Abstrak
Salah satu pengobatan yang dapat dilakukan pada penderita kanker adalah dengan
kemoterapi. Beberapa efek samping yang tidak diinginkan akan timbul selama kemoterapi
seperti rambut rontok, kulit dan kuku menjadi membiru/menghitam. Berat ringannya efek
samping kemoterapi tergantung pada banyak hal, antara lain jenis obat kemoterapi, kondisi
tubuh, kondisi psikis pasien. Pengobatan kanker itu sendiri memberi dampak negatif pada
fisik maupun mental dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap konsep diri. Jika konsep
diri terganggu, maka pikiran dan tingkah laku seseorang akan menjadi terganggu. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efek samping kemoterapi terhadap gangguan
konsep diri pasien kanker Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2013. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah
pasien kanker yang telah menjalani kemoterapi sebanyak 600 orang dan jumlah sampel 60
orang yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuisioner, kemudian data penelitian dianalisa dengan uji statistik chisquare.
Berdasarkan hasil analisa data diketahui bahwa ada pengaruh efek samping kemoterapi
terhadap konsep diri pasien kanker dan nilai p = 0,013 < 0,05. Oleh karena itu disarankan
kepada pasien untuk mampu memiliki konsep diri yang positif dengan tujuan untuk
meminimalisir efek samping selama fase pengobatan kemoterapi dan pasien juga mampu
menjaga daya tahan tubuhnya dengan asupan makanan yang bergizi. Kepada perawat rumah
sakit disarankan menjelaskan tentang efek samping kemoterapi dan memberikan dukungan
pada pasien untuk bisa kuat menjalani pengobatan tersebut sehingga mampu mempersiapkan
dirinya dalam menghadapi setiap efek samping yang terjadi.
Kata-kata kunci : Efek samping, Kemoterapi, Konsep diri
PENDAHULUAN
Kanker (neoplasma) merupakan penyebab
kematian pertama di dunia. Kanker adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh
pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang
tidak normal. Sel-sel kanker kemudian
menyerang dan merusak jaringan biologis
lainnya, baik dengan pertumbuhan
langsung di jaringan yang bersebelahan
(invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat
yang jauh (metastasis) (Ghofar, 2009).
Dalam keadaan normal, sel hanya akan
membelah diri jika ada penggantian sel-sel
yang telah mati dan rusak. Sebaliknya, sel
kanker akan membelah terus meskipun
tubuh tidak memerlukannya, sehingga
akan terjadi penumpukan sel baru.
Penumpukan sel tersebut mendesak dan
merusak jaringan normal, sehingga
mengganggu organ yang ditempatinya
(Lutfa, 2008).
Kanker memiliki berbagai macam jenis
dengan berbagai akibat yang timbul.
Ancaman kematian dan penurunan kualitas
hidup membayangi jutaan penderita
kanker. Pada tahun 2008 jumlah kematian
akibat penyakit kanker mencapai 58 juta
jiwa. Sedikitnya 1,2 juta jiwa di Amerika
Serikat didiagnosa menderita kanker setiap
tahunnya. Akan tetapi incidence rate lebih
banyak terjadi di negara berkembang.
Indonesia sebagai salah satu negara
berkembang dengan prevalensi rate
penyakit kanker yang cukup tinggi (Lutfa,
2008).
Menurut data dari Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) tahun 2012 yang dikutip oleh
Bakhtiar (2012) menyebutkan bahwa
prevalensi kanker mencapai 4,3 banding
1.000 orang. Padahal data sebelumnya
menyebutkan prevalensinya 1 banding
x 600 orang
HASIL PENELITIAN
PEMBAHASAN
akses
di
http://janewinarni.wordpress.com/
dibuka pada tanggal 08 Mei 2013.
Junaidi, Iskandar. (2007). Kanker. Jakarta :
PT Bhuana Ilmu Populer.
Lubis, N. Hasnida.(2009).Terapi Perilaku
Kognitif pada Pasien Kanker.
Medan : USU Press.
Lutfa, Umi. (2008). Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Kecemasan
Pasien dengan Tindakan Kemoterapi
di Ruang Cendana RSUD Dr.
Moewardi Surakarta. Dapat diakses
di http://etd.eprints.ums.ac.id/ dibuka
pada tanggal 22 September 2012.
Mubarak, Wahit Iqbal. (2007). Buku Ajar
Kebutuhan Dasar Manusia : Teori
dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta :
EGC
Notoatmodjo,S.(2007).
Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta :
Rineka Cipta
_____________2010.
Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Rasjidi, Imam. (2007). Kemoterapi
Kanker Ginekologi Dalam Praktik
Sehari-hari. Malang : Sagung Seto.
Rola, F. (2006). Hubungan Konsep Diri
Dengan Motivasi Berprestasi Pada
Remaja.
Dapat
diakses
http://www.Digitizedlibrary.usu.ac.id
/psikologi/html dibuka pada tanggal
22 November 2012.
Saraswati, Sri Haryani. (2009). Jurnal
Keperawatan dan Kebidanan :
Hubungan Antara Kecemasan Pada
Penderita Kanker Yang Mendapat
Kemoterapi Dengan Konsep Diri.
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan
(JIKK) Vol.I, No.1 Desember.
Stuart, G. W. 2007. Buku Saku
Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta. EGC.
Bandung.
Dapat diakses di http://resources.unp
ad.ac.id/ dibuka pada tanggal 24
September 2012.