Oleh :
Timoty Mario*
102012161
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA
*Alamat korespondensi
Timoty Mario
Fakultas kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510
No. Telp 0812 - 84091168, e-mail : timotymario@yahoo.co.id
1 | TIMOTY MARIO.102012161
Abstrak
TIMOTY MARIO. Faktor faktor Gaya Hidup yang Mempengaruhi Kadar Total Kolesterol pada
Pasien di Rumah Sakit UKRIDA. Fakultas Kedokteran UKRIDA, NIM: 102012161.
yang
cukup
signifikan
Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dengan populasi
pasien di Rumah Sakit FK UKRIDA. Subjek pada penelitian ini adalah pria dan wanita dewasa
berusia 6080 tahun sebanyak 54 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster
sampling dengan derajat kemaknaan 95%, p=0,15, d=0,05. Data diolah menggunakan SPSS
for windows dan disajikan dalam bentuk grafikal dan tabular.
Hasil: Setiap sampel didistribusikan berdasarkan setiap variabel independent dan disajikan
dalam bentuk grafikal.
Analisis: Hasil ujian statistik untuk setiap faktor yang terdiri dari umur, jenis kelamin, Hb,
aktifitas fisik, minum teh, minum kopi dianggap memiliki pengaruh terhadap kadar kolesterol
total.
Diskusi:
2 | TIMOTY MARIO.102012161
Latar Belakang
Memasuki era modern ini, setiap individu manusia selalu ditawarkan dengan beragam
gaya hidup yang bersifat instan dan mobile. Gaya hidup yang dimaksud ini sudah merambah ke
dalam perilaku konsumsi sehari-hari manusia. Sering kita dapati dalam pola perilaku sehari-hari
sebagian besar inidividu akan mengkonsumsi minuman seperti teh (manis) dan minum kopi.
Dua minuman yang disebutkan merupakan komoditas minuman yang sudah tidak asing bagi
setiap golongan masyarakat jika memesan di sebuah tempat makan. Kehidupan jaman
sekarang juga menawarkan manusia untuk lebih mobile dalam melakukan kegiatan. Contohnya
dengan akses mobile, kita tidak perlu melakukan aktifitas fisik yang berlebih untuk
mendapatkan sesuatu seperti berbelanja pakaian maupun makanan.
Tentunya hal diatas hanyalah segelintir faktor yang dapat mempengaruhi
kesehatan manusia. Namun dengan penelitian ini, kita akan menganalisis seberapa jauh
pengaruhnya faktor-faktor diatas terhadap kadar total kolesterol manusia. Kolesterol adalah sel
eukariotik sterol yang pada manusia merupakan prekursor penting bagi asam empedu dan
hormon steroid, serta merupakan unsur yang krusial dalam struktur membran sel. Kolesterol
total adalah jumlah kolesterol yang dibawah dalam semua partikel pembawa kolesterol dalam
darah, termasuk didalamnya Low Density Lipoprotein (LDL), High Density Lipoprotein (HDL)
dan Very Low Density Lipoprotein (VLDL).1
Kolesterol yang dibutuhkan dalam tubuh secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh
dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Berbagai faktor mempengaruhi kadar total
kolesterol total ialah usia, jenis kelamin, hemoglobin (Hb), aktifitas fisik serta pola konsumsi
minuman tertentu seperti teh dan kopi, dimana kedua minuman sebetulnya mengandung kafein
namun berbeda kadarnya. Kolesterol total merupakan salah satu tolak ukur dalam
hiperlipidemia selain jumlah HDL dan LDL, serta trigliserida. Bila terdapat kolesterol yang
berlebih atau kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia)akan menimbulkan masalah terutama pada
pembuluh darah jantung dan otak.
