Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah

: SMA

Mata Pelajaran

: Kimia

Kelas/Semester

: XI/Ganjil

Materi pokok

: Termokimia

Sub Materi

: Kekekalan Energi, Reaksi Endoterm dan Eksoterm

Alokasi Waktu

: 1 x 20 menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi Dasar
3.4 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan
diagram tingkat energi.
4.4 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm.

Indikator
3.4.1

Menjelaskan hukum/azas kekekalan energi.

3.4.2

Membedakan sistem dan lingkungan.

3.4.3

Menjelaskan perubahan entalpi (H) sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap.

3.4.4

Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dan reaksi yang


membutuhkan kalor (endoterm) melalui percobaan.

3.4.5

Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi molar.


4.4.1.

Terampil dalam melakukan percobaan untuk membedakan reaksi eksoterm dan

endoterm.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.4.1
Setelah melakukan pembelajaran siswa diharapkan dapat menjelaskan hukum/azas
3.4.2

kekekalan energi dengan tepat.


Setelah melakukan pembelajaran siswa diharapkan dapat membedakan sistem dan

3.4.3

lingkungan dengan tepat.


Setelah memperoleh beberapa data siswa diharapkan dapat menjelaskan perubahan

3.4.4

entalpi (H) sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap dengan benar.
Setelah melakukan diskusi kelas siswa diharapkan dapat membedakan reaksi yang
melepas kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm) melalui

3.4.5

percobaan dengan tepat.


Setelah melakukan diskusi kelas siswa diharapkan mampu menjelaskan macam-

4.4.1

macam perubahan entalpi molar dengan benar.


Setelah melakukan percobaan siswa diharapkan dapat membedakan reaksi eksoterm
dan reaksi endoterm

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Azas kekekalan energi
2. Reaksi eksoterm dan endoterm
3. Kalor reaksi (H)
4. Entalpi

Rincian dari Materi Pokok

Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi. fokus
bahasannya meliputi jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh sejumlah pereaksi tertentu dan
cara pengukuran reaksi tersebut.
1. Hukum Kekekalan Energi
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja. Pada sistem yang melakukan
kerja sebagian energi digunakan untuk melakukan kerja dan sebagian lagi disimpan yang
disebut energi dalam (W)n.
Menurut hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan,
tetapi energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Dengan demikian,
tidak ada energi yang hilang tetapi hanya berubah bentuk. Jumlah total energi yang dimiliki
oleh suatu sistem disebut entalpi (H). Bila sistem mengalami perubahan pada tekanan tetap,
maka besarnya perubahan kalor disebut entalpi (H).
Dalam setiap materi terkandung energi dengan kualitas dan kuantitas yang berbedabeda. Energi yang terkandung dalam tiap materi dalam bentuk energi kinetik atau energi
potensial. Misalnya energi yang digunakan untuk menggerakkan partikel-partikel dan energi
yang digunakan untuk mengadakan interaksi dalam molekul atau energi dalam (internal
energi). Melalui proses kimia, energi tersebut dapat diubah menjadi energi bentuk lain,
seperti: energi panas, energi mekanik (gerak), energi listrik, dan energi cahaya. Jumlah energi
dari semua bentuk energi yang dimiliki zat disebut entalpi standar, dinyatakan dengan notasi
H (heat contents = isi panas). Perbedaan entalpi standar yang terdapat dalam tiap zat
menyebabkan terjadinya reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Besarnya entalpi standar yang
terkandung dalam tiap zat tidak dapat diukur. Oleh karena itu, dalam pelajaran termokimia
tidak menghitung besarnya entalpi standar yang dimiliki suatu zat, melainkan berapa besar
perubahan entalpi standar yang menyertai suatu reaksi kimia. Perubahan entalpi standar yang
menyertai suatu reaksi dinyatakan dengan notasi H (Delta H).
Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut perpindahan
energi, yaitu sistem dan lingkungan. Sistem adalah segala sesuatu yang diperhatikan (objek)
dan dipelajari, sedangkan hal-hal diluar sistem yang dapat mempengaruhi sistem adalah
lingkungan. Berasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu (1) sistem terbuka: suatu sistem yang memungkinkan terjadi pertukaran kalor
dan materi antara sistem dengan lingkungan, (2) sistem terisolasi: suatu sistem yang
memungkinkan terjadi pertukaran kalor tetapi tidak terjadi pertukaran materi, (3) sistem

