Anda di halaman 1dari 27

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang.
Pada kehidupan sehari-hari pengontrolan peralatan elektronik rumah

tangga dilakukan secara manual sehingga kurang efektif jika pemilik rumah
berpergian jauh, serta tidak dapat memantau kondisi rumah ini yang menyebabkan
kekawatiran saat berpergain meninggalkan rumah. Teknologi komunikasi yang
terus berkembang serta mempengaruhi aktivitas sehari-hari mulai dari cara
berkomunikasi itu sendiri. Pada saat ini semakin banyak digunakan komunikasi
nirkabel untuk mengontrol segala sesuatu melalui jarak yang jauh secara praktis,
salah satunya dalam pengontrolan peralatan elektronika rumah tangga dari jarak
jauh serta efisien dalam pemakain energi listrik.

Teknologi AI (Artifical Intelliegence) merupakan sebuah kecerdasan


buatan. Sistem ini umunya dianggap komputer sebab kecerdasan diciptakan dan
dimasukan kedalam mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti
pekerjaan manusia. Teknologi AI ini terus berkembang seiring perkembngan dan
kebutuhan. Teknologi kecerdasan buatan dapat diterapkan dalam pengembangan
sistem dan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks maupun
berulang-ulang serta dapat dimanfaatkan dalam bidang tertentu. Adanya
teknologi kecerdesan buatan ini dapat meningkatkan produktivitas kerja, yaitu
bertambah efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja dan penghematan
waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.
Pada jurnal sebelumnya membahas tentang pengontrolan

peralatan

elektronika secara nirkabel yang berjudul Perancangan Kendali Lampu


Berbasis android. Di dalam jurnal tersebut membahasa kemampuan sebuah
komunikasi nirkabel yaitu komunikasi wifi dalam pengontrolan saklar lampu
1

dari jarak jauh. Dalam pengujian kemampuan pengontrolan menggunkan jenis


komunikasi wifi di lihat dari jarak, kondisi tempat, waktu, serta spesifikasi
perangkat wifi. Dari hasil percobaan pada jurnal tersebut hanya mencantumkan
hasil jarak jangkau kendali maksimum perangkat wifi pada kondisi didalam
ruangan mencapai 30 meter sedangkan kondisi diluar ruangan mencapai 50
meter. Perangkat sistem minimum yang digunakan adalah arduino, dan
menggunakan smartphone android sebagai aplikasi pengontrolannya (Vidy,
2014). Akan tetapi di dalam jurnal tersebut masih ditemukan berbagai
permasalahan dalam efisien dalam jenis komunikasi nirkabel ini serta dalam
pemantauan apakah perintah yang dikirimkan sesuai dengan apa yang
dikehendaki. Maka dari itu tugas akhir ini akan dilakukan perancangan
perangkat sistem kendali secara nirkabel untuk mengendlikan saklar listrik
pada sebuah lampu mengunakan salah satu jenis komunikasi TCP/IP yaitu
melalui web browser dan interface yang digunakan adalah perangkat Raspberry
PI.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka, pada penelitian ini

terdapat beberapa masalah yang akan dibahas dan diteliti, antara lain:
a. Bagaimana sistem dapat mengendalikan saklar listrik pada lampu secara
otomatis?
b. Bagaimana merancang aplikasi saklar virtual pada web untuk mengendalikan
alat pengontrolan saklar lampu?
c. Bagaimana komunikasi TCP/IP menggunakan jaringan web pada kontrol saklar
listrik jarak jauh?

1.3

Batasan Masalah
Agar penelitian memiliki sasaran yang jelas dan tepat dan sesuai dengan

permasalahan yang akan diteliti dan diuraikan, maka diperlukan batasan ruang
lingkup penelitian, antara lain:
a. Interface yang digunakan adalah Raspberry Pi.
b. Penulis tidak menjelaskan secara rinci tentang rangkaian sistem kendali
lampu.
c. Simulasi pengendalian pada saklar lampu yang menggunkan 4 buah lampu.
d. Sistem operasi yang digunakan server adalah sistem operasi Linux.
e. Jenis protokol yang digunakan adalah TCP/IP.
1.4

Tujuan
Penelitian yang diusulkan dalam tugas akhir ini memiliki beberapa tujuan

diantaranya:
a. Merancang sistem aplikasi saklar virtual pada web sebagai pengendali alat
pengontrol saklar lampu secara otomatis.
b. Mengendendalikan saklar otomatis komunikasi nirkabel berbasis TCP/IP.
c. Mengetahui hasil komunikasi web sebagai pengontrol saklar lampu dari jarak
jauh.

