Pada saat ini dosen sangat dibutuhkan oleh mahasiswa untuk berbagai macam
kebutuhan dan aktifitas di kampus. Namun karena aktifitas dosen yang sibuk, sulit
bagi mahasiswa untuk menemui dosen yang bersangkutan. Kondisi tersebut akan
membuat banyak dampak negatif bagi mahasiswa karena sulit menemui dosen yang
bersangkutan. Untuk itu, dirancang sebuah perangkat yang dapat mendeteksi
keberadaaan dosen dan sebuah website yang dapat diakses melaui internet. Banyak
perangkat yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan dosen, mulai dari
kamera cctv, komunikasi telepon, atau Location Based Services (LBS) yang
menggunakan RFID, WPS, atau GPS. Perangkat pendeteksi yang digunakan dalam
proyek akhir ini dengan menggunakan sensor RFID dan web sebagai interfacenya.
Perangkat RFID ini akan dirangkai sehingga dapat melakukan pengiriman data ke
database yang akan diolah oleh webserver untuk dapat diakses melalui website.
Kata kunci : RFID, Location Based Service (LBS).
PENDAHULUAN
I.1
Latar belakang
Saat ini di lingkungan kampus, dosen sangat dibutuhkan oleh mahasiswa, baik
untuk kepentingan yang tidak mendesak sampai yang sangat mendesak. Namun,
karena dosen sangat sibuk dalam menjalani aktifitas kampus, maka mahasiswa sangat
sulit untuk menemui dosen yang bersangkutan. Untuk itu, diperlukan sebuah alat atau
perangkat yang mampu untuk mendeteksi keberadaan dosen dalam ruangan.
Saat ini teknologi untuk mendeteksi objek sudah sangat banyak dikembangkan.
Salah satu nya adalah Location Based Service (LBS) yang menggunakan berbagai
macam perangkat untuk menjadi perangkat detector, seperti mobile phone, GPS
(global positioning system), WPS(wireless positioning system), dan masih banyak
lagi. Location Based Service (LBS) dapat berfungsi sebagai layanan untuk
mengidentifikasi lokasi dari seseorang atau suatu objek tertentu, seperti menemukan
lokasi mesin ATM terdekat atau mengetahui keberadaan seseorang, dalam kasus ini
adalah dosen. Dengan memanfaatkan id card yang dimiliki dosen yang disisipkan
RFID tag, maka dapat dijadikan sebuah tag yang dapat yang dikenali oleh perangkat
RFID untuk medeteksi keberadaan dosen.
Berdasarkan peninjauan diatas, perpaduan antara teknologi RFID yang menjadi
perangkat detector dan website yang akan menjadi interface diharapkan dapat
menjadi solusi dari permasalahan diatas. Maka dari itu, saya melakukan penelitian
tersebut dalam judul proyek akhir ini yaitu Pendeteksi Dosen Dalam Ruangan
menggunakan Sensor RFID dan Web Sebagai Interface.
I.1
Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam proyek akhir ini adalah sebagai berikut:
dosen.
2. Bagaimana membuat sebuah website yang berfungsi sebagai interface untuk
mendeteksi keberadaan dosen.
3. Bagaimana membuat komunikasi antara perangkat RFID dengan webiste yang
telah dibuat sehingga preangkat RFID dapat mendeteksi keberadaan dosen, dan
menampilkannya di website.
I.2
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari pendeteksi dosen dalam ruangan ini adalah
sebagai berikut:
1. Perangkat RFID hanya mendeteksi dosen yang memiliki RFID tag yang cocok
datanya sudah dimasukkan dengan perangkat RFID.
2. Perangkat RFID akan dipasang hanya di 2 ruangan.
3. Website yang dibangun menggunakan apache server.
4. Website yang dibangun hanya sebagai interface sederhana.
I.3
1.3.1
Tujuan
Adapun tujuan dari proyek akhir ini adalah:
1.3.2
Manfaat
Adapun manfaat proyek akhir ini adalah untuk membantu mahasiswa atau
Sistematika Penulisan
II
TINJAUAN PUSTAKA
Based
Services
(LBS)
adalah mekanisme
layanan
yang
menyediakan informasi tentang lokasi (Sunyoto, 2009). GPS merupakan salah satu
4
Perangkat lainnya seperti RFID, WPS, mobile device dan lainnya juga sudah banyak
dikembangkan untuk mejadi perangkat Location Based Service (LBS).
