Anda di halaman 1dari 38

Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kebulatan atau


keseluruhan yang kompleks atau terorganisie,
suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau
bagian-bagian yang membentuk suatu
kebulatan atau keseluruhan yang kompleks
atau utuh (Pamudji:1981)
Sistem adalah suatu jaringan dari prosedurprosedur yang berhubungan satu sama lain
menurut skema atau pola yang bulat untuk
menggerakkan suatu fungsi yang utama dari
suatu usaha atau urusan (Prajudi:1973)

Pengertian Administrasi
Administration can be defined as the
activities of groups cooperating ti
accomplish common goals (Herbert A.
Simon:1959)
Administration can be defined as the
activities of group efforts, public or
private, civil or military (Leonard B.
White:1955)

Pengertian Negara
Negara adalah persekutuan dari keluarga dan desa
guna memperoleh hidup yang sebaik-baiknya
(Aristoteles)
Negara adalah suatu persekutuan dari keluarga
dengan segala kepentingannya yang dipimpin oleh
akal dari suatu kuasa yang berdaulat (Jean Bodin)
Negara adalahorganisasi kewilayahan yang
bergerak dibidang kemasyarakatan dan
kepentingan perseorangan dari segenap kehidupan
yang multidimensional untuk pengawasan
pemerintahan dengan legalitas kekuasaan
tertinggi (Herman Finer)

Syarat Negara
Adanya
Wilayah

Adanya
Pemerintaha
n

Adanya
Pengakuan

Adanya
Rakyat

Timbulnya Negara

Teori
Teori
Teori
Teori
Teori
Teori
Teori
Teori
Teori
Teori
Teori
Teori

Kenyataan
Ketuhanan
Perjanjian
Penaklukan
kekuatan
Patrilineal
Matrilineal
Organis
Daluwarsa
Alamiah
Filosofis
Historis

Bentuk Negara

PARLEMENTE
R

SERIKAT
REPUBLIK
KESATU
AN

BENTUKBENTUK
NEGARA

SERIKAT

PRESIDENS
IAL
PARLEMENTE
R

PRESIDENS
IAL
PARLEMENTE
R

Non-PM
KERAJAAN
KESATU
AN

PARLEMENTE
R

Non-PM

Kedaulatan Negara
Kedaulatan negara ditangan Rakyat
ex. Negara demokrasi
Kedaulatan berada ditangan hukum
ex. Elit politik yang membuat hukum
Kedaulatan berada ditangan Tuhan
ex. Negara berdasarkan kitab suci
Kedaulatan berada ditangan Raja
ex. Kelompok elit bangsawan
Kedaulatan berada ditangan negara sendiri
ex. Negara komunis

Sistem Pemerintahan
REPUBLIK
PARLEMENTER
KERAJAAN
DESENTRALISASI
SISTEM
PEMERINTAHA
N

CAMPURAN
SENTRALISASI
SERIKAT
PRESIDENSIAL
KESATUAN
MULTIPARTAI
PROLETARIAT
MONOPARTAI

DEFINISI ADMINISTRASI
NEGARA
John M. Pffifner dan Robert V. Presthus :
1. Administrasi negara meliputi implementasi
kebijaksanaan pemerintah yang telah ditetapkan oleh
badan-badan perwakilan politik
2. Administrasi negara dapat didefinisikan sebagai
koordinasi usaha-usaha perorangan dan kelompok
untuk melaksanakan kebijaksanaan pemerintah. Hal
ini meliputi pekerjaan sehari-hari pemerintah
3. Secara ringkas, administrasi negara adalah suatu
proses yang bersangkutan dengan pelaksanaan
kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah,
pengarahan, kecakapan dan teknik-teknik yang tidak
terhingga jumlahnya, memberikan arah dan maksud
terhadap usaha sejumlah orang.