1.5

Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut:
a. Hasil penilitian dapat membantu dalam pengiritan energi listrik saat rumah di
tinggal pergi jauh.
b. Hasil penelitaian dapat mempermudah pengontrolan lampu berbasis TCP/IP
c. Agar pengguna mudah mengontrol saklar lampu dari jarak yang sangat jauh
dan cepat.

1.6

Sistematika Pembahasan
Secara garis besar penyusunan proposal skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah,
tujuan, manfaat, dan sistematika pembahasan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Berisi penjelasan tentang teori yang berhubungan dengan penelitian.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Menjelaskan tentang metode yang digunakan untuk menyelesaikan skripsi.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi hasil penelitian dan analisa hasil penelitian.
BAB 5 PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulis.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Teknologi Nirkabel.
Teknologi yang menghubungakan antara dua piranti untuk bertukar data

di mana perantara atau media Transmisi tidak berupa kabel. Teknologi nirkabel
juga disebut dengan wireless, karena wireless adalah media transmisi radiasi
elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara terbuka yang dapat berupa
gelombang mikro (microwave), sistem satelit, sinar infra merah. Yang termasuk
teknoligi nirkabel adalah Infrared, bluetooth, wifi, seluler, web, dan satelit
(IndonesiaIndonesia, 2014).
2.2 Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).
TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan
sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan yang mengkomunikasikan
data dari suatu tempat (host) ke tempat lain (host lain). Komunikasi data mirip
dengan percakapan manusia. Manusia dan komputer melakukan komunikasi
formal untuk pertukaran data yang kompleks, dan proses-proses informal untuk
tujuan khusus. Keduanya, baik manusia maupun komputer mengikuti aturan-

aturan tertentu yang memungkinkan para pelaku untuk bertukar informasi dengan
cara yang teratur dan bebas dari kesalahan.
Protokol-protokol dipatuhi untuk membentuk dan mengakhiri komunikasi
dengan sedemikian rupa sehingga tidak ada satu pesan pun yang tertinggal dalam
keadaan yang tidak diinginkan. Untuk itu karaktersitik pertama yang perlu
diperhatikan adalah bahwa komunikasi yang bebas kesalahan dapat dicapai hanya
dengan mengikuti protokol komunikasi. Namun pada kenyataannya dalam proses
pengiriman data terdapat beberapa permasalahan yang harus diselesaikan.
Permasalahan pertama adalah bahwa data harus dapat dikirimkan kepada
komputer yang tepat, sesuai dengan tujuannya. Selain itu permasalahan yang
muncul adalah ketika komputer tujuan tidak berada pada wilayah lokal, yaitu pada
wilayah yang sangat jauh dimana kemungkinan terjadinya kerusakan dan
hilangnya data sangat
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada komputer tujuan terdapat lebih
dari satu aplikasi yang menunggu datangnya data. Secara sederhana,
permasalahan yang muncul tersebut dapat ditangani dengan cara memecahkan
data tersebut menjadi beberapa paket data yang lebih kecil ukurannya. Untuk
menangani semua masalah komunikasi data, keseluruhan aturan yang dibuat harus
bekerja sama satu dengan yang lainnya. Sekumpulan aturan yang mengatur
masalah komunikasi data ini disebut dengan protokol komunikasi data yang
berupa perangkat lunak yang terdapat pada komputer dan perangkat komunikasi
data lainnya. Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan
(layer) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. Di bawah
ini gambar arsitektur pada TCP/IP

Gambar 2.1 Arsitektur TCP/IP


(Teknologi Nirkabel, 2014)

