Identitas
Nama
: Tn. M
Umur
: 78 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat
: Gedangan
Pekerjaan
: Swasta
Pendidikan : Tamat SMP
Agama
: Islam
St.Perkawinan : Menikah
Suku
: Jawa
Anamnesa
Keluhan Utama:
Susah BAK sejak 1 tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Sejak 1 tahun yang lalu pasien merasakan
susah buang air kecil. Pasien juga merasa
susah untuk memulai BAK, dan terkadang
harus disertai dengan mengedan untuk buang
air kacil, pancaran semakin lama dirasa
melemah.
Sebelumnya pasien
juga merasakan
anyang-anyangen
tapi
sekarang
menghilang, selain itu pasien mengaku
sering terganggu tidurnya dikarenakan
kekamar mandi untuk buang air kecil,
Riwayat Kebiasaan
Makan
: 1 x sehari.
Minum air putih : Jarang.
Rokok
: (+)
Alkohol
: (-)
Obat tanpa resep dokter : (-)
Jamu
: (-)
Olahraga
: (-)
Pemeriksaan fisik
Tanda Vital
Tensi
: 120/80 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Pernafasan: 21x/menit
Suhu
: 36o C
Kepala
Bentuk : normocephali
Mata
Sklera Ikterik
: -/Conjuctiva Anemis : -/Telinga
Bentuk
: normotia
Secret
: -/Hidung
Tidak ada deviasi septum
Sekret
: -/-
Resume
Pasien Tn.M umur 78 tahun datang ke poli
bedah RSUD Kanjuruhan Kepanjen dengan
keluhan sejak 1 tahun yang lalu pasien
merasakan susah buang air kecil. Pasien juga
merasa susah untuk memulai BAK, dan
terkadang harus disertai dengan mengedan
untuk buang air kacil, pancaran semakin lama
dirasa melemah. Sebelumnya pasien
juga
merasakan anyang-anyangen tapi sekarang
menghilang.
Diagnosis
Diagnosis Kerja
Pembesaran prostat jinak (BPH)
Diagnosis Banding
1.Karsinoma prostat
2.Neurogenic bladder
3.Acute prostatitis
Dasar Diagnosa
Anamnesa : sejak 1 tahun yang lalu pasien
merasakan susah buang air kecil. Pancaran
melemah dan terkadang harus disertai
dengan mengedan
Pada pasien didapatkan Hesitansi, Pancaran
lemah, Intermitensi, Miksi tidak puas,
Terminal dribbling, disuria
Skor
5
3
4
4
4
4
3
TOTAL = 27
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG Abdomen
Hepar
: tak membesar, tepi reguler. Intensitas echoparenchym homogen rata.
Sistem vaskuler/bilier/porta tak tampak kelainan. Tak tampak nodul/kista/abses.
Gall Bladder : dinding tak menebal. Tak tampak batu/sludge.
Pancreas/ Lien: kontur normal. Tak tampak klasifikasi/ nodul.
Ren Dextra
: ukuran 8,5 x 5,2 cm, intensitas echocortex meningkat. batas cortex
medula kabur. sistema pelviocalyceal tak dilatasi. Tampak kista pada pole atas tengah
dan bawah diameter terbesar 4 cm.
Ren sinistra : ukuran 7,6 x 4,5 cm, , intensitas echocortex meningkat. batas cortex
medula kabur. sistema pelviocalyceal tak dilatasi. Tampak kista pada pole atas tengah
dan bawah diameter terbesar 4 cm.
Ves.Urinaria : dinding tak menebal, tak tampak batu
Prostat
: ukuran 6,9 x 5,9 x 5,7 cm-vol 116,5 cm. Tampak sebagian prostat pada
vesica. Echoparenchym homogen. Indentasi dasar buli-buli (+).
Kesimpulan:
Intra vesica BPH
Chronic parenchymal disease bilateral
Renal cyst dextra multiple
Penatalaksanaan
1. Non operatif
KIE : Pengaturan gaya hidup yang
meliputi, Jangan mengkonsumsi kopi
atau alcohol Kurangi makanan dan
minuman yang mengiritasi buli-buli
(kopi, coklat), Kurangi makanan pedas
atau asin, Jangan menahan kencing
terlalu lama.
2.Operatif : Pro operasi (open
prostatektomi)
PEMBAHASAN
BPH
Pendahuluan
Benign Prostate Hyperplasia (BPH)
merupakan Pembesaran Prostat Jinak
(PPJ) yang menghambat aliran urin dari
buli-buli.
Etiologi
1. Teori dihidrotestosteron
2. Ketidakseimbangan antara
estrogen-testosteron
3. Interaksi stroma-epitel
4. Berkurangnya kematian sel prostat
5. Teori sel stem
GEJALA
Gejala obstruksi antara lain: hesitansi,
pancaran miksi melemah, intermitensi,
miksi tidak puas, menetes setelah
miksi.
Sedangkan gejala iritatif terdiri dari:
frekuensi, nokturia, urgensi dan disuri.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tidak
pernah
0
Kurang dari
KadangKurang dari
sekali dalam
kadang
setengah
lima hari
(sekitar 50%)
1
Lebih dari
setengah
Hampir
selalu
Pemeriksaan Fisik
PENATALAKSANAAN
Non Medica mentosa
Edukasi mengenai hal-hal yang dapat
memperburuk keluhan :1
- Jangan mengkonsumsi kopi atau alkohol
-Kurangi makanan dan minuman yang
mengiritasi buli-buli (kopi, coklat)
- Kurangi makanan pedas atau asin
- Jangan menahan kencing terlalu lama
Medikamentosa
Tujuan:
mengurangi resistensi otot polos prostat
dengan adrenergik blocker
mengurangi volume prostat dengan
menurunkan kadar hormon testosteron
melalui penghambat 5-reduktase
Selain itu, masih ada terapi fitofarmaka
yang masih belum jelas mekanisme
kerjanya.1
Operasi
Pasien BPH yang mempunyai indikasi
pembedahan:1
1. Tidak menunjukkan pebaikan setelah terapi
medikamentosa
2. Mengalami retensi urin
3. Infeksi Saluran Kemih berulang
4. Hematuri
5. Gagal ginjal
6. Timbulnya batu saluran kemih atau penyulit
lain akibat obstruksi saluran kemih bagian
bawah
Bedah
Buka prostatektomi
TERIMA KASIH