tertutup : suatu sistem yang tidak memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan materi
antara sistem dan lingkungan.
Reaksi eksoterm ialah reaksi yang membebaskan panas. Reaksi eksoterm terjadi jika
entalpi standar zat-zat yang bereaksi lebih besar dari entalpi standar zat-zat hasil reaksi.
Sehingga pada perubahan kimia sebagian energi dibebaskan ke lingkungan. Bila sistem
menerima kalor, maka q bertanda positif, dan bila sistem melepaskan kalor, maka q bertanda
negatif. Jika pada suatu proses kalor berpindah dari lingkungan ke sistem, maka proses itu
disebut proses endoterm. Jika pada suatu proses kalor berpindah dari sistem ke lingkungan,
maka proses itu disebut proses eksoterm. Pada reaksi eksoterm, karena mengeluarkan kalor
maka entalpi standar hasil reaksi (Hh) lebih kecil daripada entalpi standar pereaksi (Hp),
sehingga H negatif. H < 0 (karena Hp > Hh). Pada reaksi endoterm, karena menyerap kalor
dari lingkungan, maka entalpi standar hasil reaksi bertambah besar, sehingga Hh > Hp, jadi
H positif. H > 0 (karena Hp < Hh).
2. Entalpi dan perubahannya
Entalpi adalah Ukuran sifat termodinamik suatu sistem yang sama dengan jumlah energi
dalam sistem tersebut dengan hasil kali tekanan dan volumenya.
H = U + PV
Perubahan Entalpi
Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan entalpi (H).
Untuk reaksi A B
H = H produk H pereaksi
H = HB HA
Jika reaksi dilakukan pada tekanan (P) yang tetap, maka perubahan entalpi reaksinya
sama dengan kalor yang diserap atau dilepaskan oleh sistem pada reaksi tersebut.
Persamaan Termokimia
Persamaan termokimia merupakan persamaan kimia setara berikut harga perubahan
entalpinya yang menggambarkan suatu reaksi kimia. Persamaan termokimia harus melibatkan
fasa atau wujud zat-zat yang bereaksi, karena harga perubahan entalpi reaksi dipengaruhi oleh
wujud zat
Contoh:

2H2 (g) + O2 (g) 2H2O(l)

H = 571,1 Kj

2H2 (g) + O2 (g) 2H2O(g)

H = 483,7 kJ

Jika persamaan termokimia dikalikan suatu bilangan tertentu yang menyatakan kelipatan
jumlah mol zat dalam reaksi, maka nilai H merupakan kelipatan dari bilangan itu. Contoh :
Reaksi pembentukan gas ammonia
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)

H = 91,8 kJ

Misalnya, jumlah mol zat pereaksi dinaikkan menjadi dua kali semula, maka:
2N2(g) + 6H2 (g) 4NH3 (g)

H = 183,6 kJ

Persamaan termokimia reaksi eksoterm dengan zat-zat yang sama merupakan kebalikan
dari reaksi endoterm dan sebaliknya, sehingga harga H reaksinya memiliki harga yang sama,
tetapi tandanya berbeda (positif dan negatif).
Contoh:
H2 (g) + Cl2 (g) 2HCl(g)

H = 185 kJ (eksoterm)

2HCl(g) H2 (g) + Cl2 (g)

H = +185 kJ (endoterm)

Perubahan Entalpi Standar


Perubahan entalpi standar adalah perubahan entalpi pada suatu reaksi kimia yang diukur
pada keadaan standar (suhu 25oC dan tekanan 1 atm). Perubahan entalpi standar
dilambangkan dengan Ho
a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar
Perubahan entalpi pembentukan standar adalah

perubahan entalpi reaksi

pembentukan satu mol senyawa dari unsur-unsurnya yang diukur pada keadaan standar
(suhu 25oC dan tekanan 1 atm). Lambangnya: Hf o (f diambil dari kata formation).
Contoh :
Hf o Na(g)

= 107,76 kJ/mol

Hf o Na(s)

=0

Hf o CH3COOH(l)

= 488 kJ/mol

Hf o NaCl(s)

= 411,10 kJ/mol

Secara umum, reaksi pembentukan suatu senyawa mempunyai Hf o yang negatif.


Beberapa senyawa yang mempunyai Hf o positif antara lain HI, HCN, Au2O3, CS2,
semua hidrokarbon tidak jenuh, dan semua oksida nitrogen

b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar


Perubahan entalpi penguraian standar adalah perubahan entalpi reaksi penguraian satu
mol senyawa menjadi unsur-unsurnya yang diukur pada keadaan standar (suhu 25oC dan
tekanan 1 atm).

