Anda di halaman 1dari 11

TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN

4. TEKNIK KALIBRASI

Memahami fungsi kalibrasi sistem elektronika dan manfaatnya untuk dapat


melaksanakan kalibrasi sistem elektronika (instrumen ukur dan pengujian secara
berkala), agar dijamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar rasional
maupun internasional.

MAINTENANCE AND REPAIR

TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005

BAB 4
TEKNIK KALIBRASI
4.1. PENDAHULUAN
Akurasi suatu instrumen tidak sendirinya timbul dan atau rancangan
balik, tetapi dipengaruhi oleh unjuk kerja (performance), stabilitas,
keandalan yang tersedia. Akurasi hanya timbul dari kalibrasi yang benar,
artinya hasil pengukurannya dapat dites kembali ke standar nasional atau
internasional.
DEFINISI KALIBRASI
Serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang
ditujnjukkan oleh instrumen pengukur atau sistem pengukuran, atau yang di
peroleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan
dan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Dengan kata lain kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan
kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan
cara membandingkan terhadap standar ukurnya yang mampu tera
(traceable) ke standar nasional.
Catatan:
1.

Dan hasil kalibrasi dapat diketahui kesalahan penunjukkan instrumen


ukur, sistern pergukuran, bahan ukur, atau pemberian nilai pada tanda
skala tertentu

2.

Suat kalibrasi dapat juga menentukan sifat-sifat metrology lain.

3.

Hasil kalibrasi dapat dicatat dalam suatu dokumen, disebut sebagai


sertifikat kalibrasi atau laporan kalibrasi.

TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005

85

4.

Hasil kalibrasi dapat dinyatakan sebagai suatu faktor kalibrasi, atau


sebagai suatu deret factor kalibrasi dalam bentuk kurva kalibrasi.

4.2. TUJUAN DAN MANFAAT KALIBRASI


4.2.1. TUJUAN KALIBRASI
1

Menentukan deviasi kebenaran konversi nilai penunjukkan suatu


instrumen ukur atau deviasi dimensi nasional yang seharusnya
untuk suatu bahan ukur.

2.

Menjamin hasH-basil pengukuran sesuai dengan standar nasional


maupun internasional.

4.2.2. MANFAAT KALIBRASI


Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap
sesuai dengan spesifikasinya.

4.3. INSTRUMEN UKUR YANG PERLU DIKALIBRASI


4.3.1. JENIS INSTRUMEN UKUR BESARAN DASAR
Panjang

Micrometer, Jangka sorong,

Dial indikator, Mistar.


Massa

Timbangan, Anak timbangan

Waktu

Stop Watch, Timer

Arus listrik :

Amper meter

Suhu

Thermometer, Thermocouple,

Oven, Furnace.
Jumlah zat :

TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005

Mole

86

Itensitas Cahaya

Candela

4.3.2. JENIS INSTRUMEN UKUR BESARAN TURUNAN


Luas

: Planimetri

Isi -

: Alat gelas volumemetri (Buret, Pipete dll).

Kecepatan

: Tachometer

Tekanan

: Pressure gauge (Manometer), Pressure Recorder.

Frekwensi

: Frekwensi meter.

Energi

: Watt meter.

Gaya

: Mesin Uji Tarik/Tekan, Mesin Uji Kekerasan.

4.4. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM


KALIBRASI
Beberapa surnber yang dapat menimbulkan kesalahan yang perlu
diketahul melalui kalibrasi :
1

Setting titik nol,

2.

Nilai skala penuh (full scale value).

Kelinieran (Linearity).

4.

Penguat atau Transduction Coefficient.

5.

Efek dari Iingkungan sekitar pengukuran (misalnya: suhu, kelembaban,


Getaran, mekanis, medan electromagnetic, tingkat penerangan, r.f
Interference, dsb).

6.

Variasi datam catu daya dan deraunya (Noise).

7.

Respon terhadap kejutan yang terjadi pada besaran yang diukurnya


(impuls response).

TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005

87

8.

Frequency respone.

9.

Step response dan renponse terhadap besaran stimulus lainnya.