Cont
Edward H. Litchfield :
Administrasi negara adalah suatu studi
mengenai bagaimana bermacam-macam
badan pemerintah diorganisir, diperlengkapi
dengan tenaga-tenaganya, dibiayai,
digerakkan, dan dipimpin.
Dwight Waldo
Administrasi negara adalah manajemen dan
organisasi dari manusia dan peralatannya
guna mencapai tujuan pemerintah

Cont .
Marshall E. Dimock, Gladys O. Dimock, dan Louis
W Koening
Administras negara adalah kegiatan

pemerintah didalam melaksanakan


kekuasaan politiknya.

George J. Gordon :
Administrasi negra dapat dirumuskan
sebagai seluruh proses baik yang
dilakukan organisasi maupun
perseorangan yang berkaitan dengan
penerapan atau pelaksanaan hukum dan
peraturan yang dikeluarkan oleh badan

Etika Administrasi Publik

Definisi etika
Definisi etika administrasi publik

Beberapa Definisi
Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya:
kebiasaan atau watak
Moral, dari bahasa Latin mos (jamak:
mores), artinya: cara hidup atau kebiasaan.
Norma, dalam bahasa Latin, norma berarti
penyiku atau pengukur, dalam bahasa
Inggris, norm, berarti aturan atau kaidah.
Nilai, dalam bhs Inggris value, berarti
konsep tentang baik dan buruk baik yang
berkenaan dengan proses (instrumental)
atau hasil (terminal)

Definisi Etika Administrasi


Publik
Aturan atau standar pengelolaan, arahan
moral bagi anggota organisasi atau
pekerjaan manajemen
Aturan atau standar pengelolaan yang
merupakan arahan moral bagi
administrator publik dalam melaksanakan
tugasnya melayani masyarakat

Posisi Etika dalam Studi


Administrasi Publik
Teori administrasi publik klasik (Wilson,
Weber, Gulick, Urwick) kurang memberi
tempat pada pilihan-pilihan moral (etika).
Kebutuhan moral administrator hanyalah
keharusan untuk menjalankan tugas seharihari secara efisien.
Dengan diskresi yang dimiliki, administrator
publik tidak hanya harus efisien, tapi juga
harus dapat mendefinisikan kepentingan
publik, barang publik dan menentukan
pilihan-pilihan kebijakan atau tindakan
secara bertanggungjawab.
17

Old and New Public Administration


(Denhradt)
Dapat dipetakan posisi etika dimana
Tabel perbedaan here!!

4 aliran pemikiran etika


Teori Empiris: etika diambil dari
pengalaman dan dirumuskan sebagai
kesepakatan
Teori Rasional: manusia menentukan
apa yang baik dan buruk berdasar
penalaran atau logika.
Teori Intuitif: Manusia secara naluriah
atau otomatis mampu membedakan hal
yang baik dan buruk.
Teori Wahyu: Ketentuan baik dan
buruk datang dari Yang Maha Kuasa.
19

Konteks Etika
Sumber
Etika

Agama

Tradisi

Filsafat

Etika
Hukum

Politik

Ekonomi

Sosial

Profesi

Seni
Administrasi

Penerapa
n Etika
20

Hukum dan Etika


Keduanya mengatur perilaku individu
Terdapat perbedaan: ilegalitas tidak
selalu berarti tidak etis
Hukum bersifat eksternal dan dapat
ditegakkan tanpa melibatkan
perasaan, atau kepercayaan orang
(sasaran hukum), sementara etika
bersifat internal, subyektif,
digerakkan oleh keyakinan dan
kesadaran individu.
21

Hukum dalam konteks administrasi


adalah soal pemberian otoritas atau
instrumen kekuasaan
Basis dari hukum adalah etika, dan
ketika hukum diterapkan harus
dikembalikan pada prinsip-prinsip etika
Banyak kasus, secara hukum dibenarkan
tapi secara etika dipermasalahkan [trend
anak politisi yang jadi calon anggota
legislatif]
22

Debat Herman Finer Vs. Carl


Friedrich
Finer (1936): Untuk menjamin birokrasi
yang bertanggungjawab yang diperlukan
adalah penegakan sistem kontrol melalui
undang-undang dan peraturan yang dapat
mendisiplinkan para pelanggar hukum.
Friedrich (1940): Birokrasi yang
bertanggungjawab hanya bisa ditegakkan
dengan dengan menseleksi orang yang
benar dengan kriteria profesionalisme
yang jelas, dan mensosialisasikannya ke
dalam nilai-nilai pelayanan publik.
23