Di Indonesia, angka kejadian hiperkolesterolemia oleh penelitian MONICA I (1988)
sebesar 13.4 % untuk wanita dan 11,4 % untuk pria. Pada MONICA II (1994) didapatkan
peningkatan menjadi 16,2 % untuk wanita dan 14 % pria. Prevalensi hiperkolesterolemia pada
masyarakat pedesaan, mencapai 200-248 mg/dL atau mencapai 10,9 persen dari total populasi
pada tahun 2004.2
3 | TIMOTY MARIO.102012161
Hipertensi dipengaruhi oleh gaya hidup dan asupan makan. Faktor-faktor risiko
hipertensi antara lain usia, jenis kelamin, genetik, riwayat penyakit keluarga, kebiasaan
merokok, asupan garam yang berlebihan, pola makan kurang optimal (kualitas dan kuantitas),
aktifitas fisik yang kurang, dan berat badan yang berlebihan.3
Permasalahan
1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kadar total kolesterol ?
2. Bagaimanakah gaya hidup sehari-hari pasien pada umumnya?
Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kadar total kolesterol.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh faktor usia sebagai faktor risiko terhadap kadar
total kolesterol.
b. Untuk mengetahui pengaruh faktor jenis kelamin sebagai faktor risiko
terhadap kadar total kolesterol.
c. Untuk mengetahui pengaruh kadar Hb (Hemoglobin) sebagai faktor risiko
terhadap kadar total kolesterol.
d. Untuk mengetahui pengaruh perilaku aktifitas fisik sebagai faktor risiko
terhadap kadar total kolesterol.
e. Untuk mengetahui pengaruh konsumsi teh sebagai faktor risiko terhadap
f.
Manfaat
1. Manfaat Praktis
Penelitian ini dijalankan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja pada pasien
RS UKRIDA yang mempengaruhi kadar total kolesterol. Sehingga dapat
berguna untuk memberikan edukasi dan penyuluhan terbaik tidak hanya
kepada pasien juga kepada masyarakat luar tentang pentingnya kadar
kolesterol bagi kesehatan individu sehari-hari.
2. Manfaat akademis
Penulis juga melakukan penelitian ini untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan bagi penulis. Kemudian juga penelitian ini dilakukan sebagai
perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi.
4 | TIMOTY MARIO.102012161
Tinjauan Pustaka
Kerangka Teori
Pengaruh Usia terhadap Kadar Total Kolesterol
WHO (World Health Organization) menetapkan usia 60 tahun sebagai titik awal individu
manusia memasuki tahap masa lanjut usia (lansia). Biro Pusat Statistik (BPS) menggambarkan
bahwa antara tahun 2005-2010 jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia sekitar 19 juta jiwa
atau 8,5% dari seluruh jumlah penduduk. Bertambahnya usia merupakan suatu fenomena alami
sebagai akibat proses degenerasi/penuaan yang dikatakan sebagai hal wajar bersifat universal.
Kolesterol total dalam darah meningkat sejalan dengan proses penuaan. Peningkatan kolesterol
tersebut mengalami plateu atau masa puncak pada usia kurang lebih 60 tahun pada pria dan 70
tahun pada wanita.3
hasil
penelitian
yang
dilakukan
oleh
International
Journal
of
Endrocrinology, didapatkan bahwa wanita yang lebih tua dan tergolong lebih obese, dengan
durasi Diabetes Mellitus (DM) yang lebih lama memiliki kadar nilai kolesterol total, High Density
Lipoprotein (HDL), dan Low Density Lipoprotein (LDL) yang lebih tinggi dibandingkan pria.
Demikian pula tingkat perbandingan LDL yang biasanya berbanding lurus dengan umur pada
pria, sedangkan HDL cenderung menurun sejalan dengan usia, namun hal ini tidak terjadi pada
wanita.
fungsional tetramerik yang berfungsi mengangkut oksigen (O2) dari paru-paru ke jaringan/sel.
Nilai normal hemoglobin pada perempuan umumnya 12 mg/dL dan pada laki-laki 13 gr/dL.
Hemoglobin
beredar
melalui
pembuluh
darah
di
tubuh.
Pada
kondisi
Metodologi penelitian
Desain penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross-sectional, dimana pengumpulan
data dan pengukuran variabel penelitian dilakukan pada saat yang sama.
Tempat, waktu, dan populasi pengumpulan data
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit UKRIDA. Populasi dalam penelitian ini adalah
pasien yang datang ke Rumah Sakit UKRIDA sebanyak 54 orang.
