Artikel
Artikel
Puji syukur kami panjatkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Biologi dengan judul Tradisi
Makotekan Sebagai Keunikan Budaya bangsa .
Penyusunan Tugas sejarah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat :
1. Bapak Aryawan, guru Bahasa indonesia di SMAN 1 KUTA UTARA yang telah
memberikan pengarahan demi terselesaikannya tugas ini.
2. Bapak Putra, guru Bahasa Indonesia di SMAN 1 KUTA UTARA yang telah memberi
banyak informasi kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.
3. Bapak I Made Sanjaya, Pembina ekstra jurnalistik yang membantu memberikan
pengarahan dan banyak informasi kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.
4. Bapak dan Ibu Guru yang telah memberikan dukungan kepada kami untuk
menyelesaikan tugas ini.
5. Kedua orang tua kami dengan tulus ikhlas meluangkan waktu dan tenaga serta pikiran
untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan tugas ini.
6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil kepada penulis
dalam penyusunan tugas ini.
Semoga semua bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang berlipat dari
Tuhan Yang Maha Esa serta mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat kelak. Amin.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas ini masih kurang sempurna, namun
penulis berharap semoga Karya Tulis ini bermanfaat dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan bagi yang memerlukan.
Denpasar, 1 Oktober 2009
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI
I Gusti Ngurah Bagus Parisudha adalah siswa kelas X.7 di SMAN 1 Kuta
Utara yang memiliki segudang prestasi yang sangat membanggakan. Terutama
prestasinya dalam bidang seni tabuh dan makendang. Sudah banyak prestasi yang ia
raih. Dari pernah meraih juara 3 Gong Kebyar tingkat Kabupaten, Juara 1 dan 2
lomba Beleganjur tingkat Kabupaten, juara 1 lomba makendang tunggal, sampai
peraih predikat terbaik tingkat Nasional pada Festival Lomba Seni Siswa Nasional
(FLS2N) di Bandung saat ia masih duduk di bangku SMP. Waktu ia duduk di bangku
kelas 5 sekolah dasar ia juga pernah membawa nama Bali untuk study banding dan
pentas seni seluruh dunia di Vietnam. Dan kedepannya ia memiliki rencana untuk
study banding ke Singapura.
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian Wawancara
Wawancara
(bahasa
Inggris:
interview)
merupakan
1.1.2
Jenis-Jenis Wawancara
1.
2.
3.
terkenal.
Atau
orang
yang
memiliki
yang
mempunyai
kredibilitas
atau
reputasi
di
bidangnya.
1.1.3
pengenalan
mengenai
sifat/karakter/kebiasaan
pertanyaan
dengan
kalimat
yang
sesingkat
mungkin dan to the point. Selain untuk menghemat waktu, hal ini
juga bertujuan agar nara sumber tidak kebingungan mencerna
ucapan si pewawancara.
6. Hindari pengajuan dua pertanyaan dalam satu kali bertanya. Hal
ini dapat merugikan kita sendiri, karena nara sumber biasanya
cenderung untuk menjawab hanya pertanyaan terakhir yang
didengarnya.
7. Pewawancara hendaknya pintar menyesuaikan diri terhadap
berbagai karakter narasumber. Untuk narasumber yang pendiam,
pewawancara hendaknya dapat melontarkan ungkapan-ungkapan
pemancing
yang
membuat
si
narasumber
"buka
mulut".
musuh
tertentu,
bersikaplah
seolah-olah
kita
dan
sebagainya,
kendala
terbesar
dalam
proses
tersebut,
misalnya
nomor
teleponnya,
alamat
villanya, jam berapa saja dia ada di rumah dan di kantor, di mana
dia bermain golf, dan sebagainya.
1.1.4
Bentuk Wawancara
1.
2.
3.
4.
Wawancara pribadi.
5.
6.
7.
topik
pembicaraan
baik
oleh
narasumber
maupun
wartawan.
