Anda di halaman 1dari 10

RANCANG BANGUN BELT CONVEYOR PENGANGKUT PASIR

UNTUK PENCAMPURAN KOMPOSISI PASIR CETAK


Adhi Permono, Achmad Asad Sonief, Francisca Gayuh U.D.
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jl. Mayjen Haryono no. 167, Malang, 65145, Indonesia
E-mail : adhi_capulet5_bandung@yahoo.co.id
ABSTRAK
Conveyor merupakan salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut
material secara horizontal atau vertical dan digerakkan oleh motor penggerak atau gravitasi. Fungsi
Belt conveyor merupakan pesawat pengangkut yang digunakan untuk memindahkan muatan dalam
bentuk satuan atau curah dengan arah horizontal dari suatu sistem operasi yang satu ke system
operasi yang lain dalam suatu line proses produksi yang menggunakan belt sebagai penghantar
muatannya. Macam-macam belt conveyor antara lain adalah Flat Belt Conveyor, Troughed Belt
Conveyor, Closed Belt Conveyor dan Metallic Belt Conveyor. Belt conveyor yang digunakan adalah
Troughed Belt Conveyor sebab belt yang membentuk huruf V dan biasanya ditumpu oleh 3 roller.
Conveyor ini biasa digunakan untuk mengangkut material curah dalam jumlah banyak dan jarak
jauh. Dari hasil proses pembuatan mesin Troughed Belt Conveyor yang telah dibuat mempunyai
kecepatan 7.55 m/menit dan berkapasitas sebesar 60.793 ton/jam.
Kata Kunci : belt conveyor, pengangkut pasir, rancang bangun, pencampuran komposisi pasir

Sistem belt conveyor memiliki tempat


tidur kayu datar dan sebuah sabuk yang
melakukan perjalanan di atas tempat tidur
kayu. Sebelumnya, belt conveyor ban
berjalan terbuat dari kulit, kanvas atau
karet. Sistem conveyor belt primitif
sangat populer untuk menyampaikan
barang berukuran besar dari satu tempat
ke tempat lain. Pada awal abad ke-20,
aplikasi belt conveyor atau ban berjalan
menjadi lebih luas.
Di dalam suatu industri, bahan
dan material yang digunakan kadangkala
merupakan bahan yang berat maupun
berbahaya bagi manusia. Oleh karena itu
diperlukan alat transportasi untuk
mengangkut bahan dan material tersebut

PENDAHULUAN
Perkembangan
jaman
yang
semakin canggih membuat alat alat yang
di ciptakannya juga semakin bagus, dan
canggih, seperti belt conveyor ini. Sejarah
belt conveyor atau ban berjalan dimulai
pada paruh kedua abad ke-17. Sejak itu,
ban berjalan telah menjadi bagian tak
terelakkan dari transportasi material. Tapi
itu pada tahun 1795 bahwa ban berjalan
atau belt conveyor menjadi alat populer
untuk menyampaikan bahan massal. Pada
awalnya, belt conveyor ban berjalan yang
digunakan hanya untuk memindahkan
karung biji-bijian untuk jarak pendek.
Sabuk belt conveyor sistem dan kerja
yang cukup sederhana di hari-hari awal.
1

mengingat keterbatasan kemampuan


tenaga manusia baik itu berupa kapasitas
bahan yang akan diangkut maupun
keselamatan kerja dari manusia itu
sendiri.
Proses pemindahan material atau
material handling merupakan proses
pemindahan material atau barang dengan
menggunakan metode dan peralatan
tertentu. Salah satu jenis alat transportasi
untuk mengangkut material adalah
conveyor.
Conveyor digunakan pada
berbagai industri sebagai transportasi
berbagai material dalam lingkungan
industri tersebut. Material yang diangkut
mulai dari raw material hingga hasil
produksi,
termasuk
memindahkan
material
antar
work
station.
Perkembangan
mengenai
teknologi
conveyor sudah banyak di desain dengan
berbagai macam tipe dan fungsinya, salah
satunya adalah belt conveyor. Fungsi belt
conveyor adalah untuk mengangkut
muatan satuan (unit load) atau muatan
curah (bulk load). Penggunaan conveyor
pada industri pengecoran logam saat ini
masih
konvensional
pada
proses
pemindahan materialnya, untuk itu perlu
dilakukan penelitian mengenai belt
conveyor untuk meningkatkan efisiensi
proses pemindahan material pada industri
pengecoran logam.