7 | TIMOTY MARIO.102012161
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode random
sampling, dengan jumlah sampel 54 pasien di Rumah Sakit UKRIDA.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang diteliti, yaitu sebagai berikut:
Umur pasien saat berkunjung: Hasil pengurangan dari tanggal bulan dan tahun pasien
ketika datang dengan tanggal bulan dan tahun kelahiran pada KTP. Variabel ini diukur
melalui pendataan KTP pasien. Hasil ukur tersebut berskala rasio dengan di kategorikan
sebagai berikut (1) <70 (2) >=70.
Jenis kelamin: Jenis kelamin pasien yang diukur melalui pendataan KTP. Hasil ukur
dikategorikan dalam 2 kategori, yaitu: (1) laki-laki (2) perempuan. Hasil ukur tersebut
berskala ordinal.
Hemoglobin :Hasil pengukuran kadar hemoglobin pasien. Variabel ini akan diukur
melalui pemeriksaan laboratorium. Hasil ukur tersebut berskala rasio yang diubah
menjadi ordinal dengan dikategorikan sebagai berikut (1) <12 mg/dL (2) >=12 mg/dL.
Aktivitas fisik: Kegiatan yang dilakukan pasien. Hasil ukur dikategorikan dalam 3
kategori, yaitu: (1) Berat (2) Sedang (3) Ringan. Variabel ini diukur dengan wawancara
dengan menggunakan kuesioner. Hasil ukur tersebut berskala ordinal.
Minum teh: Kebiasaan pasien dalam mengkonsumsi teh. Variabel ini diukur dengan
wawancara dengan menggunakan kuesioner. Hasilnya di kategorikan dalam 3 kategori,
yaitu: (1) tiap hari, (2) kadang-kadang, (3) tidak minum. Hal ukur tersebut berskala
ordinal.
Minum kopi: Kebiasaan pasien dalam mengkonsumsi kopi. Variabel ini diukur dengan
wawancara dengan menggunakan kuesioner. Hasilnya di kategorikan dalam 3 kategori,
yaitu: (1) tiap hari, (2) kadang-kadang, (3) tidak minum. Hal ukur tersebut berskala
ordinal.
Kolesterol total: Nilai kolesterol pasien. Variabel ini diukur melalui pemeriksaan
laboratorium. Hasil ukur tersebut berskala rasio.
8 | TIMOTY MARIO.102012161
Hasil Penelitian
1. Univariat
Table 1. Statistics
Jenis Kelamin
Aktifitas
Minum Teh
Fisik
N
Valid
Minum
Usia
Hb
Kolesterol
Kopi
54
54
54
54
54
54
54
Mean
1.9074
1.2778
1.5741
2.3519
1.1852
1.4259
1.8519
Median
2.0000
1.0000
1.0000
2.0000
1.0000
1.0000
2.0000
Std. Deviation
.29258
.45211
.79151
.70463
.39210
.49913
.35858
Variance
.086
.204
.626
.497
.154
.249
.129
Range
1.00
1.00
2.00
2.00
1.00
1.00
1.00
Minimum
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
Maximum
2.00
2.00
3.00
3.00
2.00
2.00
2.00
Missing
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Laki-laki
9.3
9.3
9.3
Perempuan
49
90.7
90.7
100.0
Total
54
100.0
100.0
Dari data diatas didapatkan distribusi laki-laki sebanyak 5 orang (9.3%) dan perempuan
sebanyak 49 orang (90.7%).
9 | TIMOTY MARIO.102012161
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Berat
39
72.2
72.2
72.2
Sedang
15
27.8
27.8
100.0
Total
54
100.0
100.0
Dari data diatas dapat diketahui distribusi aktifitas fisik; berat sebesar 39 orang (72.2%) dan
ringan sebesar 15 orang (27.8).
Table 4. Minum Teh
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tiap Hari
33
61.1
61.1
61.1
Kadang-Kadang
11
20.4
20.4
81.5
Tidak Minum
10
18.5
18.5
100.0
Total
54
100.0
100.0
Dari data diatas dapat diketahui distribusi kebiasaan minum teh; tiap hari 33 orang
(61.1%), kadang-kadang 11 orang (20.4%), dan tidak minum 10 orang (18.5%).
