MANAJEMEN MEMORI
( Strategi Penempatan Proses
Manajemen Memori Dengan Pemartisian
Statis )
PEMBIMBING : ARI PUTRA WIBOWO, S.kom
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
Galang Setianto
14.240.0213
Achmad Kurniawan
14.240.0218
Felly Nurcahyani
14.240.0227
Nia Agustina Mahardini 14.240.0235
Aditya Putra Mahendra
14.240.0258
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikanmakalah mengenai sistem
berlapis. Makalah ini dibuat untuk melaksanakan tugas mata kuliah Sistem Operasi.
Besar harapan penulis jika karya makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya agar
bisa menambah pengetahuan dan wawasan pembaca di bidang teknologi, informasi dan
komunikasi.
Pada kesempatan kali ini, tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada :
1
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat diperlukan untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik
lagi.
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem operasi adalah perangkat lunak sisitem yang bertugas untuk melakukan
kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk
menjalankan
perangkat
lunak
aplikasi
seperti
program-program
pengolah
kata
danperamban web. Secara umum, Sistem Operasi adalah perangkat lunak pada lapisan
pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan booting.
Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan
Sistem Operasi akan melakukan layanan inti untuk software-software itu. Layanan inti
tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, penjadwalan tugas schedule task, dan
antar-muka user GUI/CLI. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan
tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi.
Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan
"kernel" suatu Sistem Operasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi memori
Memori adalah pusat kegiatan pada sebuah komputer, karena setiap proses yang akan
dijalankan, harus melalui memori terlebih dahulu.
Memori sebagai tempat penyimpanan instruksi/data dari program, untuk dapat dieksekusi
program harus dibawa ke memori dan menjadi suatu proses. Memori harus digunakan
dengan baik, sehingga dapat memuat banyak proses dalam suatu waktu.
2. Definisi Manajemen Memori
3.
memori
sangat
penting
untuk
memproses
dan
fasilitas
1. MANAJEMEN MEMORI
Wulandari Tampongangoy (NIM. 10 311 177)
A. Berdasarkan keberadaan swapping :
1. Manajemen tanpa swapping.
Manajemen memori tanpa pemindahan citra proses antara memori utama dan disk
selama ekseskusi.
2. Manajemen dengan swapping.
Manajemen memori dengan pemindahan citra proses antara memori utama dan disk
selama ekseskusi.
B. Manajemen Memori Berdasarkan Alokasi Memori
Terdapat dua cara menempatkan informasi ke dalam memori kerja yaitu :
1. Alokasi Memori Berurutan (Contiguous Allocation)
Pada alokasi memori berurutan, setiap proses menempati satu blok tunggal lokasi
memori yang berurutan.
yang mencukupi
2. Alokasi Memori Tak Berurutan (Non Contiguous Allocation)
Program/proses ditempatkan pada beberapa segmen berserakan, tidak perlu saling
berdekatan atau berurutan. Biasanya digunakan untuk lokasi memori maya sebagai
lokasi page-page.
Kelebihan : sistem dapat memanfaatkan _ memori utama secara lebih efesien, dan
sistem opersi masih dapat menyisip proses bila jumlah lubang-lubang memori
a. Monoprogramming
Monoprogramming merupakan manajemen memori paling sederhana, sistem
komputer hanya mengijinkan satu program/pemakai berjalan pada satu waktu. Semua
sumber daya sepenuhnya dikuasi proses yang sedang berjalan.
Dalam monoprogramming :
1. Hanya terdapat satu proses pada satu saat, sehingga proses baru akan menimpa proses
lama yang sudah selesai eksekusi.
2. Hanya satu proses mengunakan semua memori.
3. Pemakai memusatkan program keseluruh memori dari disk atau tape.
4. Program mengambil kendali seluruh mesin.
Monoprogramming masih dipakai untuk sistem kecil yaitu sistem tempelan
(embedded system) yang menempel atau terdapat di sistem lain. Sistem-sistem tempelan
menggunakan mikroprosesor kecil, seperti Intel 8051, dan sebagainya. Sistem ini biasanya
untuk mengendalikan satu alat sehingga menjadi bersifat intelejen (intelegent devices)
dalam menyediakan satu fungsi spesifik. Karena hanya satu fungsi spesifik, dapat
diprogram di mikroprosesor dengan memori kecil (1-64 Kb).