Keterangan:
1. Conveyor pengangkut bentonit.
2. Sensor Cahaya.
3. Conveyor pengangkut pasir.
4. Sensor Cahaya.
5. Pneumatik.
Cara kerja conveyor:
1. Pada keterangan nomor 1 adalah
conveyor
sebagai
pengangkut
bentonit, dimana conveyor ini terus
berjalan mengisi kedalam bak hingga
ketinggian yang diinginkan sehingga
terdeteksi sensor cahaya pada nomor
2.
2. Ketika sensor 2 mendeteksi bentonit
maka mesin conveyor pada nomor 1
akan berhenti dan akan menggerakan
mesin conveyor pada nomor 3.
3. Conveyor akan bergerak mengangkut
pasir kedalam bak hingga ketinggian
yang diinginkan, ketika sensor cahaya
pada nomor 4 mendeteksi pasir maka
sensor akan menghentikan pergerakan
mesin conveyor pada nomor 3 dan
akan menggerakan pneumatik.
4. Setelah sensor cahaya pada nomor 4
menghentikan mesin conveyor nomor
3, pneumatik pada nomor 5 akan
bergerak membuka penutup bak.
5. Setelah pneumatik membuka pintu
bak, pneumatik kembali menutup
pintu bak, lalu proses kembali ke
awal.
Material dan Komponen

METODOLOGI

Gambar 1 Installasi

1. Belt

: PVC : 200mm

2. Frame

: Plat Besi 1 mm

3. Pulley

: - Head Pulley
- Tail Pulley

4. Roller
5. Drive Power

: - Return Roller

Frame yang digunakan adalah tipe


Troughed Belt Conveyor
sebab
conveyor untuk tipe ini digunakan untuk
mengangkut curah. Dan plat yang
digunakan adalah Bending Pelat MS 2
mm sebab bahannya yang ringan dan
mampu menopang belt yang dilalui oleh
curah dan dalam proses penekukannya
lebih mudah.

: - Motor: Gear

Motor 1:30 : 30W ; 48-50 rpm


- Sproket : RS 25
15 T : 15 T
6. Bearing

: - Return Roller :
Ball Bearing 6202

Head Frame

ZZ

Head Frame berfungsi


sebagai penopang atau tumpuan dari AS
Head Pulley yang mana berfungsi pula
sebagai penghubung dari AS Head Pulley
pada Sproket ke Motor sebagai penggerak
utama.
Spesifikasi : Pelat Potong 3 mm x
150
mm x 75 mm

- Head Pulley :
Aligning

Bearing

1202
- Tail Pulley :
Aligning

Bearing

1202
7. Pneumatic

: Bore diameter 32

mm, stroke 50 mm
8. Sensor
Gambar 3 Head Frame

Proses Pengerjaan
Frame
Adalah konstruksi baja yang
menyangga
seluruh
susunan
belt
conveyor
dan
harus
ditempatkan
sedemikian rupa sehingga jalannya belt
yang berada diatasnya tidak terganggu.
Spesifikasi : - Bending Pelat MS 2 mm x
75 mm x 60 mm

