ilmiah
yang
bertujuan
untuk
menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran data untuk mencari pemecahan masalah geosfer.
Penelitian geografi memiliki ciri khas yang membedakan dengan penelitian bidang ilmu lain,
yaitu menggunakan pendekatan keruangan, ekologi dan kompleks wilayah yang sudah dibahas di
bab sebelumnya. Sifat-sifat penelitian geografi antara lain:
1. Ilmiah, artinya penelitian menerapkan ilmu pengetahuan sebagai landasan teori dan menggunakan
langkah-langkah penelitian yang tepat.
2. Berbasis penemuan, penelitian berawal dari penemuan masalah di lingkungan geosfer yang
kemudian diteliti dan diambil datanya.
3. Berbasis pengembangan, kegiatan penelitian berusaha memperluas dan menganalisis lebih dalam
terhadap suatu kajian geosfer.
4. Menguji kebenaran, hasil penelitian yang telah dilakukan perlu diuji kebenarannya agar hasil lebih
akurat dan dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya.
5. Memecahkan masalah, tujuan penelitian sebenarnya adalah untuk memecahkan suatu permasalahan
geosfer.
D. Jenis-Jenis Penelitian Geografi
Jenis penelitian geografi dapat dibedakan menurut tujuan, bentuk dan metode pelaksanaan, manfaat,
serta metode penelitian, antara lain sebagai berikut:
1. Berdasarkan Tujuan
Penelitian dilakukan sesuai dengan tujuan peneliti, misalnya dengan tuuan mencari hubungan sebab
akibat suatu masalah geosfer, mendeskripsikan permasalahan geografi, dan menemukan penyebab
terjadinya masalah geosfer. Jenis penelitian geografi berdasarkan tujuan sebagai berikut:
a. Penelitian Eksplorasi adalah penelitian yang cara perolehan datanya dilakukan melalui metode
wawancara, studi lapangan (observasi) dan studi pustaka. Rumusan hipotesis dan penarikan
kesimpulan dalam penelitian eksploratif didasarkan atas hasil pengumpulan data obyek dan
subyek penelitian.
Tujuan penelitian eksploratif adalah sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
Tujuan penelitian ini adalah menghubungkan pola-pola yang memiliki keterkaitan dan
menghasilkan pola hubungan sebab akibat dalam memecahkan permasalahan penelitian.
2. Berdasarkan Bentuk dan Metode Pelaksanaan
a. Studi Kasus, merupakan penelitian untuk memecahkan masalah geosfer yang dilakukan dengan
cara melalui studi lapangan dan wawancara. Fenomena yang dikaji antara lain meliputi
masyarakat, lingkungan dan ekosistem. Misalnya meneliti tentang pembangunan permukiman di
pinggiran sungai Code yang berpotensi terkena banjir lahar dingin pada musim hujan dan dapat
mengancam keselamatan warganya.
b. Survei, merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis (kesimpulan
sementara) dan mendeskripsikan hubungan antar variable. Kualitas hasil survei bergantung pada
representatif (keterwakilan) sampel, tingkat kepercayaan data dan informasi dari responden.
c. Eksperimen, bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu variable dalam memecahkan suatu
masalah. Penelitian ini biasanya membagi subyek penelitian menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok control. Misalnya ingin meneliti tentang pengaruh
kebiasaan membaca Al-Quran terhadap hasil belajar siswa. Maka peneliti membagi siswa
menjadi dua, yaitu kelompok yang rutin membaca Al-Quran (kelompok eksperimen) dan siswa
yang jarang membaca Al-Quran (kelompok control). Dengan demikian, melalui pengamatan,
wawancara dan kuesioner akan terlihat pengaruh kebiasaan membaca Al-Quran terhadap hasil
belajar siswa. Apakah siswa yang rajin membaca Al-Quran hasil belajarnya akan lebih baik?
Hasil penelitian akan menunjukkan perbedaan antara kelompok eksperimen dan control.
