PLTGU CILEGON
PRAJABATAN ANGKATAN 42
P.T. PLN (Persero)
A. PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas atau PLTG adalah suatu pembangkit listrik yang
menggunakan mesin turbin gas untuk membangkitkan energi listrik. Turbin Gas
merupakan salah satu mesin konfersi energi yang mengkonfersikan energi kimia yang
terkandung bahan bakar baik berwujud gas maupun minyak untuk dirubah menjadi
energi gerak putar dan putaran yang dihasilkan digunakan untuk memutar generator
sehingga akan menghasilkan energi listrik.
yang tadinya diam perlahan lahan berputar. Udara mulai masuk kedalam kompresor.
Tetapi kompresor tidak langsung mengkompresi udara, tetapi pada tingkat tertentu
diekstraksikan atau dibuang untuk menghindari stall and surging yang bisa
menyebabkan kompresor rusak.
5. Turbin Gas PLTGU Cilegon
Turbin Gas pada PLTGU Cilegon menggunakan bahan bakar gas alam dan
HSD (High Speed Diesel Oil). Tetapi bahan bakar utamanya adalah gas alam yang
disuplai oleh CNOOC sebanyak 80 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Bahan bakar
gas untuk pembangkit dipasok dari Lapangan gas PSC-SES CNOOC di lepas pantai
utara Banten melalui pipa gas bawah laut sepanjang +/- 60 km sebagai diversifikasi
bahan bakar minyak. Sedangkan HSD hampir tidak pernah digunakan kecuali hanya
sebagai back up jika sewaktu waktu pasokan gas alam tersendat. HSD di tampung
dalam sebuah tangki dengan kapasitas 15.000 KL.
6. Pelaksanaan Open Cycle dalam PLTGU Cilegon
Proses produksi yang hanya menggunakan PLTG di dalam sektor
pembangkitan PLTGU disebut dengan PLTG(Open Cycle). Hal itu dilaksanakan jika
ada unit pembangkitan turbin uap ada yang mengalami gangguan, pemeliharaan atau
sistem P3B Jawa-Bali hanya membutuhkan konstribusi daya yang kecil.
B. PLTU
Pusat Listrik Tenaga Uap atau yang biasa disingkat PLTU merupakan suatu
pembangkit yang mengandalkan mesin Turbin Uap untuk membangkitkan energi
listrik. Turbin Uap adalah salah satu mesin konversi energi yang mengkonversikan
energi thermal yang terkandung pada uap panas air menjadi energi listrik. Yaitu
dengan melewatkan aliran uap panas air ke celah sudu sudu turbin uap sehingga
menyebabkan poros turbin uap dapat berputar. Putaran poros turbin ini digunakan
untuk memutar generator sehingga dapat membangkitkan energi listrik.
Turbin Uap adalah mesin kalor yang dikembangkan berdasarkan prinsip siklus
rankine. Diawali dengan pemberian kalor pada medium air (H 2O liquid) hingga
menjadi uap (H2O gas). Air jika dipanaskan hingga titik didihnya akan memuai dan
menguap. Karena memuai menjadi uap maka uap hasil pemanasan air akan
mempunyai tekanan tinggi bila dipanaskan pada ruang tertutup. Uap yang bersuhu
dan bertekanan tinggi ini lalu disalurkan melalui pipa menuju turbin. Sebelum
memasuki turbin, uap diekspansikan dengan nozzle (sudu diam tingkat pertama)
sehingga saat uap melewati sudu putar mempunyai kecepatan tinggi dan
menyebabkan poros turbin uap berputar. Setelah uap digunakan untuk memutar
turbin, uap lalu didinginkan (biasanya menggunakan medium air laut, sungai atau
danau sebagai pendinginannya) hingga menjadi air kembali. Uap yang semula
bervolume besar dan dinginkan hingga menjadi air yang volumenya kecil maka akan
menjadikan kondisi ruang keluar turbin uap menjadi vacum. Air hasil pengembunan
uap akan dipompakan lagi ke drum untuk dipanaskan kembali. Siklus kembali
berulang.
Combine Cycle adalah suatu siklus yang digunakan pada PLTGU (Pusat
Listrik Tenaga Gas / Uap). Siklus ini merupakan gabungan antara siklus brayton dan
rankine. Yang diterapkan pada penggabungan antara turbin gas (PLTG) dengan turbin
uap (PLTU) melalui HRSG sebagai penukar kalor pengganti boiler pada turbin uap.
Siklus Combine Cycle PLTGU
Gas dibakar pada ruang bakar (burner) turbin gas setelah bercampur udara dari
kompresor untuk memutar turbin. Karena masih mempunyai temperatur tinggi, maka
gas panas keluar turbin gas dilewatkan HRSG yang didalamnya berisi pipa pipa
sebagai heat exchanger (penukar kalor). Yaitu memindahkan kalor dari gas panas ke
dalam air sehingga menjadi uap. Dari HRSG dihasilkan uap dari pemanasan air
(H2O). Lalu uap ini digunakan untuk memutar turbin uap. Uap keluar turbin uap
didinginkan menggunakan kondensor (bisa juga menggunakan cooling tower jika
tidak terdapat sumber air memadai) dan air hasil pengembunan uap dipompakan
kembali untuk dipanaskan kembali dalam HRSG. Sisa gas panas setelah dilewatkan
dalam HRSG dibuang melalui cerobong ke udara.