1.2
Rumusan masalah
1.2.1 Bagaimana jati diri sesungguhnya dari seorang siswa berprestasi ?
mengetahui
jati
diri
sesungguhnya
dari
seorang
siswa
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
PROFIL NARASUMBER
NAMA LENGKAP
NAMA PANGGILAN
GUSTI
TTL
ALAMAT
ANAK KE-
AYAH
IBU
SEKOLAH
HOBBY
NABUH GAMELAN
CITA-CITA
MOTTO HIDUP
KALAU
ORANG
LAIN
BISA
KENAPA
AKU
TIDAK?
:
1. PESERTA STUDY BANDING DAN PENTAS SENI DI JAWA
TIMUR
SMP :
JUARA
LOMBA
KABUPATEN BADUNG
BELEGANJUR
TINGKAT
SMA
SE-
WAWANCARA
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
Narasumber
:
SMP :
1.
2.
3.
4.
5.
SMA :
1.
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
semuanya
kan gawat!
Pewawancara
Alat musik apa saja yang saat ini telah kamu kuasai ?
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
KENAPA HARUS
MALU ????
Itulah kalimat yang tepat dilontarkan untuk cowok yang satu ini. Dalam
bidang seni, Cowok putih ini memang benar-benar patut untuk di acungi
dua jempol sekaligus. Ya, Tak banyak memang remaja masa kini yang
bernama I Gusti Ngurah Bagus Parisudha memang senang dan cinta dengan kesenian
Bali, terutama Bermain gendang atau dalam Bahasa Bali biasa disebut Makendang.
Seperti sore-sore yang lainnya, sepulang sekolah cowok yang akrab dipanggil Gusti
ini langsung mengambil peralatan gendang dan memainkannya dengan lihai. Ia
memang selalu menyempatkan waktunya untuk berlatih makendang setiap harinya
minimal 1 jam.
kita memang harus sangat disiplin dan tekun dalam berlatih, untuk menjadi
juara, timpalnya sambil tersenyum manis.
Selain bisa makendang cowok manis ini juga memiliki keahlian menari sampai
pernah study banding ke Jawa Timur untuk melatih tari Bali dan tidak hanya sekali
bahkan sebanyak tiga kali, tepatnya saat ia duduk dibangku sekolah dasar kelas 5
dan 6, dan cowok alumni SMP N 3 Mengwi ini bisa menguasai alat musik tradisional
Bali ( suling, reong, ceng-ceng, dan say pitu) loh! Ckckck, Hebat banget ya!!!!
Alasan cowok kelahiran Denpasar ini memilih seni tradisional khususnya seni
tradisional Bali dibandingkan seni modern karena seni tradisional bisa diterima di
seluruh kalangan masyarakat, khususnya untuk upacara keaagamaan.
Jadi, tak usah heran kalau Cowok yang satu ini walaupun usianya belum genap
16 tahun sudah memilki segudang prestasi. Saking banyaknya prestasi yang ia miliki,
Cowok siswa kelas X/7 SMAN 1 KUTA UTARA ini sampai bingung mau nyebutin yang
mana. Dari pernah meraih juara 3 Gong Kebyar tingkat Kabupaten, Juara 1 dan 2
lomba Beleganjur tingkat Kabupaten, juara 1 lomba makendang tunggal, sampai
peraih predikat terbaik tingkat Nasional pada Festival Lomba Seni Siswa Nasional
(FLS2N) di Bandung saat ia masih duduk di bangku SMP. Waktu ia duduk di bangku
kelas 5 sekolah dasar ia juga pernah membawa nama Bali untuk study banding dan
pentas seni seluruh dunia di Vietnam. Dan masih banyak lagi prestasi-prestasi yang
lainnya. Woooooww!!!! Hebat kan????
FLS2N adalah lomba yang paling berkesan bagi saya, karena selain saya bisa
membawa nama baik sekolah saya juga bisa membawa nama Bali di kancah Nasional
ujar cowok yang juga tergabung dalam Sekaa Beleganjur SMAN 1 KUTA UTARA ini.
Gusti memang sudah tertarik dengan seni kebudayaan Bali dari kecil tepatnya
delapan tahun yang lalu, dan mulai mahir makendang sejak tiga tahun yang lalu
mungkin karena itu juga Gusti dapat mengukir prestasi yang sangat gemilang.