3. Berdasarkan Manfaat Penelitian
a. Penelitian Murni, bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada.
Penelitian ini dapat merujuk pada penelitian sebelumnya dan dapat pula dijadikan dasar bagi
penelitian selanjutnya. Penelitian ini banyak digunakan di lingkungan akademis, misalnya
skripsi, tesis dan disertasi. Peneliti diberi kebebasan dalam menentukan masalah yang akan
diteliti.
b. Penelitian Terapan, penelitian ini biasanya merupakan permintaan suatu pihak terhadap peneliti,
sehingga peneliti tidak memiliki kebebasan penuh dalam menentukan topic yang akan diteliti.
Misalnya, Dinas Perhubungan meminta peneliti untuk melakukan penelitian mengenai jalan di
kota Yogyakarta yang rawan macet pada jam kantor untuk kepentingan perencanaan jalur MRT
(Mass Rapid Transportation). Jurnal ilmiah merupakan bentuk penelitian terapan.
e. terapan
8. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Masalah penelitian belum dijabarkan jelas
2) Melanjutkan penelitian sebelumnya
3) Ingin mengembangkan teori
4) Banyak dilaksanakan oleh mahasiswa
5) Ingin melakukan penelitian yang mendalam
Ciri penelitian kualitatif ditunjukkan oleh
pernyataan nomor .
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 2), dan 5)
c. 1), 3), dan 5)
d. 2), 3), dan 4)
e. 3), 4), dan 5)
9. Penelitian yang banyak digunakan di bidang
akademis, misalnya skripsi, tesis dan desertasi
adalah contoh jenis penelitian .
a. eksploratif
b. kuantitatif
c. kualitatif
d. murni
e. terapan
10. Penelitian mengenai permasalahan banjir bersifat
ilmiah, karena .
a. Sering terjadi di sekitar kita
b. Manusia berperan aktif di dalamnya
c. Berdasarkan
kajian
hidrologi
yang
mempelajari siklus perairan
d. Merupakan
kewajiban
kita
untuk
mengatasinya
e. Fenomena yang benar-benar terjadi di
lapangan.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian geografi?
2. Jelaskan dan berikan contoh jenis penalaran
deduktif!
3. Sebutkan
dan
jelaskan
sifat-sifat
penelitian
geografi!
4. Penelitian geografi bertujuan untuk memecahkan
masalah
geosfer.
Identifikasilah
empat
N.
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Jika
ada pertanyaan: Apa yang Anda teliti? Maka jawabannya berkenaan dengan variable penelitian.
O.
Secara teoritis variable diartikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang memiliki
variasi antara satu dengan yang lainnya. Tinggi, berat badan, usia, sifat, kedisiplinan, merupakan
atribut-atribut dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk dan warna adalah atribut-atribut yang dimiliki
oleh suatu obyek.
P.
Menurut hubungan antara satu variable dengan variable lain, maka macam-macam variable
dapat dibedakan menjadi:
a. Variable Independen (bebas): variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan
dan timbulnya variable dependen.
b. Variable Dependen (terikat): variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya
variable bebas.
c. Variable Moderator: variable yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan
antara variable independen dan dependen.
Q. Motivasi Belajar
Prestasi Belajar
R.
(dependen)
(independen)
S.
T.
Peran
Orangtua
U. Gambar 1. Contoh
hubungan
variable independen, dependen dan moderator
(moderator)
d. Variable Intervening: variable yang mempengaruhi hubungan antara variable independen dan
dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diukur atau diamati. Variable
ini merupakan penyela/antara yang terletak antara variable independen dan dependen, sehingga
variable independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variable
dependen.
V. Contoh: Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap
harapan hidup (panjang pendeknya umur). Dalam hal ini ada variable antaranya, yaitu gaya hidup
seseorang.
W.
