Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KIMIA DASAR I

PROFIL TIMAH DAN TEMBAGA

Oleh :

Donald Silitonga
(112 123)

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI
JURUSAN TEEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2015
1

A.

Logam Aluminium
1. Pengertian Aluminium
Auminium merupakan salah satu unsur kimia dari logam ringan dengan
lambang Al dan nomer atomnya 13. Aluminium termasuk unsur yang sangat melimpah
dikerak bumi, berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi. Dia menempati urutan
terbanyak ke 3 setelah oksigen dan silikon. Aluminium termasuk logam golongan
utama (IIIA) yang bersifat amfoter dan ringan bersama magnesium dan platina.
Pada lapisan luar, aluminium selalu terutup oleh lapisan tipis oksida yang
memang merupakan sifat dari aluminium
4 AL + 3 O2 weqq2 AL2O3
Oksida inilah yang mempunyai sifat melindungi aluminium dari pengaruhpengaruh asam atau garam yang menyebabkan logam-logam berkarat sekaligus
membuat aluminium sukar di las.
Namun awalnya Aluminium merupakan logam yang mahal karena untuk
menghilangkan unsur-unsur kimia lain yang tidak kita kehendaki merupakan pekerjaan
yang sukar dan memerlukan biaya yang tinggi. Orang pertama yang berhasil
memisahkan aluminium dari senyawanya adalah Orsted pada tahun 1825 dengan cara
mereduksi aluminium klorida, namun belum dalam keadaan murni. Aluminium murni
ditemukan oleh Wohler dalam bentuk serbuk berwarna abu-abu pada tahun 1827
dengan memodifikasi proses Orsted.
Kini, proses yang digunakan untuk memperoleh aluminum secara besarbesaran menggunakan proses Hall-Heroult. Cara ini ditemukan oleh dua orang yang
umurnya sama (23 tahun) namun ditempat yang berbeda, yakni Charles Martin Hall di
Amerika dan Heroult di Paris pada tahun 1886. Proses ini menjadikan keduanya kaya
dalam waktu singkat dan meninggal dunia pada tahun yang sama pula (1914). Setelah
ditemukan cara ini harga aluminium yang awalnya sangat mahal menjadi turun secara
drastis.
Aluminium murni sangat lunak dan kekuatannya tidak begitu tinggi, tetapi
dengan pemaduan dan heat treatment dapat ditingkatkan kekerasan dan kekuatannya.
Misalnya dicampur dengan besi, tembaga, magnesium, silikon, mangan, dan unsurunsur lainnya untuk membentuk sifat-sifat yang menguntungkan.

Ringan, kuat, mengkilat (abu-abu perak metalik), tidak beracun, tahan panas,
penghantar panas yang baik, konduktor listrik yang baik, tidak korosi (karat) dan
mudah di-ekstrusi (dicetak dalam bentuk penampang yang tetap) menjadikan
aluminium banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Dari pengganti kayu sebagai

bahan bangunan yang waktu lalu mendominasi untuk bangunan, perabotan rumah
tangga, kemasan makanan, otomotif, elektronik ,kabel listrik tegangan tinggi, rangka
sepeda, hingga untuk keperluan industri pesawat terbang, menggunakan aluminium.
Penampilan logam Aluminium

B.

Sifat-sifat

Umum

Aluminium
a.

Di udara aluminium langsung

memiliki lapisan

tipis

pada

seluruh

lapisan

tersebut

oksida

permukaanya.

aluminium
Tebal

1,3 x 10-5 mm. Lapisan tersebut


b.
c.
d.

e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.

adalah

langsung terdapat

pada permukaan profil yang baru dipotong.


Tahan terhadap korosi dan mempunyai warna yang setabil
Penghantar listrik dan panas yang baik
Aluminium tidak menyerap panas matahari sehingga tepat digunakan bahan penutup
atap.
Reflektifitas panas matahari : 70-90 %
Berat Jenis
: 2,7 gr/cm3
Konfigurasi elektron
: 26.9815386(13)g.mol1
Elektron perkulit
: 2, 8, 3
Titik lebur
: 660o C
Titik didih
: 2519o C
Kalor peleburan
: 10.71 kJ.mol1
Jari-jari atom
: 43 pm
Kalor peleburan
: 10.71 kJ.mol1
Jari-jari atom
: 43 pm
Modulus Young
: 70 Gpa
Mampu didaur ulang tanpa mengalami sedikitpun kehilangan kualitas dan dapat
dilakukan berkali-kali
3

