Anda di halaman 1dari 8

STUDI KARAKTERISTIK DAERAH RAWAN KECELAKAAN PADA JALAN

ANTARKABUPATENSUMBABARATDAYASUMBABARAT
AlfianDawa1)IWayanMuliawan2)A.A.GedeSumanjaya2)
1) MahasiswaProgramS1TeknikSipilUniversitasWarmadewa
2) DosenProgramStudiTeknikSipilUniversitasWarmadewa
Email:alfian_dawa@yahoo.com

ABSTRACT
RoadbetweenSouthwestSumbaSumbaSouthwesternisacountryroadthatconnects
thetwodistricts.Intheseroadaccidentsoftenoccursomewhatin20062010,therewere435
incidents.Accidentsoftenoccurduetothehumanfactor,iethedriverastheroadusers.The
effortanefforttoreduceaccidentsshouldbetailoredtothecharacteristicsoftheaccident.
The initial steps are the secondary data search in West Sumba District Department of
Transportation in the form of accident data from 2006 2010, which occurred on the road
between Southwest SumbaWest Sumba. The primary data obtained by field surveys to
determinethecriticalpointsofthesegmentcrashidentifiedasaccidentproneareas,thedata
is then analyzed to find the number of accidents to calculate accidentprone areas with
methodsCUSUM(CumulativeSummary).Fromtheanalysisofaccidentproneareasobtained
accidentprone areas (black spots) on the first stationing more details on the 45 kilometer
CUSUM value is the highest value of all values in each CUSUM stationing or kilometers,
cumulativesummaryvalueis52.50.
Keywords:accident,accidentproneareas,road,accidentvictim

PENDAHULUAN
Sumba Barat Daya merupakan Kabupaten yang beribukota di Waetabula
merupakan pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat. Kabupaten Sumba Barat
beribukota di Waikabubak. Walaupun Sumba Barat Daya merupakan Kabupaten
pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki
kemajuan yang lebih signifikan dibandingkan dengan kabupaten induknya Sumba
Barat, baik dibidang perekonomian maupun bidang politik dan sebagainya. Hal ini
disebabkankarenadiKabupaenSumbaBaratDayaterdapatpelabuhanlautdanudara,
sedangkan Kabupaten Sumba Barat sendiri tidak memiliki pelabuhan laut maupun
udara. Disinyalir keberadaan pelabuhan laut dan udara tersebut yang menjadi daya
tarik kendaraankendaraan dari Kabupaten Sumba Barat untuk datang ke Kabupaten
SumbaBaratDaya.

Dampaklainyangdisebabkanolehpelabuhanlautdanudarayangterdapatdi
Kabupaten Sumba Barat Daya adalah adanya pertumbuhan perekonomian di kedua
kabupaten ini, yang mempengaruhi peningkatan jumlah kepemilikan kendaraan
pribadi maupun umum, yang cukup signifikan, terutama di Kabupaten Sumba Barat
Daya. Jarak antara Kabupaten Sumba Barat Daya dan Sumba Barat adalah 35 Km.
JalanSumbaBaratDayaSumbaBaratmerupakanjalannasional,yangseringterjadi
kecelakaanlalulintas,menurutdatatahun20062010yangdiperolehdaridinasyang
terkait seperti Dinas Perhubungan tercatat pada tahun 2006 terjadi 55 kejadian
kecelakaan, pada tahun 2007 tercatat 74 kejadian, tahun 2008 tercatat 68 kejadian
kecelakaan,padatahun2009ada98kejadiankecelakaandanyangterakhirpadatahun
2010 tercatat 140 kejadian kecelakaan. Ruas jalan Sumba Barat Daya Sumba Barat
merupakanjaluryangdilaluiolehbermacammacamkendaraan,baikkendaraanberat
maupunkendaraanringan.Olehsebabituperludilakukanpenelitianterhadapdaerah
kecelakaansehinggadapatmengetahuidimanaletakdaerahyang mengalamitingkat
kecelakaanyanglebihtinggidanmengurangiterjadinyakecelakaanlalulintas.
AdapunpermasalahanpadaruasjalanSumbaBaratDayaSumbaBaratadalah
dimanatitikdaerahrawankecelakaan(blackspot)padaruasjalanSumbaBaratDaya
Sumba Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lokasi black spot pada
ruasjalanantarKabupatenSumbaBaratDayaSumbaBarat.

