Anda di halaman 1dari 33

ASAM AMINO DAN PROTEIN

Disampaikan oleh:
SOFIA FEBRUANTI

2
sofiafebruanti@gmail.co
m

Tujuan Pembelajaran

Pendahuluan/ struktur protein


Klasifikasi protein
Fungsi protein
Sifat larutan protein
Denaturasi protein
Metabolisme dan biosintesis protein

3
sofiafebruanti@gmail.co
m

STRUKTUR PROTEIN
Protein merupakan komponen penyusun tubuh
manusia nomer dua terbesar setelah air.
Jumlah protein dalam tubuh manusia berkisar
antara 15 - 20% berat tubuh. Sebanyak 1/3 bagian
terdapat dalam otot, 1/5 bagian dalam tulang dan
sisanya terdapat dalam darah, jaringan lunak dan
gigi.
Protein disusun oleh asam amino-asam amino yang
membentuk molekul polipeptida yang umumnya
merupakan kombinasi 20 - 22 macam asam amino
yang urutannya dapat berbeda-beda

4
sofiafebruanti@gmail.co
m

Struktur primer

sofiafebruanti@gmail.co
m

merupakan struktur yang


sederhana dengan urutan-urutan
asam amino yang tersusun secara
linear yang mirip seperti tatanan
huruf dalam sebuah kata dan tidak
terjadi percabangan rantai .
Struktur primer terbentuk melalui
ikatan antara gugus amino
dengan gugus karboksil. Ikatan
tersebut dinamakan ikatan peptida
atau ikatan amida

Struktur sekunder
merupakan kombinasi antara
struktur primer yang
linear distabilkan oleh ikatan
hidrogen antara gugus =CO dan
=NH di sepanjang tulang
belakang polipeptida.
Salah satu contoh struktur
sekunder adalah -heliks dan pleated .
Struktur ini memiliki segmensegmen dalam polipeptida yang
terlilit atau terlipat secara
berulang.

sofiafebruanti@gmail.co
m

7
sofiafebruanti@gmail.co
m

Struktur -heliks terbentuk antara masing-masing


atom oksigen karbonil pada suatu ikatan peptida
dengan hidrogen yang melekat ke gugus amida
pada suatu ikatan peptida empat residu asam
amino di sepanjang rantai polipeptida (Murray et
al, 2009).

8
sofiafebruanti@gmail.co
m

Pada struktur sekunder pleated terbentuk melalui ikatan


hidrogen antara daerah linear
rantai polipeptida. -pleated
ditemukan dua macam bentuk,
yakni antipararel dan pararel
(Gambar 7 dan 8). Keduanya
berbeda dalam hal pola ikatan
hidrogennya.
Pada bentuk konformasi
antipararel memiliki konformasi
ikatan sebesar 7 , sementara
konformasi pada bentuk pararel
lebih pendek yaitu 6,5
(Lehninger et al, 2004).

9
sofiafebruanti@gmail.co
m

Jika ikatan hidrogen ini dapat terbentuk antara


dua rantai polipeptida yang terpisah atau antara
dua daerah pada sebuah rantai tunggal yang
melipat sendiri yang melibatkan empat struktur
asam amino, maka dikenal dengan istilah turn
yang ditunjukkan dalam Gambar 9 (Murray et
al, 2009).

10

Struktur tersier

sofiafebruanti@gmail.co
m

Struktur protein dari suatu protein adalah lapisan


yang tumpang tindih di atas pola struktur sekunder yang
terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan
antara rantai samping (gugus R) berbagai asam amino

11

Lanjutan struktur tersier ..

sofiafebruanti@gmail.co
m

Struktur ini merupakan konformasi tiga dimensi


yang mengacu pada hubungan spasial antar struktur
sekunder. Struktur ini distabilkan oleh empat
macam ikatan, yakni ikatan hidrogen, ikatan ionik,
ikatan kovalen, dan ikatan hidrofobik.
Dalam struktur ini, ikatan hidrofobik sangat penting
bagi protein. Asam amino yang memiliki sifat
hidrofobik akan berikatan di bagian dalam protein
globuler yang tidak berikatan dengan air, sementara
asam amino yang bersifat hodrofilik secara umum
akan berada di sisi permukaan luar yang berikatan
dengan air di sekelilingnya (Murray et al, 2009;
Lehninger et al, 2004).