Perilaku tidak etis di birokrasi


pemerintah
Bohong kepada publik
Korupsi, kolusi, nepotisme
Melanggar nilai-nilai publik:
responsibilitas, akuntabilitas,
transparansi, keadilan, dan lain-lain
Melanggar sumpah jabatan
Mengorbankan, mengabaikan, atau
merugikan kepentingan publik
24

Empat Hirarki Etika


Makro

Etika Sosial
Etika organisasi
Etika profesi
Moralitas pribadi
Mikro

25

Moralitas Pribadi
Konsep baik-buruk, benar-salah yang
telah terinternalisasi dalam diri individu
Produk dari sosialisasi nilai masa lalu
Moralitas pribadi adalah superego atau
hati nurani yang hidup dalam jiwa dan
menuntun perilaku individu
Konsistensi pada nilai mencerminkan
kualitas kepribadian individu
Moralitas pribadi menjadi basis penting
dalam kehidupan sosial dan organisasi
26

Etika profesi
Nilai benar-salah dan baik-buruk yang
terkait dengan pekerjaan profesional
Nilai-nilai tersebut terkait dengan prinsipprinsip profesionalisme (kapabilitas
teknis, kualitas kerja, komitmen pada
profesi)
Dapat dirumuskan ke dalam kode etik
profesional yang berlaku secara universal
Penegakan etika profesi melalui sanksi
profesi (pencabutan lisensi)
27

Etika Organisasi

Konsep baik-buruk dan benar-salah yang terkait


dengan kehidupan organisasi
Nilai tersebut terkait dengan prinsip-prinsip
pengelolaan organisasi modern (efisiensi,
efektivitas, keadilan, transparansi, akuntabilitas,
demokrasi)
Dapat dirumuskan ke dalam kode etik organisasi
yang berlaku secara universal
Dalam praktek penegakan kode etik organisasi
dipengaruhi oleh kepentingan sempit organisasi,
kepentingan birokrat, atau kepentingan politik
dari politisi yang membawahi birokrat
Penegakan etika organisasi melalui sanksi
organisasi
28

Etika Sosial
Konsep benar-salah dan baik-buruk yang terkait
dengan hubungan-hubungan sosial
Nilai bersumber dari agama, tradisi, dan dinamika
sosial
Pada umumnya etika sosial tidak tertulis, tetapi
hidup dalam memori publik, dan terinternalisasi
melalui sosialisasi nilai di masyarakat
Etika sosial menjadi basis tertib sosial [Jepang,
tidak boleh mengganggu dan merepotkan orang
lain]
Masyarakat memiliki mekanisme penegakan etika
sosial, yaitu melalui penerapan sanksi-sanksi sosial
[diberitakan sebagai tersangka]
29

Kenapa diperlukan peraturan


etika?
Untuk meredam kecenderungan
kepentingan pribadi.
Etika bersifat kompleks, dalam banyak
kasus bersifat dilematis, karena itu
diperlukan yang bisa memberikan
kepastian tentang mana yang benar dan
salah, baik dan buruk.
Penerapan peraturan etika dapat membuat
perilaku etis menimbulkan efek reputasi.
Organisasi publik sekarang banyak
dicemooh karena kinerjanaya dinilai buruk,
karena itu perlu etika.
30

Kenapa perilaku tidak etis


terjadi?
Kecenderungan mengedepankan
etika personal ketimbang etika yang
lebih besar (sosial).
Kecenderungan mengedepankan
kepentingan diri sendiri
Tekanan dari luar untuk berbuat
tidak etis.