Pada gambar 2.2 dapat dijelaskan fungsi masing-masing layer arsitektur


TCP/IP adalah sebagai berikut:
a. Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dan
sebagainya. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi
pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat
mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.
b. Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data
Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data
pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya
memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang
ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini
adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk
jaringan Paket Radio dan sebagainya.
c. Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua
pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada
OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu
jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang
dikirimkan dapat menemukan tujuannya di mana pun berada. Oleh karena itu,
lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internet
working yang meliputi wilayah luas (world wide Internet). Beberapa tugas
penting pada lapisan ini adalah:

a. Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat


Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan
Internet Protocol Address (IP Address). Karena pengalamatan
(addressing ) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software),
maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang
digunakan.
b. Routing, adalah menentukan kemana datagram akan dikirim agar
mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi
terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat
connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan.
Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang di kirimkannya
untuk bisa mencapai tujuan. Router pada jaringan TCP/IP-lah yang
sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke
tujuan.
d. Transport Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data
antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi
yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang
dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi
penting antara lain :
a. Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket
paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak
sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi
kemampuan penerima dalam menerima data.
b. Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data
dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa
data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan
kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan
menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data
yang mengandung ke-salahan tadi. Namun hal ini dapat
menimbulkan delay yang cukup berarti.
Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control
Protocol (TCP) atau User Datagram Protocol (UDP). TCP dipakai untuk

aplikasi aplikasi yang membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP


digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan
tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan
error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang
bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow
control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal
yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih
menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya adalah aplikasi
database yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang
sangat sensitif terhadap delay seperti video conference . Aplikasi seperti ini
dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa di
mengerti), namun akan tidak nyaman untuk di lihat jika terdapat delay
yang cukup berarti.
e. Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang
berfungsi mendefinisikan aplikasi aplikasi yang dijalankan pada jaringan.
Karena itu, terdapat banyak protocol pada lapisan ini, sesuai dengan
banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP
( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP ( File
Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP ( Hyper Text Transfer Protocol )
untuk aplikasi web, NNTP ( Network News Transfer Protocol) untuk
distribusi news group dan lain - lain. Setiap aplikasi pada umumnya
menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol
ini dinamai dengan TCP/IP. (Entot Suhartono, 2009).
2.3 Model Client/server
TCP adalah peer-to-peer, protokol yang bersifat connection-oriented. Tidak
ada hubungan master atau slave, tetapi banyak aplikasi yang bersifat client/server.
Server adalah aplikasi yang memberikan pelayanan kepada user internet. Client
adalah yang meminta pelayanan. Aplikasi bisa memiliki bagian server dan bagian
client, di mana dapat berjalan secara bersamaan dalam 1 sistem. Server

merupakan progam yang dapat menerima permintaan (request), melakukan


pelayanan yang diminta, kemudian mengembalikan sebagai replay. Server dapat
melayani multi request bersamaan (Entot Suhartono, 2009).
2.4 Localhost
Localhost merupakan isltilah dalam komputer jaringan yang berarti
komputer ini. localhost adalah nama standar yang diberikan sebagai alamat
loopbcak network interface. localhost selalu menerjemahkan loopback ip address
127.0.0.1 dalam IPv4, atau ::1 dalam IPv6. Localhost digunakan untuk
mengantarkan web browser pada HTTP server yang terpasang di komputer lokal.
Alamat http://localhost akan menampilkan website lokal pada komputer yang
bersangkutan. Jadi, kita membuat komputer kita sebagai localserver, kemudian
menghostingkan web kita didalamnya (localhost) untuk dijadikan tempat
membangun website sementara dan kemudian dihostingkan secara online ke
internet. Dengan menjadikan komputer kita sebagai local server, kita dapat
bekerja secara offline tanpa harus takut menghadapi masalah biaya, waktu, dan
kenyamanan.
Semua komputer yang terhubung dengan internet itu harus menggunakan
alamat IP secara unik, untuk mengakses suatu server, maka harus memasukkan
alamat IP nya, contohnya : 72.14.254.132. Akan tetapi, alamat IP tersebut tidak
jelas berarti apa, dan juga sulit untuk dihafalkan. Oleh karena itu, dibuatlah DNS
untk menterjemahkan antara nama dan alamat IP. Maksud dari nama ialah
domain, seperti google.com.