12

Struktur kuarterner

sofiafebruanti@gmail.co
m

Gambaran dari pengaturan sub-unit atau promoter


protein dalam ruang. Struktur ini memiliki dua atau
lebih dari sub-unit protein dengan struktur tersier yang
akan membentuk protein kompleks yang fungsional.
ikatan yang berperan dalam struktur ini adalah ikatan
nonkovalen, yakni interaksi elektrostatis, hidrogen, dan
hidrofobik.
Protein dengan struktur kuarterner sering disebut juga
dengan protein multimerik. Jika protein yang tersusun
dari dua sub-unit disebut dengan protein dimerik dan
jika tersusun dari empat sub-unit disebut dengan
protein tetramerik. (Lodish et al., 2003; Murray et al,
2009).

13

Klasifikasi protein

sofiafebruanti@gmail.co
m

Menurut zat penyusunnya dibagi menjadi:


1. Protein sederhana, yaitu senyawa protein bila
dihidrolisis menghasilkan
asam amino. Contoh: albumin.
2. Protein konjugasi, yaitu senyawa protein yang
berikatan dengan molekul
non-protein, misalnya dengan logam. Contoh:
haemoglobin dan kasein
3. Derivat protein, yaitu hasil pemecahan
protein, contoh pepton, polipeptida

14

Berdasarkan bentuknya.
klasifikasi protein)

sofiafebruanti@gmail.co
m

,Protein bentuk serabut (fibrous)


Terdiri atas beberapa rantai peptida berbentu spiral yang terjalin. Satu sama lain sehingga
menyerupai batang yang kaku. Karakteristik protein bentuk serabut adalah rendahnya daya
larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi untuk tahan terhadap enzim pencernaan.
Kolagen merupakan protein utama jaringan ikat. Elasti terdapat dalam urat, otot, arteri
(pembuluh darah) dan jaringan elastis lain. Keratini adalah protein rambut dan kuku.
Miosin merupakan protein utama serat otot.
Protein Globuler
Berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larut dalam larutan garam
dan encer, mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam dan mudah
denaturasi. Albumin terdapat dalam telur, susu, plasma, dan hemoglobin. Globulin terdapat
dalam otot, serum, kuning telur, dan gizi tumbuh-tumbuhan. Histon terdapat dalam
jaringan-jaringan seperti timus dan pancreas. Protamin dihubungkan dengan asam nukleat.
Protein Konjugasi
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan baha-bahan non-asam amino.
Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan RNA.
Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar.
Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan asam
fosfat sepertu kasein dalam susu. Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan mineral
seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana mineralnya adalah zat besi, tembaga
dan seng.

15

Menurut kelarutannya

sofiafebruanti@gmail.co
m

Protein globuler dibagi menjadi :


Albumin : laut dalam air terkoagulasi oleh panas. Contoh :
albumin telur, albumin serum.
Globulin : tidak larut air, terkoagulasi oleh panas, larut dalam
larutan garam, mengendap dalam larutan garam, konsentrasi
meningkat. Contoh : Ixiosinogen dalam otot.
Glutelin : tidak larut dalam pelarut netral tapi tapi larut dalam
asam atau basa encer. Contoh : Histo dalam Hb.
Plolamin/Gliadin: larut dalam alcohol 70-80% dan tidak larut
dalam air maupun alkohol absolut. Contoh : prolaamin dalam
gandum.
Histon : Larut dalam air dasn tak larut dalam ammonia encer.
Contoh : Hisron dalam Hb.
Protamin : protein paling sederhana dibanding protein-protein
lain, larut dalam air dan tak terkoagulasi oleh panas. Contoh :
salmin dalam ikatan salmon.

16
sofiafebruanti@gmail.co
m

Berdasarkan senyawa pembentuk


Protein sederhana (protein saja ) Contoh : Hb
Protein Kojugasi dan Senyawa Non Protein
Protein yang mengandung senyawa lain yang non protein
disebut protein konjugasi, sedang protein yang mengandung
senyawa non protein disebut protein sederhana. Contoh : 9
Glikoprotein terdapat pada hati.
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan baha-bahan
non-asam amino. Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan
merupakan bagian penting DNA dan RNA. Nukleoprotein
adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah
besar. Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat
melalui ikatan ester dengan asam fosfat sepertu kasein dalam
susu. Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan mineral
seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana
mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng.

