Kelompok A7:
Muhammad Iqbal N
G0012137
Agung Setiawan
G0012007
Annisa Pertiwi
G0012019
Debby Hasprilia O
G0012053
Dinda Carissa
G0012061
Farkhan Kuncoro
G0012075
G0012157
G0012179
Rizky Ardiana V
G0012191
Rosita Alifa P
G0012195
Sarah Lutfiani
G0012205
Slamet Riyadi
G0012213
Tutor :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
Skenario 2
Apa yang harus dokter lakukan dalam menatalaksana pasien yang
khawatir mengalami kelumpuhan akibat penyakitnya?
Seorang laki-laki berusia 57 tahun bekerja sebagai supir bus diantar oleh
menantunya yang tinggal serumah ke klinik praktek dokter dengan keluhan nyeri
punggung bawah yang sudah dirasakan sejak 5 bulan yang lalu. Keluhan ini
muncul setelah pasien membantu penumpangnya menurunkan koper. Rasa sakit
bertambah saat pasien melakukan banyak aktifitas dan berkurang saat istirahat.
Sekarang pasien sering merasa lemah, pusing, dan insomnia. Pasien sudah berobat
ke beberapa dokter. Saat minum obat, keluhan berkurang dan setelah obat habis
keluhan muncul lagi sehingga pasien merasa khawatir bila nantinya penyakitnya
bertambah berat dan pasien akan mengalami kelumpuhan. Kekhawatiran akan
penyakitnya ini membuat pasien menjadi mudah tersinggung dan sering marahmarah kepada istri dan anak-anaknya. Riwayat penyakit dahulu post OP
appendicitis, riwayat keluarga diketahui bapak pasien menderita stroke, dan ibu
DM. Pasien alergi terhadap amoxcillin. Pasien memiliki kebiasaan minum alkohol
dan merokok 1-2 bungkus sehari.
Setelah melakukan anamnesa secara patient centered, dokter melakukan
pemeriksaan fisik dengan hasil sebagai berikut : pria usia setengah baya, tampak
tegang dan cemas sehingga tampak lebih tua dari usianya. Berat badan 85 kg,
tinggi badan 165 cm. Tekanan darah = 170/100 mmHg. Hasil pemeriksaan darah
lumbal : postur tubuh normal, kekakuan pada daerah sekitar procesus spinosus
L4-5, pergerakan terbatas saat melakukan fleksi lateral dan fleksi anterior,
pemeriksaan neurologis normal. Hasil foto rontgen lumbal dan CT scan
menunjukkan adanya spondilosis ringan dan degenerasi vertebra L4-5 yang belum
menekan syaraf.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Seven Jump
1. Langkah I: Membaca skenario dan memahami pengertian beberapa istilah
dalam skenario
a. Anamnesa patient centered : anamnesis yang dilakukan terpusat pada
pasien. Dokter memberi kesempatan pasien untuk menceritakan
keluhan sebanyak-banyaknya kemudian dilakukan tanya jawab.
dan
keluarga,
juga
kekhawatirannya
Menyusun riwayat perjalanan penyakit
5) Melakukan pemeriksaan fisik
Berdasarkan keluhan dan riwayat penyakit
Pemeriksaan mental, psikologik, nutrisi
Bila perlu dilakukan pemeriksaan penunjang
6) Penentuan derajat keparahan berdasar 4 parameter:
Simptom yang dialami dalam minggu terakhir
Komplikasi-komplikasi yang ada pada minggu terakhir
Prognosis untukk masalah kesehatan pasien dalam waktu 6
pasien
7) Menentukan resiko individual berupa perilaku pasien
8) Menentukan pemicu psikososial. Bisa dari pekerjaan maupun
komunitas kehidupan pasien
9) Menilai aspek fungsi sosial. Berupa dissability fungsi organ/fisik,
mental, nutrisional, serta hal-hal yang menyebabkan sesorang tidak
dapat bekerja.