10 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tiap Hari
13.0
13.0
13.0
Kadang-Kadang
21
38.9
38.9
51.9
Tidak Minum
26
48.1
48.1
100.0
Total
54
100.0
100.0
Dari data diatas dapat diketahui distribusi kebiasaan minum kopi; tiap hari 7 orang
(13.0%), kadang-kadang 21 orang (38.9%), dan tidak minum 26 orang (48.1%).
Table 6. Usia
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Usia <70
44
81.5
81.5
81.5
Usia >=70
10
18.5
18.5
100.0
Total
54
100.0
100.0
Dari data diatas didapatkan bahwa modusnya adalah usia dibawah 70 tahun
yaitu sebanyak 44 orang.
11 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1
Table 7. Hb
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Hb <12
31
57.4
57.4
57.4
Hb >=12
23
42.6
42.6
100.0
Total
54
100.0
100.0
Dari data diatas dapat diketahui nilai modus hemoglobin adalah kadar Hb <12mg/dL sebanyak
31 orang (57.4%).
Table 8. Kolesterol
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
<200
14.8
14.8
14.8
22
40.7
40.7
55.6
Diatas 251
24
44.4
44.4
100.0
Total
54
100.0
100.0
Dari data diatas dapat diketahui nilai modus kolesterol adalah diatas 251mg/dL sebanyak 24
orang (44.4%)
12 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1
2. Bivariat
Hubungan antara Usia dengan Kolesterol
Tabel 9. Group Statistics
N
Mean
Std.
Std. Error
Tabel 10. Independent Samples
Test
Deviation
Mean
Levene's
Test
t-test
for
Equality
of
Means
1
44 2.5593E
54.16186
8.16521
Usia
Kolesterol
for Equality of
2
2 Variances 10 2.2980E
F
Sig.
t
df 2
Kole
Equal
.491
.487
1.3
ster
variances
81
ol
assumed
Equal
1.3
13.
variances
93
544
Sig.
53.40786
Mean
(2-
Differe
Error
Confidence
tailed)
nce
Differe
Interval of the
nce
Difference
Lower Upper
64.115
52
.173
.186
16.88905
Std.
95%
26.131
18.928
82
77
11.851
18
26.131
18.759
55
-
66.493
82
28
14.230
92
not assumed
28
Di dapatkan hasil 0,173 , (Sig. (2-tail)) sehingga Ho diterima yang artinya antara variabel usia
pasien dan kolesterol tidak memiliki hubungan.
Jenis
Kolesterol
Kelamin
laki-laki
perempuan
Std. Error
2.4520E
Deviation
25.79147
Mean
11.53430
49
2
2.5169E
56.73851
8.10550
for Equality of
Variances
F
Sig.
Kole Equal
2.877
.096
df
-.25
Sig.
Mean
Std.
95%
(2-
Differe
Error
Confidence
tailed)
nce
Differe
Interval of the
nce
Difference
Lower Upper
- 45.30
52
ster
variances
ol
assumed
Equal
-.46
8.7
variances
48
.802
.656
not
25.81
6.493
178
58.28
125
88
-
14.09
901
-
25.53
6.493
749
38.52
725
88
501
assumed
Di dapatkan hasil 0,802 , (Sig. (2-tailed)) sehingga Ho diterima yang artinya antara variabel
jenis kelamin dan kolesterol tidak memiliki hubungan.
Hb
Kolesterol
Std. Error
31
2.2681E
Deviation
45.42612
Mean
7.57102
23
2
2.9967E
35.51967
8.37207
2
Tabel 14. Independent Samples Test
Levene's Test
t-test for Equality of Means
for Equality of
Variances
F
Sig.
df
14 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1
Sig.
Mean
Std.
95%
(2-
Differ
Error
Confidence
tailed)
ence
Differ
Interval of the
ence
Difference
Lower Upper
kole
Equal
.077
.782
52
ster
variances
5.9
ol
assumed
Equal
47
-
42.
variances
6.4
401
not
55
.000
12.25
72.86
213
97.44
48.27
111
-
11.28
682
-
540
-
72.86
769
95.63
50.08
420
802
.000
111
assumed
Di dapatkan hasil 0,000 , (Sig. (2-tail)) sehingga Ho ditolak yang artinya antara variabel
hemoglobin dan kolesterol memiliki hubungan.