Pada head frame menggunakan


pelat 3mm karena head pulley sendiri
menumpu head pulley yang bebannya
berat, sehingga membutuhkan pelat yang
lebih tebal.
Tail Frame
Tail Frame berfungsi sebagai
penopang atau tumpuan dari AS Tail
Pulley yang mana berfungsi pula sebagai
penghubung dari AS Tail Pulley.
Spesifikasi : - Pelat Potong 3mm x
155 x 75

Gambar 2 Frame
3

dengan ukuran pada frame agar pada saat


belt berjalan tidak terjadi slip dan losses.
Tail Pulley
Tail pulley sendiri berfungsi untuk
memutar balik belt dan take up pulley
sebagai beban tetap yang menjaga
ketegangan pulley agar didapat friksi
yang cukup sehingga tidak slip.
Tail pulley yang terletak pada
daerah belakang dari sistem conveyor.
Dimana pulley ini merupakan tempat
jatuhnya material untuk dibawa ke bagian
depan dari conveyor. Konstruksinya sama
dengan head pulley, namun tidak
dilengkapi penggerak.
Spesifikasi : - Pipa SCH 40 42 x
244 mm
- As 15 x 310 mm
- Pelat tebal 42 x 20
mm
- Aligning ball bearing
1202
- Snub ring S-15
Menggunakan Pipa SCH 40 48
sebab untuk ukuran harus disesuaikan
dengan ukuran pada frame agar pada saat
belt berjalan tidak terjadi slip dan losses.

Gambar 4 Tail Frame


Pada tail frame menggunakan
pelat 3mm karena tail pulley sendiri
menumpu head pulley yang bebannya
berat, sehingga membutuhkan pelat yang
lebih tebal.
Head Pulley
Head pulley pada belt conveyor
dapat juga dikatakan sebagai pulley
penggerak dari sistem belt conveyor. Pada
head pulley dipasang sistem penggerak
untuk menggerakkan belt conveyor
dihubungkan pada Motor melalui
sprocket. Head pulley juga dapat
dikatakan sebagai titik dimana material
akan dicurahkan untuk dikirim ke belt
conveyor selanjutnya.
Head pulley berguna untuk
menarik belt pada belt conveyor yang
mana AS pada Head Pulley dihubungkan
pada Motor melalui sprocket.
Spesifikasi : - Pipa SCH 40 48 x
244 mm
- As 20 x 391 mm
- Pelat tebal 72 x 20
mm
- Aligning ball bearing
1202
- Snub ring H-15
Menggunakan Pipa SCH 40 48
sebab untuk ukuran harus disesuaikan

Return Roller
Merupakan roller balik atau roller
penunjang belt pada daerah yang tidak
bermuatan yang dipasang pada bagian
bawah frame.
Spesifikasi : - Pipa 27 x 190 mm
- Nylon 27 x 17 mm
- As 12 x 230 mm
Menggunakan Pipa 27 sebab
untuk return roller terletak dibawah

frame sebagai penopang belt saat berputar


agar tidak slip.

Menggunakan Pipa Kotak 1.5 mm


x 30 mm x 30 mm sudah mampu
menopang beban dan getaran yang ada
pada belt conveyor itu sendiri.

Tumpuan Belt
Tumpuan Belt berfungsi untung
penyangga atau tumpuan dari Belt untuk
bergerak.
Spesifikasi : Bending Pelat MS 2
mm
x 150 mm x 22 mm

Adjustable
Adjustable adalah penyangga dari
Support yang berfungsi juga untuk
mengatur keseimbangan dan ketinggian
dari Support pada belt conveyor.
Spesifikasi : - Pelat tebal 10 mm,
100 mm

Gambar 5 Tumpuan Belt


Gambar 7 Adjustable

Menggunakan Pelat MS 2 mm
karena dengan ketebalan yang tipis sudah
mampu menopang belt yang berisi curah
untuk dilalui dan dalam proses penekukan
lebih mudah.

Menggunakan Pelat tebal 10 mm


sebab adjustable adalah pusat atau inti
penopang dari seluruh material dan
komponen yang ada pada belt conveyor,
oleh sebab itu pelat yang digunakan harus
tebal.