b. Langkah-langkah diagnosis holistic
Ada 7 langkah diagnosis holistic, yaitu:
1) Menentukan keluhan yang dialami
kerja)
yang
sebagai
faktor
penentu
terhadap
penyakitnya
7) Menentukan fungsi sosial (value) seseorang dalam kehidupannya.
c. Tujuan dilakukan diagnosis holistic
Dilakukannya diagnosis holistic memiliki beberapa tujuan,
diantaranya yaitu:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
sedini
Pemeliharaan kesehatan
Pencegahan penyakit
Diagnosis dan pengobatan
Pelayanan tingkat lanjut
Pemberian sertifikat
5)
6)
7)
8)
masyarakat
Pelayanan yang berkesinambungan
Pelayanan yang progresif
Pelayanan yang berorientasi pada keluarga
Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek
saja
Deskripsi
Tentukan tahapan
centered
Menyambut pasien, menyapa menggunakan
didiskusikan pasien
Ringkas/finalisasi agenda, prioritaskan hal-hal
wawancara
mendatang
Gunakan pertanyaan terbuka untuk menggali
masalah
Mendengar aktif, yang meliputi jeda dan
motivasi non-verbal
Gunakan pertanyaan yang terfokus (tetap
Lanjutkan riwayat
penyakit sekarang (fokus)
Transisi ke proses
gejala fisik
Eksplor deskripsi gejala pasien, konteks
informasi
Informasikan pasien bahwa gaya wawancara
clicinian-centered
Permenkes
No:
269/MENKES/PER/III/2008
yang
dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah
diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien.
Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau
dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien
dalam rangka pelayanan kesehatan. Sedangkan dokumen adalah catatan
dokter, dokter gigi, dan/atau tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil
pemeriksaan penunjang, catatan observasi dan pengobatan harian dan
Rekam
Medis
Pasien
Rawat
Jalan
Identitas Pasien
2.
3.
Anamnesis
(sekurang-kurangnya
keluhan,
riwayat
penyakit).
4.
5.
Diagnosis
6.
Rencana penatalaksanaan
7.
8.
9.
10.
2.
Rekam
Medis
Pasien
Rawat
Inap
Identitas Pasien
2.
3.
Anamnesis
(sekurang-kurangnya
keluhan,
riwayat
penyakit).
4.
5.
Diagnosis
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
3.
Rekam
Medis
Pasien
Gawat
Darurat
Data untuk pasien gawat darurat yang harus dimasukkan dalam medical
record sekurang-kurangnya antara lain:
1.
Identitas Pasien
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Diagnosis
8.
9.
Ringkasan
kondisi
pasien
sebelum
meninggalkan
11.
12.
2.
3.
Rekam medis untuk pelayanan dokter spesialis dan dokter gigi spesialis dapat
dikembangkan
sesuai
kebutuhan
Rekam medis yang dibuat dalam pelayanan di ambulance atau pengobatan masal
sama seperti rekam medis gawat darurat dan rekam medis disimpan di sarana
kesehatan.
Rekam medis harus segera dibuat dan dilengkapi oleh dokter dan dokter gigi
setelah memberikan pelayanan.
Ringkasan
Pulang
(discharge
summary)
atau
resume
medis
Harus dibuat oleh dokter atau dokter gigi yang melakukan perawatan pasien. Isi
ringkasan pulang sekurang-kurangnya memuat:
1.
identitas pasien;
2.
3.
4.
nama dan tanda tangan dokter atau dokter gigi yang memberikan
pelayanan kesehatan.
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Golongan Darah :
Status pernikahan :
Nama suami/istri :
dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu
yang bersangkutan.
Dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan bertanggungjawab atas pencatatan atau
pendokumentasian pada rekam medis.
Penyimpanan
Masa simpan rekam medis disarana rumah sakit adalah selama 5 (lima) tahun
terhitung sejak tanggal terakhir pasien mendapat perawatan, kecuali ringkasan
pulang
dan
persetujuan
tindakan
selama
10
(sepluh)
tahun.
