Anda di halaman 1dari 43

BLEKETEPE

Semarang, Ibu kota provinsi Jawa Tengah ini menyimpan berbagai macam warisan
kebudayaan bangsa Indonesia. Memiliki jumlah penduduk kurang lebih 2 juta jiwa yang
tersebar di 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan yang termasuk dalam wilayah administratif
Semarang. Penduduk Semarang saat ini merupakan akulturasi dari berbagai macam etnis,
diantaranya Jawa, Cina, Arab, Gujarat, dan Eropa. Dari akulturasi tersebut, mayoritas
bermata pencaharian sebagai pedagang.

Secara kasat mata saat ini Semarang adalah salah satu Kota di Indonesia yang
memiliki bangunan-bangunan Sejarah peninggalan kolonial yang masih tersisa. Tak
dipungkiri, kawasan Kota Lama pun menjadi icon daya tarik Semarang untuk menarik
wisatawan agar berkunjung ke Semarang. Sejarah tentang Semarang pun semakin lama
semakin menarik untuk dipelajari seiring bertumbuhnya komunitas-komunitas lokal yang
berfokus pada Semarang.

Pasar Johar adalah salah satu bangunan sejarah peninggalan kolonialisme yang
merupakan saksi sejarah dan hingga saat ini masih berdiri kokoh seiring kemajuan zaman.
Arsitektural yang khas berbentuk jamur masih bisa ditemui ketika pengunjung masuk ke
dalam bangunan tersebut. Dari sisi kuliner, Semarang pun tak kalah dengan kota-kota
lain di Indonesia. Makanan khas seperti Bandeng Presto, Soto Semarang, Loenpia, Mie
Kopyok, Wingko Babat, dan lain-lain menjadi ciri khas Semarang. Tak lengkap jika berbicara
Semarang tak membahas jalanan Semarang. Sejarah dan kenangannya tak akan pernah
termakan oleh zaman.

Membahas potensi Semarang tak akan pernah habis berkesudahan, secuil kisah
kebaikan dari Semarang akan menjadi sebuah informasi dan edukasi yang berharga untuk
para generasi penerus bangsa.

Salam,
Yogadanu
Pemimpin Redaksi

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

REDAKSI
PEMIMPIN UMUM
Andi Kusnadi

PEMIMPIN REDAKSI
yogadanu

EDITOR
Rahman Hakim

REDAKSI PELAKSANA
R. Endarto Setyadi

REDAKSI
Hanung Wijanarko
Wahyu Setyo
Stefanus Martanto
Randry Tama
Wihandono Yogo
DugDer online photography magazine
Jl. Slamet No. 11a, Candi Baru
Semarang
085 726 888 289
081 229 16 106
dugder@kfsemarang.com

Dugder, suatu tradisi khas Semarang yang hanya muncul menjelang bulan puasa.
Dugder sendiri merupakan paduan kata dug, dari suara bedug yang dipukul dan
der dari suara ledakan meriam yang disulut menandai masuknya Ramadhan.

DugDer Online Photography Magazine

Diterbitkan oleh Divisi Magazine KFS setiap dua bulan sekali. Hak cipta foto dimiliki
oleh masing-masing fotografer. Dipersilahkan untuk mengunduh, menduplikasi, menyebarkan, dan memperbanyak majalah ini dengan mencantumkan nama DugDer
online photography magazine.

DugDer Online Photography Magazine

KOMPOSISI

BLEKETEPE pemred
REDAKSI dugder
KOMPOSISI majalah
GREETING
FOCUS pasar johar
VOICE OF #KFS021 jakarta rasa semarang
6

DugDer Online Photography Magazine

2
5
6
8
10
54

64
70
74
81
84

SEMARANGAN kuliner wingko babat


KURASI yang pedas dari mas hakim
SEMARANGAN kisah bodjong weg
LAPAK semarangan
1/8000 last page in this edition

DugDer Online Photography Magazine

GREETING
Stephanus Hannie

Tan Thiam Kie

Founder KFS, Professional Photographer

Sesepuh Fotografer Semarang

Bangga dan senang melihat kemajuan


KFS sekarang. Kegiatan makin sering
dan bermutu, yang terpenting didukung
dengan semangat oleh para anggotanya.

The Transformer, KFS sebuah komunitas yang selalu berselancar dengan perubahan. Bermula dari perkumpulan
warungan kemudian merambah milis, website, facebook, dan sekarang E Magazine!!!

Achmad Purwanto

Ketua Mata Semarang Photography Club

M. Noor Eva
Founder KFS, Professional Photographer
Sebenarnya keinginan menerbitkan majalah KFS online sudah lama, namun baru saat ini bisa terwujud.
Terimakasih dan selamat untuk tim DugDer yang sudah bekerja keras mewujudkan cita-cita kita bersama.