Ternyata, Cowok yang memiliki cita-cita sebagai dosen ISI ini juga mewarisi darah
seni dari kakek dan neneknya yang juga seorang penabuh. Darah seni yang mengalir
pada dirinyalah yang membuat cowok yang tergabung dalam Sanggar Seni Bajra
Sandi ini cinta pada kesenian Bali terutama makendang dan nabuh. Bagi dirinya seni
adalah jiwa dalam hidup, sebagi tempat untuk menuangkan ekspresi cowok anak
pertama dari dua bersaudara ini.
Ternyata kakek dan nenek serta kedua orang tuanya sangat berjasa dan juga
sebagai motivator bagi cowok yang berzodiak capricon ini. Satu lagi cowok yang juga
pengurus OSIS SMA N 1 KUTA UTARA ini ternyata memiliki motivasi tersendiri
dalam meraih prestasinya selama ini yaitu Kalau orang lain bisa kenapa aku
tidak !!!!.
Dengan prestasi dan keahliannya ini putra dari pasangan Bapak I Gusti Putu
Raka dan Ibu Ni Gusti Ayu Sarmini sudah bisa menghasilkan uang, loh. Yaitu dengan
menjadi guru tabuh di salah satu banjar yang akan mengikuti lomba beleganjur dan
ogoh-ogoh. Hebatnya lagi, muridnya bukan hanya anak-anak kecil tetapi orang yang
umurnya lebih tua dari Gusti juga,loh!!!
Saat lomba Gusti juga memiliki pengalaman yang sangat memalukan loh!!!!
Yaitu saputnya hampir lepas di panggung pada saat ia mengikuti salah satu lomba
yaitu FLS2N.
Untung saja gak lepas semuanya, kalau lepas semuanya kan gawat!!!!
Ha..ha..ha... ujar cowok bermata sipit ini sambil tertawa.
Suka duka yang ia alami tidak pernah ia lupakan. Dan semua pengalaman
pengalaman itu ia gunakan sebagai motivator dan pelajaran bagi dirinya. Karena
pengalaman itu adalah guru yang terbaik.
Ya,
itulah
membanggakan
dia
Gusti,
cowok
yang
memiliki
segudang
prestasi
yang
harus malu sih, untuk melestarikan budaya yang kita miliki, kalau bukan kita siapa
lagi yang mau melestarikan budaya yang kita punya, jangan sampai setelah budaya
kita di akui negara lain baru kita kebakaran jenggot. Padahal sebelum budaya itu di
akui negara lain, kita menyia-nyiakannya begitu saja tanpa ada kemauan untuk
melesatarikannya.
Oh ya, tahun ini Gusti juga akan Study banding ke Singapura untuk
mempertontonkan bakatnya ke seniman-seniman seluruh dunia. Hebat kan ????
Sukses terus ya, Gusti !!!! Dan ingat ya, Jangan pernah lupakan budaya Bali,
jadilah orang yang membanggakan buat keluarga dan Bali, dan yang ini yang paling
penting Stop the plagiator ya!!!!!!
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Ternyata di zaman modern ini, tidak semua remaja melupakan
kebudayaan daerahnya. Seperti halnya remaja yang bernama I Gusti Ngurah
Bagus Parisudha yang masih mencintai dan mengembangkan budaya Bali
dengan kemampuannya dalam bidang seni musik tradisional yaitu nabuh dan
makendang. Tidak hanya membawa nama baik Bali di tingkat Nasional tetapi
juga di kancah Internasional.
3.2
Saran
Berdasarkan uraianuraian dari Artikel Kenapa Harus Malu ?????
penulis dapat memberikan saran-saran :
3.2.1 Bagi siswa-siswi (pelajar), sebaiknya tidak hanya mengembangkan
budaya modern di era globalisasi ini. Perhatikan dan kembangkan
pula kebudayaan Bali yang telah kita miliki. Serta teruslah berprestasi
guna membawa nama baik diri sendiri, keluarga, sekolah serta daerah
tempat tinggalmu.
3.2.2 Bagi para guru, sebaiknya selain mengajarkan ilmu pengetahuan, juga
harus mengajarkan, memberitahukan dan memberikan informasi
tentang Kebudayaan yang ada di Provinsi Bali ini, karena itu juga
sebagai Ilmu Pengetahuan.