C. Proses Pembuatan
Aluminium terbentuk atau diolah dari bahan-bahan dasar sebagai berikut:
Bauksit (Al2O3)nH2O
Batu Manikam (AL2O3)
Kriolit (Na3AlF6)
Kaolin (tanah liat)
Karena Alumunium tidak ditemukan dalam bentuk-bentuk murni, melainkan
berupa senyawa kima dengan unsur-unsur lain, maka Aluminium harus diproses dahulu.
Salah satu proses pemurnian Aluminium adalah dengan Proses Hall-Heroult secara singkat
diuraikan sebagai berikut:

Gambar Bauksit
Bijih Aluminium yang penting sebagain sumber Aluminium adalah Bauksit.
Bauksit yang dihasilkan dari tambang dihancurkan kemudian dihaluskan menjadi serbuk
menggunakan alat-alat tertentu, biasanya Ballmil. Setelah halus ditambahkan larutan
NaOH pekat untuk melarutkan Al 2O3 yang ada dalam bauksit sedangkan zat lain tidak
larut.
Al2O3(s) + 2NaOH(aq) 2NaAlO2(aq) + H2O(l)
Setelah dilakukan pemisahan larutan, NaAlO 2 diasamkan sehingga terbentuk
endapan Al(OH)3.
NaAlO2(aq) + H2O(l) + HCl(aq) Al(OH)3(s) + NaCl(aq)
Endapan Al(OH)3 disaring kemudian dipanaskan pada suhu sekitar 1150C
sehingga terurai menjadi Al2O3 dan uap air.
Al(OH)3(s) Al2O3(s) + 3H2O(g)

Al2O3 inilah yang akan direduksi menjadi aluminium secara elektrolisis dalam
suatu bejana yang disebut sel Hall-Heroult. Sebelum proses elektrolisis dilangsungkan
alumina dilelehkan terlebih dahulu dalam kriolit. Fungsi kriolit disini untuk menurunkan
titik leleh alumina yang awalnya sekita 2000C menjadi 900C.
Lelehan alumina yang diperoleh kemudian dimasukan ke dalam suatu bejana untuk
proses elektrolisis yang disebut sel Hall-Heroult. Bejana yang digunakan terbuat dari besi
dilapisi grafit yang sekaligus bertindak sebagai katoda. Sedangkan anoda digunakan
batang-batang grafit yang dicelupkan ke dalam larutan.
Ketika arus listrik dijalankan ion-ion Al 3+ yang ada dalam larutan akan bergerak
menuju katoda, yang kemudian direduksi menjadi aluminium cair sedangkan ion-ion O 2
akan bergerak menuju anoda kemudian dioksidasi menjadi gas oksigen. Berikut reaksi
yang terjadi dalam sel elektrolisis.

Al2O3(l) 2Al3+(aq) + 3O2(aq)


Katoda : Al3+(l) + 3e Al(l) 4
Anoda : 2O2(l) O2(g) + 4e 3
4Al3+(aq) + 6O2(aq) 4Al(l) + 3O2(g)

Gambar Sel Hall-Heroult untuk pembuatan aluminium dari elektrolisis lelehan Al 2O3 dalam
kriolit
Aluminium yang diperoleh dalam reaksi ini berbentuk cair karena suhu di dalam
sel elektrolisis melebihi titik leleh aluminium yang hanya 660C. Kemudian Aluminium

cair yang diperoleh dialirkan keluar dari sel kemudian suhu diturunkan agar diperoleh
aluminium padat dan diproses menjadi bentuk-bentuk yang diinginkan.
Perlakuan termal yang umum dilakukan adalah:

Pengerjaan logam dengan menggunakan panas (misal: hot extrusion)


Memanaskan logam hingga mendekati titik leburnya, lalu didinginkan secara

perlahan. Proses ini disebut annealing, dan menghasilkan logam yang lunak.
Pendinginan dengan cepat, baik dengan menggunakan es, air dingin, ataupun

air mendidih sesuai kebutuhan. Proses ini dinamakan quenching.


Disimpan pada temperatur tertentu (umumnya mendekati titik leburnya)
selama beberapa lama (antara 1 jam hingga 40 hari). Proses ini disebut
artificial age hardening.

