAFT SYSTEM INTERNASIONAL untuk memproduksi Satelit
Komunikasi Palapa generasi C.
Dalam rangka meningkatkan peluang-peluang alih teknologi dan bisnis PT. DI
(Dirgantara Indonesia) bersama dengan NEW MEDIA DEVELOPMENT
ORGANITATION mendirikan perusahaan patungan yang bernama NUSANTARA
SYSTEM INTERNASIONAL yang bergerak dalam perangkat lunak Komputer.
Pada tahun 1991 PT. DI (Dirgantara Indonesia) mengirimkan tenaga teknis
yang kini bekerja pada pasilitas SPACE CUMMUNICATION GROUP di EL-
SIGONDO CALIFORNIA sebagai realisasi kerjasam PT. DI (Dirgantara
Indonesia) dengan HASI yang langsung terlibat dalam proses produksi Satelit
Komunikasi Palapa Generasi C.
Dibidang pemasaran langkah PT. DI (Dirgantara Indonesia) semakin
progresif menembus pasaran Internasional. Lebih dari 250 pesawat terbang dan
Helikopter telah di operasikan Konsumen baik dalam maupun luar negeri.
Pada Tahun 1990 telah dimulai pembuatan pesawat terbang jenis N-250 yang
merupakan produksi pesawat terbang hasil karya Putra-Putri bangsa Indonesia di PT.
DI (Dirgantara Indonesia). Pesawat terbang yang bermesin 2 dan berkapasitas 50
orang penumpang ini merupakan pengembangan dari pesawat terbang CN-235
Kerjasama PT. DI (Dirgantara Indonesia) dengan CASA Spanyol.
Pesawat terbang N-250 mulai terbang menembus dirgantara Indonesia pada
waktu pameran kedirgantaraan Indonesia yaitu Indonesia Air Show 1996dan dalam
rangka ulang tahun PT.DI yang ke-20. Sekarang pesaweat N-250 tidak hanya
menembus Angkasa Nusantara namun kini telah menembus angkasa dunia
Internasional. Dengan keikut sertaan N-250 pada pameran kedirgantaraan
Internasional di paris banyak negara yang memesan pesawat terbang jenis ini. Dengan
demikian semakin tinggilah keharuman nama bangsa Indonesia.
PT.DI (Dirgantara Indonesia) adalah bukti terdepan kemampuan bangsa
Indonesia dalam menyerap dan menerapkan serta mengembangkan teknologi tinggi.
Itulah semua berangkat dari perjuangan yang panjang dan tidak mengenal lelah.
Berikut beberapa kerjasama antara PT. DI (Dirgantara Indonesia) dengan
beberapa Industri pesawat terbang negara-negara lain dan hasil kerjasama tersebut
adalah :
1. PT. DI-CASA Spanyol : NC-212(Lisensi)
2. PT. DI-MBB (Jerman Barat) : Helikopter NBO-105 (lisensi)
3. PT. DI_BEEL TEXTRON (USA) : Helikopter NBEEL-412
4. PT. DI- Aerospatiale (Francis) : Helikopter NAS-332
5. PT. DI-BOEING (USA) : Qualified Boeing Bidder
6. PT. DI-FIAS (Francis) : Pasilitas Pelatihan
7. PT. DI-General Dynamic (USA) : Komponen F16
8. PT. DI-BAE (Inggris) : Komponen Rafier
9. PT. DI-FZ (Belgia) : Rocket FFARR 2.75
10. PT. DI-AEG Teleponken : SUT
11. PT. DI-GE : UMC
12. PT. DI-Garett (USA) : Perawatan engine
13. PT. DI-Turbomeca (Francis) : Perawatan engine Turbo IV
14. PT. DI-Allison (USA) : Perawatan engine Turbo A250
15. PT. DI-Roll Royce (Inggris) : Perawatan Engine DART
16. PT. DI-Lycoming (USA) : Perawatan Engine LTS 101
17. PT. DI-Mesir Hispano : Perawatan Landing Gear
18. PT. DI-Hughes Corporation : General Satelit Palapa
19. PT. DI-Fokker (Belanda) : Komponen F-100
20. PT. DI-Lucas Aerospace : Perancang dan Pembuatan
sistem Pesawat terbang.
21. PT. DI-Hamilton Standar : Perawatan Komponen Engine
22. PT. DI-Lockjeed (USA) : Kerjasama dalam Aeronotika
23. PT. DI-AirBus Industries : Komponen Air Bus
24. PT. DI-HDO : Join Venture
25. PT. DI-Liebher Aero Thecnical : Fly By Wire System N-250

Anda mungkin juga menyukai