Lambangnya: Hd o (f diambil dari kata dissociation).

Reaksi

penguraian merupakan kebalikan dari reaksi pembentukan. Jika perubahan entalpi


pembentukan standar negatif, maka perubahan entalpi penguraian standar untuk zat yang
sama adalah positif dan sebaliknya.
Contoh:
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)
maka Hfo NH3 = 46 kJ/mol dan

H = 92 kJ
Hdo NH3 = + 46 kJ/mol

c. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar


Perubahan entalpi penguraian standar adalah perubahan entalpi dalam pembakaran
sempurna suatu zat yang diukur pada keadaan standar (suhu 25oC dan tekanan 1 atm).
Lambangnya: Hco (f diambil dari kata combustion). Reaksi pembakaran adalah reaksi
suatu zat dengan oksigen (O2) menghasilkan kalor dan zat hasil reaksi tertentu. Contoh :
Pembakaran sempurna gas metana (CH4)
CH4 (g) + 2O2 (g) CO2 (g) + 2H2O(l)

HCo = 393,5 kJ/mol

Menghitung Perubahan Entalpi Berdasarkan Perubahan Entalpi Standar


Data perubahan entalpi pembentukan standar dapat digunakan untuk menghitung perubahan
entalpi (H ) suatu reaksi kimia.
Jika suatu persamaan kimia dinyatakan dengan Pereaksi Hasil reaksi dan harga Hf

masing-masing zat yang terlibat dalam reaksi tersebut diketahui, maka


H reaksi = Hf o hasil reaksi Hf o pereaksi. Contoh Soal. Diketahui:
Hf o C2H5OH
Hf o CO2
Hf o H2O

= 266 kJ
= 394 kJ
= 286 kJ

Berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar zat-zat di atas, hitung perubahan
entalpi untuk reaksi berikut.
C2H5OH + 3O2 2CO2 + 3H2O
Penyelesaian

H reaksi = Hf o hasil reaksi Hf o pereaksi


= {2 Hf o CO2 + 3 Hf o H2O} {Hf o C2H5OH + Hf o O2}
= {2 (394 kJ) + 3 (286 kJ)} {394 kJ + 0)
= 1.380 Kj
Jadi, perubahan entalpinya adalah 1.380 kJ
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan

: Scientific

2. Model

: Discovery Learning

3. Metode

: Diskusi dan penugasan.

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media.
ppt.
2. Alat/Bahan
Papan tulis, Spidol.
3. Sumber Belajar

Buku kimia SMA: Justiana, Sandri. 2009. Kimia 2. Jakarta : Yudhistira

Buku Penunjang:
-

Buku pegangan Kimia jilid 2, Buku Kimia Penunjang Aktifitas


Siswa, dan hands out

Lembar kerja

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama: (2 jam pelajaran)
Kegiatan

Waktu

Deskripsi Kegiatan

(menit)
5

Pendahulua
n

1. Guru

memberikan

salam

(Keterampilan

membuka dan menutup pelajaran)


2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Waktu
(menit)

4. Guru memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan


untuk menuntun siswa dalam mempelajari topik yang akan
Inti

dibahas pada pertemuan hari ini.


Mengamati
1. Guru menjelaskan konsep hukum kekekalan energi kepada
siswa melalui metode ceramah.
2. Guru menjelaskan tentang sistem dan lingkungan serta
reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
3. Siswa mengamati penjelasan yang disampaikan guru.
Menanya
1. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya mengenai
materi tersebut.
2. Siswa mengajukan pertanyaan yang menurutnya belum
paham.
Mengumpulkan informasi/Mencoba
1. Guru memberikan suatu pertanyaan atau isu yang
berhubungan dengan materi dan siswa diminta untuk
menganalisis pertanyaan tersebut secara mandiri
2. Guru memerintahkan siswa untuk berpasangan dengan
siswa lain (teman satu meja), siswa diminta mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan yang telah dipikirkan secara
mandiri sebelumnya
3. Melalui proses belajar mengajar, siswa berdiskusi untuk
membahas jawaban dari pertanyaan mengenai reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm serta menganalisis kalor
reaksi (H) maupun entalpi molar.
Menalar/Mengasosiasi
1. Guru menunjuk secara acak pasangan siswa untuk maju
dan menyampaikan hasil diskusinya ke depan kelas. Hal
ini bertujuan agar setiap pasangan siswa dapat berbagi
pengetahuan pada seluruh pasangan siswa satu kelas.