31

MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN
YANG BAIK DAN SEHAT ( GOOD
GOVERNANCE )

Pemerintahan yang konstitusional ( Constitutional );


Pemerintahan yang legitimasi dalam proses politik dan
administrasinya ( legitimate )
Pemerintahan yang digerakkan sektor publik, swsata dan
masyarakat ( public, private and society sector )
Pemerintahan yang ditopang dengan prinsip-prinsip
pemerintahan yaitu :
1. Prinsip Penegakkan Hukum,
2. Akuntabilitas,
3. Demokratis,
4. Responsif,
5. Efektif dan Efisensi,
6. Kepentingan Umum,
7. Keterbukaan,
8. Kepemimpinan Visoner dan
9. Rencana Strategis
10. Dsb
Pemerintahan yang menguatkan fungsi : kebijakan publik
(Public Policy ), pelayanan publik ( Public Service ),
otonomi daerah ( Local Authonomy ), pembangunan
(Development ), pemberdayaan masyarakat ( Social
Empowering ) dan privatisasi ( Privatization )

HUBUNGAN SINERGI STRATA


BIROKRASI
DALAM ETIKA PEMERINTAHAN

BIROKRASI
PEMERINTAH
PUSAT

BIROKRASI
PEMERINTAH
PROVINSI
BIROKRASI
PEMERINTAH
KAB/KOTA
KECAMATAN
DAN
DESA/KEL

BIMBINGAN
PEMBINAAN,
PERENCANAAN,
FASILITASI,
KOORDINASI,
DIKLAT,
PENGENDALIAN,
PENGAWASAN,
EVALUASI
DLL

Karakteristik Hambatan
Birokrasi Pemerintahan Negara
Birokrasi yang Formalism, Nevotism and Coruption
( KKN ) bukan pada NSPM
Intervensi Birokrasi Politik terhadap Birokrasi
Pemerintahan
Orientasi kekuasaan (Powership ) bukan pada
Pelayanan Publik
Sentralisasi Pemerintahan bukan desentralisasi
Berorientasi pada produk ( output ) bukan pada
manfaat dan dampak Kesra ( benefit and infact )
Cenderung untuk Kepentingan Birokrasi ( kawan,
Partai, dan Golongan ) bukan kepentingan publik
Organisasi yang besar dan birokratis tidak ramping
dan prefesional, fungsional dan proporsional
Inefensiensi/pemborosan sumberdaya organisasi dan
birokrasi pemerintahan
Dsb

PEMBAHARUAN PERILAKU ETIKA


PENYELENGGARA PEMERINTAHAN
Redifinisi, reorientasi dan revitalisasi perilaku
birokrasi politik dan administrasi
pemerintahan yang berorientasi pada
kepentingan negara, bangsa dan masyarakat.
Pembaharuan sistem kelembagaan
pemerintahan yang berorientasi pada kinerja
organisasi;
Pembaharuan manajemen pemerintahan yang
memiliki kepemimpinan visoner dan
akuntabilitas pemerintahan
Perilaku individu Aparatur birokrasi
Pemerintahan pada standar berkualifikasi,
kompetensi dan profesional dan berbudaya

PEMBAHARUAN KELEMBAGAAN
BIROKRASI DALAM ETIKA
PEMERINTAHAN
STRUKTUR KELEMBAGAAN BIROKRASI
PEMERINTAHAN BERBASIS KOMPETENSI
FUNGSI BIROKRASI PEMERINTAHAN ( Kebijakan,
pelayanan, kemitraan, kerjasama,
pemberdayaan dsb )
PROSES BIROKRASI PEMERINTAHAN DENGAN
PENDEKATAN MANAJEMEN STRATEGIS
PERILAKU BIROKRASI PEMERINTAHAN
BERORIENTASI NILAI, NORMA, ATURAN, ETIKA,
MORAL, ADAT ISTIADAT DAN BUDAYA BIROKRASI

KOMPETENSI PERILAKU INDIVIDU


BIROKRASI PEMERINTAHAN

Carier
system

SDM
APARATUR
SISTEM,
STRUKTUR
DAN KULTUR
ORGANISASI
PEMERINTAHAN

Kualifikasi,
Kompetensi
Profesionalisme
Proporsionalisme
dsb

Pendidikan formal,
informal
dan non formal

SAMPAI JUMPA

Anda mungkin juga menyukai