10

2.5 Raspberry Pi

Gambar 2.2 Perangkat Raspberry Pi


(Sumber :Raspberry User Guide, 2013)

Raspberry Pi (RasPi) merupakan sebuah Single board computer (SBC) yang


memiliki ukuran sebesar kartu Kredit, Raspberry Pi ini merupakan sebuah
komputer mini . Komputer mini ini sendiri terdiri dari 2 versi, yaitu Raspberry PI
model A dan Raspberry PI model B. Untuk Model A dan Model B memiliki
spesifikasi yang sama dalam hal SoC, GPU, CPU, SDRAM, Output Video dan
Audio. Yang membedakannya adalah pada Raspberry Model B terdapat 2 buah
USB HUB, sedangkan pada Model A hanya terdapat 1 buah USB HUB.
Raspberry Pi Model B telah dilengkapi dengan Slot RJ45 (10/100 Ethernet) yang
dapat digunakan untuk jaringan internet. Dan untuk daya kedua model ini
memiliki Daya yang berbeda, yaitu 300 mA (1.5 W) untuk model A dan 700mA
(3.5 W) untuk model B. (Dr. Agfianto Eko Putra. 2014).
2.5.1

Perangkat Lumak Modul Raspberry Pi


Perancangan perangkat lunak yang dilakukan pada modul Raspberry Pi

yaitu perancangan pada halaman web, perancangan program pengiriman data ke


modul slave, dan perancangan program penerimaan informasi dari modul slave.
Berikut akan dijelaskan perancangan perangkat lunak pada modul Raspberry Pi.

11

Terdapat tiga buah tampilan halaman web yang dirancang menggunakan java
script, yang diberi nama login, kontrol, dan penjadwalan.

Login.php adalah halaman yang ditampilkan pertama kali ketika ada


pengguna mengakses server atau modul Raspberry Pi. Kegunaan dari halaman

Gambar 2.3 Tampilan Halaman login.


(Sumber : Steven Goodwin, 2013 )

web ini adalah sebagai keamanan sehingga hanya pengguna yang mengetahui
Username dan Password yang benar yang dapat mengontrol lampu dan pompa air
listrik. Gambar 2.3 menunjukan contoh tampilan halaman web login.Halaman
web kontrol.php merupakan halaman yang digunakan sebagai pengontrol dan juga
dapat digunakan untuk melihat informasi mengenai apa sesuai dengan program
yang dijalankan. Gambar 2.4 menunjukan contoh tampilan halaman web control.

12

Gambar 2.4 Tampilan Halaman kontrol.


(Sumber : Steven Goodwin, 2013 )

Halaman web penjadwalan adalah halaman yang juga dapat digunakan oleh
pengguna untuk dapat mengontrol peralatan. Perbedaannya adalah, pada halaman
penjadwalan peralatan yang ingin dikendalikan diatur saat menyala dan matinya
dengan menentukan jamnya. Sehingga peralatan akan menyala dan mati secara
otomatis sesuai dengan jam yang telah ditentukan tanpa harus menekan tombol
yang ada pada halaman kontrol. Gambar 2.5 menunjukan contoh tampilan
halaman web penjadwalan.

Gambar 2.5 Tampilan Halaman penjadwalan.


(Sumber : Steven Goodwin, 2013 )

13

2.6 Relay.
Relay adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk
menggerakan sejumlah kontaktor yang tersusun atau sebuah saklar elektronis
yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan memanfaatkan
tenaga listrik sebagai sumber energinya. Kontaktor akan tertutup (menyala) atau
terbuka (mati) karena efek induksi magnet yang dihasilkan kumparan (induktor)
ketika dialiri arus listrik. Berbeda dengan saklar, pergerakan kontaktor (on atau
off) dilakukan manual tanpa perlu arus listrik.
Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan
pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay
elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut.
a. Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup atau
membuka kontak saklar.
b. Saklar yang digerakkan secara mekanis oleh daya atau energi listrik.
Sebagai komponen elektronika, relay mempunyai peran penting dalam sebuah
sistem rangkaian elektronika dan rangkaian listrik untuk menggerakan sebuah
perangkat yang memerlukan arus besar tanpa terhubung langsung dengan
perangakat pengendali yang mempunyai arus kecil. Dengan demikian relay dapat
berfungsi sebagai pengaman.
Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
1. Common, merupakan bagian yang tersambung dengan Normally Close
(dalam keadaan normal).
2. Koil (kumparan), merupakan komponen utama relay yang digunakan
untuk menciptakan medan magnet.
3. Kontak, yang terdiri dari Normally Close dan Normally Open.

14

2.6.1

Prisip Kerja Relay.