17
sofiafebruanti@gmail.co
m

Berdasarkan keberadaan asam amino esensial


Dikelompokkan kedelapan asam amino esensial yang harus
disediakan dalam bentuk jadi dalam menu makanan yang
dikonsumsi sehari-hari.
Isoleusin
Leussin
Lisin
Methionin (asam amino esensial), fungsinya dapat digantikan
sistin (semi esensial) secara tidak sempurna.
Penilalanin, yang fungsinya dapat digantikan tirosin (semi
esensial) tidak secara sempurna, akan tetapi paling tidak dapat
menghematnya.
Threonin
Triptopan
Valin

18
sofiafebruanti@gmail.co
m

Klasifikasi protein pada biokimia


didasarkan atas fungsi biologinya.
Enzim
Merupakan golongan protein yang terbesar dan paling penting.
Kira-kira seribu macam enzim telah diketahui, yang masingmasing berfungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam jasad
hidup.
Molekul enzim biasanya berbentuk bulat (globular), sebagian
terdiri atas satu rantai polipeptida dan sebagian lain terdiri
lebih dari satu polipeptida.
Contoh enzim: ribonuklease, suatu enzim yang mengkatalisa
hidrolisa RNA (asam poliribonukleat); sitokrom, berperan
dalam proses pemindahan electron; tripsin; katalisator
pemutus ikatan peptida tertentu dalam polipeptida.

19
sofiafebruanti@gmail.co
m

Protein Pembangun
Protein pembangun berfungsi sebagai unsure pembentuk
struktur.
Beberapa contoh misalnya: protein pembukus virus,
merupakan selubung pada kromosom; glikoprotein,
merupakan penunjang struktur dinding sel; struktur
membrane, merupakan protein komponen membrane sel; Keratin, terdapat dalam kulit, bulu ayam, dan kuku; sklerotin,
terdapat dalam rangka luar insekta; fibroin, terdapat dalam
kokon ulat sutra; kolagen, merupakan serabut dalam jaringan
penyambung; elastin, terdapat pada jaringan penyambung
yang elastis (ikat sendi); mukroprotein, terdapat dalam
sekresi mukosa (lendir).
Protein Kontraktil
Protein kontraktil merupakan golongan protein yang berperan
dalam proses gerak. Sebagai contoh misalnya; miosin,
merupakan unsure filamen tak bergerak dalam myofibril;
dinei, terdapat dalam rambut getar dan flagel (bulu cambuk).

20
sofiafebruanti@gmail.co
m

Protein Pengankut
Protein pengangkut mempunyai kemampuan mengikat molekul
tertentu dan melakukan pengangkutan berbagai macam zat
melalui aliran darah. Sebagai contoh misalnya: hemoglobin,
terdiri atas gugus senyawa heme yang mengandung besi terikat
pada protein globin, berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen
dalam darah vertebrata; hemosianin, befungsi sebagai alat
pengangkut oksigen dalam darah beberapa macam invertebrate;
mioglobin, sebagai alat pengangkut oksigen dalam jaringan otot;
serum albumin, sebagai alat pengangkut asam lemak dalam
darah; -lipoprotein, sebagai alat pengangkut lipid dalam darah;
seruloplasmin, sebagai alat pengangkut ion tembaga dalam darah.
Protein Hormon
Seperti enzim, hormone juga termasuk protein yang aktif. Sebagai
contoh misalnya: insulin, berfungsi mengatur metabolisme
glukosa, hormone adrenokortikotrop, berperan pengatur sintesis
kortikosteroid; hormone pertumbuhan, berperan menstimulasi
pertumbuhan tulang.

21
sofiafebruanti@gmail.co
m

Protein Bersifat Racun


Beberapa protein yang bersifat racun terhadap hewan kelas tinggi yaitu
misalnya: racun dari Clostridium botulimum, menyebabkan keracunan
bahan makanan; racun ular, suatu protein enzim yang dapat
menyebabkan terhidrolisisnya fosfogliserida yang terdapat dalam
membrane sel; risin, protein racun dari beras.
Protein Pelindung
Golongan protein pelindung umumnya terdapat dalam darah
vertebrata. Sebagai contoh misalnya: antibody merupakan protein yang
hanya dibentuk jika ada antigen dan dengan antigen yang merupakan
protein asing, dapat membentuk senyawa kompleks; fibrinogen,
merupakan sumber pembentuk fibrin dalam proses pembekuan darah;
trombin, merupakan komponen dalam mekanisme pembekuan darah.
Protein Cadangan
Protein cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam
tubuh. Sebagai contoh, misalnya: ovalbumin, merupakan protein
yangterdapat dalam putih telur; kasein, merupakan protein dalam biji
jagung.