80

Kegiatan

Waktu

Deskripsi Kegiatan
2. Siswa

mempresentasikan

hasil

(menit)
diskusinya

untuk

menyamakan persepsi dengan seluruh teman satu kelas.


Mengkomunikasikan
1. Mengkomunikasikan Siswa dengan bimbingan guru
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk
penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang
Penutup

berkinerja baik
1. Menyimpulkan kata-kata kunci: Azas kekekalan energi,

energi dalam, sistem, lingkungan, kalor, kerja, entalpi dan


perubahan entalpi serta sifat-sifat reaksi eksoterm dan
endoterm.
2. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah dari buku paket
siswa untuk pertemuan berikutnya.
3. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertemuan Kedua: (2 jam pelajaran)
Kegiatan

Waktu

Deskripsi Kegiatan

(menit)
5

Pendahulua
n

1. Guru

memberikan

salam

(Keterampilan

membuka dan menutup pelajaran)


2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini
4. Guru memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan
untuk menuntun siswa dalam mempelajari topik yang akan
Inti

dibahas pada pertemuan hari ini.


Mengamati
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, prosedur dan
tata tertib dalam melakukan percobaan.
2. Siswa mengamati dan menjalankan instruksi dari guru.

80

Kegiatan

Waktu

Deskripsi Kegiatan

(menit)

Menanya
1. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya mengenai
materi tersebut.
2. Siswa mengajukan pertanyaan yang menurutnya belum
dapat dipahami.
Mengumpulkan informasi/Mencoba
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Siswa melakukan percobaan untuk mengamati perubahan
dari reaksi eksoterm dan reaksi endoterm sesuai dengan
LKS.
2. Siswa melakukan diskusi kelas untuk membahas reaksi
eksoterm dan endoterm.
3. Siswa mengumpulkankan beberapa hal yang belum
diketahui dari literatur yang didapat.
Menalar/Mengasosiasi
1. Guru menunjuk secara acak kelompok siswa untuk maju
dan menyampaikan hasil diskusinya ke depan kelas.
2. Siswa

mempresentasikan

hasil

diskusinya

dari

percobaannya untuk menyamakan persepsi dengan seluruh


teman satu kelas.
Mengkomunikasikan
1. Siswa menyimpulkan sifat-sifat reaksi eksoterm dan
Penutup

endoterm dari hasil pembelajan tersebut.


1. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah dari buku paket

siswa untuk pertemuan berikutnya.


2. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
H. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1. Jenis/teknik penilaian
No
1.

Aspek
Sikap

Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
- Observasi Kerja Lembar pengamatan sikap

Keterangan

No

Aspek

2.

Pengetahuan

3.

Ketrampilan

Teknik Penilaian
Kelompok
- Penugasan
- Tes Tertulis
- Kinerja
Presentasi
- Laporan Praktik

Bentuk Instrumen
(observasi)
- Soal Penugasan
- Soal Objektif
- Kinerja Presentasi
- Rubrik Penilaian

Keterangan

2. Bentuk Instrument
a. Lembar Pengamatan Sikap
1. Pengamatan Perilaku Ilmiah
Skor
No.

Aspek yang dinilai

Keterangan
1

1. Rasa ingin tahu

2. Ketelitian dalam menggunakan data hasil


percobaan dan melakukan perhitungan

3. Ketekunan/ keuletan dalam belajar baik


secara kelompok maupun individu dalam
menyelesaikan masalah yang ada di LKPD.

4. Kejujuran dalam mengolah data untuk


membuktikan suatu larutan asam basa
menyelesaikan masalah yang ada di LKPD
Nilai Siswa = (Jumlah skor/12) x 4
b. Rubrik Penilaian Perilaku

No
1.

Aspek yang
dinilai
Menunjukkan

Rubrik
3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif

rasa ingin tahu

dalam dalam kegiatan kelompok


2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias,
dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika
disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah didorong

2.

Ketelitian dan
hati-hati

untuk terlibat
3. mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, hati-hati dalam
melakukan percobaan
2. mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang hati-hati
dalam melakukan percobaan
1.