LBS dengan perangkat mobile device seperti android, yang dilakukan oleh
(Hidayatullah, 2012), dengan menggunakan Aplikasi Location Based Service Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum Terdekat di Kota Depok Berbasis Android ini berisi
tentang pencarian lokasi stasiun pengisian bahan bakar umum di Kota depok, yang
dibuat dengan menggunaka Eclipse Galileo yang bertujuan untuk memberikan
kemudahan kepada masyarakat untuk mengetahui SPBU terdekat di Kota Depok.
Sedangkan Untuk RFID sangat jarang dirancang menjadi salah satu perangkat
LBS, karena tidak efisien untuk jarak yang jauh. Namun, karena proyek akhir ini
hanya untuk ruang lingkup kecil yaitu ruangan yang ada di gedung, RFID dapat
dijadikan sebagai alat pendeteksi. Jadi untuk sebagai bahan review dan tinjauan
pustaka ada beberapa jurnal yang sangat cocok dan mendekati dan bahkan
menggunakan beberapa metode yang sama dengan penelitian ini. Seperti makalah
seminar tugas akhir dari (Habsyah, 2013) Aplikasi Sistem Parkir Dengan
Automatisasi
Pembiayaan
Berbasis
Rfid
(Radio
Frequency
Identification)
dimanajurnal ini menerima data dari kendaraan yang dipasangkan rfid dan rfid
sxanner akan dipasang di saat kendaraan masuk dan keluar sehingga menggunakan 2
rfid yang akan membaca data kendaraan saat masuk dan keluar area parkir. Tugas
akhir sebelumnya dari (Jufrizal, 2009) Teknik Elektronika Telekomunikasi Politeknik
Caltex Raiu yang berjudul Sistem Absensi menggunakan jaringan LAN berbasis
RFID. Pada penelitian ini, pengiriman data menggunakan kabel UTP dan interface
langsung
ditampilkan
di
komputer
standalone
menggunakan ATMega8535.
5
dan
untuk
microcontroller
Ada juga jurnal dari (Periat, 2011) dari jurusan Teknik Elektronika
Telekomunikasi Politeknik Caltex Riau yang berjudul Monitoring Peralatan LAB
Menggunakan RFID. Pada penelitian in pengiriman data dari RFID menggunakan
wireless mini yaitu RX dan TX KYL 500s, sedangkan pengolahan data dilakukan di
komputer. Komputer yang menerima data akan melakukan validasi sekaligus
rekap data ke database dan menampilkannya pada visual basic. Bahan review ini
hanya menjadi bahan yang menunjukkan bagaimana cara pengiriman data dari RFID
menuju PC server.
II.2 Landasan teori
2.2.1 Location Based Services (LBS)
Location Based Service (LBS) atau layanan berbasis lokasi adalah sebuah
layanan informasi yang dapat diakses dengan perangkat bergerak melalui jaringan
dan mampu menampilkan posisi secara geografis keberadaan perangkat bergerak
tersebut (Steitniger, 2006). Location Based Service dapat berfungsi sebagai layanan
untuk mengidentifikasi lokasi dari seseorang atau suatu objek tertentu, seperti
menemukan lokasi mesin ATM terdekat atau mengetahui keberadaan seseorang.
(Steitniger, 2006) Juga mengatakan dua unsur utama dari Location Based Service
adalah:
1.
Piranti Mobile, adalah salah satu komponen penting dalam LBS. Piranti ini
berfungsi sebagai alat bantu (tool) bagi pengguna untuk meminta informasi. Hasil
dari informasi yang diminta dapat berupa teks, suara, gambar dan lain sebagainya.
Piranti mobile yang dapat digunakan bisa berupa PDA, smartphone, laptop.
Selain itu, piranti mobile dapat juga berfungsi sebagai alat navigasi di kendaraan
lainnya.
5.