Suatu langkah baru bagi KFS dengan diluncurkannya DugDer online


photography magazine, suatu wadah bagi komunitas kita tercinta untuk
mengekspos banyak hal di Semarang secara fotografis dari hasil karya para
member KFS. Semoga KFS semakin berlanjut kelangkah berikutnya, maju
secara dinamis dan mampu menampung apresiasi para fotografer, serta
menjadi sarana belajar fotografi bagi kita semua. Maju terus dan melangkah
sukses.

Kristianto T. Gunawan
Founder KFS

Menyambut baik dengan diterbitkannya DugDer online


photography magazine sebagai salah satu media
untuk mengapresiasi karya-karya foto dari member
KFS. Dengan berkembangnya internet dimana
fotografer lebih suka mengupload karya mereka di
website maupun dibanyak sosial media, maka tetap
diperlukannya satu wadah untuk mengapresiasinya.
Sukses untuk lahirnya DugDer online photography
magazine, semoga bisa menjadi kontribusi untuk
kemajuan fotografi di Semarang.

Sutomo

Professional Photographer, Fotografer Suara Merdeka

Ide Komunitas Fotografer Semarang menerbitkan


majalah fotografi online patut diacungi jempol.
Kedepannya diharapkan mampu menjadi wahana
kreativitas fotografer untuk menghasilkan karya foto
dan tulisan foto yang bagus dan berbobot. Proficiat
KFS, teruslah maju dan professional.

Selamat atas terbitnya DugDer online photography


magazine. Semoga bisa menambah wawasan dan
inspirasi bagi teman-teman fotografer di manapun.

Bambang RSD

Joko Nuswantoro
Professional Photographer,
Ketua Komunitas Fotografer
Tanjungpinang (KFT).

Perkembangan teknologi dari era analog sampai di era digital saat ini terasa
begitu cepat. Demikian juga halnya perkembangan dari kamera itu sendiri.
Cara menikmati hasil karya fotografi pun akhirnya menuntut lebih. Dari yang
awalnya dalam bentuk print out berupa majalah-majalah konvensional dan
semacamnya, sampai sekarang harus pula bisa dinikmati dengan cara
digital yang memang pada kenyataannya beriringan dengan perkembangan
gadget yang serba memungkinkan untuk menikmati karya fotografi dengan
cara digital yang mudah, cepat, boleh dibilang murah dan bahkan gratis.
Informasi cepat tersebar, karya foto cepat dikenal. Selamat atas terbitnya
majalah KFS DugDer online photography magazine edisi pertama, semoga
sukses di edisi berikutnya. Tetap berkarya, tetap memotret! Salam hangat.

Professional Photographer, Moderator Fotografer.Net

Anita Andriani

Ketua Semarang Female Photographer (SeFeP)

Selamat untuk KFS atas terbitnya DugDer online


photography magazine, sebuah terobosan baru
yang positif dan patut diacungi jempol, Two Thumbs!

DugDer Online Photography Magazine

FOCUS

PASAR JOHAR:

Di Tengah Gurita Terpaan Pasar Modern

FOCUS
(HEADLINES MAGZ)

WSETYO - PANORAMIC POST PROCESSING

10

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

11

yogadanu - ISO 200 f/16 speed 13

Belum ke Semarang kalau belum berkunjung


ke Pasar Johar.

Idiom di atas menunjukkan bahwa pasar ini sangat terkenal. Pasar Johar
merupakan area perdagangan dan pusat jual-beli di Kota Semarang. Pasar yang
berada di Kelurahan Kauman, Kecamatan Semarang Tengah ini masih menjadi salah
satu tujuan berbelanja masyarakat Semarang dan kota-kota di sekitarnya.

Semua bermula pada tahun 1860, saat itu banyak orang berdagang di depan
rumah penjara yang terletak di sebelah timur aloon-aloon Semarang. Para pedagang
tersebut melayani para keluarga tahanan yang menunggu jam besuk di bawah pohon
Johar. Kegiatan ini dianggap tidak mengganggu lalu lintas, sehingga dibiarkan oleh
pemerintah kolonial Belanda. Bangunan Pasar Johar yang saat ini ada, dibangun
pada tahun 1936 yang dirancang oleh arsitek humanis berdarah Belanda Herman
Thomas Karsten.

12

DugDer Online Photography Magazine

Sumber http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?page=5&t=1227949


Bangunan pasar ini terdiri dari empat blok bangunan yang disatukan oleh
gang selebar 8 meter. Orientasi bangunan Pasar Johar menghadap ke arah Barat.
Pasar ini memiliki bangunan 2 lantai yang berada di tepinya, sedangkan bagian
tengahnya berupa void. Pondasi terbuat dari batu, strukturnya dari beton bertulang
dengan sistem cendawan pada kolom-kolom yang memiliki modul 6 meter dengan
penampang berupa persegi delapan.


UPTD pasar wilayah Johar merupakan satu diantara enam UPTD Dinas Pasar
Pemerintah Kota Semarang berdasarkan SK Walikota Semarang Nomor 87 Tahun
2008 tanggal 24 Desember 2008. Total luas lahan Pasar Johar kurang lebih 17.000
m2, yang berbatasan dengan beberapa pasar, diantaranya Pasar Yaik Baru, Pasar
Yaik Permai, dan Pasar Kanjengan.

Menurut data Dinas Pasar Pemerintah Kota Semarang, jumlah pedagang aktif
di Pasar Johar kurang lebih 3000 orang, yang terbagi dalam tiga wilayah yaitu, Johar
Utara, Johar Tengah, dan Johar Selatan.

DugDer Online Photography Magazine

13

Sumber http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?page=5&t=1227949

Wihandono Yogo - ISO 200 f/14 speed 0,77


Ciri khas arsitektur Pasar Johar adalah kolom-kolom konstruksi jamur
(mushroom). Langit-langit berupa atap datar terbuat dari beton. Pada bagian tertentu
dari atap, ditinggikan sebagai lubang udara. Bangunan ini memenuhi lapak yang
tersedia, sehingga tidak terdapat halaman ataupun ruang terbuka. Inilah yang sesuai
dengan prinsip Thomas Karsten, yaitu efisiensi ruang. Sebuah karya arsitektur yang
luar biasa. Cahaya matahari bisa masuk ke seluruh penjuru pasar tanpa ada efek
panas. Udarapun bisa masuk dengan sirkulasi yang baik. Puncaknya, pada tahun
1955, Pasar Johar merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara.
Online Photography
Stefanus
- ISOMagazine
3200 f/5.6 speed 1/13
14 DugDerMartanto

DugDer Online Photography Magazine

15

Randry Tama- ISO 1000 f/7.1 speed 1/20

16

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

17

WSetyo

Aneka buah warna-warni


Kios aneka buah menempati lapak-lapak kecil di bagian barat pasar
berseberangan dengan grosir buah Pasar Yaik Permai. Di bagian ini terdapat
sekitar 200 pedagang yang menjual berbagai macam buah, seperti salak,
nanas, apel, manggis, durian dan lain sebagainya. Sebagian besar para
pedagang berasal dari Semarang dan sekitarnya.

Pada lantai dua bagian barat, terdapat los aneka pisang. Dulunya ada
20 lebih lapak, namun kini hanya nampak beberapa saja. Sementara lapaknya
berubah menjadi lapak sepatu dan peralatan rumah tangga.

yogadanu - ISO 1600 f/3.5 speed 1/13

18

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

19

Hanung Wijanarko - ISO 800 f/4 speed 1/60

Rahman Hakim - ISO 100 f/3.2 speed 1/50


Ketika memasuki bagian pasar buah, pengunjung akan melihat banyak sekali buruh
angkut yang membawa peti-peti buah. Ada semacam pengelompokan tenaga angkut/buruh
angkut. Laki-laki biasanya berasal dari Sragen dan khusus untuk membongkar muatan dari
supplier buah ke dalam pasar. Sedangkan kelompok ke dua, yaitu buruh angkut perempuan,
bertugas membantu para pembeli yang berbelanja di pasar buah ini. Mereka kebanyakan
berasal dari sekitar Pasar Johar itu sendiri.

Hanung Wijanarko - ISO 250 f/4 speed 1/60

20

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

21

Wihandono Yogo - ISO 400 f/4 speed 1/25

Rahman Hakim - ISO 500 f/2.8 speed 1/30

Komposisi berbagai macam ilmu pengetahuan, baris bertumpukan.



Terletak di lantai 2 bagian depan dan barat Pasar
Johar. Ada lebih dari 20 lapak yang sudah bertahan
turun-temurun dari generasi ke generasi. Mayoritas
pedagang di lapak buku berasal dari daerah Solo, Klaten
dan Boyolali pada awalnya. Saat ini sudah beberapa
generasi yang lahir dan bertempat tinggal di Semarang.

Lapak buku buka mulai pukul 09.00 WIB sampai
pukul 16.30 WIB setiap harinya. Jenis-jenis buku yang
dijual bermacam-macam, mulai dari buku mata pelajaran
Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi, majalah,
hingga buku-buku tentang pengetahuan umum.

22

DugDer Online Photography Magazine

Kumpulan
dari
berbagai
macam
ilmu
pengetahuan berkumpul di tempat ini. Penjualan buku
mata pelajaran akan ramai di pergantian tahun ajaran
sekolah. Untuk persediaan buku, para pedagang
biasanya mendapatkan stok dari para penerbit yang
langsung mensuplai ke tiap-tiap pedagang sesuai
dengan kebutuhannya.

DugDer Online Photography Magazine

23

Wihandono Yogo - ISO 400 f/4.5 speed 1/10

24

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

25

Stefanus Martanto - ISO 3200 f/3.5 speed 1/30

Stefanus Martanto - ISO 3200 f/3.5 speed 1/30

Stefanus Martanto - ISO 3200 f/3.5 speed 1/10

26

DugDer Online Photography Magazine

Randry Tama - ISO 2000 f/7.1 speed 1/20

DugDer Online Photography Magazine

27

Sudut menarik di Pasar Johar.



Penjual bawang di Pasar Johar terbagi juga menjadi 2, penjual partai besar
dan penjual eceran. Di bagian penjual eceran, pegunjung akan dimanjakan oleh
sinar matahari yang masuk menembus lorong-lorong setapak Pasar Johar, menjadi
pemandangan unik tersendiri di bagian ini.

Hanung Wijanarko - ISO 800 f/2 speed 1/250

28

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

29

Rahman Hakim - ISO 100 f/4 speed 1/60

Fokus pada detail.



Optik dan arloji berada di lantai 2, tepatnya wilayah Pasar Johar Utara. Berbagai
macam kebutuhan lensa kacamata atau frame tersedia di sini. Tidak hanya menjual,
reparasi atau jasa perbaikan kacamata dan arloji pun bisa dilakukan.

Berfokus pada detail pengerjaannya, kacamata dan arloji di bagian ini terlihat
ramai dikunjungi.
Rahman Hakim - ISO 2000 f/2.8 speed 1/60

30

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

31

Rahman Hakim - ISO 400 f/2.8 speed 1/60

Endarto Setyadi - ISO 800 f/4.5 speed 1/25

Endarto Setyadi - ISO 800 f/4.5 speed 1/30

32

DugDer Online Photography Magazine

yogadanu - ISO 400 f/3.5 speed 1/60

DugDer Online Photography Magazine

33

WSetyo

Warni-warni cerianya kehidupan.



Tren penggunaan hijab saat ini sedang hangat-hangatnya digunakan oleh
kaum muslimah, ditambah dengan warna-warni dari hijab yang cerah ditangkap
mata, terlihat dari banyaknya kios dan lapak yang menyediakan berbagai macam
hijab. Di bagian ini segala jenis pakaian pria maupun wanita tersedia, tepatnya di
lantai 1 wilayah Pasar Johar Selatan.

Hanung Wijanarko - ISO 800 f/4 speed 1/25

34

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

35

yogadanu - ISO 1600 f/3.5 speed 125

36

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

37

Hanung Wijanarko - ISO 3200 f/4 speed 1/40

Stefanus Martanto - ISO 3200 f/3.5 speed 1/125

Perencanaan yang matang.



Lantai 2 Pasar Johar wilayah tengah merupakan salah satu penyedia daging
terbesar di Semarang. Dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu Daging Ayam, Daging
Sapi, Daging Kambing, dan Ikan-ikanan. Kehebatan arsitektural ala Thomas Karsten
terlihat disini, hampir tak ada lalat yang mengerubuti daging yang dijual dibagian ini.
Perencanaan yang sangat matang untuk membangun sebuah bangunan publik.

WSetyo

38

DugDer Online Photography Magazine

Stefanus Martanto - ISO 3200 f/3.5 speed 1/60


DugDer Online Photography Magazine

39

WSetyo

40

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

41

WSetyo

Wihandono Yogo - ISO 400 f/4.5 speed 1/13

Nama yang baik untuk sesuatu yang baik.



Bagian sepatu terletak di bagian Barat lantai 1 dan 2 Pasar Johar. Dulu, ada bagian yang dikenal
dengan sebutan PM singkatan dari Pasar Maling, karena konon banyak barang curian yang diperdagangkan
di sini. Seiring dengan perkembangan dan keinginan mengubah citra negatif tersebut, pedagang di kioskios ini sekarang mencitrakannya dengan nama yang lebih positif yaitu Pasar Murah.

Kios-kios di bagian sepatu sama seperti kebanyakan kios lainnya di Pasar Johar, mulai beraktivitas
sekitar pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 16.30 WIB. Persediaan sepatu mereka dapatkan dari
para distributor yang datang ke kios mereka. Sepatu-sepatu yang dijual diproduksi dari Jakarta, Bandung
dan Tangerang.

42

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

43

Hanung Wijanarko - ISO 2000 f/4 speed 1/30

44

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

45

Endarto Setyadi - ISO 800 f/3.5 speed 1/200


Kuliner, tepatnya di sisi kiri bagian tengah Pasar Johar lantai 2, berdekatan
dengan jembatan penyeberangan dari Gedung Pasar Johar menuju Pasar Yaik
Permai, pada area tersebut terdapat beberapa warung makan antara lain Warung
Bu Amini, Soto Pak No, Sate Ponorogo, Warung makan Padang dan Warung makan
Putra Koneng.

Warung Sate Kambing Bu Amini menyediakan tongseng, sate kambing,
tengkleng, gule kambing dan bestik. Tidak hanya olahan daging kambing saja,
gado-gado juga disediakan oleh warung makan Bu Amini. Tongseng dan tengkleng
lengkap dengan nasi putih dan es teh manis dijual dengan harga Rp. 26.000,-/porsi.
Sedangkan untuk menikmati menu paling favorit yaitu sate kambing, cukup merogoh
kantong Rp. 32.000,-/porsi sudah berikut nasi putih dan es teh.

46

DugDer Online Photography Magazine


Es Gempol salah satu alternatif kuliner yang akan memanjakan dahaga pada
saat pengunjung telah berlama-lama berbelanja di Pasar Johar. Es Gempol terdapat
di selasar Pasar Johar bawah, tepat di bagian utara sebelah kiri, atau berdekatan
dengan los penjual kebutuhan pernikahan. Cukup unik menikmati es gempol dengan
berdesakan diantara pengunjung Pasar Johar.

Unik diantara keramaian.

DugDer Online Photography Magazine

47

Endarto Setyadi - ISO 800 f/3.5 speed 1/50

Rahman Hakim - ISO 250 f/2.8 speed 1/60

48

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

49

Hanung Wijanarko - ISO 1250 f/5 speed 1/35

Wihandono Yogo - ISO 400 f/4 speed 1/25

Rahman Hakim - ISO 3200 f/5.6 speed 1/80

WSetyo


Pertumbuhan ekonomi masyarakat Semarang yang kian melesat naik diikuti pula
oleh perkembangan pasar-pasar modern yang menggurita saat ini. Sudah banyak pasar
tradisional yang seakan-akan kalah dimakan oleh zaman. Inilah sebuah tantangan dimana
ditengah maraknya pertumbuhan pasar modern, justru Pasar Johar harus tetap menjadi
pasar tradisional kebanggaan masyarakat Semarang.

Berkunjung ke Semarang tak akan lengkap rasanya jika tak menilik langsung Pasar
Johar. Inilah Pasar Johar warisan budaya asli Semarang. Bukan kepedihan dan kenistaan
kolonial Belanda yang harus diingat, melainkan Pasar Johar adalah saksi sejarah kejayaan
Semarang di nusantara maupun di dunia.

Photo by Endarto Setyadi, Rahman Hakim, WSetyo, Hanung Wijanarko, Stefanus Martanto, Randry Tama,
Wihandono Yogo, yogadanu.
Text by yogadanu.
50

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

51

[PRE ORDER]
Kaos DugDer Merah
S, M, L, XL - Rp. 95.000,XXL - Rp. 100.000,XXXL - Rp. 100.000,XXXXL - Rp. 100.000,XXXXXL - Rp. 100.000,**Belum Ongkos Kirim Luar Kota**
kiriman via JNE
www.jne.co.id
Spesifikasi:
Bahan Cotton Combed 24s
Sablon Rubber Solid
52

DugDer Online Photography Magazine

**Aturan Pemesanan**
15 Januari 2014 - 5 Februari 2014 - Order
6 Februari 2014 28 Februari 2014 - Produksi
1 Maret 2014 - Pengambilan Kaos
Kaos akan diproduksi lebih cepat jika pemesan
sudah mencapai kuota 12 Orang.
Pemesanan akan diproses setelah pelunasan.

Pembayaran:
Via BCA
0095384116 a/n Prayoga Danuwirahadi
atau
Cash
Jl. Sadewa 3 No. 14, Semarang.
Kontak:
yogadanu
SMS / WASAP 085 726 888 289

DugDer Online Photography Magazine

53

VOICE OF #KFS021

JAKARTA RASA SEMARANG


Text by Budhe Djamilah
Photo by M Noor Eva A
54

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

55

Situ Cipondoh Senja Hari

ISO 250 f/6.3 speed 1/200

KOTA LAMA VS KOTA TUA

Bebek dan Perahu - Rawapening


Jakarta, Ibu Kota negara dengan daya magnet kuat sebagai tumpuan kegiatan
ekonomi dan bisnis. Seperti halnya kota-kota besar lain di Indonesia yang menjadi titik
perjalanan sejarah, Jakarta memiliki sejumlah lokasi yang eksotik.

Bukan sekedar bangunan tua peninggalan sejarah, di balik rimbunan beton Jakarta,
acapkali muncul secuil pesona yang bisa jadi tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Bahkan, jika boleh disandingkan, sejumlah tempat eksotis Jakarta memiliki identitas yang
hampir mirip dengan Semarang, Ibu Kota Jawa Tengah.

Identitas paling gampang ditemui bangunan tua di sekitar Jakarta Utara yang dikenal
dengan Kota Tua. Jajaran dan romantika Kota Tua mengingatkan pada struktur yang sama
di Kota Lama.

ISO 250 f/8 speed 1/200


DugDer Online Photography Magazine

57

Museum Fatahillah dalam IR


ISO 200 f/9.5 speed 1/350

Gereja Blenduk dalam IR


ISO 800 f/4 speed 1/25


Kota Tua Jakarta dan Kota Lama Semarang menjadi tonggak ekonomi di masa itu. Seiring
dengan waktu, tonggak ekonomi coba didirikan kembali. Denyut di Kota Tua Jakarta cukup
semarak, menjadi titik temu masyarakat dari berbagai lapisan.

Setiap akhir pekan, Kota Tua Jakarta menjadi tempat bercumbu warga dengan berbagai
minat dan kegemarannya. Tak ketinggalan, penggemar fotografi yang ingin mengabadikan
sudut-sudut di Kota Tua. Bangunan paling dikenal di Kota Tua Jakarta salah satunya Museum
Fatahillah. Hampir sepadan dengan bangunan Gereja Blenduk yang juga menjadi identitas khas
Kota Lama Semarang. Baik bangunan di sekitar Kota Tua maupun Kota Lama kerap dijadikan
obyek foto bagi fotografer, termasuk untuk foto momen pernikahan atau pre-wedding.

58

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

59

Menjaring Pagi Hari - Rawapening


ISO n/a f/11 speed 1/640

Sunset Rawapening

60

DugDer Online Photography Magazine


Bergeser tak jauh sekitar 20 kilometer dari jantung Jakarta,
Situ Cipondoh Tangerang menjadi obyek landscape foto pilihan.
Suasana yang dibentuk di sekitar situ tersebut menyerupai kawasan
Rawa Pening Ungaran Kabupaten Semarang. Dari lokasi Situ
Cipondoh, jika cuaca mendukung kita dapat menemui sunset yang
indah, sebanding dengan matahari terbit maupun suasana sunset
dari Rawa Pening.

Terkadang, kelompok orang dengan sampan yang tengah
menjaring ikan dapat ditemui di sini. Gambaran ini mengingatkan
pada foto-foto fenomenal orang menjaring di Rawa Pening. Antara
Kota Tua Jakarta dan Situ Cipondoh menjadi tempat akrab penggemar
foto yang ingin merasakan cita rasa tempat lokasi hunting foto di
Kota Lumpia Semarang. Kapan pun, rasa itu bisa dicoba.

Menjala Ikan - Situ Cipondoh


ISO 400 f/ n/a speed 1/200

Wisata Situ Cipondoh

DugDer Online Photography Magazine

61

DugDer Online Photography Magazine

63

SEMARANGAN

KULINER

ISO 1000 f/4 Speed 1/100

64

DugDer Online Photography Magazine

WINGKO
BABAT
Photo and text by yogadanu

DugDer Online Photography Magazine

65

ISO 1000 f/2.8 Speed 1

ISO 1600 f/4 Speed 1/125

ISO 1000 f/4 Speed 1/60

ISO 800 f/6.3 Speed 1/60

ISO 1000 f/4 Speed 1/80

ISO 1000 f/4 Speed 1/125

Local Heroes For Local Wisdom



Makanan kecil yang dibuat dari kelapa yang dipadukan dengan tepung ketan ini sebenarnya
berasal dari sebuah kecamatan kecil di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur yang berdekatan
dengan Kabupaten Bojonegoro. Namanya adalah Babat. Loe Soe Siang adalah pembuat Wingko
pertama kali.

Mengapa makanan ini justru menjadi kuliner ikonik di Semarang? Bermula dari tahun 1944,
dikarenakan huru-hara akibat Perang Dunia II, sepasang suami-istri The Ek Tjong dan Loe Lan Hwa
mengungsi ke Semarang. Loe Lan Hwa adalah anak perempuan Loe Soe Siang yang bersaudara
dengan Loe Lian Ing.


The Ek Tjong kemudian mendapat pekerjaan di Stasiun Tawang untuk perjalanan kereta
api Semarang-Surabaya. Untuk menambah pendapatan, istrinya kemudian membuat kue wingko
yang dijajakan di Stasiun Tawang. Kue wingko sudah tidak asing lagi bagi para penumpang yang
menggunakan moda kereta api saat itu. Hal ini dikarenakan perjalanan KA Semarang-Surabaya
pada saat itu melintasi Stasiun Babat, tempat di mana wingko berasal. Perkembangan kota
Semarang yang lebih besar bila dibandingkan dengan Babat, seringkali membuat kue wingko ini
dikenal sebagai asli Semarang.
DugDer Online Photography Magazine

67

ISO 1000 f/2.8 Speed 1/100


Berbagai macam merk Wingko Babat dijual di tempat oleh-oleh Jalan Pandanaran, di
Terminal bus, dan tempat-tempat lain. Mulai dari merk yang terkenal sampai merk yang tidak
terkenal, mulai harga yang mahal sampai yang murah, dan dari yang bermacam-macam varian
rasa hingga yang orisinal. Adalah merk Cap Bus Gaya Baru yang dibuat oleh Pak Joni termasuk
dalam berbagai macam Wingko Babat yang tersedia di Semarang.

Wingko Babat Cap Bus Gaya Baru merupakan salah satu usaha rumahan yang dirintis oleh
Pak Joni. Pak Joni memulai usahanya sekitar tahun 1970, setelah beliau keluar dari pekerjaan
sebelumnya. Pak Joni bersama istrinya merangkul warga sekitar untuk bersama-sama memajukan
Wingko Babat cap Bus Gaya Baru.

Membuat Wingko Babat, sangatlah mudah. Bahan dasar kelapa yang sudah diparut,
digabungkan menjadi satu adonan dengan gula dan tepung ketan ke dalam satu wadah. Diaduk
rata, kemudian dicetak bundar dan dikumpulkan dalam satu loyang untuk di oven. Kurang lebih
15 menit dalam panggangan, maka Wingko Babat siap untuk dihidangkan.

68

DugDer Online Photography Magazine

ISO 1000 f/4 Speed 1/40


Umumnya merk-merk Wingko Babat ini bertuliskan moda transportasi yang dapat ditempuh
untuk menuju Semarang atau dari Semarang. Pak Joni menamai Wingko Babatnya dengan Cap
Bus Gaya Baru berdasarkan pengalamannya dahulu ketika menjual Wingko Babatnya di PO.
Gaya Baru. Di umurnya yang saat ini memasuki 63 tahun, usaha milik Pak Joni setiap harinya
memproduksi 5000 hingga 7000 butir, yang akan dijual di rumahnya yang beralamatkan di Jalan
Merbau Selatan II Nomor 265. Sering pula para distributor datang ke rumahnya untuk mengambil
Wingko Babat dalam partai besar kemudian dijual kembali.

Sosok Pak Joni inilah yang pantas disebut dengan local hero. Apa yang telah dilakukakannya
selama hampir separuh hidupnya bukan cuma untuk memenuhi kebutuhan hidup semata, melainkan
terus menjaga kearifan lokal kuliner Semarangan. Bahkan dengan adanya Pak Joni warga sekitar
pun bisa menadapatkan pekerjaan untuk mengolah Wingko Babatnya. Semarang menyimpan
Potensi local wisdom yang tidak sedikit, jika tidak kita generasi muda yang melestarikannya saat
ini, maka dimasa depan kearifan-kearifan lokal seperti ini akan hilang dari keseharian.

DugDer Online Photography Magazine

69

KURASI

Yang Pedas dari Mas Hakim



Sebuah foto dibuat untuk tujuan tertentu, apakah menampilkan kecantikan,
keindahan atau bahkan sebaliknya suatu ironi. Rubrik yang Pedas dari Mas Hakim
kali ini, akan mengupas foto dari CaturKun yang ada di Facebook Group KFS Komunitas Fotografer Semarang yang diberi judul like an angel. Pada foto CaturKun,
aspek-aspek tadi menjadi kacau karena pilihan sudut pemotretan, foreground dan
pencahayaan.

Sudut pengambilan dari bawah obyek, terlalu dekat dengan obyek, sehingga
dimensi obyek menjadi mengecil ke atas (sudut lancip). Proporsi tubuh model
menjadi terlalu besar di bawah. Dalam foto ini, paha terlihat besar.

Komposisi secara umum menjadi kurang baik, karena sudut pengambilan
yang kurang baik juga. Area atas kepala model masih terlihat kosong, sementara
tidak ada hal atau sesuatu yang kuat yang bisa diperlihatkan. Sebaiknya, turunkan
sedikit angelnya.

Berikutnya adalah pagar pegangan tangga yang ada di depan model, menjadi
dominan. Model seolah tertutup dan orang kurang leluasa melihat apa yang ingin
ditampilkan. Tentu saja dalam foto ini CaturKun bermaksud menampilkan keindahan
dan kecantikan model, bukannya ingin menampilkan pagarnya.

Terakhir adalah pencahayaan. Bila melihat efek bayangan yang dihasilkan,
terlihat area hitam di kanan belakang obyek, besar kemungkinan CaturKun
menggunakan built in flash dengan format posisi kamera portrait. Bayangan dalam
sebuah foto, bukanlah sesuatu yang harus dihindari, namun pemotret sebaiknya
mengerti efek apa yang akan terjadi. Pemakaian built in flash pada format portrait,
dalam foto ini menimbulkan banyak bayangan dari pagar yang mengganggu, yaitu
di bagian kaki, badan dan belakang model.

Saran saya, bila memotret menggunakan built in flash pakailah format
landscape (mendatar) dimana bayangan akan jatuh ke bawah belakang, kemudian
foto di rekomposisi pada format portrait (crop). Namun pemakaian flash ini juga bisa
menyebabkan pencahayaan menjadi flat dan dimensi menjadi hilang.

Untuk pose, tidak ada kritik dari saya karena sudut pengambilan kurang baik.
Barangkali dengan sedikit bersabar dan berganti posisi (sudut) pemotretan akan
mendapatkan hasil yang lebih baik.
Hakim
Bila ingin fotonya diulas dan dikritik dalam rubrik yang Pedas dari Mas Hakim, silahkan
mengirimkan file foto dalam resolusi terbesarnya ke email : dugder@kfsemarang.com.
Sertakan identitas diri dan sedikit narasi tentang foto bila ada.

70

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

71

72

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

73

MLAKU-MLAKU

SEMARANGAN

KISAH BODJONG WEG


Photo and text by Rahman Hakim

ISO 100 f/5.6 Speed 1/400

74

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

75

ISO 100 f/7.1 Speed 1/200

ISO 100 f/5.6 Speed 1/200

Pusat Perdagangan dan Pemerintahan.



Bodjong Weg adalah nama jalan Pemuda saat penjajahan Belanda.
Kawasan ini adalah pusat perdagangan dan tempat tinggal para petinggi
Pemerintahan Belanda dan pengusaha ternama pada jaman dulu, dan hingga
kini pun masih sangat ramai.

ISO 100 f/7.1 Speed 1/400

76

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

77

ISO 100 f/6.3 Speed 1/160

ISO 100 f/9 Speed 1/400

ISO 100 f/6.3 Speed 1/200

ISO 1000 f/8 Speed 1/640

ISO 100 f/4.5 Speed 1/60

ISO 1250 f/8 Speed 1/640

ISO 100 f/5 Speed 1/100

ISO 100 f/5 Speed 1/250


Secara umum jalan ini dibagi dalam 3 (tiga) kawasan yaitu kawasan pertama mulai jembatan Berok
hingga perempatan Duwet (sekarang Gendingan), kawasan kedua mulai perempatan Gendingan hingga
simpang enam Bodjong (area taman di Jl Depok, Jl. Thamrin, Jl. Tanjung, Jl. Piere Tendean, dan 2 ujung Jl.
Pemuda), kemudian kawasan ketiga dari simpang enam tadi hingga Wilhelmina Plein (sekarang Tugumuda).

Foto-foto Kisah Bodjong Weg ini diambil di kawasan pertama. Mulai Hotel Du Pavillon (Dibya Puri)
hingga perempatan Jl. Gendingan. Bangunan lama yang masih terlihat bagus dan terawat tinggal Toko
Oen. Sementara lainnya tertutup oleh bangunan baru atau bahkan sudah dirobohkan dan diganti baru.

78

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

79

ISO 3200 f/3.5 Speed 1/40

Foto atas : Suasana permainan Ombak Banyu di Dugderan yang rutin dilaksanakan di Jl. Pemuda.

80

DugDer Online Photography Magazine

DugDer Online Photography Magazine

81

LAPAK
Bee Kaos Fotografi Semarang
Kaos Fotografi Indonesia
0857 0003 3648
www.beekaos.com

Teguh Setiawan Blantik Kamera


Jual Beli Kamera
Perum 369 View No. 9, Mangunharjo
Jl. Kompol Soekanto, Semarang.
081901801873 / 089622110354

Angkringan Kamera

Jual Beli Kamera


Jl. Condrorejo RT. 5 RW. 10, Muktiharjo Kidul,
Pedurungan, Semarang
085641488877 / 082137774222

Hanief Firmansyah Saputra


Digital Camera SLR Service
JL. Gunung Jati Tengah V NO. 256
Perum Mangkang, Semarang
085291604458

82

DugDer Online Photography Magazine

LUMOS Photography Matters


Aksesoris Perlengkapan Fotografi
Griya Banyumanik Asri No. 5, Semarang
08156521938

Digimage Sensor Cleaning

Jasa pembersihan sensor kamera


Jl. Slamet No. 11a, Candi Baru, Semarang
08122916106

Kedai Kamera Semarang

One Stop Service Camera Digital


Jl. Pramuka Gang Dawung III RT 2 RW 2 Pudak Payung,
Semarang
085727070589 / 081227742717

Titik Fokus Semarang


Rental Kamera dan Lensa
088808338380

DugDer Online Photography Magazine

83

1/8000

DugDer menerima kontribusi berupa foto dan teks dari pembaca.


Artikel dapat dikirimkan ke:

dugder@kfsemarang.com
DugDer Edisi 2 - Maret 2014

WANITA HEBAT

84

DugDer Online Photography Magazine

Anda mungkin juga menyukai