Perlakuan termal dapat berupa kombinasi nomor dua, tiga, dan empat, namun ada
juga yang melakukan penyimpanan selama beberapa lama pada suhu kamar setelah
quenching sebelum siap digunakan. Ada juga yang ditempa pada suhu kamar sebelum
disimpan pada suhu tinggi.
Penyimpanan pada suhu tinggi bermanfaat untuk meningkatkan kekerasan dan
kekuatan tensil. Nilai peningkatan kekuatan tensil dapat mencapai tiga kalinya jika
dibandingkan dengan aluminium paduan tanpa perlakuan termal.

D.

Paduan Aluminium
Dalam keadaan murni aluminium terlalu lunak untuk dapat dipakai pada berbagai

keperluan teknik, hanya memiliki kekuatan tensil sebesar 90n MPa.


Dengan pemaduan teknik (alloying), sifat ini dapat diperbaiki, tetapi seringkali sifat tahan
korosinya berkurang demikian pula keuletannya.
Sedikit mangan, silikon dan magnesium, tidak banyak mengurangi sifat tahan korosinya,
tetapi seng, besi, timah putih, dan tembaga cukup drastis menurunkan sifat tahan korosinya.
Paduan aluminium dapat dibagi menjadi 2 kelompok:
1. Aluminium wronglt alloy (lembaran)
2. Aluminium costing alloy (batang cor)
1.

Jenis-Jenis Paduan Aluminium


a.

Duralumin :
Unsur yang terkandung adalah tembaga 4,4%, 1,5% magnesium, mangan 0,6% dan
93,5% aluminium berat. Kekuatan luluh Khas adalah 450 MPa, dengan variasi
tergantung pada komposisi.

b.

Gambar Duralumin
Aluminium-Silikon :
Paduan aluminium dengan silikon hingga 15% akan memberikan kekerasan dan
kekuatan tensil yang cukup besar, hingga mencapai 525 MPa pada aluminium paduan
yang dihasilkan pada perlakuan panas. Jika konsentrasi silikon lebih tinggi dari 15%,
tingkat kerapuhan logam akan meningkat secara drastis akibat terbentuknya kristal
granula silika. Diantara keuntungan dari silumin adalah resistensi tinggi terhadap
korosi, sehingga bermanfaat dalam lingkungan lembab. Penambahan silikon untuk
aluminium

c.

Gambar Paduan Aluminium-Silikon


Aluminium-Magnesium :
Paduan Al-Mg, merupakan paduan dengan tingkat ketahanan korosi yang paling baik
dibandingkan dengan paduan alumunium lainnya, Keberadaan magnesium hingga
15,35% dapat menurunkan titik lebur logam paduan yang cukup drastis, dari 660 oC
hingga 450oC. Selain itu paduan Al-Mg 5 % merupakan no heat-treatable alloy.
Sehingga dengan dilakukannya proses solution treatment 300 o C menurunkan
kekerasan hingga 18.06 %, kekuatan tarik 6.14 % dan regangan 41.04 %. Sebaliknya
grain refiner memperbaiki sifat mekanisnya, dimana pada kondisi as-cast
meningkatkan kekerasan hingga 6.68 %, kekuatan tarik 2.06 % dan regangan 38.34
%. Keberadaan magnesium juga menjadikan logam paduan dapat bekerja dengan baik
pada temperatur yang sangat rendah, di mana kebanyakan logam akan mengalami
failure pada temperatur tersebut.

d.

Gambar Paduan Aluminium-Magnesium


Aluminium-Tembaga :
Paduan aluminium-tembaga juga menghasilkan sifat yang keras dan kuat, namun
rapuh. Umumnya, untuk kepentingan penempaan, paduan tidak boleh memiliki
konsentrasi tembaga di atas 5,6% karena akan membentuk senyawa CuAl2 dalam

e.

logam yang menjadikan logam rapuh.


Aluminium-Seng :
Paduan aluminium dengan seng merupakan paduan yang paling terkenal karena
merupakan bahan pembuat badan dan sayap pesawat terbang. Paduan ini memiliki
kekuatan tertinggi dibandingkan paduan lainnya, aluminium dengan 5,5% seng dapat
memiliki kekuatan tensil sebesar 580 MPa dengan elongasi sebesar 11% dalam setiap
50 mm bahan. Bandingkan dengan aluminium dengan 1% magnesium yang memiliki
kekuatan tensil sebesar 410 MPa namun memiliki elongasi sebesar 6% setiap 50 mm
bahan.

E.

Penggunaan Aluminium
Dapat dikatakan bahwa Aluminium digunakan disegala bidang pembangunan, baik untuk

kontruksi maupun untuk penggunaan lain.