Sedangkan masa simpan disarana kesehatan selain rumah sakit adalah 2 (dua)
tahun.
Setelah batas waktu tersebut, maka rekam medis dapat dimusnahkan dengan
mengikuti aturan yang telah ditentukan untuk pemusnahan dokumen.
Kerahasiaan Rekam Medis
Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan
riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi,
tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana pelayanan
kesehatan.
Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan
riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal:
1.
2.
3.
4.
5.
Permintaan rekam medis untuk tujuan tersebut diatas harus dilakukan secara
tertulis kepada pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
Kepemilikan, Pemanfaatan dan Tanggung jawab.
Kepemilikan
Rekam
Medis
Berkas rekam medis merupakan milik sarana pelayanan kesehatan sedangkan isi
rekam medis merupakan milik pasien. Apabila pasien meminta isi rekam medis
maka dapat diberikan dalam bentuk ringkasan rekam medis. Ringkasan rekam
medis dapat diberikan, dicatat atau dicopy oleh pasien atau orang yang diberi
kuasa atau atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang berhak untuk
itu.
Pemanfaatan rekam medis
1.
2.
3.
4.
5.
ilmiah dan logis atau tidak ilmiah dan tidak logis yang dikeluarkan dengan hatihati atau tidak hati-hati(Weed, 1968).
Problem List antara lain mengacu pada masalah:
1. medical (biological)
2. Psychiatric
3. social
4. demographic
5. diagnosis
6. physiologic finding
7. symptom
8. physical finding
9. lab abnormality
10. social issue
11. demographic issue
Berdasarkan sifatnya masalah dibagi menjadi 2, yaitu:
a.Masalah Aktif
Masalah aktif adalah masalah yang sedang berlangsung dan membutuhkan
pemeriksaan dan penanganan selanjutnya juga masih membutuhkan suatu
tindakan khusus karena akan membawa dampak pada perawatan masa kini
ataupun masa yang akan datang dengan faktor resiko.
b. Masalah Inaktif
Merupakan masalah masa lalu yang diduga menjadi penyebab masalah yang
sekarang dan masalah yang terjadi pada masa lampau kemungkinan bisa terjadi
kembali atau kambuh kembali.
Kelebihan POMR :
a.Dokter menangani masalah pasien berdasar prioritas masalah
b.Memudahkan dalam penelitian masalah tertentu
c.Data tersusun berdasar masalah yang ada
d.Pendidikan medis dapat terfasilitasi dengan dokumentasi yang lengkap
e.Dokter mempertimbangkan semua masalah pasien dan interpretasinya secara
menyeluruh
Kekurangan POMR:
a.Ketidaktelitian yang merugikan pelanggan
b.Memerlukan penyesuaian yang cukup lama jika baru pertama kali menggunakan
sistem tersebut
c.Perlu pelatihan intensif dan komitmen dari seluruh staf untuk melaksanakan
POMR secara terpadu.
Tidak
Tidak
Teruskan
pencarian
bukti dari
artikel
berikutny
a
praktik (applicability).
Langkah 4 : Terapkan bukti-bukti kepada pasien. Integrasikan hasil
penilaian kritis dengan keterampilan klinis dokter, dan situasi unik
Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang tidak terikat
dalam perkawinan sah serta anak-anak merekayang tinggal
bersama.
5) Keluarga orang tua tunggal (single parent family)
Keluarga yang terdiri dari pria atau wanita, mungkin karena
bercerai, berpisah, ditinggal mati atau mungkintidak pernah
menikah, serta anak-anak mereka tinggal bersama.
6) Keluarga hidup bersama (commune family)
Keluarga yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak yang
tinggal bersama, berbagi hak, dan tanggung jawabserta memiliki
kekayaan bersama.