Penyedia data dan konten, Penyedia layanan tidak selalu menyimpan seluruh
data
dan informasi yang diolahnya. Karena bisa jadi berbagai macam data dan
informasi yang diolah tersebut berasal dari pengembang/pihak ketiga yang
RFID
RFID adalah proses identifikasi seseorang atau objek dengan menggunakan
frekuensi transmisi radio (Erwin, 2004). RFID menggunakan frekuensi radio untuk
membaca informasi dari sebuah devais kecil yang disebut tag atau transponder. Tag
RFID akan mengenali diri sendiri ketika mendeteksi sinyal dari devais yang
kompatibel, yaitu pembaca RFID (RFID Reader). RFID adalah teknologi identifikasi
yang fleksibel, mudah digunakan, dan sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID
mengkombinasikan keunggulan yang tidak tersedia pada teknologi identifikasi yang
lain. RFID dapat disediakan dalam device yang hanya dapat dibaca saja (Read Only)
atau dapat dibaca dan ditulis (Read/Write), tidak memerlukan kontak langsung
maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi
kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi. Sebagai
tambahan, karena teknologi ini sulit untuk
menyediakan tingkat keamanan yang tinggi. Pada sistem RFID umumnya, tag atau
transponder ditempelkan pada suatu objek. Setiap tag membawa dapat membawa
informasi yang unik, di antaranya: serial number, model, warna, tempat perakitan,
dan data lain dari objek tersebut. Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan oleh
pembaca RFID yang kompatibel, tag akan mentransmisikan informasi yang ada pada
tag kepada pembaca RFID.
Selanjutnya menurut (Erwin, 2004) Sistem RFID terdiri dari empat komponen,
diantaranya seperti dapat dilihat pada gambar 2.1.
1. Tag, Ini adalah device yang menyimpan informasi untuk identifikasi objek. Tag
RFID sering juga disebut sebagai transponder.
2. Antena, untuk mentransmisikan sinyal frekuensi radio antara pembaca RFID
3.
melakukan query untuk menentukan status keamanan atau RFID tag-nya berisi
bit security yang bisa menjadi on atau off pada saat didekatkan ke reader
station. Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari
piranti portable, yang dinamakan tag, dan kemudian dibaca oleh RFID reader dan
kemudian diproses oleh aplikasi komputer yang membutuhkannya. Data yang
dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi, seperti id,
informasi lokasi atau informasi lainnya seperti harga, warna, tanggal pembelian
dan lain sebagainya. Penggunaan RFID untuk maksud tracking pertama kali
digunakan sekitar tahun 1980 an. RFID dengan cepat mendapat perhatian karena
kemampuannya dalam men-tracking atau melacak object yang bergerak. Seiring
dengan
perkembangan
berkembang
sehingga
teknologi,
nantinya
maka
teknologi
penggunaan
RFID
RFID
bisa
sendiripun
digunakan
juga
untuk
kehidupan sehari-hari. Dalam suatu sistem RFID sederhana, suatu object dilengkapi
dengan tag yang kecil dan murah. Tag tersebut berisi transponder dengan suatu chip
memori digital yang di dalamnya berisi sebuah kode produk yang sifatnya unik.
Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang berisi transceiver dan decoder,
memancarkan sinyal yang bisa mengaktifkan RFID tag sehingga dapat membaca dan
menulis data ke dalamnya. Ketika RFID tag melewati zone elektromagnetis, maka
alat akan mendeteksi sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh reader. Reader akan
men-decode data yang ada pada tag dan kemudian data tadi akan diproses oleh
komputer.
2.2.3
MicroController
Microcontroller adalah Meletakkan suatu sistem mikrokomputer dalam satu
keping chip (IC) yang dikenal dengan nama single-chip microcomputer (P.Wijaya &
Tianur, 2007).Microcontroller merupakan suatu terobosan teknologi mikroprosesor
dan mikrokomputer yang merupakan teknologi semikonduktor dengan kandungan
transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang sangast kecil,
Lebih lanjut, microcontroller merupakan sistem komputer yang mempunyai satu atau
10
beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan Personal Computer (PC) yang
memiliki beragam fungsi (Fanjel, 2012).
Microcontroller tidak seperti sistem komputer yang mampu menangani
berbagai macam program aplikasi, microcontroller hanya bisa digunakan untuk suatu
aplikasi tertentu saja, perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM.
Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM yang besar, artinya programprogram pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relative besar, sedangkan rutinrutin antar muka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil, Sedangkan
pada microcontroller, perbandingan ROM dan RAM yang besar, artinya program
kontrol disimpan dalm ROM (bias Masked ROM atau Flash PEROM) yang
ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat
penyimpanan
sementara,
termasuk
register-register
yang
digunakan
pada
Web Server
Web server adalah software yang menjadi tulang belakang dari world wide
web (www). Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan
browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Modzilla, dan program
browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses
permintaan itu kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan
kembali ke browser. Data ini mempunyai format yang standar, disebut dengan format
SGML (standar d general markup language). Data yang berupa format ini kemudian
akan ditampilkan oleh browser sesuai dengan kemampuan browser tersebut.
