Dosen Pengajar :
Prof. Dr. Zulkifli Dahlan
Dibuat oleh kelompok 3
Semester III (Tiga)
Wiwik Septiani 20012681418005
Indah Hamida
20012681418007
Maria Lusia
20012681418017
PENDAHULUAN
Membangun EMS mungkin terdengar seperti tugas yang sangat besar untuk
organisasi kecil, karena waktu dan sumber informasi lainnya terbatas dalam
organisasi kecil, sehingga penting dalam penggunaan sumber daya Anda
digunakan dengan bijaksana. satu cara untuk melakukan ini adalah dengan
mengikuti langkah sederhana, dan rencana yang efektif dalam membangun
pengalaman dari organisasi yang telah menerapkan EMS.
Pada bagian ini akan menggambarkan beberapa langkah elemen kunci EMS
atau SML. Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah mengenai apa yang
Anda perlu lakukan, bagaimana Anda akan melakukannya , dan siapa saja orang
yang harus terlibat dalam perencaan EMS atau SML.
Langkah-langkah dalam membangun EMS/SML:
1. Menunjuk pengelola komitmen
2. Memilih juara/ pemenang
3. Mempersiapkan anggaran dan Susunan acara
4. Membangun tim proyek
5. Melibatkan karyawan
6. Melakukan review awal (evaluasi)
7. Memodifikasi rencana
8. Mempersiapkan prosedur & dokumen lain
9. Rencana untuk perubahan
10. Melatih karyawan
11. Menilai kinerja EMS
HOTEL
Biasanya hotel-hotel berbintang akan melengkapi hotelnya dengan fasilitasfasilitas seperti kolam renang, restauran, fitness room, jogging track, fasilitas
olahraga, guest laundry dan lain-lain, untuk memberikan kemudahan dan
kenyaman bagi wisatawan. Pada saat beroperasinya, industri perhotelan sangat
membutuhkan beragam sumber daya untuk menjamin keberlangsungan usahanya.
Selain itu juga, akomodasi (hotel) akan memberikan tekanan terhadap lingkungan
Perencanaan Lingkungan:
A. Aspek-aspek dan Dampak lingkungan
Mengidentifikasi atribut lingkungan dari produk, kegiatan dan layanan.
Menentukannya harus memiliki dampak yang signifikan pada lingkungan
Hidup.
B. Hukum dan persyaratan lain
Mengidentifikasi dan memastikan akses hukum yang relevan dan
regulasinya (dan persyaratan lainnya yang diikuti serta dipatuhi organisasi).
C. Tujuan dan sasaran
Menetapkan tujuan lingkungan untuk organisasi, sejalan dengan
kebijakan, dampak lingkungan, dilihat dari pihak yang berkepentingan dan
faktor lainnya.
D. Rencana Kerja dan Program manajemen lingkungan
Rencana tindakan untuk mencapai tujuan dan target.
- Mengandung Khloride
- Mengandung Nitrogen
- Mengandung Phospor
- Mengandung Sulfur
3. Senyawa biologi :
- Mengandung protista dan virus
- Rata-rata karakteristik limbah perhotelan adalah sebagai berikut:
- Konsentrasi BOD di dalam air limbah 200 300 mg/lt.
- Konsentrasi SS di dalam air limbah 200 250 mg/l.
Adapun aspek dampak lingkungan hidup dari pembangunan hotel
diuraikan sebagai berikut :
1. Energi
Hotel membutuhkan energi listrik yang cukup besar untuk menjamin
kelangsungan operasionalnya. Hotel kadang memerlukan energi listrik yang
cukup banyak melebihi konsumsi listrik penduduk lokal. Idealnya industri
perhotelan memanfaatkan energi listrik secara efisien. Rata-rata konsumsi
energi per-kamar per-malam di hotel kemungkinan 130 Megajoule, hotel
memiliki determinasi rata-rata pengeluaran carbon dioxida per malam 20,6 kg
(Gosling et al 2005) dalam (Graci dan Jacqueline, 2009)
Sumber: penggunaan energi tiap pengunjung, energi dari fasilitas bar,
restoran, kolam, dan beberapa ruangan yang luas (disewakan untuk acara
tertentu), peralatan yang menggunakan listrik, pencahayaan (lampu), pemanas
atau pun pendingin ruangan.