7) Keluarga serial (serial family)
Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang telah
menikah dan mungkin telah punya anak, tetapi kemudian bercerai
dan masing-masing menikah lagi serta memiliki anak-anak dengan
pasangan masing-masing, tetapisemuanya menganggap sebagai
satu keluarga.
8) Keluarga gabungan/komposit (composite family)
Keluarga terdiri dari suami dengan beberapa istri dan anakanaknya (poliandri) atau istri dengan beberapa suamidan anakanaknya (poligini) yang hidup bersama.
9) Keluarga tinggal bersama (cohabitation family)
Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang hidup
bersama tanpa ada ikatan perkawinan yang sah
Ada 9 fungsi keluarga, yaitu:
1) Fungsi Holistik
Fungsi holistik adalah fungsi keluarga yang meliputi fungsi
biologis, fungsi psikologi dan fungsi sosial ekonomi. Fungsi
biologis menunjukkan apakah di dalam keluarga tersebut terdapat
gejala-gejala penyakit yang menurun (herediter), penyakit menular,
maupun
penyakit
kronis.
Fungsi
psikologis
menunjukkan
2) Fungsi fisiologis
Fungsi ini diukur dengan APGAR SCORE yaitu skor yang
digunakan untuk menilai fungsi keluarga ditinjau dari sudut
pandang setiap anggota keluarga terhadap hubungannya dengan
anggota keluarga yang lain. APGAR SCORE meliputi:
a) Adaptation : kemampuan anggota keluarga
tersebut
(Lingkungan,
Pelayanan
Kesehatan,
Keturunan)
Meliputi lingkungan dan pelayanan kesehatan. Pelayanan
kesehatan meliputi:
a) Kepedulian memeriksakan diri ke tempat pelayanan
kesehatan
b) Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
c) Jarak dengan puskesmas/ rumah sakit
8) Fungsi Indoor
Menunjukkan gambaran lingkungan dalam rumah apakah
telah memnuhi syarat-syarat kesehatan meliputi lantai, dinding,
ventilasi, pencahayaan, sirkulasi udara, sumber air bersih, jarak
jamban dengan rumah, serta pengelolaan sampah dan limbah.
9) Fungsi Outdoor
Menunjukkan gambaran lingkungan luar rumah apakah
telah memenuhi syarat-syarat kesehatan, misalnya jarak rumah
dengan jalan raya, tingkat kebisingan, serta jarak rumah dengan
sungai dan tempat pembuangan sampah umum.
c. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan
mesin, peswat kerja, bahan, dan proses pengelolaannya, landasan
melakukan pekerjaan
Menjaga supaya orang-orang yang berada di sekitar
d. Diagnosis
dan
Penatalaksanaan
Komprehensif
Kasus
Nyeri
Pinggang Bawah
DIAGNOSIS
Seperti penyakit lain, dalam menegakkan diagnosis suatu
penyakit selalu diawali dengan anamnesa yang cermat, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang jika diperlukan. Misalnya bila LBP
itu disebabkan karena mekanik atau neuropatik, akan memiliki
gejala klinis yang berbeda. Gejala neuropatik misalnya, pasien akan
menyampaikan bahwa nyeri yang dialami seperti ditusuk, terbakar,
kesemutan atau seperti menembak (Shooting). Sedangkan nyeri yang
akibat muskuloskeletal biasanya pasien mengeluh kemeng, senutsenut atau cekot-cekot. Bila ada lesi di dalam kanalis spinalis,
bisanya ada keluhan bila jalan jauh terasa capek dan nyeri
(claudicatio).
Pada pemeriksaan fisik juga harus dilakukan dengan seksama.
Adanya demam dapat mengarahkan bahwa LBP yang terjadi akibat
adanya proses infeksi. Keterbataan gerak karena nyeri untuk
gerakkan tertentu juga harus diperhatikan. Nyeri bertambah berat
ditimbulkannya
juga
lebih
rendah.Sedangkan
untuk
efek
samping
dan
kemungkinan
adanya
DAFTAR PUSTAKA