PEMBAHASAN
1. Workshop
Workshop ini merupakan tempat melakukan perbaikan peralatan yang rusak
untuk di perbaiki. Sebagian besar pekerja yang berada di workshop ini merupakan
pihak ketiga. Selain itu, Workshop juga dapat berfungsi sebagai sarana olahraga.
Ketika barang tidak penuh, workshop dapat di fungsikan sebagai lapangan badminton.
3. Hidrogen Plant
PLTGU Cilegon menggunakan H2 sebagai pendingin Generator karena H2
merupakan zat yang paling baik sebagai fluida penukar kalor. H 2 diperolah melalui
proses elekrolisis pada air demin. Melalui proses elektrolisis, ikatan H 2O pada air
demin akan pecah menjadi H2 dan O. H2 yang telah terpisah kemudian dikumpulkan
pada H2 tank yang kemudian akan di kirim ke generator, sedangkan O akan dilepaskan
ke lingkungan.
4. Gas Station
PLTGU Cilegon menggunakan gas alam sebagai bahan baku primer. Bahan
baku gas alam PLTGU cilegon di suplai oleh 2 perusahaan gas, yaitu Perusahaan
asing CNOOC dan Perusahaan Gas Negara (PGN). Kebutuhan gas alam PLTGU
Cilegon yaitu sekitar 120 MMBTU dengan perbandingan suplai 80 MMBTU dari
CNOOC dan 30 MMBTU dari PGN dengan standar tekanan yang diperlukan adalah
40 psi. Kedua gas yang masuk ini akan di campur menjadi satu sebelum digunakan ke
gas turbin, tetapi ada satu masalah yaitu tekanan gas yang di suplai kedua perusahaan
ini berbeda. Perusahaan CNOOC dapat memenuhi standar yang diperlukan PLTGU
Cilegon sedangkan PGN tidak. Gas alam yang di suplai PGN masih cukup kotor dan
tekanan rendah, oleh sebab itu gas dari PGN harus di kompresi lagi agar mencapai
tekanan yang diharapkan dengan mengggunakan kompresor tersendiri yang dikelola
pihak ketiga. Terdapat masalah tersendiri pada kompresor ini yaitu sering terjadi trip
sehingga menyebabkan keandalan PLTGU Cilegon menurun.
5. HSD Station
PLTGU Cilegon didesain untuk menggunakan bahan bakar mix antara HSD dan
gas alam. Seiring berjalannya waktu, ketersediaan HSD semakin menurun dan
harganya semakin mahal mencapai 11 ribuan mengakibatkan penggunaan HSD
dikurangi agar menghemat biaya pengeluaran bahan baku. Tetapi penggunaan HSD
tidak di hentikan seluruhnya, masih ada peralatan yang membutuhkan HDS.
Penggunaan HSD di PLTGU Cielgon hanya digunakan untuk Auxilary Boiler dan
Pembangkit Diesel. HSD masuk ke PLTGU Cilegon di bawa oleh truk tangki,
kemudian dilakukan bongkar muat . HSD kemudian dialirkan dengan pompa untuk di
bersihkan terlebih dahulu, selanjutnya baru simpan ke dalam HSD tank.
7. Close Cooling Water
Sistem pendingin alat bantu di PLTGU Cilegon adalah sistem Close Cooling
Water. Air yang digunakan adalah air demin. Air demin digunakan dengan tujuan agar
mengurangi laju korosi dan pengendapan yang terjadi di pipa aliran pendingin dapat
dihindari. Air yang dialirkan ke dalam sistem memiliki suhu 30 o C untuk dijadikan
sebagai penukar kalor untuk mendinginkan lube oil turbin. Oli yang keluar dari turbin
biasanya memiliki suhu 50 oC. Agar kondisi oli tetap baik, perlu dilakukan
pendinginan. Pendinginan di lakukan oleh air yang menghisap panas pada oli,
diharapkan temperature oli dapat turun dibawah 46 oC. Air yang telah meningkat
suhunya tadi dikirim kembali keluar menuju cooling fan yang berada diluar untuk
didinginkan kembali. Suhu yang diharapkan adalah dibawah 30o C agar dapat
dialirkan kembali sebagai fluida pendingin.
8. HRSG
HRSG adalah suatu alat yang berfungsi untuk memanaskan air dengan
memanfaatkan panas gas buang dari turbin gas sehingga menghasilkan uap dengan
tekanan dan temperature yang dapat digunakan untuk memutar turbin uap. Komponen
utama dari HRSG yaitu Economiser, Evaporator, Drum, dan Superheater. HRSG yang
digunakan PLTGU Cilegon merupakan HRSG tipe vertikal. Keuntungan HRSG tipe
vertikal yaitu tidak membutuhkan tempat yang terlalu besar dan menggunakan
sirkulasi alami. Uap panas yang keluar dari turbin gas yang secara alami akan
mengalir ke atas sehingga tidak diperlukan bantuan fan untuk mengarahkan uap
panas.