Contohnya, bila data yang dikirim berupa gambar, browser yang hanya mampu
menampilkan teks (misalnya lynx) tidak akan mampu menampilkan gambar tersebut,
dan jika ada akan menampilkan alternatifnya saja (Diogenes).
Web server, untuk berkomunikasi dengan client (web browser) yang mempunyai
protokol sendiri, yaitu HTTP (hypertext tarnsfer protocol). Dengan protokol ini,
komunikasi antar web server dengan client-nya dapat saling dimengerti dan lebih
11
mudah. Seperti telah dijelaskan diatas, format data pada world wide web adalah
SGML. Tapi para pengguna internet saat ini lebih banyak menggunakan format
HTML (hypertext markup language) karena penggunaannya lebih sederhana dan
mudah dipelajari. Kata HyperText mempunyai arti bahwa seorang pengguna internet
dengan web browsernya dapat membuka dan membaca dokumen-dokumen yang ada
dalam komputernya atau bahkan jauh tempatnya sekalipun. Hal ini memberikan cita
rasa dari suatu proses yang tridimensional, artinya pengguna internet dapat membaca
dari satu dokumen ke dokumen yang lain hanya dengan mengklik beberapa bagian
dari halamanhalaman dokumen (web) itu.
webclient (browser), diterima web server, diproses, dan dikembalikan hasil prosesnya
oleh web server ke web client lagi dilakukan secara transparan. Setiap orang dapat
dengan mudah mengetahui apa yang terjadi pada tiap-tiap proses. Secara garis
besarnya web server hanya memproses semua masukan yang diperolehnya dari web
clientnya.
III PERANCANGAN
III.1 Perancangan
3.1.1
Pada tugas akhir ini akan dibangun suatu alat yang dapat berkomunikasi
antara RFID dengan komputer server melalui modul yang menghubungkan
alat dengan komputer.
blok diagram sistem dari proyek akhir ini ditunjukkan seperti Gambar 3.1.
12
modul
Berdasarkan blok diagram 3.1 terdapat peragkat rfid yang sudah di setting
sehingga jika RFID tag didekatkan akan menangkap data yang ada di rfid tag, berupa
id dosen, dan nama dosen. Data yang ditangkap akan dikirim ke komputer
menggunakan komunikasi serial melalui kabel serial yang dihubungkan dari
perangkat RFID ke PC server. Setelah data masuk ke database di PC server maka data
akan diolah sehingga dapat di akses di internet.
Adapun gambar simulasi proses pendeteksian dosen seperti gambar 3.2.
13
4. Setelah data sampai di database, maka data diolah menjadi sebuah website dan
dipublikasi melalui apache webserver, sehingga keberadaan Dosen dapat
terdeteksi ketika pengguna mengkakses web tersebut.
3.1.2
Flowchart dari cara kerja sistem proyek akhir ini seperti gambar 3.2.
Gambar 3. 3 Flowchart kerja sistem secara keseluruhan.
14
15
3.1.1
Perangkat RFID
Pengujian pada alat atau perangkat ini menggunakan perangkat RFID sebagai
media kontrol dan pengolah sinyal radio frekuensi menjadi data digital untuk
kemudian disimpan data ke dalam database. Data yang masuk melalui RFID tag
adalah data dosen yang sudah dipasangkan dengan perangkat RFID. RFID tag akan
diberi masing-masing data sebagai contoh RFID tag dosen A dan RFID tag dosen B,
dan perangkat RFID diberi data sebagai contoh perangkat RFID ruang 1 dan
perangkat RFID ruang 2. Jika salah satu dosen memasuki salah satu ruangan maka
dosen tersebut akan terdeteksi dimana letak dosen tersebut sesuai dengan ruangan
yang dimasuki oleh dosen tersebut.
Data inilah yang dikirim ke PC server melalui komunikasi serial yang nantinya
diolah lagi sehingga dapat ditampilkan di web.
Berikut adalah spesifikasi alat dan bahan yang akan digunakan untuk penelitian
pada tabel 3.1.
