No.reg : 3425110478
BIOSINTESIS 20 JENIS ASAM AMINO
Lintas biosintetik yang menghasilkan ke-20 jenis asam amino tidak hanya banyak
jumlahnya tetapi juga kebanyakan bersifat agak kompleks. Asam amino ini dibutuhkan dalam
jumlah yang relatif kecil, aliran biosintetik yang melalui sebagian besar aliran ini tidak akan
sebesar seperti aliran biosintetik yang menghasilkan karbohidrat atau lemak (Lehninger,
1982).
Tidak seperti asam amino non essensial yang sederhana pembentukannya, asam
amino essensial memiliki jalur pembentukan yang sangat kompleks. Terdapat lima asam
amino yang merupakan prekursor dalam biosintesis asam amino, yaitu glutamat, fenilalanin,
aspartat, serin, dan treonin. Pengelompokkan biosintesis asam amino berdasarkan prekusor
metaboliknya dibagi menjadi 6, yaitu prekusor dari ketoglutarat 3-fosfogliserat,
oksaloasetat, piruvat, fosfoenolpiruvat dan erythrose 4 fosfat, dan ribosa 5 fosfat (Gambar 1.)
merupakan salah satu asam amino yang berperan penting dalam reaksi pembentukan asamasam amino lainnya.
Reaksi ini merupakan dasar penting dalam biosintesis asam amino karena glutamat
merupakan donor gugus amino dalam biosintesis asam amino yang lain melalui reaksi
transaminasi. Masclaux-Daubresse (2006) menegaskan bahwa pada tembakau yang muda
atau pun yang sudah tua, glutamat disintesis oleh gabungan dari glutamin sintase dan
glutamat sintase, sementara glutamat dehidrogenase berperan dalam proses deaminasi
glutamat.
Functions of glutamat
Substrate for protein synthesis
Precursor of glutamin
N transport (muscleglutamin; brain)
Neurotransmitter (and g-aminobutyrate)
Polyglutamat and cell signalling
d-Carboxylation of glutamat
Substrate for glutathione production
Precursor of N-acetylglutamat
Active sites of enzymes
Inhibitor of glutaminase reaction
Citric acid cycle intermediate
Energy source for some tissues (mucosa)
Sedangkan glutamin dibentuk dari sebuah kerja enzim glutamin sintesis. Glutamat
sintase merupakan enzim yang bereaksi pada reaksi yang irreversible (tidak balik), namun
glutamat dehydrogenase berperan dalam reaksi yang dapat balik (reversible). Glutamin
sintatase pertama kali dimurnikan dan ditandai dari tumbuhan pada tahun 1956 (Miflin dan
Habash, 2001).
menjadi pirolin 5-karboksilat dan reduksi lebih lanjut menjadi prolin dengan bantuan enzim
pirolin karboksilat reduktase. Prolin adalah penghambat alosterik pada reaksi awal
biosintesisnya.
Langkah utama dari biosintesis prolin pada tumbuhan, yaitu dari katalisis glutamat
menggunakan dua enzim, yaitu 1-pyrroline-5-karboksilat sintetase (P5CS) yang
menghasilkan -glutamil kinase ( GK) dan asam glutamat semialdehid (GSA)
dehidrogenase (-glutamil fosfat reduktase). GSA yang dihasilkan akan dikonversi menjadi
prolin-5-karboksilat (P5C) yang nantinya akan direduksi dengan P5C reduktase (P5CR)
menjadi prolin (Zhang, 1995 dalam Raggio dan Raggio, 2007). Selain dari glutamat, prolin
juga dibentuk dari ornitin melalui ornitin -aminotransferase (OAT) (Raggio dan Raggio,
2007).
Alanin berasal dari piruvat dan oksaloasetat oleh transaminasi dari glutamat
(Lehninger, 1982) (Gambar 4). Seperti halnya glutamat, glutamin, dan prolin, alanin juga
berasal dari metabolit sentral yang didapatkan melalui kerja enzim alanin transaminase. Sel
seludang pembuluh ditemukan memiliki kapasitas untuk memproduksi alanin dari piruvat dan
glutamat dengan angka 0,5 gmol/min-mg BS Chl (Valle dan Heldt, 1991).
jalur shikimate. Chorismate mutase (CM) merupakan titik percabangan enzim yang membuat
fenilalanin dan tirosin serta menjauhkan dari triptofan. Enzim ini aktif oleh triptofan dan
diinhibisi oleh fenilalanin dan tirosin. Sedangkan enzim anthranilate sintase (AS I dan AS II)
merupakan enzim pertama setelah chorismate yang membuat biosintesis triptofan serta diatur
oleh triptofan (Matthews,1988).