Harapan
Gaya hidup
X. Penghasila
Y.
hubungan variable independen,Hidup
dependen dan intervening
n Gambar 2. Contoh(intervening
(independe
(dependen)
e. Variable Kontrol: variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variable
independen dan dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variable ini
sering digunakan untuk melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.
Z. Contoh: pengaruh jenis pendidikan terhadap ketrampilan mengetik. Variable independennya
pendidikan (SMA dan SMK). Variabel kontrol yang ditetapkan sama, misalnya: naskah yang
diketik sama, mesin tik yang digunakan sama, ruang tempat mengetik sama.
AA.
AB. Pendidikan SMA &
SMK (independen)
Ketrampilan
Mengetik
(dependen)
AC.
AD.
AE.
Naskah, mesin tik dan ruangan
AF.Gambar 3. Contoh hubungan variable independen, dependen dan kontrol.
sama (kontrol)
melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap serta mendalam dari berbagai sumber, sehingga
landasan yang dijadikan pedoman teori menjadi kuat dan valid. Jumlah teori yang perlu
dikemukakan/dideskripsikan akan tergantung pada permasalahannya. Semakin lengkap referensi
yang digunakan, maka landasan teori semakin baik.
AJ.
AK.
5. Menyusun Kerangka Pemikiran
AL. Kerangka pemikiran adalah model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan
dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran
berawal dari perumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Selanjutnya variable-variabel
yang akan diteliti harus dijelaskan secara teoritis sesuai dengan landasan teori dan dapat pula
merujuk pada penelitian yang relevan. Secara teoritis perlu dijelaskan pula hubungan antara variable
bebas dan terikat, sehingga tujuan dan arah penelitian dapat diketahui dengan jelas. Kemudian
hubungan antar variable tersebut dianalisis dan dibandingkan, yang akan menghasilkan kerangka
pemikiran. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut barulah dirumuskan hipotesis.
6. Perumusan Hipotesis
AM. Perumusan hipotesis adalah langkah selanjutnya dalam penelitian setelah peneliti
mengemukakan perumusan masalah, landasan teori dan kerangka pemikiran.
AN. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana
rumusan masalah tersebut dinyatakan dalam kalimat tanya. Dikatakan sementara karena jawaban
yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang
diperoleh melalui pengambilan data.
AO.
pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif sifatnya eksploratif sehingga tidak merumuskan
hipotesis, tetapi justru diharapkan nantinya akan ditemukan hipotesis.
AP.
AQ.
tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
AS. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda lainnya.
Populasi bukan hanya jumlah, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subyek atau obyek tersebut.
AT.Misalnya, kita akan meneliti di sekolah X, maka sekolah X merupakan populasi karena
memiliki sejumlah subyek (guru, siswa, karyawan) dan obyek (ruang kelas, perpustakaan, sarana
belajar). Namun demikian, sekolah X juga memiliki karakteristik subyeknya, misalnya
kompetensi guru, motivasi belajar siswa, disiplin kerja karyawan. Sekolah X juga memiliki
karakteristik obyek, misalnya tata ruang kelas, kebijakan dan tata tertib sekolah. Semua ini
adalah populasi karena dapat diteliti dan dijadikan sumber data.
AU. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang dapat mencerminkan dan mewakili keseluruhan populasi. Bila jumlah populasi
besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti
dapat mengambil sampel yang benar-benar representative (mewakili).
8. Teknik Pengambilan Sampel
AV.
a. Probability Sampling: teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi:
Simple random sampling: pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Biasanya digunakan dalam penelitian
yang anggota populasinya dianggap homogen. Misalnya: pasar burung, pasar kerajinan,
sekolah.
Proportionate stratified random sampling: teknik ini digunakan bila populasi mempunyai
anggota yang tidak homogeny dan berstrata secara proporsional. Misalnya: dalam satu
perusahaan pegawainya terdiri dari lulusan S2 = 20 orang, S1 = 35 orang, SMA sederajat =
25 orang. Jumlah sampel yang diambil harus meliputi strata pendidikan tersebut.
dengan kelompok yang lain, maka semua pegawai lulusan S3 dan S2 dipilih sebagai sampel.