10. Tingkat tegangan maksimum kebocoran ke ground.


11. Tegangan Baterai.

4.5. PERIODA (SELANG ) KALIBRASI


Selang kalibrasi suatu alat tergantung pada karakteristik dan tujuan
pemakaiannya. Ditinjau da segi karateristiknya, makin tinggi kualitas
metrology makin panjang selang kalibrasinya. Dan bila ditinjau dari tujuan
pemakaiannya, semakin kritis dampak hasil ukuranya semakin pendek
selang kalibrasinya. Jadi secara umum selang kalibrasi dipengaruhi oleh
jenis alat ukur, frekwensi pemakaian dan pemeliharaan.
Sedang kalibrasi umumnya dinyatakan dalam beberapa cara yaitu:
1.

Dinyatakan dalam waktu kalender misalnya 6 (enam) bulan sekali,


setahun sekali dan seterusnya.

2.

Dinyatakan dalam waktu pemakaian, misal: 1000 Jam pakai, 5000 Jam
pakai dan seterusnya.

3.

Kombinasi cara pertama dan kedua di atas, rnisalnya 6 bulan atau


1000jam pakai, tergantung mana yang terlebih dahulu tercapai.

Contoh selang kalibrasi untuk beberapa instrunien ukur teitentu.


Themocouple

12 Bulan

Thern Controller:

12 Bulan

Hygrometer

6 Bulan

Micrometer

3 Bulan

Vennier Caliper :

TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005

12 Bulan

88

Gauge block

Profile Proyektor

24 Bulan
:

12 Bulan

4.6. MAMPU TELUSUR (TRACEABILITY)


Definisi mampu telusur dari dewan standarisasi nasional adalah
kemampuan dari suatu hasil ukur secaca individu untuk dihubungkan ke
standar-standar nsional/internasional untuk satuan ukuran dan/atau
sistem pengukuran yang disahkan secara nasional maupun internasional
melalui suaut rantai pembandingan yang tak terputus.
Konsep ketelusuran pengukuran (traceability of measurement) dapat
diartikan secara sederhana hahwa alat ukur yang digunakan untuk
melakukan suatu pengukuran harus terkalibrasi terhadap alat ukur lain yang
sejenis yang dapat berfungsi sebagai acuan. Selanjutnya alat acuan tersebut
harus terkalibrasi terhadap acuan yang lebih akurat.
Demikian seterusnya sehingga sampai pada acuan yang paling akurat
yang biasanya adalah standar Nasional.
Kalibrasi akan dikatakan tertelusur bila setiap mata rantai pengukuran
yang menuju ke standar nasional terdokumentasi serta terhadap bukti
rnengenai siapa yang nielakukan kalibrasi, alat ukur apa yang digunakan,
dan berapa ketidakpastian pengukur yang dihasilkan. Setiap pekerjaan
kelibrasi dalam rantai pengukur tersebut juga harus dilakukan organisasi
yang terbukti memiliki kompetisi teknis sebagaimana yang dipersyaratkan,
mempunyai perlengkapan yang rnemadai, dan menjalankan sistem mutu
yang efektif.

4.7. STANDAR UNTUK SATUAN UKURAN


Standar untuk satuan ukur merupakan rujukan atau acuan yang
digunakan untuk mengkalibrasikan standar untuk satuan ukuran lain yang
tingkat akurasinya lebih rendah atau alat ukur yang dipergunakan untuk
TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005

89

mengukur/memeriksa karakteristik produk atau proses. OIeh sebab itu


standar untuk satuan ukuran di klasifikasikan sebagai berikut :
A. STANDAR NASIONAL UNTUK SATUAN UKURAN TINGKAT I
1.

Standar Nasional untuk satuan atau standar untuk ukuran Tingkat 1


ditetapkan oleh suatu peraturan pemerintah berdasarkan UU
Meirologi legal Pasal 8, tahun 1981 dan/atau oleh DSN.

2.

Standar Nasional untuk satuan ukuran merupakan standar yang


mempunyai tingkat akurasi dan reliabilitas tertinggi di Indonesia
dan dapat merupakan standar untuk satuan ukuran primer atau
skunder Internasional.

3.

Mampu telusur secara langsung ke standar nasional untuk satuan


ukuran Internasional yang didukung oleh dokumen resmi.

4.

Dikelola oleh laboratorium standar Nasional untuk satuan ukuran.