Propil-propil Aluminium yang digunakan pada umumnya sudah siap pasang. Disamping
tidak membutuhkan finishing, penggunaan propil Aluminium dapat mempercepat proses
pelaksanaan. Hal ini disebabkan karena propil-propil yang digunakan telah siap dan tinggal
memotong selanjutnya dipasang. Pemasangannya pun tidak membutuhkan peralatan yang besar
dan rumit.
1.

Bentuk-bentuk Aluminium
a.
b.

Aluminium tuang atau cetak (diperdagangkan dalam bentuk alat-alat rumah tangga).
Aluminium giling, berbentuk plat.
8

c.

Plat rata
Plat gelombang
Plat berusuk
Plat berpetak
Plat beralur

: Untuk atap
: Untuk atap
: Untuk tangga, plafond, dinding
: Untuk tangga, plafond, dinding
: Untuk tangga, plafond, dinding

Aluminium batang (berdiameter besar berupa pipa-pipa dan berdiameter kecil berupa

kawat)
Aluminium propil
Aluminium propil siku
Aluminium propil Tee
Aluminium propil Zet
Aluminium propil U atau parit
Aluminium propil I
Aluminium propil khusus (kosen-kosen jendela atau pintu)
Aluminium awning
e. Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III) oksida,

d.

digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api.
f.
Gambar lembaran Aluminium
Gambar atap Aluminium
Gambar usuk Aluminium

F.

Sifat-Sifat Teknis

1.

Sifat Fisik Aluminium


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.

Wujud
Massa jenis
Massa jenis pada wujud cair
Titik lebur
Titik didih
Kalor jenis (25 oC)
Resistansi listrik
Konduktivitas termal (300 K)
Pemuaian termal (25 oC)
Modulus Young
Modulus geser
Poisson ratio
Kekerasan skala Mohs
Kekerasan skala Vickers
Kekerasan skala Brinnel

: Padat (solid)
: 2,70 gram/cm3
: 2,375 gram/cm3
: 933,47 K, 660,32oC, 1220,58oF
: 2792 K, 2519oC, 4566oF
: 24,2 J/mol K
: (20 oC) 28.2 n m
: 237 W/m K
: 23.1 m/m K
: 70 Gpa
: 26 Gpa
: 0,35
: 2,75
: 167 Mpa
: 245 Mpa

2.

Sifat Mekanik Aluminium


Percobaan mekanik ialah percobaan dengan gaya-gaya yang tinggal atau gaya-gaya yang
bertambah/berkurang secara perlahan-lahan. Sebuah batang Aluminium ditarik dengan
mesin sampai putus sehingga diketahui renggangannya.
Aluminium yang baik mempunyai:
Renggangan maksimum 2%
Modulus elastisitas 10 x 106 psi
Batas minimum kekuatan tarik 27.000 psi
Percobaan tekan, pada percoaan ini juga didapat elastisitas dan batas proporsionalitasnya.

3.

Percobaan Teknologi
Percobaan kekerasan. Kekerasan adalah perlawanaan yang diberikan oleh suatu benda
terhadap tekanan atau benturan benda lain.metode yang sering digunakan yaitu Brinel atau
Shore. Pada percobaan Brinell, sebuah perulu ditekankan dengan bobot P ke dalam bidang
Aluminium. Hasilnya untuk Aluminium HB (10-3000-20) = 30-40

10

Daftar Pustaka

http://berkomentarlah.blogspot.com/2011/02/praktikum-kimia-aluminium.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Aluminium
http://wanibesak.wordpress.com/2010/11/14/pengolahan-bijih-sifat-manfaat-dan

kelebihan-aluminium/
http://history-apri.blogspot.com/2010/04/kegunaan-unsur-dan-unsur-senyawa.html
http://unsurlogamipadwa.wordpress.com/tag/manfaat-aluminium/
http://gabunganteknik.wordpress.com/2008/04/13/aluminium/
http://wanibesak.files.wordpress.com/2010/10/image.png
http://www.google.co.id/search?um=1&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aid
%3Aofficial&biw=1152&bih=674&tbm=isch&sa=1&q=rusuk+bangunan+terbuat+dari+al

uminium&btnG=Telusuri
http://www.akujagoan.com/2011/01/pembuatan-sifat-dan-paduan-aluminium.html
http://ae45ipb.files.wordpress.com/2010/01/makalah-aluminium.doc
http://eprints.ums.ac.id/1676/

11

Anda mungkin juga menyukai