Tabel 3. 1 Spesifikasi alat dan bahan perangkat RFID
Alat
RFID Tag
Perangkat RFID
Kabel RS232 serial
3.1.2
Bahan
Keterangan
2 buah
2 buah
2 buah
Website
Pengujian pada sistem ini, PC server akan mendapatkan data dari perangkat
16
sesuai dengan data yang masuk dan status dosen di website akan berubah menjadi
ada. Hal ini menandakan dosen pada awalnya tidak ada di ruangan dan saat id dibaca
oleh perangkat RFID, dosen sedang masuk kedalam ruangan. Sedangkan jika saat
data masuk dan di dalam database ternyata status dosen ada di dalam ruangan, maka
secara otomatis data dosen di dalam database akan diisi sesuai data yang masuk dan
status dosen di website berubah menjadi tidak ada . Hal ini menandakan bahwa pada
awalnya dosen ada di dalam ruangan dan saat id dibaca perangkat RFID, dosen
sedang keluar ruangan. Sehingga status dosen yang awalnya ada akan berubah
menjadi tidak ada.
Spesifikasi alat dan bahan yang digunakan untuk perancangan PC Server pada
tabel 3.2.
IV
Alat
PC AMD
Port Serial
Bahan
Keterangan
1 buah
2 buah
J
A
D
17
No.
Nama
Jumlah
Harga/unit
Total
Keterangan
1.
PC Server
1 unit
4.
RFID tag
2 unit
Rp.20.000
Rp.40.000
Beli
5.
Perangkat RFID
2 unit
Rp.600.000
Rp.1.200.000
Beli
6.
2 unit
Rp100.000
Rp.200.000
Beli
Milik Pribadi
DAFTAR PUSTAKA
Sunyoto, (2009) API location (JSR 179): Standar Penentuan Posisi untuk Telepon
Seluler Berkemampuan JAVA. Diambil tanggal 15 Desember 2013 dari
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/47065/BAB%20II
%20Tinjauan%20Pustaka_G11cak.pdf?sequence=5.
18
Cosmas Yosie A.N, (2008). Aplikasi Mobile Map Explorer untuk Aplikasi Wisata
Kotamadya Yogyakarta menggunakan Teknologi GPS JAVA 2 micro edition
dan XML. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Elektro. Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta. Diambil tanggal 15 Desember 2013 dari
http://www.te.ugm.ac.id/~warsun/thesisfile/mapexplorer.pdf
Hidayatullah, (2012). Aplikasi Location Based Service Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Umum Terdekat di Kota. Depok Berbasis Android. Jurnal. Universitas
Gunadharma. Depok. Diambil tanggal 18 Desember 2013 dari
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5281/1/jurnal.pdf
Habsyah, Velayati, (2013). Aplikasi Sistem Parkir Dengan Automatisasi Pembiayaan
Berbasis Rfid (Radio Frequency Identification).Makalah Seminar Tugas
Akhir. Jurusan Teknik Elektro. Universitas Dipenogoro. Diambil tanggal 18
Desember 2013 dari http://eprints.undip.ac.id/32008/1/Velayati_Habsyah.pdf
Jufrizal, (2011). Sistem Absensi Menggunakan jaringan LAN berbasis RFID. Jurnal.
Jurusan Teknik Elektro Telekomunikasi. Politekni Caltex Riau. Pekanbaru.
Periat, (2011). Monitoring Peralatan LAB Menggunakan RFID. Jurnal. Jurusan
Teknik Elektro Telekomunikasi. Politeknik Caltex Riau. Pekanbaru.
Steitniger, Stefan, et al. 2006. Foundations of Location-Based Service. Japan
AdvancedInstitute of Science and Technology (JAIST).
Erwin, (2004). RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION. Tugas Proyek Mata Kuliah
Keamanan Sistem Informasi.
http://budi.insan.co.id/courses/ec5010/projects/erwinreport.pdf
P.Wijaya & Tianur(2007). Diktat Kuliah Mikro Prosesor. Politeknik Caltex Riau.
Pekanbaru.
Fanjel, (2012). Sistem Pendeteksi dan Penanganan Asap Rokok Pada Area Bebas
Asap Rokok Berbasis Mikrokontroler. Tugas Akhir. diambil tanggal 09 Januari
2014 dari
19
http://hot-fanjel.blogspot.com/2012/08/bab-i-pendahuluan-i.html
Hardori, Diogenes. (t.t). Webserver. Makalah . Jurusan Teknik Informatika. Sekolah
Tinggi Teknik-PLN. Jakarta.
20