Masalah Proteksi Di Monoprogramming
Merupakan cara memproteksi rutin sistem operasi dari penghancuran program
pemakai. Program pemakai dapat tersesat sehingga memanipulasi atau menempati ruang
memori rutin sistem operasi. Aktivitas program pemakai ini dapat merusak sistem operasi.
Untuk mengatasinya Sistem operasi harus diproteksi dari modifikasi program pemakai.
Proteksi ini diimplementasikan menggunakan satu register batas (boundary
register) di pemroses. Setiap kali program pemakai mengacu alamat memori dibandingkan
register batas untuk memastikan proses pemakai tidak merusak sistem operasi, yaitu tidak
melewati nilai register batas.
1.
Beberapa proses yang ukurannya kurang atau sama dengan ukuran partisi dimasukkan ke
hanya bagian program yang benar-benar dieksekusi yang dimasukkan ke memori utama
dan saling bergantian. Untuk overlay diperlukan sistem operasi yang mendukung
-
swapping.
Untuk program yang sangat kecil dibanding ukuran partisi yang ditetapkan, maka banyak
ruang yang tak dipakai yang diboroskan, disebut fragmentasi internal. Kelemahan ini
dapat dikurangi dengan partisi-partisi tetap berukuran berbeda.
2. Strategi Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran berbeda, yaitu ukuran
semua partisi memori adalah berbeda
Strategi penempatan program ke partisi ada 2 jenis strategi
DESKRIPSI :
a) Strategi penempatan pada pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran sama.
Penempatan proses ke memori dilakukan secara mudah karena dapat dipilih sembarang
partisi yang kosong.
b) Strategi penempatan pada pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran berbeda.
1. Satu antrian untuk tiap partisi (banyak antrian untuk seluruh partisi).
Proses ditempatkan ke partisi paling kecil yang dapat memuatnya.
Keuntungan :
-
dapat terjadi antrian panjang disuatu partisi sementara antrian partisi-partisi lain
kosong.
2. Satu antrian untuk seluruh partisi.
Proses-proses diantrikan di satu antrian tunggal untuk semua partisi. Proses segera
ditempatkan di partisi bebas paling kecil yang dapat memuat.
Keunggulan :
-
Lebih fleksibel serta implementasi dan operasi lebih minimal karena hanya mengelola
satu antrian.
Kelemahan :
Proses dapat ditempatkan di partisi yang banyak diboroskan, yaitu proses kecil
ditempatkan di partisi sangat besar.
Kelemahan ini dapat diatasi dengan prosedur pemindahan. Pemindahan dilakukan
bila proses besar akan masuk memori tetapi hanya tersedia partisi kecil
sementara proses kecil menempati partisi besar. Proses kecil di swap ke
partisi kecil yang sedang bebas kemudian proses besar di antrian menempati
partisi besar yang ditinggal proses kecil.
Keuntungan :
a. Alamat tidak perlu dimodifikasi.
b. Setiap instruksi dapat diperiksa agar tidak meloncati batas limit
register.
c. Program dapat dipindah walau sedang dieksekusi.
Pemindahan dilakukan hanya dengan mengganti nilai base register.
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
1.
Konsep dasar Manajemen Memori pada System Operasi yaitu meningkatkan utilitas
CPU yang sebesar-besarnya, data dan instruksi dapat di akses dengan cepat oleh CPU,
memori utama memiliki kapasitas yang sangat terbatas, sehingga pemakaiannya harus
seefisien mungkin dan transfer data dari memori
2.
manajemen memori pemartisian statis dengan proses tanpa swapping itu pada
dasarnya terdiri atas 2 yaitu : Monoprogramming merupakan manajemen memori
paling sederhana, sistem komputer hanya mengijinkan satu program/pemakai berjalan
pada satu waktu. Dan Multiprogramming dapat dilakukan dengan pemartisian statis,
yaitu memori dibagi menjadi beberapa sejumlah partisi tetap.
3. Strategi penempatan program ke partisi ada 2 jenis strategi Satu antrian untuk tiap
partisi (banyak antrian untuk seluruh partisi) yaitu :Proses ditempatkan ke partisi
paling kecil yang dapat memuatnya. Dan Satu antrian untuk seluruh partisi, yaitu
Proses-proses diantrikan di satu antrian tunggal untuk semua partisi. Proses segera
ditempatkan di partisi bebas paling kecil yang dapat memuat.
4. pemartisian memori menjadi partisi-partisi secara statis mempunyai dua masalah,
yaitu : relokasi dan partisi