22

Fungsi protein

sofiafebruanti@gmail.co
m

Sebagai Enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh
suatu senyawa makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari
reaksi yang sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon
dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi kromosom.
Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan
kimia dalam sistem biologis.
Alat Pengangkut dan Penyimpan
Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat
diangkut atau dipindahkan oleh protein-protein tertentu.
Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen dalam eritrosit,
sedangkan mioglobin mengangkut oksigen dalam otot.
Pengatur pergerakan Protein merupakan komponen utama
daging, gerakan otot terjadi karena adanya dua molekul protein
yang saling bergeseran.

23
sofiafebruanti@gmail.co
m

Penunjang Mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan
adanya kolagen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan
mudah membentuk serabut. Pertahanan tubuh atau imunisasi
Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu
protein khusus yang dapat mengenal dan menempel atau
mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti
virus, bakteri, dan sel- sel asing lain.
Media Perambatan Impuls Syaraf
Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor,
misalnya rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor
penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.
Pengendalian Pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat
mempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat
dan karakter bahan

24

Sifat larutan protein

sofiafebruanti@gmail.co
m

Ada protein yang larut dalam air, dan ada pula yang tidak larut dalam
air, tetapi semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti etil
eter. Bila dalam suatu larutan protein ditambahkan garam, maka daya
larut protein akan berkurang, akibatnya protein mengendap. Prinsip ini
digunakan untuk memisahkan protein dari larutannya.
Proses pemisahan protein seperti ini disebut salting out. Garam-garam
logam berat dan asam-asam mineral kuat ternyata baik digunakan
untuk mengendapkan protein. Prinsip ini dipakai untuk mengobati
orang yang keracunan logam berat dengan memberi minum susu atau
makan telur mentah kepada pasien.
Apabila protein dipanaskan atau ditambahkan alkohol, maka protein
akan menggumpal. Hal ini disebabkan alkohol menarik mantel air yang
melingkupi molekul-molekul protein. Selain itu penggumpalan juga
dapat terjadi karena aktivitas enzim-enzim proteolitik.

25
sofiafebruanti@gmail.co
m

Didalam molekul protein terdapat asam amino hidrofilik dan asam


amino hidrofobik. Setelah protein berikatan dalam larutan air, asam
amino hidrofobik biasanya membentuk area perlindungan hidrofobik
karena sifatnya tidak dapat berikatan dengan air sehingga air tidak
dapat masuk kedalam area yang terdapat asam amino hidrofobik,
sementara asam amino hidrofilik akan berikatan dengan molekul
solven (air) dan memungkinkan protein untuk membentuk ikatan
hidrogen dengan molekul air di sekitarnya
Zwitter-ion adalah senyawa yang memiliki sekaligus gugus bersifat
asam dan basa. Pada pH netral zwitter-ion akan bermuatan positif
(kation) maupun bermuatan negatif (anion) Biasanya zwitter-ion
mudah larut dalam airkarena bermuatan (air adalah pelarut polar
dan sukar larut dalam pelarut nonpolar.Zwitter ion adalah molekul
yang memiliki dua muatan (positif dan negatif) sekaligus,Pada
protein, gugus karboksilnya cenderung membentuk ion negatif.
Sedang pada gugus aminanya akan membentuk ion positif.

26
sofiafebruanti@gmail.co
m

Denaturasi protein
Denaturasi protein merupakan suatu proses
dimana terjadi perubahan atau modifikasi
terhadap konformasi protein, lebih tepatnya
terjadi pada struktur tersier maupun kuartener
dari protein. Pada struktur tersier protein
misalnya, terdapat empat jenis interaksi pada
rantai samping seperti ikatan hidrogen,
jembatan garam, ikatan disulfida, interaksi non
polar pada bagian non hidrofobik.

27
sofiafebruanti@gmail.co
m

penyebab dari
denaturasi protein bisa
berbagai macam,
antara lain panas,
alkohol, asam-basa,
maupun logam berat.

28
sofiafebruanti@gmail.co
m

Ciri protein mengalami denaturasi


Perubahan struktur fisiknya, protein yang
terdenaturasi biasanya mengalami pembukaan
lipatan pada bagian-bagian tertentu.
Protein yang terdenaturasi akan berkurang
kelarutannya. Lapisan molekul yang bagian
hidrofobik akan mengalami perubahan posisi
dari dalam ke luar, begitupun sebaliknya. Hal ini
akan membuat perubahan kelarutan.