Relay merupakan komponen listrik yang memiliki prinsip kerja magnet

dengan induksi listrik. Relay terdiri atas bagian-bagian utama sebagai berikut :
1. Coil atau Kumparan, merupakan gulungan kawat yang mendapat arus
listrik. adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada
tidaknya arus listrik di coil.
2. Contact atau Penghubung, adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil. Contact ada 2 jenis :
Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally
Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close).
Cara kerja relay adalah sebagai berikut :

Gambar 2.6 Struktur Relay


Sumber : ( William Bolten, 2004 )

1. Saat Coil mendapatkan energi listrik (energized) akan menimbulkan gaya


elektromanetik.
2. Gaya magnet yang ditimbulkan akan menarik plat/lengan kontak
(armature) berpegas (bersifat berlawanan), sehingga menghubungkan 2
titik contact.

15

2.6.2

Cara Kerja.
Cara kerja relay sangat sederhana. Di sini kita akan membahas relay pada

umumnya.

Gambar 2.7 Relay Segi (contoh : Hella, Bosch dll).


Sumber : ( William Bolten, 2004 )

Relay terdiri dari 2 terminal trigger, 1 terminal input dan 1 terminal output.
1. Terminal trigger : yaitu terminal yang akan mengaktifkan relay..seperti
alat electronic lainya relay akan aktif apabila di aliri arus + dan arus -.
Pada contoh relay yang kita gunakan terminal trigger ini adalah 85 dan
86.
2. Terminal input : yaitu terminal tempat kita memberikan masukan..pada
contoh adalah terminal 30.
3. Terminal output : yaitu tempat keluarnya output pada contoh adalah
terminal 87.
2.6.3

Fungsi Relay.
Fungi atau kegunaan relay dalam dunia elektronika sebenarnya juga

sama seperti dalam teknik listrik. Hanya saja kebanyakan relay yang digunakan

16

dalam teknik elektronik adalah relay dengan voltase kecil seperti 6 Volt, 12
Volt, 24 Volt berbeda dengan teknik listrik yang memakai relay 220 Volt dan
110 Volt. Namun ada juga dalam teknik elektronik yang memakai relay dengan
voltase tinggi. Walau ada perbedaan pemakaian voltase pada relay, sebenarnya
relay memiliki fungsi atau kegunaan yang sama yakni sebagai alat pengganti
saklar yang bekerja untuk mengontrol atau membagi arus listrik ataupun sinyal
lain ke sirkuit rangkaian lainnya. Secara garis besar, fungsi relay adalah
sebagai berikut :
1. Kontrol tegangan tinggi rangkaian dengan sinyal bertegangan rendah,
seperti dalam beberapa jenis modem atau audio amplifier.
2. Kontrol sebuah rangkaian arus tinggi dengan sinyal arus rendah, seperti
pada solenoid starter dari sebuah mobil.
3. Mendeteksi dan mengisolasi kesalahan pada jalur transmisi dan
distribusi dengan membuka dan menutup pemutus rangkaian
(perlindungan relay).
4. Sebuah kumparan relay DPDT AC dengan kemasan ice cube.
5. Isolasi mengendalikan rangkaian dari rangkaian yang di kontrol ketika
kedua berada pada potensi yang berbeda, misalnya ketika
mengendalikan sebuah perangkat bertenaga utama dari tegangan rendah
switch. Yang terakhir ini sering digunakan untuk mengontrol
pencahayaan kantor sebagai kawat tegangan rendah dapat dengan
mudah di-install di partisi, yang dapat dipindahkan sesuai kebutuhan
sering berubah. Mereka mungkin juga akan dikendalikan oleh hunian
kamar detektor dalam upaya untuk menghemat energi.
6. Logika fungsi. Sebagai contoh, DAN fungsi boolean direalisasikan
dengan menghubungkan relay normal kontak terbuka secara seri, maka
fungsi ATAU dengan menghubungkan normal kontak terbuka secara
paralel. Perubahan atas atau Formulir C kontak melakukan XOR fungsi.
Fungsi yang sama untuk NAND dan NOR yang dicapai dengan
menggunakan kontak normal tertutup. Tangga bahasa pemrograman
yang sering digunakan untuk merancang jaringan logika relay.