Support
Support adalah penyangga belt
conveyor dari keseluruhan yang ada pada
komponen dan material pada belt
conveyor.
Spesifikasi : - Pipa Kotak 1.5 mm x
30 mm x 30 mm

Motor / Penggerak
Berfungsi untuk menggerakkan
pulley pada belt conveyor. Sistem
penggerak ini biasanya terdiri dari motor
listik , transmisi, dan rem.
o Motor
- PEEI MOGER
- M-5IK40N-C
- 1 4P 40W CONT 2.3 F
- 220V 50Hz 0.30A 1375 RPM
- 220V 60Hz 0.29A 1675 RPM
o Gearbox
- G-5N30-K
- Rasio 1:30

Gambar 6 Support

- Max : T = 65 kgfcm
o Sproket
- RS 35
- Gear Ratio 15:15
Menggunakan motor dengan merek
PEEI MOGER dengan tipe M-5IK40N-C
dan rasio Gearbox 1:30 adalah untuk
meminimalisir harga motor yang mahal.
Menggunakan tipe ini karena untuk
menyesuaikan ukuran yang kecil dan
RPM yang rendah dengan menggunakan
Gearbox rasio 1:30 agar mendapatan
kecepatan RPM yang sangat rendah.

- Panjang = 250 mm
- Lebar = 200 mm
- Tinggi = 225 mm
- Sudut = 151o
Menggunakan Pelat MS 1 mm
karena fungsi Hopper sendiri hanya untuk
menampung curah dan tidak menopang
curah.
Akrilik
Akrilik disini digunakan untuk
meletakan sensor untuk mendeteksi curah
yang masuk kedalam Hopper.
Spesifikasi : - Tebal 2 mm
- Lebar = 60 mm
- Tinggi = 225 mm
Menggunakan Akrilik dengan
ketebalan 2mm sebab pada sensor yang
digunakan hanya mampu mendeteksi
cahaya sejauh 4mm, oleh sebab itu
Akrilik setebal 2mm masih mampu
ditembus oleh sensor.

Belt
Belt merupakan pengangkut atau
pembawa material dari satu titik ke titik
lain dan meneruskan gaya putar. Belt ini
diletakkan di atas roller sehingga dapat
bergerak dengan teratur.
Spesifikasi : - PVC Putih
- Panjang = 1500 mm
- Lebar = 200 mm
Pada troughed belt conveyor belt
yang harus digunakan adalah tipe rubber
belt namun karena harga dan kesulitan
dalam mencarinya, oleh karena itu dalam
belt conveyor ini menggunakan tipe PVC
Putih. Sebab dengan menggunakan belt
PVC ini pun sudah mampu untuk
digunakan mengangkut material dan
dengan harga yang murah.

Pneumatic
Pneumatic
berguna
untuk
membuka dan menutup deck atau penutup
pada Hopper sebelum curah yang ada
pada Hopper ditumpahkan kedalam mixer
pengaduk.
Spesifikasi : - FESTO DSNU-20-50PPV-A
- 19237 A90B
- P max = 10 bar
Menggunakan Pneumatic dengan
merek FESTO dengan tipe DSNU-20-50PPV-A dan tekanan 10 bar sebab
ukurannya yang kecil dan dengan tekanan
yang hanya membutuhkan tekanan yang
rendah sudah mampu membuka dan
menutup deck pada Hopper.