29
sofiafebruanti@gmail.co
m

masing-masing penyebab denaturasi protein juga


mengakibatkan ciri denaturasi yang spesifik. Panas, misalnya.
Panas dapat mengacaukan ikatan hidrogen dari protein namun
tidak akan mengganggu ikatan kovalennya. Hal ini dikarenakan
dengan meningkatnya suhu akan membuat energi kinetik
molekul bertambah. Bertambahnya energi kinetik molekul
akan mengacaukan ikatan-ikatan hidrogen. Dengan naiknya
suhu, akan membuat perubahan entalpi sistem naik.
Selain itu bentuk protein yang terdenaturasi dan tidak teratur
juga sebagai tanda bahwa entropi bertambah. Entropi
merupakan derajat ketidakteraturan, semakin tidak teratur
maka entropi akan bertambah. Pemanasan juga dapat
mengakibatkan kemampuan protein untuk mengikat air
menurun dan menyebabkan terjadinya koagulasi.

30
sofiafebruanti@gmail.co
m

Asam dan basa juga dapat membuat protein terdenaturasi. Seperti telah
diketahui bahwa protein dapat membentuk struktur zwitter ion Protein
juga memiliki titik isoelektrik dimana jumlah muatan positif dan
muatan negatif pada protein adalah sama. Pada saat itulah, protein
dapat terdenaturasi yang ditandai dengan membentuk gumpalan dan
larutannya menjadi keruh. Pada saat ini entalpi pelarutannya akan
menjadi tinggi, karena jumlah kalor yang dibutuhkan untuk melarutkan
sejumlah protein akan bertambah.
Mekanismenya adalah penambahan asam dan basa dapat mengacaukan
jembatan garam yang terdapat pada protein. Ion positif dan negatif
pada garam dapat berganti pasangan dengan ion positif dan negatif dari
asam ataupun basa sehingga jembatan garam pada protein yang
merupakan salah satu jenis interaksi pada protein, menjadi kacau dan
protein dapat dikatakan terdenaturasi.

31
sofiafebruanti@gmail.co
m

Bentuk protein terdenaturasi yang mengendap ini juga dapat


diakibatkan oleh pengaruh logam-logam berat. Dengan adanya logamlogam berat itu akan terbentuk kompleks garam protein-logam.
Kompleks inilah yang membuat protein akan sulit untuk larut. Dan
sama dengan ketika protein terdenaturasi akibat asam dan basa, entalpi
pelarutannya akan naik.
Protein bermuatan negatif atau protein dengan pH larutan di atas titik
isoelektrik akan diendapkan oleh ion positif atau logam lebih mudah.
Sebaliknya, protein bermuatan positif dengan pH larutan di bawah titik
isoelektrik membutuhkan ion-ion negatif. Contoh ion-ion positif yang
dapat mengendapkan protein misalnya Ag+, Ca2+, Zn2+, Hg2+, Fe2+, Cu2+,
dan Pb2+.
Contoh ion-ion negatif yang dapat mengendapkan protein misalnya ion
salisilat, trikloroasetat, piktrat, tanat, dan sulfosalisilat. Namun selain
membentuk kompleks garam protein-logam yang sukar larut, logam
berat dapat menarik sulfur pada protein sehingga mengganggu ikatan
disulfida dalam protein dan menyebabkan protein terdenaturasi pula.

32
sofiafebruanti@gmail.co
m

Gangguan pada ikatan disulfida selain disebabkan oleh


logam berat juga dapat disebabkan oleh agen-agen
pereduksi. Agen pereduksi ini bisa menyebabkan ikatan
disulfida putus dan dapat membentuk gugus tiol (-SH)
dengan penambahan atom hidrogen.
Selain ikatan disulfida, ikatan lain yang apabila
terganggu dapat menyebabkan denaturasi protein
adalah ikatan hidrogen. Dengan adanya alkohol dapat
merusak ikatan hidrogen antar rantai samping dalam
struktur tersier suatu protein.

33
sofiafebruanti@gmail.co
m

Alkohol juga dapat mendenaturasi protein. Alkohol


seperti kita ketahui umumnya terdapat kadar 70% dan
95%. Alkohol 70% bisa masuk ke dinding sel dan dapat
mendenaturasi protein di dalam sel.
Sedangkan alkohol 95% mengkoagulasikan protein di
luar dinding sel dan mencegah alkohol lain masuk ke
dalam sel melalui dinding sel. Sehingga yang digunakan
sebagai disinfektan adalah alkohol 70%.
Alkohol mendenaturasi protein dengan memutuskan
ikatan hidrogen intramolekul pada rantai samping
protein. Ikatan hidrogen yang baru dapat terbentuk
antara alkohol dan rantai samping protein tersebut.

Anda mungkin juga menyukai