Dampak: Akan berdampak langsung pada perubahan iklim, termasuk
semakin tingginya temperatur udara dan kenaikan tingkat perubahan cuaca
yang ekstrim.
Limbah Cair
Selain limbah padat/sampah, hotel juga menghasilkan limbah cair.
Pengelolaan limbah cair ini sangat perlu mendapat perhatian yang serius.
Jika tidak limbah cair hotel dapat memberikan tekanan terhadap
lingkungan sekitarnya, apalagi jika langsung dibuang ke tanah tanpa ada
proses pengolahan limbah cair. Hal ini tentu akan berdampak buruk
terhadap ekologi tanah dan dapat mengakibatkan polusi air. Dan sering
sekali bahwa hotel yang beroperasi dipinggir pantai secara langsung
membuang limbahnya ke laut.
Sumber: deterjen pembuangan air laundry, air sabun sisa buangan mandi,
cuci dan kakus baik pengunjung atau karyawan hotel, pembuangan
septitank, minyak sisa masak, cairan sabun pembersih lantai.
Dampak: Jika limbah cair yang langsung dibuang ke lingkungan perairan
maka akan menyebabkan keracunan pada biota yang ada di dalam perairan
dan lama kelamaan akan menyebabkan matinya biota tersebut. Sedangkan
jika di buang ke suatu lahan, jika meresap kedalam tanah maka akan
merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikroorganisme di
dalam tanah.
4. Polusi Udara.
Mengganggu kesehatan dan kenyamanan karyawan dan pengunjung
atau tamu / penyewa kamar.
Sumber: pendingin ruangan yang tidak pernah di rawat, ventilasi yang
kurang baik, asap dari kegiatan memasak, asap rokok, dll
Dampak:
Timbul batuk-batuk
5. Polusi Suara.
Mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar, penyewa kamar,
karyawan.
Sumber: dari generator yang digunakan saat lampu mati.
Dampak: Polusi suara dapat menyebabkan berbagai macam gangguan seperti
Gangguan fisiologis,
Gangguan psikologis
Gangguan pendengaran/ketulian
Stres dan
Kelelahan
Jika terjadi terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat
Description
y
Administration
Hotel management
Reception of clients
(mainly paper)
Generation of waste and hazardous
Technical
Equipment for
Services
and heating
Air conditioning
Lighting
Swimming pools
Pesticides use
Green areas
Kitchen
maintenance
Breakfast, lunch,
dinner
consumption
Packaging waste
Food conservation
Organic waste
Consumption of energy and water
Food preparation
Packaging waste
Dish washing
Oil waste
Organic waste
Room Use
Laundry
Use by guests
Generation of odours
Energy, water and raw materials
consumption
use
Housekeeping
of guest clothes
of hotel linens
B. Hukum dan Persyaratan lain
Sebuah laporan kebijakan lingkungan harus di tulis untuk di komunikasikan
secara internal dan eksternal. Organisasi perlu untuk mengindentifikasi
persyaratan perundang-undangan tersebut dapat mencakup:
1. Persyaratan peraturan perundang-undangan nasional dan internasional
2. Persyaratan peraturan perundang-undangan provinsi/departemen
3. Persyaratan peraturan perundang-undangan pemerintah setempat
Contoh persyaratan lainnya yang dapat di ikuti oleh organisasi, mencakup:
-
atau
lembaga
swadaya
masyarakat
- Komitmen organisasi atau organisasi induk kepada masyarakat
- Persyaratan koorperasi / perusahaan
Laporan kebijakan tertulis membutuhkan pernyataan yang mengikuti:
Keputusan
Deskripsi
estetika)
Kesepakatan-kesepakatan internasional
ISO 14001
Agreements (MEAs)
Undang-undang Nomor 4 Tentang
Ketentuan-ketentuan
Tahun 1982
Peraturan
Nomor 51
Peraturan
Pokok
dan Beracun.