Hopper
Hopper
berguna
untuk
menampung material atau curah yang
diangkut oleh belt conveyor kedalam
Hopper sebelum masuk kedalam mixer
atau pengadukan.
Spesifikasi : Bending Pelat MS 1
mm
6

Solenoid
Solenoid valve pneumatic
adalah katup yang digerakan oleh energi
listrik, mempunyai kumparan sebagai
penggeraknya yang berfungsi untuk
menggerakan piston yang dapat digerakan
oleh arus AC atau DC, solenoid valve
pneumatic atau katup (valve) solenoida
mempunyai lubang keluaran, lubang
masukan dan lubang exhaust.
Spesifikasi : - FESTO MFH-5-718-B
- P max = 2-10 bar
- 28-145 psi
Menggunakan
Solenoid valve
merek FESTO dengan MFH-5-718-B
sebab ukurannya yang kecil dan hanya
membutuhkan valve 2 posisi (on/off) yang
artinya saat udara masuk dalam keadaan
kondisi on dan saat udara dipompa keluar
kondisi dalam keadaan off.

Kecepatan Belt Conveyor

Perhitungan

Massa yang diangkut

Kecepatan

belt

(v)

conveyor

dapat

dinyatakan dengan:
Rasio gear : 15:15
Head Pulley : 48 mm ; Keliling = 48 mm

x 3.14 = 151 mm
RPM Motor : 1500 x 1/30 = 50 rpm
V = 50 rpm x 151 mm x 15/15
= 7.55 m/menit
Kapasitas Belt Conveyor
Kapasitas belt conveyor dapat
dinyatakan dengan:
Qtr = 60 x At x v x
= 60 x 0.11 (m2) x 7.55 (m/menit) x
1,22 (ton/m3)
= 60.793 ton/jam

Pada thruoghed belt conveyer


akan dirancang thruoghed belt conveyer
dimana conveyer rancangan akan
digunakan untuk mengangkut atau
memindahkan beban berupa pasir.
Conveyer rancangan bersifat stationary
machine transport tanpa komponen
penarik beban dengan arah gerak dalam
bidang horizontal. Berikut ini akan
direncanakan spesifikasi conveyer sesuai
dengan uraian teori sebelumnya, yaitu:
- Material yang diangkut : pasir
- Kapasitas angkut yang diinginkan : 50
ton / jam
- Jarak pemindahan : 720 mm
- Sistem conveyor : rantai conveyor
dengan arah gerak dalam bidang
horizontal.

Q=
=

= 134.2 kg/m
Corrected Length
Lc = L + 70
= 72 cm + 70
= 1.42 m
Correction Factor
C = Lc / L
= 1.42 / 0.72
= 1.97

dalam
mendeteksi
menghalanginya.

Tension untuk conveyor tak bermuatan


Tx = 9.8 x G x Fx x Lc

cahaya

yang

= 9.8 x 23 kg/m x 0.022


Hasil dan Pengujian Belt Conveyor

x 1.42 m

Hasil proses dari Belt conveyor

=7N

yang telah dibuat dapat berjalan dengan

Tension untuk conveyor bermuatan

baik untuk mengangkut material atau

Ty = 9.8 x Q x Fy x Lc

tanpa mengangkut material. Dari hasil

= 9.8 x 134.2 kg/m x

belt conveyor ini tidak seluruhnya sesuai

0.027 x 1.42 m

dengan perencanaan awal. Hal-hal yang

= 50.42 N

tidak sesuai dengan perencanaan awal

Effective Tension

yaitu:

Te = Tx + T y

1. Troughed belt conveyor biasanya

= 7 N + 50.42 N

terdapat 2, 3 atau 5 roller sebagai

= 57.42 N

tumpuan atau carry roller. Fungsi


carry roller atau tumpuan tersebut

Pemilihan Sensor
Bekerja berdasarkan perubahan
kapasitas apabila ada obyek yg berada
dalam
daerah
deteksinya.
Dapat
mendeteksi semua jenis benda dalam
jarak deteksi maksimum 4 cm. Sensor
yang digunakan adalah proximity
capacitive sensor.

diganti dengan pelat MS namun


dengan fungsi yang sama, karena
untuk meminimalisir biaya. Dalam
test running yang telah dilakukan
tidak terdapat masalah yang terjadi
karena material atau curah yang
diangkut tidak mempunyai berat yang
lebih dan terjadinya gesekan anatara
plat dan belt pun sangat rendah. Akan
tetapi, bila material yang diangkut
lebih banyak dan jarak angkut yang
lebih jauh, carry roller tersebut
mutlak diperlukan.