17

7. Awal komputasi. Sebelum tabung vakum dan transistor, relay


digunakan sebagai unsur-unsur logis dalam komputer digital.
8. Safety logika kritis. Karena relay jauh lebih tahan daripada
semikonduktor radiasi nuklir, mereka banyak digunakan dalam
keselamatan logika kritis, seperti panel kontrol penanganan limbah
radioaktif mesin.
9. Waktu tunda fungsi. Relay dapat dimodifikasi untuk menunda
pembukaan atau penutupan menunda satu set kontak. Yang sangat
singkat (sepersekian detik) penundaan ini akan menggunakan tembaga
disk antara angker dan bergerak blade perakitan. Arus yang mengalir
dalam disk mempertahankan medan magnet untuk waktu yang singkat,
memperpanjang waktu rilis. Untuk sedikit lebih lama (sampai satu
menit) keterlambatan, sebuah dashpot digunakan. Sebuah dashpot
adalah sebuah piston di isi dengan cairan yang diperbolehkan untuk
melarikan diri perlahan lahan. Jangka waktu dapat divariasikan
dengan meningkatkan atau menurunkan laju aliran. Untuk jangka waktu
lebih lama, mesin jam mekanik timer dipasang.

18

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang jadwal penelitian, tempat penelitian dan waktu
penelitian. Selain itu bab ini juga berisi tentang flowchart sistem yang akan
dirancang dan juga menjelaskan tentang metode yang digunakan untuk
menyelesaikan skripsi.
3.1

Tempat dan Waktu Penelitian.

Adapun tempat dan waktu penelitian - analisis dilakukan dilaksanakan :

19

Tempat: Rumah Kost


Alamat
3.2

: Gang Sumur Bor No. 99X, Kaliurang, Kabupaten Jember

Prosedur Penelitian.
Dalam pembuatan skripsi dan penelitian ini, dibuat langkah-langkah /

prosedur penelitian sebagai berikut :


1. Studi literatur terhadap objek/data dan penelitian.
Tahap awal dari penelitian ini yaitu mencari literatur dari penelitian
sebelumnya sehingga diharapkan penelitian dapat dilaksanakan dan
memberikan arahan untuk mengurangi kesalahan.
2. Perencanaan Alat.
Tahap kedua ini adalah perancangan alat untuk membuat sistem kontrol
lampu menggunakan web.
3. Pembuatan Alat.
Pada tahap ini, alat yang telah direncakan akan dibuat menjadi sebuah sistem
yang bekerja dengan baik.
4. Pengujian Alat dan Analisa.
Pada tahap ini dilakukan pengujian alat yang telah dibuat.hal yang akan di uji
dan di analisis yaitu keberhasilan koneksi protocol TCP/IP yang
menghubungkan antara server dan user pada layer Transport.
3.3

Gambaran Umum Sistem.

Gambar 3.1 Gambaran Umum Sistem

Dari gambaran umum sistem (gambar 3.1) yang akan dirancang. Pertama
server (raspberry pi) akan menjalankan data program yang sudah dirancang.
Kemudian server akan mengunggah data program pada tampilan website lokal

20

server. Server menggunakan port 9090 untuk menampilkan halaman kontrol pada
website lokal. Pada gambar 3.1, access point digunakan sebagai media koneksi
antara server dengan user.
Pada sistem yang di buat ini, protokol yang digunakan adalah protokol
TCP/IP. Setelah terkoneksi maka user dapat mengakses halaman kontrol yang
telah di buat oleh server pada tampilan web. Sebelum masuk ke halaman kontrol
user harus terlebih dahulu login, setelah login benar user dapat mengakses
halaman kontrol yang telah disediakan oleh server dan memberikan perintah
sesuai kehendak user. Gambar halaman kontrol dapat di lhat ada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Halaman Kontrol


USER

3.4

Diagram Blok Modem


Sistem.Wifi Raspberry
Lampu 1

Supply DC

WIRELES

Raspberry
S Pi (Server)

Lampu 2

Lampu 3

Supply AC

RELAY
Lampu 4

21

TX/R
X

Pin
Output

Gambar 3.3 Blok Diagram Sistem

Sistem yang akan di buat adalah mengendalikan saklar listrik melalui web
browser dengan menggunakan jaringan wireless. Jaringan wireless sebagai
media pentransmisian input data dari Client ke Rapberry Pi yang telah
terhubung dengan rangkaian relay yang berfungsi sebagai saklar listrik. User
yang telah mengakses alamat web kontrol kendali saklar akan mengirimkan
perintah melalui jaringan wireless ke Raspberry, kemudian data yang di terima
akan di proses kemudian akan mengeluarkan output berupa teganngan 5 volt

22

melalui pin digital Raspberry pi yang telah terhubung dengan relay dan akan
memicu relay untuk mengalirkan listrik.
3.5

Flowchart Sistem Kerja Server.


