Anda di halaman 1dari 5

ANAMNESIS

Data identitas pasien secara lengkap


Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Menanyakan riwayat penyakit sebelumnya jika ada : diabetes mellitus, darah tinggi

(hipertensi).
Keluhan penyakit yang dialami:
Riwayat diet yang diambil
Riwayat makan obat sebelumnya
Menanyakan apakah berat badan naik/turun
Menanyakan apakah leher terasa membesar
Menanyakan apakah pembengkakan leher terjadi dengan cepat sekali atau sangat

lambat.
Menanyakan apakah bengkakan terasa nyeri atau tidak
Menanyakan apakah ada banyak keringat dan terasa kepanasan
Menanyakan apakah penglihatan kabur/double
Menanyakan apakah terasa cepat lelah
Riwayat pembengkakan kaki di pretibia: sejak kapan, nyeri tekan atau tidak
Riwayat penyakit keluarga: menanyakan apakah ada anggota keluarga yang mengidap

penyakit yang sama.


Riwayat sosial ekonomi

PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Tanda Vital:
Suhu tubuh
Tekanan darah: meninggi akibat efek dari hormon tiroid.
Denyut nadi : takikardi.
Frekuensi nafas.
2. Pengukuran berat badan, tinggi badan/ Indeks Massa Tubuh.
3. Inspeksi dan Palpasi :
Mengukur lilit pembesaran pada leher.
Melakukan perabaan pada bagian leher yang bengkak apakah teraba rata (difusa)
atau bergelombang (nodul keras/berbenjol-benjol). Perhatikan letak, konsistensi,
ukurun serta mobilitasnya.
Memerhatikan apakah ada eksoftalmus dan tanda-tanda pada mata seperti:
Tanda Moebius: gagal melakukan konvergensi.
Tanda von Grave: keterlambatan kelopak mata
Tanda Joffroy: kegagalan mengerutkan dahi, saat mata menatap ke atas.
Tanda Pemberton: kemerahan pada muka setelah mengangkat kedua
tangan ke atas.
Tanda Rosenbach: tremor krlopak mata saat menutup mata.

Ditemukan adanya miksedema pretibia (hanya ditemukan pada penderita


hipertiroidisme).
4. Auskultasi
Bising tiroid menyarankan adanya hipervaskularitas pada kelenjar dan keadaan
hipertiroid. Bising sistolik dan diastolik, yang ditemukan secara kebetulan, karena
dengung vena dapat didengar pada dasar leher dan incisura suprasternalis. Terdengar
bunyi sistolik jantung di apeks jantung akibat palpitasi (rasa yang tidak nyaman yang
diakibatkan denyut jantung yang tidak teratur/lebih keras.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Radiologi
CT Scan dan MRI orbital
CT Scan dan MRI memberikan gambaran yang sangat baik dari otot-otot
ekstraokular, perlekatan otot dan anatomi apeks orbital. Pembesaran otot muncul
dalam berbagai bentuk diantara perut otot dan penebalan biasanya lebih dari 4
mm. Kedua pemeriksaan ini dapat mendiagnosa tiroid oftalmopati dengan atau
tanpa penekanan saraf optik.
Tc Scintigraphy
Uptake meningkat disebabkan oleh seluruh aktifitas radioaktif berkumpul dalam
kelenjar tiroid.
USG orbita
Pemeriksaan ini sangat baik untuk diagnosa tiroid oftalmopati, dan kekhasan
reflektivitas internal otot-otot ekatraokuler dapat digambarkan dengan mudah.
Pasien dengan tiroid oftalmopati menunjukkan peak-systolik rendah dan
percepatan end-diastolic yang dapat dinilai dengan pencitraan Doppler.
2. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan TSHs serum
Kadar TSH didapatkan rendah pada keadaan hiperfungsi kelenjar tiroid.
Pemeriksaan FT3 dan FT4
Kadar FT3 dan FT4 akan meninggi pada pasien tersangka hipertiroidisme.
Pemeriksaan TSH Rab (TSH reseptor antibodies)
Pada morbus Graves biasanya positif.
Pemeriksaan antitiroglobulin dan antikrosomal antibodi
Meningkat pada morbus Graves.
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding Struma Difusa Toksik yaitu:
1. Struma Multinodular Toksik (Plummer disease)