SNI 19-14001-2005.
Undang-Undang
Tahun 2009
Lingkungan Hidup
Pasal 28H Undang-Undang menyebutkan bahwa lingkungan hidup
Dasar
10
Negara
Sistem
No.
manajemen
lingkungan
11
12
Pengertian
lingkungan hidup.
tentang larangan merusak daya tarik
wisata.
Hotel Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha
PM
86/HK.501/MPK/2010
13
fasilitas lainnya.
Undang-Undang Nomor 7 Tentang Sumber Daya Air
14
Tahun 2004
Peraturan
15
16
2025
Tentang Rencana Pembangunan Jangka
2010
Peraturan
PM.04/
UM.001/MKP/2008
Peraturan
Menteri Tentang Perubahan Pertama Atas Rencana
Kebudayaan dan Pariwisata Strategis Kementerian Kebudayaan dan
Nomor:
PM.105/UM.001/MKP/201
18
0
Peraturan
Daerah
2003.
Keputusan Kepala Bapedal tentang Persyaratan Teknis Pengelolaan
Nomor
20
Limbah B3
03/BAPEDAL/09/1995
Keputusan Kepala Bapedal tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Nomor
21
01/BAPEDAL/09/1995
B3
Keputusan Menteri Negara tentang Daftar Jenis Usaha atau Kegiatan
Lingkungan Hidup Nomor: Wajib AMDAL
22
KEP-39/MENLH/8/ 1996
Peraturan
Pemerintah tentang
Nomor
12
Tahun
Pengelolaan
Limbah
Bahan
Nomor
19
Tahun 1994
Undang-Undang Nomor 23 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tahun 1997
Keputusan menteri lingkungan hidup No. 52 Tahun 1995
Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 2 Tahun 2003. Tentang Baku Mutu Air
Sungai dan Baku Mutu Limbah Cair.
Program Manajemen:
1. Energi
- Minimumkan konsumsi energi, seperti mengadopsi disain gedung yang
hemat energi dengan memperhatikan kaidah arsitektur tradisional, sistem
pencahayaan yang sifatnya mengurangi pemakaian lampu, pemakaian
peralatan dapur dengan konsumsi energi listrik yang hemat serta pemakaian
bola lampu hemat energi.
- Memaksimumkan efisiensi dari sumber energi dengan menggunakan
peralatan yang sesuai agar energi tidak ada yang hilang.
pengecekan
jumlah
konsumsi
air
sesuai
dengan
dalam
penghematan
air
mengingat
industri
perhotelan
Fisik
- Netralisasi
- Flotasi
- Koagulasi
- Sedimentasi
- Hidrolisis
3. Pengolahan tahap kedua (Secondary Treatment)
terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik
biasa. Peralatan pengolahan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini
ialah:
Penghilangan organik terlarut dan unsur koloid
- Lumpur aktif (Activated Sludge)
- Trickling Filter
- Kolam aerasi
Penghilangan padatan tersuspensi
- Presipitasi (Pengendapan)
ketiga ialah:
Koagulasi, Sedimentasi
Filtrasi
Adsorpsi karbon
Ion exchange (Penukar ion)
Destilasi
Reverse Osmosis (RO)
Elektrodialisis
DAFTAR PUSTAKA
(http://sehatsatu.com/pengertian-dan-dampak-polusi-udara/,
Anonim. 2015. Dampak buruk dari kebiasaan hidup tidak hemat listrik.
(online) (http://benangkusut.info/dampak-buruk-dari-kebiasaan-hidup-tidakhemat-listrik/, Diakses 30 September 2015).
Graci, Sonya., dan Jacqueline, Kuehnel. 2009. Green Hotels & Responsible
Tourism Initiative. (online) (http://green.hotelscombined.com/Gyh-BestPractices.php, diakses 29 September 2015).
(online)
Stapleton,
P.J.
1996.
Environmental
Management
Systems:
An
(http://tirtawati.blogspot.co.id/2009/06/potensi-hotel-