Start

Input eksekusi file lampu1.py

Check perintah

Cek port server yang digunakan (9090)

On?

Ada yang menggunakan?

Menyalakan lampu

Mendapatkan Alamat Web pengontrolan


Y

Operating Client

memadamkan lampu

End

23

Input perintah

Gambar 3.4 Flowchart Sistem Server

Saat data program server dijalankan maka raspi akan mengunggah


program tersebut ke web, sebelum itu server akan mengidentifikasi port yang
di minta. Jika port yang di minta tidak yang memakai maka tidak terjadi

kendala seperti pada gambar 3.5. Akan tetapi jika port yang diminta telah ada
yang memamakai maka raspi akan memberikan laporan seperti gambar 3.6 dan
kita harus melakukan pengecekan apakah ada program yang lain memakai port
tersebut jika ada maka program yang lain tersebut harus dimatikan atau tidak
kita ganti port yang lain.
d

Gambar 3.5 Menjalankan Program Tanpa Ada Kendala.

24

Setelah berhasil maka server akan mendapatkan alamat web yang akan di akses
oleh user. Setelah mendapatkan alamat situs web, client akan mengaksesnya dan
memberi sebuah perintah untuk server. Setelah itu server akan mengecek perintah
yang diterima dari user, perintah apa yang diminta dari user tersebut.

Gambar 3.6 Terjadi Kesalahan Pada Port Yang Digunakan.

3.6

Flowchart Aplikasi.
Start

Akses alamat web

Akses halaman login dan masukan password

Y
Halaman kontrol pada website

End

25

Tekan tombol

Gambar 3.7 Sistem Akses Aplikasi Web Browser.

Pada gambar 3.7 menjelaskan di mana saat client akan mengakses


halaman kontrol pada website yang telah disediakan oleh server. Langkah
pertama adalah user akan memasukan alamat situs web yang telah dibuat oleh
server, setalah alamat situs di buka pada saat itu client akan ditampilkan
halaman login dari alamat situs yang disediakan oleh server. Dalam halaman
login tersebut client harus mengisi kolom user dan password. Jika kolom
halaman login benar maka client akan langsung bisa terhubung dengan
halaman kontrol namun jika user dan password yang dimasukan salah maka
client akan tetap kembali pada halaman login hingga benar. Pada halaman
kontrol client dapat mengontrol lampu dari jarak yang jauh dengan cara
menekan tombol virtual yang telah di buat pada halaman kontrol.
3.7

Perancangan alat.
Pada gambar 3.8 adalah gambar perancangan awal alat kendali saklar listrik

di mana interface yang digunakan adalah raspberry pi yang memprogram


algoritma pengontrolan menggunakan web browser sekaligus menjadi server
untuk mengendalikan saklar listrik saat client mengirimkan sebuah perintah untuk
mengendalikan saklar itu on/off.

pembuatan
3.8 Perancangan
Kendalialat.
7 6 GambarGambar
54 3.9 HasilAlat
18Saklar3Listrik.
2

26

Pada gambar 3.9 adalah bentuk hasil pembuatan alat. Sebagai berikut ini
adalah fungsi dari masing masing kegunaan pada perangkat keras:
1. Pin GPIO yang berfungsi untuk mengirim perintah pada modul relay.
2. Modem wifi untuk menerima sinyal wifi agar terhubung degan internet.
3. Supply DC untuk modul relay.
4. Pin relay untuk menerima perintah yang di kirim dari raspi
5. Pin supply DC relay..
6. Relay sebagai saklar lampu untuk menghidupkan dan mematikan lampu.
7. Port sumber tegangan AC.
8. Port HDMI untuk menghubungkan pada monitor.

27

3.8

Desain Tampilan Kontrol Pada Website.


Desain tampilan kontrol saklar listrik pada website menggunakan javascript

yang tersedia pada raspberry pi yang akan digunakan untuk client mengontrol
saklar listrik dengan saklar virtual.

Gambar 3.10 Tampilan Halaman Kontrol.

Anda mungkin juga menyukai