Cluster sampling: teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek
yang akan diteliti sangat luas, misalnya penduduk suatu negara atau propinsi. Untuk
menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya
BO.
BP.
BQ.
BR.
BS.
1
2
3
4
5
6
7
8
POPULASI
9
10
11
12
SAMPEL
BN.
Diambil secara
sistematis
1
3
5
7
11
Sampling kuota: teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Misalnya akan melakukan penelitian tentang minat
membaca siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta. Jumlah sampel yang ditentukan
adalah 100 siswa. Jika data yang diambil belum mencapai 100 siswa, maka penelitian
lain dari sampling jenuh adalah sensus, dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel.
Snowball sampling: teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding lama kelamaan akan membesar. Pertamatama dipilih satu atau dua orang, jika data dari dua orang tersebut dirasa belum lengkap,
maka peneliti mencari orang yang lebih tahu dan dapat melengkapi data sebelumnya. Begitu
seterusnya hingga jumlah sampel semakin banyak.
A
BT.
BU.
BV.
BW.
BX.
BY.
BZ.
CA.
CB.
CC.
a. Interview (wawancara): teknik pengumpulan data yang didasarkan pada self report (laporan
diri sendiri) atau pada keyakinan diri sendiri. Jadi keterangan responden harus benar dan dapat
dipercaya karena berdasarkan pengalaman pribadi mereka sendiri. Misal ingin meneliti tentang
perjuangan kemerdekaan Indonesia, sebaiknya yang menjadi responden adalah mantan pejuang
yang mengalami perang secara langsung (jika masih hidup), bukan anak atau bahkan cucunya.
Jika tidak ada lagi pejuang yang masih hidup, maka sebaiknya memilih ahli sejarah sebagai
respondennya.
CE.
secara mendalam dari responden, bahkan dalam prakteknya sering menemukan keterangan/halhal baru yang tidak diperkirakan sebelumnya.
b. Kuesioner (angket): teknik pengumpulan data dengan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis yang akan dijawab/diisi oleh responden. Pertanyaan sebaiknya singkat, padat dan jelas;
bahasa yang digunakan juga harus mudah dimengerti oleh responden; pertanyaan harus seimbang
dan tidak menggiring ke jawaban yang baik saja atau yang jelek saja; penampilan fisik kuesioner
harus rapi dan menarik. Kuesioner cocok digunakan apabila jumlah respondennya banyak dan
tersebar di wilayah yang luas karena dapat dikirim lewat pos atau e-mail.
c. Observasi: teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap orang,
obyek alam, masyarakat, atau fenomena tertentu. Teknik observasi digunakan apabila penelitian
yang dilakukan berhubungan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam. Proses
pengamatan dilakukan secara menyeluruh agar data yang diambil dapat dipertanggungjawabkan
dengan baik.
10. Pengolahan Data
CF.Data yang telah terkumpul perlu diolah agar keakuratan hasil penelitian dapat
dipertanggungjawabkan. Tahap-tahap pengolahan data adalah sebagai berikut:
a. Editing Data, yaitu kegiatan meneliti kembali (pemeriksaan) data yang telah terkumpul,
indicator yang perlu diteliti adalah sebagai berikut:
1) Kelengkapan data sesuai daftar kebutuhan data
2) Kesesuaian dan relevansi data hasil pengamatan dengan kebutuhan data
3) Keseragaman data hasil penelitian, misalnya menggunakan satuan meter pada data hasil
pengukuran obyek di lapangan.
CG.