B. STANDAR UNTUK SATUAN UKURAN TINGKAT II


1

Standar untuk ukuran tingkat II merupakan turunan langsung dari


standar untuk ukuran tingkat I dan mempunyai kemanpuan telusur
Iangsung

ke

standar

satuan

ukuran

tingkat

secara

berkesinambungan.
2

Digunakan secara langsung hanya untuk pembanding terhadap


standar untuk satuan ukuran tingkat III.

Dikelola oleh Institusi Metrologi.

C. STANDAR UNTUK SATUAN UKURAN TINGKAT III


1.

Standar untuk ukuran tingkat III merupakan turunan langsung dari


standar untuk satuan ukuran tingkat II dan mempunyai kemampuan
terlusuran langsung ke standar untuk satuan tingkat II secara
berkeseinambungan.

TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005

90

2.

Digunakan secara langsung hanya untuk pembanding terhadap


standar untuk satuan ukuran tingkat IV.

3.

Dikelota oleh pusat kalibrasi.

D. STANDAR UNTUK SATUAN UKURAN TINGKAT IV


1.

Standar untuk satuan ukuran tingkat IV merupakan turunan


langsung dan standar untuk satuan ukuran tingkat III dan
mempunyai kemampuan telusur langsung ke standar untuk satuan
tingkat III secara berkesinambungan.

2.

Digunakan secara Iangsung untuk pembanding terhadap standar


kerja.

3.

Dikelola oleh laboratonium.

E. STANDAR KERJA
1. Standar kerja merupakan turunan langsung dari standar satuan
ukuran tingkat IV dan mempunyai kemampuan telusur ke standar
untuk satuan ukuran tingkat IV secara berkesinambungan.
2. Standar kerja sehari-hari langsung digunakan untuk menguji
dan/atau mengkalibrasi alat-alat ukur milik masyarakat.
F. INSTITUSI KALIBRASI
1. Institusi Kalibrasi Eksternal
Kalibrasi eksternai harus dilakukan oleh Instansi Teknik
Pemerintah/swasta yang berakreditasi untuk menjalankan kegiatan
kalibrasi. Untuk membuktikan kemampuan teknisnya, laboratonium
kalibrasi harus mengikuti persyaratan yang ada di IS0/IEC Guide 25
atau Pedoman DSN 01. Daftar Anggota Jaringan Nasional Kalibrasi
beserta besaran yang diakreditasi seperti berikut:
TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005

91

DEWAN STANDARDISASI NASIONAL


Dewan Standardisasi Nasional (DSN) adalah suatu Badan
nonstruktural yang di bentuk Pemerintah melalui Keputusan
Presiden Nomor 20 Tahun 1984 dan disempurnakan dengan
Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 1989. DSN pada saat itu
dipimpin oleh 3 orang Menteri yaitu Menteri Negara Riset dan
Teknologi sebaga Ketua, serta Menteri Perindustrian dan Menteri
Perdagangan masing-masing sebagai Wakil Ketua. Sedangkan untuk
pengelolaan

hariannya

dilimpahkan

kapada

Deputi

bidang

Pembinaan Sarana ilmiah selaku Sekretaris Dewan/Ketua Pelaksana


Harian DSN.
Salah satu fungsi DSN adalah mewujudkan adanya Sistem
Standardisasi Nasional (SSN), dengan sasaran agar terciptanya
jaminan mutu yang dapat meningkatkan efisiensi nasional dan
menunjang program keterkaitan sektor ekonomi dengan berbagai
sektor lainnya, dengan jalan meningkatkan keterpaduan, keselarasan,
keserasian dan keseimbangan antara subsistem-subsistem da Sistem
Standardisasi Nasional.
2. Institusi Kalibrasi internal
Kalibrasi yang dilakukan oleh Institusi Kalibrasi lnternal
minimum harus mempunyai :

Alat kalibrasi yang mampu telusur.

Mempunyai teknisi kalibrasi yang berkualifikasi.

Mempunyai metoda atau prosedur kalibrasi.

Secara umum juga harus mempunyai ruang yang kondisi


lingkungannya terjaga.

TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005

92

TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PNJ 2005

93

Anda mungkin juga menyukai