Aktivitas
Kolesterol
fisik
berat
sedang
39
2.4967E
Deviation
51.30268
8.21500
15
2
2.5480E
63.85050
16.48613
kole
Equal
stero
variances
assumed
Equal
variances not
1.662
.203
df
Sig.
Mean
Std.
95% Confidence
(2-
Differe
Error
Interval of the
tailed)
nce
Differe
Difference
Lower
Upper
nce
16.699
5.1333
-.27
21.3
31
-.30
assumed
15 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1
52
.760
.783
28.375
10
38.642
86
3
-
18.419
53
-
33.135
5.1333
52
43.402
99
65
Di dapatkan hasil 0,760 , (Sig. (2-tail)) sehingga Ho diterima yang artinya antara variabel
aktivitas fisik dan kolesterol tidak memiliki hubungan.
Minum Teh
Kolesterol
Std.
Std. Error
tiap hari
33
2.3024E
Deviation
46.35396
Mean
8.06919
kadang-kadang
11
2
2.8527E
61.76098
18.62163
2.597
.115
df
Kol
Equal
42
este
variances
3.1
rol
assumed
Equal
33
-
13.
variances
2.7
954
not
12
Sig.
Mean
Std.
95%
(2-
Differ
Error
Confidence
tailed)
ence
Differ
Interval of the
ence
Difference
Lower Upper
.003
.017
17.56
55.03
474
90.47
19.58
030
-
20.29
739
-
322
-
55.03
476
98.57
11.48
163
898
030
assumed
Di dapatkan hasil 0,003 , (Sig. (2-tail)) sehingga Ho ditolak yang artinya antara variabel minum
teh dan kolesterol memiliki hubungan.
16 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1
Minum Kopi
Kolesterol
Std. Error
1.8829E
Deviation
42.87079
Mean
16.20364
21
2
2.5567E
48.34287
10.54928
tiap hari
kadang-kadang
Std.
2
Tabel 20. Independent Samples Test
Levene's Test for
t-test for Equality of Means
Equality of
Variances
F
Sig.
.001
.977
df
Kole
Equal
stero
variances
3.27
assumed
Equal
5
-
11.5
3.48
42
variances not
26
Sig.
Mean
Std.
95% Confidence
(2-
Differe
Error
Interval of the
tailed)
nce
Differe
Difference
Lower
Upper
.003
.005
nce
20.572
67.380
06
109.66
25.094
95
-
19.335
742
-
49
-
67.380
07
109.69
25.067
assumed
5
95
455
Di dapatkan hasil 0,003 , (Sig. (2-tail)) sehingga Ho ditolak yang artinya antara variabel minum
kopi dan kolesterol memiliki hubungan.
Pembahasan
17 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1
35
Berikut akan dilakukan pembahasan sejauh mana pengaruh faktor gaya hidup yang
menjadi variabel independen dalam penelitian ini yaitu:
1. Usia
Dari data yang diperoleh dimana faktor usia mempengaruhi kadar kolesterol dalam
darah. Semakin bertambahnya usia sebanding dengan peningkatan kadar kolesterol dalam
darah, dimana proses tersebut mengalami masa puncaknya pada usia 60 tahun pada pria dan
70 tahun pada wanita.3 Dengan pembagian jarak umur kategori menjadi 2 kelompok, yaitu
dibawah 70 tahun (<70) dan diatas sama dengan 70 tahun (>=70). Dari penelitian yang
dilakukan didapatkan angka kolesterol pada seorang pasien berusia 80 tahun sebesar 221
mg/dL sedangkan pada seorang pasien berusia 60 tahun didapati nilai sebesar 324 mg/dL.
