Anda di halaman 1dari 9
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kinerja guru merupakan penentu tinggi rendahnya kualitas pendidikan. Pendidikan dinyatakan berkualitas tinggi apabila guru bekerja mengacu pada visi, misi, tujuan, Sasaran, dan target pendidikan yang disusun untuk menjawab berbagai perubahan dengan menggerakkan seluruh potensi sumber daya yang ada dalam lembaga pendidikan. ‘Tingginya kinerja guru adalah dapat dibuktikan dengan kewenangan dan tanggungjawab kerja terhadap; perencanaanpembelajaran, _pelaksanaan Pembelajaran dan evaluasi program sekolah, pengelolaan kurikulum, pengelolaan Ketenagaan, pengelolaan peralatan dan perlengkapan, pengelolaan keuangan, pelayanan siswa, hubungan sckolah terhadap masyarakat, dan pengelolaan iklim sekolah. Kinerja para guru adalah merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan Pendidikan, Menurut Simanjuntak dalam Steffimm (2008:4) bahwa_kinegja dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah kepemimpinan, hubungan kerja, kemampuan dan ketrampilan, motivasi, sikap, etos kerja, struktur organisasi, teknologi dan peralatan atau fasilitas kerja dan kor kerja. Kinerja guru merupakan suatu budaya yang dipandang sebagai sesuatu yang lebih dinamis, bukan sesuatu yang kaku dan statis. Budaya tidak diartikan sebagai sebuah kata benda, Kini lebih dimaknai sebagai sebuah kata kerja yang dihubungkan dengan kegiatan manusia dan dihubungkan dengan suatu institusi Budaya diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan kelompok. Sudrajat (2008:4) mengemukakakan bahwa karakteristik budaya di lembaga Pendidikan, yaitu ; (1) obeserved behavioral regularities budaya organisasi sekolah ditandai dengan adanya keberaturan cara bertindak dari seluruh anggota sekolah yang dapat diamati, dan mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh anggota sekolah; (2) norms; budaya organisasi sckolah ditandai pula oleh adanya ‘nomma-norma yang berisi tentang standar perilaku dari anggota organisasi sekolah, baik bagi Kepala sekolah, guru, staf maupun siswa; (3) dominant values; jika dihubungkan dengan tantangan pendidikan Indonesia dewasa ini yaitu tentang pencapaian mutu pendidikan, maka budaya organisasi sekolah seharusnya diletakkan dalam kerangka pencapaian mutu pendidikan di sekolah; (4) philosophy, budaya organisasi ditandai dengan adanya keyakinan dari seluruh anggota organisasi dalam memandang tentang sesuatu secara hakiki, misalnya tentang waktu, manusia, dan sebagainya, yang dijadikan sebagai kebijakan organisasi; (5) rules; budaya organisasi ditandai dengan adanya ketentuan dan aturan main yang mengikat seluruh anggota organisasi. Sctiap organisasi sekolah ‘memiliki ketentuan dan aturan main tertentu, baik yang bersumber dari kebijakan sekolah setempat, maupun dari pemerintah, yang mengikat seluruh warga sekolah dalam berperilaku dan bertindak dalam organisasi. Depdiknas (2006:1) menyatakan bahwa kinerja sekolah menjadi kurang optimal, baik mutu, efisiensi, inovasi, efektivitas, relevansi, maupun produktivitas akibat dari penyelenggara pendidikan dilakukan secara birokratik sentralistik. Kinerja sekolah, yang kurang optimal disebabkan kinerja guru yang rendah. Sesungguhnya kinerja yang diharapkan adalah kemampuan atau kompetensi guru dalam melaksanakan tugas maupun fungsinya. Kompetensi yang ki seorang pendidik atau guru yaitu: (1) menguasai bahan; (2) mengelola program pembelajaran; (3) mengelola kelas; (4) menggunakan media/ sumber belajar; (5) menguasai landasan_kependidikan; (6) mengelola interaksi Pembelajaran; (7) menilai prestasi siswa; (8) mengenal fungsi dan progran ‘ayanan bimbingan penyuluhan; (9). memahami administrasi sekolah; (10) memahami prinsip dan hasil penelitian pendidikan, (Sardiman 2008:164) Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di MAN Kota Padangsidimpuan terhadap 10 orang responden melalui angket dan wawancara mulai tanggal 16-28 Maret 2009, hasil penelitian menggambarkan bahwa kinerja tidak sesuai dengan yang diharapkan atau kinerja guna rendah, Hal ini dapat dilihat melalui has angket pendahuluan yang disebarkan kepada gura ‘menunjukkan skor rata-rata kinerja guru adalah 46,80 dengan skor maksimal 75,00 atau 62,40 % Hal ini menunjukkan kinerja guru rendah atau tidak mencapai ‘wjuan yang diharapkan sesuai visi dan misi sekolah, Rendahnya kinerja guru

Anda mungkin juga menyukai