Anda di halaman 1dari 3

Utilization of cathodic protection for

transmission towers through photovoltaic


generation
Pada jurnal kali ini membahas penerapan energi surya fotovoltaik sebagai
sumber perlindungan katodik dalam struktur logam dasar pada jalur transmisi menara.
Untuk data awal mengenai perlunya perlindungan katodik pada struktur, kita telah
mengukur resistivitas tanah, pH dan potensial korosi alami. Setelah dilakukan verifikasi
tentang perlunya melakukan perlindungan terhadap korosi, sistem proteksi katodik (CPS)
telah dirancang untuk menghitung arus yang akan diberikan, sistem PV dan sistem
pemantauannya. Untuk menganalisis efektivitas dari CPS, pengukuran dilakukan dengan
cara membandingkan dua menara yang sangat dekat satu sama lain, satu diberikan CPS
dan yang lainnya tidak diberikan (CPS).Dengan membandingkan masa yang hilang pada
kupon baja karbon yang dipasang di sekitar pangkal kedua menara dan pengukuran
potensi yang diberika untuk melakukan proteksi, ketepatgunaan sistem ini sudah di
demonstrasikan secara experimental. Setelah dianalisis secara ekonomi menggunakan
LCC, hasil menunjukkan bahwa penggunaan CPS memiliki keuntungan yang signifikan
dibandingkan dengan cara tradisional. Berikut penjelasan beberapa hal yang harus
diperhatikan:

Lokasi menara: Pada Gambar. 1, menara menunjukan bahwa katodik melindungi

menara di sebelah kiri dan sebelah kanan tidak dilindungi


Identifikasi faktor yang menyebabkan korosi: Faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap korosi tanah yang beragam,Namun, menurut studi yang ada, analisa bisa

dilakukan dengan mempertimbangkan variabel-variabel berikut:


o Resistivitas dan ph tanah
o Potensial dari stuktur baja
o Karakteristik instalasi
Pengaruh Resistivitas listrik dari tanah
Resistivitas tanah ditentukan oleh faktor-faktor berikut:
o Resistivitas tanah dan gas-gas yang mengisi poros
o Kelembaban
o Porositas
o Tekstur, bentuk, dan pesebaran poros

Adsorpsi ion pada permukaan mineral

Metode penentuan resistivitas tanah itu sendiru terdiri dari mengetahui arus
listrik di bawah tanah dan menghitung resistivitas di kedalaman yang berbeda.
Pengaturan bidang yang telah dikembangkan oleh Wenner seperti pada Gambar.
2, terdiri dari empat elektroda tetap di permukaan medan.
Semakin rendah ukuran resistivitas listrik, semakin besar agresivitas tanah,
sesuai dengan klasifikasi yangditunjukkan pada Tabel 1
Gambar. 2Diagram distribusi untuk

Tabel. I

mengukur resistivitas listrik dari tanah.

Pengaruh pH
Pengukuran pH tanah dan perbandingan mereka dengan nilai-nilai
potensial dari struktur memungkinkan kita untuk mendiagnosa jika instalasi
dikubur dan beroperasi di korosi, pasif atau imun dengan melihat diagram
pourbaix pada Gambar. 3 dan interpretasi dalam Tabel 2.
jika struktur dikubur dengan potensial sama dengan atau lebih negatif
daripada 0,85 V, mereka akan terlindungi secara katodik dan tidak mengalami
korosi.

Situasi (pH vs potential)

Hal yang Terjadi

pH sama atau lebih kecil


8 dan potential lebih
tinggi dari - 0.85 V
(Cu/CuCO4)
pH lebih dari 8 dan
potential lebih tinggi dari
- 0.85 V (Cu/CuCO4)
pH berapapun dan
potential sama dengan
atau lebih rendah dari 0.85 V (Cu/CuCO4)

Korosi adalah hal yang


paling umum ditemukan
Pasif adalah hal yang
paling umum ditemukan
Imun adalah hal
yang paling umum
ditemukan

Tabel.2
Gambar.3 Penyederhanaan
pourbaix

Hasil perbandingan weight loss dan


laju korosi yang didapat pada
percobaan kali ini pada menara yang
di lakukan proteksi dibandingkan
dengan menara yang tidak proteksi
dapat dilihat pada table dibawah ini.
Tabel.3 Perbandingan weight loss pada

sampel

Tabel.4 Perbandingan laju korosi pada sampel

Dapat disimpulkan dari hasil diatas bahwa setelah dilakukan sistem katodik proteksi laju
dan massa yg hilang jauh berkurang,dengan demikian cara ini sangat efektif untuk
menanggulangi korosi pada menara serta dilihat dari segi ekonomi jauh lebih
menguntungkan karna hanya membutuhkan sinar/panas yang ditangkap oleh sistem
photovoltaic.
o Referensi
C. Tiba, E.M. de Oliveira. 2011. Utilization of cathodic protection for transmission
towers through photovoltaic generation. Brazil: Science Direct

Anda mungkin juga menyukai