METODEPENELITIAN
LokasiPenelitian
Lokasi penelitian adalah sepanjang ruas jalan Sumba Barat DayaSumba Barat
yangterjadikecelakaandantercatatsebagaikecelakaanlalulintasdibeberapapolsek
yangdilaluijalanSumbaBaratDayaSumbaBaratdenganpanjangkeseluruhanadalah
35km.
JenisData
Berdasarkantujuan,ruanglingkupstudimakametodepengumpulandatayang
digunakandalampenyusunantugasakhiriniadalahdatasekunderdandataprimer.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan menghubungi langsung


instansiinstansi terkait sehingga diperoleh data yang benar untuk menunjang
penulisan tugas akhir ini, sedangkan data primer adalah data yang diperoleh dengan
penelitianlangsung.
AnalisisLokasiBlackSpot
Penentuanblackspotdilakukandenganmenggunakanmetodecusum,langkah
langkahyangdilakukanadalahsebagaiberikut:
1.

Membagipanjangjalanmenjaditiapseribumeterpanjangjalan(segmen).

2.

Mencari nilai mean dari data jumlah kecelakaan pada ruas jalan Sumba
BaratDayaSumbaBarat.

3.

Mengurangkan jumlah kecelakaan tiap tahun dengan nilai mean pada


setiapsegmen.

4.

Mencari nilai cusum dengan cara menjumlahkan nilai hasil pengurangan


padatahunpertamadenganselanjutnya.

5.

Memplotkan nilai cusum yang didapat kedalam grafik cusum, sehingga


didapathubunganantaratahunterjadinyakecelakaandengannilaicusum.

6.

Menetapkan segmen yang memiliki nilai cusum tertinggi, yang


diidentifikasikansebagaiblackspot.

HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN
Langkah berikutnya adalah perhitungan nilai cusum disajikan dalam bentuk
tabel.Adapuncontohperhitunganadalahsebagaiberikut:
1.

MencariNilaiMean(W)
Perhitunganblackspotpertamakalidilakukandenganmencarinilaimean
(W)daridatasekunder,yaitusebagaiberikut:

Xi
LxT

56
16.5

W 0,7

Keterangan:
W

= NilaiMean

Xi

= JumlahKecelakaanpertahun

Lx

= JumlahStasioning

= Periodewaktu

Nilai Mean (W) adalah jumlah kecelakaan dibagi stasioning dikali


waktu/periode,dimanajumlahkecelakaanyangterjadidiruasjalanKm4
5sebanyak56kecelakaan,jumlahstasion16stasiondanwaktuselama5
tahunyaitudaritahun2006sampaitahun2010.
2.

MencariNilaiCusumKecelakaanTahunPertama
Perhitungan untuk mencari nilai cusum kecelakaan tahun pertama (S1)
adalah dengan mengurangi jumlah kecelakaan tiap tahun dengan nilai
mean,yaitu:
S1 = (XiW)
S1 = (60,7)
S1 = 5,3
Keterangan:
S1 = CusumtahunPertama
Xi = JumlahKecelakaanperRuas
NilaiCusumkecelakaantahunpertama(S1)adalahjumlahkecelakaantiap
tahundibagidengannilaimean,dimanajumlahkecelakaantahunpertama
pada stasion pertama yang terjadi di ruas jalan Km 4 5 sebanyak 6
kecelakaandannilaimean0,7.

3.

MencariNilaiCusumUntukTahunkedua
S2 = [S1+(XiW)]

= [5,3+(120,7)]

= 16,6

Keterangan:
S2 = Cusumtahunke2
S1 = Cusumtahunpertama

Nilai Cusum kecelakaan tahun kedua (S2) adalah nilai Cusum kecelakaan
tahun pertama ditambah jumlah kecelakan dikurangi nilai mean, dimana
nilai Cusum kecelakaan untuk tahun pertama sebesar (5,3), nilai jumlah
kecelakaantahunkeduapadastasionpertamayangterjadidiruasjalanKm
4 5 sebanyak 12 kecelakaan dan nilai mean 0,7. Perhitungan Cusum
dilakukan tiap tahun dari tahun 2006 sampai yahun 2010 pada setiap
segmen.
Tabel4.6.NilaiCUSUMuntukruasjalanantar
KabupatenSumbaBaratDayaSumbaBarat
XiW

Si

(3)
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009

Jumlah
Kecelakaan
(Xi)
(4)
6
12
6
14
18
1
7
7
4
5
3
3
2
4

(5)
5,30
11,30
5,30
13,30
17,30
0,70
6,70
6,70
3,70
4,70
2,70
2,70
1,70
3,70

(6)
5,30
16,60
21,90
35,20
52,50
0,70
7,40
14,10
17,80
22,50
2,70
5,40
7,10
10,80

2010

12

11,70

22,50

2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010

2
10
4
5
14
4
6
4
4
12

1,56
9,56
3,56
4,56
13,56
3,63
5,63
3,63
3,63
11,63

1,56
11,13
14,69
19,25
32,81
3,63
9,25
12,88
16,50
28,13

No

Stasioning

Tahun

(1)