Peneliti dapat memperbaiki data hasil penelitian, baik berupa data studi lapangan atau
Analisis data adalah kegiatan yang dilakukan setelah data dari responden dan
sumber data lain terkumpul. Secara umum analisis data dapat dilakukan dengan:
a. Deskriptif, yaitu menganalisis data dengan cara menggambarkan dan menjelaskan data yang
sudah terkumpul secara apa adanya sesuai dengan yang ada di lapangan tanpa melakukan
generalisasi atau kesimpulan secara umum. Umumnya digunakan untuk mengolah data kualitatif.
Misalnya menjelaskan fenomena terjadinya banjir (gejala fisik) dan menjelaskan penyebab
terjadinya urbanisasi ke kota-kota besar (gejala social).
b. Statistik, yaitu analisis data menggunakan statistic untuk menganalisis data sampel yang sudah
terkumpul. Umumnya digunakan untuk mengolah data kuantitatif.
CI. Latihan Soal 2
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Langkah pertama dalam memulai penelitian adalah
menentukan .
a. Tujuan penelitian
b. Masalah yang akan diteliti
c. Obyek penelitian
d. Lama waktu penelitian
e. Lokasi penelitian
2. Apa yang dimaksud dengan masalah?
a. Fenomena yang akan diteliti
b. Sumber data penelitian
c. Kenyataan yang sesuai dengan harapan
d. Kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan
e. Hal-hal yang bernilai negative
3. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Kegiatan penelitian harus memperhatikan
biaya dan waktu yang tersedia
2) Ketersediaan bahan pustaka sebagai dasar teori
3) Dapat menyempurnakan penelitian
sebelumnya
4) Mencakup obyek penelitian geografi fisik,
manusia dan teknik
CJ.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat
disimpulkan bahwa perumusan masalah penelitian
harus memperhatikan
a. Kemampuan mengeluarkan biaya
7.
8.
9.
10.
11.
12.
e. 2), 3), 6)
13. Teknik pengumpulan data yang tepat untuk
penelitian yang mendalam dalam suatu studi kasus
adalah
a. Wawancara
b. Kuesioner
c. Observasi
d. Angket
e. Arsip
14. Teknik pengumpulan data yang paling tepat
digunakan untuk penelitian yang wilayah dan
sumber datanya luas adalah dengan
a. Observasi
b. Wawancara
c. Kuesioner
d. Tabulasi
e. Sampel
15. Mengapa dilakukan tabulasi data?
a. Agar sesuai kaidah penelitian
b. Memudahkan membaca dan menganalisis data
c. Merupakan syarat sebelum data dianalisis
d. Mengecek data yang masih kurang
e. Menyesuaikan data dengan hasil pengamatan
16. Analisis data statistic dilakukan untuk
a. Mengetahui proses terjadinya suatu fenomena
b. Mengetahui hubungan sebab akibat
c. Mendeskripsikan data kualitatif
d. Mengolah data kuantitatif
e. Mengolah data kualitatif
17. Analisis dekriptif lebih cocok digunakan dalam
penelitian
a. Kualitatif
b. Kuantitatif
c. Eksperimen
d. Murni
e. Terapan
18. Jawaban dari rumusan masalah akan disajikan
dalam
a. Kesimpulan
b. Saran
c. Hasil analisis data
d. Hasil penelitian
e. Tujuan penelitian
19. Rangkuman hasil penelitian secara singkat, padat
dan jelas ditulis dalam
a. Kesimpulan
b. Saran
c. Hasil analisis data
d. Hasil penelitian
e. Tujuan penelitian
20. Saran dalam bab akhir penelitian salah satunya
berguna untuk
a. Rekomendasi pada pihak yang terkait dengan
penelitian
b. Digunakan
sebagai
dasar
penelitian
selanjutnya
c. Berisi kekurangan dalam kegiatan penelitian
d. Berisi data penunjang penelitian
CM.
CN.
CO.
CP.
CQ.
CR.
CS.
CT.
CU.
CV.
CW.
sistematis, rapi dan mudah dipahami oleh orang yang membacanya. Hal yang perlu diperhatikan
sebagai berikut:
1. Bahasa, menggunakan bahasa yang baku dan sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) serta
kalimat harus memiliki subyek, predikat, obyek dan keterangan (SPOK). Bahasa laporan harus
mudah dipahami, singkat, padat dan jelas.