Maka dari itu didapati bahwa tidak ada hubungan antara nilai kolesterol terhadap umur pasien,
sehingga hipotesis kita diterima.4
2. Jenis kelamin
Penelitian pengaruh jenis kelamin terhadap angka kolesterol pasien didapati hasil
bahwa kadar total kolesterol pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria. Didapati angka
kolesterol tertinggi dari populasi sample adalah 374 mg/dL dari seorang wanita, dan angka
kolesterol terendah dari populasi sample adalah 122 mg/dL. Dari hasil itu disimpulkan bahwa
tidak ada hubungan antara nilai kolesterol terhadap jenis kelamin pasien, sehingga hipotesis
diterima. Penelitian oleh International Journal of Endrocrinology mendapatkan hasil bahwa
wanita memiliki kadar total kolesterol total, Low Density Lipoprotein (LDL), dan High Density
Lipoprotein (HDL) yang lebih tinggi dibandingkan pria.11
3. Hemoglobin
Dari data hemoglobin pasien yang datang ke Rumah Sakit UKRIDA, dengan nilai acuan
kadar hemoglobin yaitu normal >12 mg/dL dan rendah yaitu sebesar <12mg/dL, maka didapati
hasil berupa semakin tingginya kadar hemoglobin maka akan semakin tinggi pula kadar
kolesterolnya. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya kadar hemoglobin pada pasien yang
memiliki nilai kolesterol <200 mg/dL. Dari hasil penilitian ini didapati bahwa ada hubungan
antara kadar total kolesterol dengan nilai hemoglobin pasien , sehingga hipotesis ditolak.
18 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1
4. Aktivitas fisik
Hasil penilitian dari data pasien yang menjadi sampel di Rumah Sakit UKRIDA
menunjukkan bahwa angka kolesterol pasien dengan aktivitas berat sebesar 374 mg/dL, dan
pada pasien dengan aktivitas sedang didapati angka 364 mg/dL. Dengan hasil tersebut
menunjukan tidak adanya hubungan antar tingkat perilaku aktivitas fisik dengan kadar total
kolesterol, sehingga hipotesis diterima.
5. Minum teh
Kebiasaan minum teh pasien menunjukan bahwa semakin sering pasien mengkonsumsi
teh, maka semakin tinggi pula angka kolesterol pasien. Hasil penelitian menyatakan adanya
hubungan positif antara konsumsi teh dengan kadar total kolesterol, maka dari itu hipotesis
ditolak.
6. Minum kopi
Dari data penelitian yang didapat menunjukan bahwa semakin sering seseorang minum
kopi maka semakin rendah angka kolesterolnya, Hal ini dibuktikan dengan angka terendah
kolesterol dari populasi sampel yaitu 122 mg/dL yang tiap hari meminum kopi. Adanya
hubungan antara minum kopi dan kadar total kolesterol menjadikan hipotesis ditolak.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kadar
hemoglobin, kebiasaan minum teh, dan kebiasaan minum kopi
berhubungan dengan kadar total kolesterol pada pasien di RS UKRIDA, sedangkan usia, jenis
kelamin, dan aktivitas fisik tidak mempengaruhi kadar total koleserol pasien.
19 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1
Saran
Masih didapatkan pasien dengan kadar total kolesterol melebihi angka normal (> 200
mg/dL) dan berdasarkan penelitian ini dapat kita lihat dari peningkatan kolesterol dipengaruhi
salah satunya faktor gaya hidup, maka dari itu disarankan untuk dilakukan penyuluhan kepada
masyarakat secara berkesinambungan untuk merubah gaya hidup, baik melalui penyuluhan
langsung melalui sarana pelayanan kesehatan seperti puskesmas atau di RS UKRIDA, maupun
melalui peran serta kader kesehatan.
Daftar Pustaka
1
Waloya, Tunggul, and Nuri Andarwulan. "Hubungan antara konsumsi pangan dan
aktivitas fisik dengan kadar kolesterol darah pria dan wanita dewasa di Bogor." Jurnal
(2015).
Sugeha, Stephany. "PENGARUH SENAM BUGAR LANSIA TERHADAP KADAR HDL
level in cholesterol-fed rats." Journal of nutritional science and vitaminology 32.6 (1986):.
Thelle, Dag S., Egil Arnesen, and Olav H. Frde. "The Troms heart study: does coffee
20 | T I M O T Y M A R I O . 1 0 2 0 1 2 1 6 1