2. Simple goiter
3. Kanker Tiroid
3. Kanker Tiroid (Ca Tiroid)
a. Karsinoma Papilar
Karsinoma papilar kelenjar tiroid biasanya berbentuk nodul keras, tunggal, dingin
pada scan isotop, dan padat pada ultrasonografi tiroid, yang sangat berbeda dengan
bagian-bagian kelenjar lainnya. Pada goiter multinodular, kanker berupa nodul
dominan lebih keras dan (lagi-lagi) jelas-jelas dari bagian kelenjar sekelilingnya.
Kira-kira 10% karsinoma papilar, terutama pada anak-anak, disertai pembesaran
kelenjar getah bening leher, tapi pemeriksaan teliti biasanya akan mengungkapkan
nodul dingin pada tiroid. Jarang, akan ada perdarahan, nekrosis dan pembentukan
kista pada nodul ganas tetapi pada USG tiroid, akan terdapat echo interna yang
berbatas jelas yang berguna untuk lesi ganas semi kistik dari kista murni yang tidak
ganas. Akhirnya, karsinoma papilar dapat ditemukan tanpa sengaja sebagai suatu
fokus kanker mikroskopik di tengah-tengah kelenjar yang diangkat untuk alasanalasan lain seperti misalnya: penyakit Graves atau goiter multinodular. Kira-kira 40%
karsinoma papilar membentuk bulatan klasifikasi yang berlapis, sering pada ujung
dari tonjolan papil disebut psamoma body ini biasanya diagnostik untuk karsinoma
papilar. Kanker ini biasanya meluas dengan metastasis dalam kelenjar dan dengan
invasi kelenjar getah benign lokal. Selama bertahun-tahun mereka tumbuh sangat
lambat dan tetap berada dalam kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening lokal. Pada
pasien tua, mereka bisa jadi lebih agresif dan menginvasi secara lokal ke dalam otot
dan trakea. Pada stadium lebih lanjut, mereka dapat menyebar ke paru. Kematian
biasanya disebabkan penyakit lokal dengan invasi ke dalam pada leher; lebih jarang,
kematian bisa disebabkan metastasis paru yang luas. Pada beberapa penderita tua,
suatu karsinoma papilar yang tumbuh lambat akan mulai tumbuh cepat dan berubah
jadi karsinoma undiferentiated atau anaplastik. Perubahan anaplastik lanjut ini
adalah penyebab kematian lain dari karsinoma papilar. Banyak karsinoma papilar
yang mensekresi tiroglobulin, yang dapat digunakan sebagai tanda rekurensi atau
metastasis kanker.
b. Karsinoma Folikular

Karsinoma folikular ditandai oleh tetap adanya folikel-folikel kecil walaupun


pembentukan koloid buruk. Memang, karsinoma folikular bisa tidak dapat dibedakan
dari adenoma folikular kecuali dengan invasi kapsul atau invasi vaskular. Tumor ini
sedikit lebih agresif daripada karsinoma papilar dan menyebar baik dengan invasi
lokal kelenjar getah bening atau dengan invasi pembuluh darah disertai metastasis
jauh ke tulang atau paru. Tumor-tumor ini sering tetap mempunyai kemampuan untuk
mengkonsentrasi iodin radioaktif untuk membentuk tiroglobulin dan jarang untuk
mensintesis T3 dan T4. Karakteristik ini membuat tumor-tumor ini memberi hasil
baik terhadap pengobatan iodin radioaktif. Pada penderita yang tidak diobati,
kematian disebabkan karena perluasan lokal atau karena metastasis jauh mengikuti
aliran darah dengan keterlibatan yang luas dari tulang, paru dan visera.
Suatu varian karsinoma folikular adalah karsinoma sel Hurthle, yang ditandai
dengan sel-sel sendiri-sendiri yang besar dengan sitoplasma yang berwarna merah
muda berisi mitokondria. Mereka bersikap lebih seperti karsinoma papilar kecuali
mereka jarang ada ambilan radioiodin. Karsinoma campuran papilar dan folikular
lebih seperti karsinoma papilar. Sekresi tiroglubulin yang dihasilkan oleh karsinoma
folikular dapat digunakan untuk mengikuti perjalanan penyakit.
c. Karsinoma Medular
Kanker medular adalah penyakit dari sel C (sel parafolikular)yang berasala dari badan
brankial utama dan mampu mensekresi kalsitonin, histaminase, prostaglandin,
serotonin dan peptida-peptida lain. Karsinoma medular lebih agresif daripada
karsinoma papilar atau folikular tetapi tidak seagresif kanker tiroid undiffrentiated. Ini
meluas secara lokal ke kelenjar getah bening dan ke dalam otot sekeliling trakea. Bisa
invasi limfatik dan pembuluh darah dan metastasis ke paru-paru dan visera. Kalsitoni
dan antigen karsinoembrionik (CEA= carsinoembryonic antigen) yang disekresi oleh
tumor adalah tanda klinis yang membantu diagnosis dan follow-up. Kira-kira
sepertiga karsinoma medular adalah familial, melibatkan kelenjar multipel (Multiple
endocrin neoplasia tipe II = MEN II; sindroma Sipple).
d. Karsinoma Undifferentiated (Anaplastik)
Tumor kelenjar tiroid undifferentiated termasuk karsinoma sel kecil, sel raksasa, dan
sel kumparan. Biasanya terjadi pada pasien-pasien tua dengan riwayat goiter yang
lama dimana kelenjar tiba-tiba dalam waktu beberapa minggu atau bulan mulai
membesar dan menghasilkan gejal-gejala penekanan, disfagia atau kelumpuhan pita

suara, kematian akibat perluasan lokal yang masif biasanya terjadi dalam 6-36 bulan.
Tumor-tumor ini sangat resisten terhadap pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai