Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

Kasus pada skenario 1 merupakan kasus di bidang Penyakit Mulut (Oral


Manifestations) dengan pasien datang dan mengeluhkan adanya
lepuhan yang banyak, mulai kecil kemudian membesar, bahkan
ada yang sudah menyatu. Lokasi awal lepuhan berada pada
mulut bagian kiri namun juga sampai pada kulit luar, dan terasa
nyeri. Karena kondisi tersebut pasien merasa terganggu, susah
makan

dan

berbicara,

sehingga

badannya

semakin

hari

bertambah lemah, diagnosis pada ksus adalah Herpes Labialis.


Herpes Labialis adalah lesi

yang terdapat di sekeliling bibir, terjadi

pengelompokan vesikel-vesikel lokal, biasanya pada perbatasan mukokutan bibir.


Vesikel kemudian pecah, meninggalkan luka yang rasanya sakit dan menyembuh
tanpa jaringan parut. Gejala awal yang timbul dari penyakit ini seperti gatal,
kemerahan, meningkatnya sensitifitas atau rasa kesemutan yang terjadi selama 2
hari sebelum lukanya tampak. Gejala lainnya adalah kesemutan pada wilayah
bibir, luka kecil (lecet) pada bibir dan mulut yang tidak terlalu besar, kulit
terkelupas, dan timbul kerak yang berlebihan, rasa gatal dan iritasi pada daerah
bibir dan mulut, rasa sakit / nyeri pada daerah bibir dan mulut.
Penyebab herpes labialis adalah virus herpes

simpleks. Virus herpes

simpleks (VHS) merupakan virus DNA. Virus ini terdiri dari dua kelompok
utama yang dapat menginfeksi manusia, yaitu VHS tipe 1 dan tipe 2.Virus herpes
simpleks tipe I dapat menyebabkan herpes labialis atau penyakit herpes yang

50

51

bermanifestasi pada rongga mulut manusia. Sedangkan virus herpes simpleks tipe
II biasanyamenyebabkan herpes padaalatkelamin. Tetapi, beberapatipedari VHS
tipe II ini juga dapat menyebabkan luka pada daerah wajah / rongga mulut dan
alat kelamin.
Pada manusia, VHS bersifat laten atau dormant dan dapat mengalami
reaktivasi. Kemungkinan terjadi rekurensi lesi sebesar 30-40%. Lesi infeksi pada
rongga mulut manusia bermanifestasi dalam dua bentuk, yaitu lesi yang sering
terjadi pada daerah di dekat bibir yang dikenal dengan nama herpes labialis atau
cold sore dan lesi pada rongga mulut yang disebut infeksi herpes simpleks
intraoral.
Alur perjalanan HSV ini dimulai saat virus masuk pada mukosa yanng
rentan. Kerentanan mukosa ini dipengaruhi oleh nutrisi, usia, dan juga kebiasaan
seperti merokok dan konsumsi alkohol yang tidak terkendali. Kemudian virus
masuk pada epitel kulit dan melakukan peleburan. Pada kasus-kasus tertentu virus
yang mengalami peleburan dalam epitel langsung masuk dalam membran sel dan
mereplikasi diri, sehingga sel banyak yang mengalami kematian sehingga infeksi
berkembang luas. Pada penjalaran ini apabila dilakukan pemberian obat virus
akan mati dan tidak berulang. Namun, kebanyakan kasus HSV ini menjadi
rekuren dalam tubuh.
Rekurentnya virus disebabkan karena virus yang menginfeksi ujung syaraf
sensorik sehingga infeksi masuk pada inti neuron pada ganglia sensosik. Sehingga
pada kondisi-kondisi tertentu seperti strees, demam, flu, alergi makanan pada
orang-orang tertentu virus akan dengan mudah kembali menginfeksi dan hal ini

51

apabila tidak mendapatkan perawatan berkesinambungan dengan acyclovir setiap


hari selama satu tahun akan mudah kambuh.

Anda mungkin juga menyukai