(2)

No

Stasioning

Tahun

(1)

(2)

10

10

11

11

12

12

13

13

(3)
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010

Jumlah
Kecelakaan
(Xi)
(4)
3
4
5
6
8
1
5
6
5
7
0
3
2
4
4
2
4
4
3
3
3
3
3
3
10
4
5
2
2
8
2
2
2
7
9
2
2
3
2
2

XiW

Si

(5)
2,68
3,68
4,68
5,68
7,68
0,70
4,70
5,70
4,70
6,70
0,16
2,84
1,84
3,84
3,84
1,80
3,80
3,80
2,80
2,80
2,73
2,73
2,73
2,73
9,73
3,74
4,74
1,74
1,74
7,74
1,73
1,73
1,73
6,73
8,73
1,86
1,86
2,86
1,86
1,86

(6)
2,68
6,35
11,03
16,70
24,38
0,70
5,40
11,10
15,80
22,50
0,16
2,68
4,51
8,35
12,19
1,80
5,60
9,40
12,20
15,00
2,73
5,45
8,18
10,90
20,63
3,74
8,48
10,21
11,95
19,69
1,73
3,45
5,18
11,90
20,63
1,86
3,73
6,59
8,45
10,31

No

Stasioning

Tahun

(1)

(2)

14

14

15

15

16

16

(3)
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010

Jumlah
Kecelakaan
(Xi)
(4)
3
3
12
12
6
8
2
4
7
9
11
3
2
16
13

XiW

Si

(5)
2,55
2,55
11,55
11,55
5,55
7,63
1,63
3,63
6,63
8,63
10,44
2,44
1,44
15,44
12,44

(6)
2,55
5,10
16,65
28,20
33,75
7,63
9,25
12,88
19,50
28,13
10,44
12,88
14,31
29,75
42,19

Sumber:HasilAnalisis2013

SIMPULANDANSARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang ada maka dapat diambil simpulan
bahwa lokasi rawan kecelakaan (black spot) yang mempunyai nilai cusum terbesar.
PenentuanTitikRawanKecelakaan(blackspot)berdasarkanmetodecusumpadaruas
ruasjalanantarKabupatenSumbaBaratDayaSumbaBaratyangteridentifikasisebagai
Daerah Rawan Kecelakaan (black spot) ada beberapa ruas atau segmen yang
merupakandaerahblackspotyaitupadasegmen1,2,3,4,5,6,7,10,12,14dan16.Daerah
yangpalingrawanterjadiperistiwakecelakaanadalahpadasegmen1ataupadaKm4
5sebagaisebabmemilikinilaicusumterbesaryaitusebesar52,50.
Saran
Berdasarkan temuantemuan dalam studi ini, dapat disampaikan beberapa
saran yaitu: Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktorfaktor yang
menyebabkanterjadinyakecelakaanpadadaerahdaerahblackspot.Setelahdiketahui
faktorfaktoryangmenyebabkanterjadinyakecelakaanlalulintasbarulahmemberikan
solusiagarangkakecelakaandapatdiminimalkan.

DAFTARPUSTAKA
Anonim,(1993).SuratKeputusanMenteriPerhubunganNo.61tentangMarka
Jalan.
Anonim, (1997). Direktorat Jenderal Bina Marga, tentang Manual Kapasitas
JalanIndonesia(MKJI)tahun1997.
Anonim, (1997). Direktorat Jenderal Bina Marga, tentang Peraturan
PerencanaanGeometrikuntukJalanAntarKota.
Anonim,(1997).Transportreseachlaboratory1997
Anonim,(2004).UndangundangNo.38Tahun2004TentangJalan
Anonim, (2009). Undangundang No.22 tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan
AngkutanJalan
Austroads,(1992).Roadchashes,GuedeandtrafficEngineeringpractice.Part4,
sidney.
Harahap, G. (1995). Masalah lalu lintas dan pengembangan jalan. Deperemen
PekerjaanUmum,Bandung.
Iskandar,(1997).Studikecelakaanpejalankakidiamerika.LembagaPengabdian
KepadaMasyarakat(LPKMITB).
OglesbyC.H.(1988)TeknikJalanRaya,jilid1.JakartaErlangga.
Pignataro,L.J.(1973).Trafficengneeringtheoryandpractice.NewJersey.
Warpani, S.P. (2002). Pengelolaan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, Institut
TeknologiBandung(ITB).
Wedasana, A. Surya (2011). Tesis analisis daerah rawan kecelakaan Dan
penyusunan database berbasis Sistem informasi geografis (studi kasus kota
denpasar),TeknikSipil,Udayana,Bali.

Anda mungkin juga menyukai