Gambar 8 Sensor
Menggunakan
proximity
capacitive sensor sebab ukurannya yang
kecil dan kesensitifannya yang tinggi
8

dikarenakan bentonit yang diangkut


tidak dalam jumlah banyak dan
kecepatannya cukup lambat sehingga
belt tidak mengalami banyak gesekan.

Belt

Gambar 9 Return Roller

2. Pada perencanaan awal belt conveyor


menggunakan V-belt, namun karena
putaran motor yang diinginkan tidak
menggunakan

rpm

tinggi,

maka

digantikan dengan sproket. Sproket

Gambar 11 Belt

yang digunakan adalah RS 25 15 T :

4. Dengan kecepatan konveyor 7.955

15T.

m/menit, kapasitas konveyor yang


dihasilkan adalah 60.793 ton/jam.

Gambar 10 Sprocket

3. Belt

pada

menggunakan

perencanaan

awal

rubber

yang

belt

memiliki 3 ply akan tetapi karena


faktor biaya, belt yang digunakan
adalah belt pvc.
pada

belt

memberikan

Penggantian belt

conveyor
dampak

ini

tidak
negatif
9

Kesimpulan
Dari proses pengerjaan yang telah
dilakukan oleh penulis, didapatkan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Mesin belt conveyor yang telah dibuat
tidak seluruhnya sesuai dengan
perencanaan.
2. Dengan kecepatan konveyor 7.955
m/menit, kapasitas konveyor yang
dihasilkan adalah 60.793 ton/jam.
3. Jenis belt conveyor yang digunakan
adalah troughed belt conveyor
dikarenakan material yang diangkut
adalah material curah.
4. Material yang diangkut berupa pasir.

Jac. STOLK. 1986. Elemen mesin,


Jakarta: Erlangga

DAFTAR PUSTAKA

http://www.sealersindia.net/portableconveyors.html
http://www.alibaba.com/productgs/49468
0785/Belt_Carrying_Idler_Frame.html
http://id.365gbo.com/corporate_show.htm
/?2011-04-11-10165
http://www.kicdieselengineparts.com/con
veyor_roller__pulleys.htm
http://www.taiwantrade.com.tw/quinlink/
products-detail/en_US/390593
http://www.ckssupplieslimited.co.uk/smar
t-cleaner/innovative_operation.php
http://boyideas.wordpress.com/tag/convey
or/

http://www.gilmorekramer.com/more_inf
o/mo0000000000000000000del_tr_horiz
ontal_trough_bed_conveyor/model_tr_ho
rizontal_tro0ugh_bed_conveyor.shtml
http://www.codingindia.com/miscellaneo
us-machines.htm
http://www.tauners.lv/index.php?&55
http://www.weiku.com/products/5988682
/Light_Belt_Conveyor_for_small_goods_
Potato_Belt_Conveyor_System.html
http://www.diytrade.com/china/pd/79336
23/Metallic_Conveyor_Belt.html

1994. Conveyor Belt


System
Design.
Hannover:
Contitech
Transportbandsysteme
GmbH.
Dunlop. 2010. Conveyor Belt
Technique.
Moscow:
Dunlop
Ray, S. 2008. Introduction to
Material Handing. New
Delhi:
New
Age
International (P) Ltd,
Publishers.
Spotts, M. F. 1983. Design of
Machine Elements. New
Delhi: Prentice Hall of
India Private Ltd.
Sularso. 1985. Dasar Perencanaan
dan Pemilihan Elemen
Mesin.
Jakarta:
PT
Pradnya Paramita.
Contitech.

10

Anda mungkin juga menyukai