2. Pedoman Penulisan, laporan diketik menggunakan computer dengan program Microsoft Word .
pedoman yang perlu diperhatikan adalah:
a. Menggunakan kertas A4.
b. Huruf menggunakan Times New Roman atau Arial ukuran 12, kecuali judul dengan ukuran
14 atau lebih.
c. Menggunakan dua spasi.
d. Setiap alinea baru menjorok ke dalam.
e. Jarak tepi kertas (margin) adalah sebagai berikut:
1) tepi atas (top) = 4 cm
2) tepi kiri (left) = 4 cm
3) tepi bawah (bottom) = 3 cm
4) tepi kanan (right) = 3 cm
f. Penulisan halaman pada bagian kata pengantar, daftar isi, dan halam depan sebelum
memasuki bab menggunakan angka romawi kecil, misalnya i, ii, iii, iv dst.
g. Nomor halaman yang mengawali bab ditulis di bagian bawah tengah halaman menggunakan
angka 1, 2, 3 dst. Untuk halaman lain yang tidak berisi judul bab, nomor halamannya ditulis
di bagian kanan atas halaman.
h. Penulisan daftar pustaka atau sumber rujukan adalah sebagai berikut:
1) Nama lengkap pengarang ditulis tanpa gelar
2) Nama penulis dari Indonesia tidak dibalik, kecuali penulis yang menggunakan marga dan
nama orang luar negeri
3) Judul buku ditulis dengan huruf italic (miring)
4) Apabila nama pengarang lebih dari satu penulisan nama orang kedua danberikutnya tidak
dibalik
5) Apabila nama pengarang lebih dari tiga, ditulis nama pengarang paling depan diikuti kata
(et.all.) atau (dkk)
6) Apabila buku tanpa penulis, nama penulis diganti dengan symbol NN
7) Penulisan daftar pustaka disusun sesuai abjad.
CY.
Contoh:
CZ.
Messi, Lionel and Andres Iniesta. 2014. How To Play Football. Spain: Barcelona
Press.
DA.
DB.
1. Bagian Pembuka
a. Judul penelitian, dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang mengandung permasalahan dan
memiliki dua jenis variabel (variabel bebas dan terikat).
b. Halaman pengesahan (kepala sekolah).
f. Daftar pustaka adalah kumpulan sumber teori dan bahan bacaan yang dicatat dengan susunan
berdasarkan kaidah penulisannya.
g. Lampiran sebagai perangkat bahan penunjang laporan yang dimasukkan terpisah dengan
laporan penelitian, umumnya berupa foto dokumentasi penelitian, surat ijin penelitian dan
instrumen pengambilan data.
DD.
Penelitian geografi sangat berguna bagi perkembangan ilmu geografi itu sendiri
karena geografi merupakan ilmu yang dinamis. Misalnya masalah kependudukan, dari tahun ke
tahun selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Diantaranya meliputi: pertumbuhan perduduk
yang mengalami kenaikan pesat, ketersediaan lapangan kerja, pengangguran, kemiskinan, gizi buruk,
angka putus sekolah yang tinggi, kenakalan remaja dan sebagainya. Penelitian geografi diharapkan
dapat menyajikan hasil laporan yang berguna bagi lembaga terkait dalam pengambilan keputusan
terkait dengan permasalahan di Indonesia.
DE.
Tugas Mandiri
1. Jika akan mengambil landasan teori, lebih baik menyadur dari buku atau mencari di internet?
Berikan pendapat pribadi Anda!
2. Sebutkan pedoman penelitian yang baik!
3. Cobalah membuat daftar pustaka!
a. Nama pengarang luar
b. Pengarang terdiri dari dua orang
c. Pengarang terdiri lebih dari tiga orang
d. Pengarang anonim
DF.