Ketekunan dan
tanggungjawab
dalam belajar
dan bekerja
baik secara
individu

mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang hati-

hati dalam melakukan percobaan


3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang
bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun
belum menunjukkan upaya terbaiknya
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas, dan tugasnya tidak selesai

maupun
4

berkelompok
Berkomunikasi

3. aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan gagasan atau


ide, menghargai pendapat siswa lain
2. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan
atau ide, menghargai pendapat siswa lain
1. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan
atau ide, kurang menghargai pendapat siswa lain

Nilai Anak =

Jumlah skor siswa


12

X4

Jakarta, 07 Januari 2013


Kepala SMA Negeri Semarang

Guru Mata Pelajaran KIMIA

Dr. Sarwo Edy Nugroho, M.Pd

Sri Ismawati, M,Pd

NIP.1234567890

NIP.1234567899

Catatan Kepala Sekolah

LAMPIRAN
LEMBAR KERJA SISWA
Reaksi eksoterm dan Endoterm
Hari/Tanggal percobaan :
Tujuan Percobaan
: Mengamati reaksi yang bersifat eksoterm dan endoterm
Dasar Teori
:
Reaksi eksoterm adalah suatu reaksi yang melepaskan kalor,sedangkan reaksi
endotrm adalah reaksi yang menyerap kalor. Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau
kapur tohor, CaO(s)Dimasukan ke dalam air.
CaO(s) + H2O(l) => Ca(OH)2(aq)
Reaksi di atas eksoterm, berarti sejumlah kalor yang berasal dari sistem lepas ke
lingkungan. Kandungan kalor sistem menjadi berkurang.
Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, Na4Cl.
NH4Cl(s) + Air => NH4Cl(aq)
Sistem menyerap sejumlah kalor dari lingkungan sekitar, sehingga jika wadah
reaksi kita raba, terasa dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kalor setelah reaksi lebih besar
dibanding sebelum reaksi. Contoh yang lebih sederhana dari perubahan fisis. Mungkin
contoh ini dapat memberikan penjelasan lebih baik tentang terjadinya perpindahan kalor
dari lingkungan ke sistem atau sebaliknya. Air mendidih mengandung kalor lebih banyak
dibandingkan dengan es. Bila jari disentuhkan ke dalam air mendidih, akan terasa panas.
Rasa panas itu disebabkan oleh adanya perpindahan kalor dari air mendidih ke jari.
Sebaliknya, jika jari menyentuh es, akan terasa dingin. Rasa dingin itu disebabkan oleh
perpindahan kalor dari jari ke es. Peristiwa yang sebenarnya terjadi dapat dinyatakan
sebagai berikut : kalor berpindah dari benda yang bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor
yang terjadi karena adanya perbedaan suhu. Bila dua benda yang berlainan suhu
disentuhkan dan dibiarrkan dalam keadaan demikian, lama-kelamaan kedua benda
memiliki suhu yang sama. Keadaan itu dinamakan kesetimbangan termal. Jadi pada
kesetimbangan termal tidak terjadi lagi perpindahan kalor dari benda satu ke benda
lainnya.

a. Alat dan Bahan :


1.

Gelas 2 buah

2.

Sendok makan

3.

deterjen

4.

Air
b. Langkah Kerja
1. Masukan air sebanyak gelas ke dalam gelas pertama dan kedua
2. Tambahkan 5 sendok deterjen kedalam gelas kedua
3. Aduklah kedua larutan di atas dengan perlahan hingga larut
4. Peganglah gelas-gelas tersebut sehingga dapat mengukur suhu larutan tersebut dingin
atau panas.
c. Tabel Pengamatan/hasil percobaan
N

Zat Yang Ditambahkan

o
1
2

Air
Deterjen

Suhu
(panas/dingin)
Dingin
Panas

d. Pertanyaan
1. Manakah reaksi eksoterm dan endoterm dari kedua reaksi percobaan di atas?
Jawab :
Pada gelas yang berisi air tersebut berguna sebagai gelas pembanding saja dengan gelas
yang kedua. Sebenarnya untuk mengetahui reaksi lain, yaitu reaksi eksoterm dapat
digunakannya urea dan air. Urea dengan air termasuk reaksi eksoterm karena suhu yang
dihasilkan adalah dingin, sedangkan reaksi endoterm adalah deterjen dengan air.
2. Jelaskan perubahan entalpi dan aliran kalor dari reaksi-reaksi percobaan di atas!
Jawab :
reaksi antara air dengan urea mengalami penurunan suhu yang menandakan bahwa
reaksi tersebut adalah reaksi eksoterm (mengalami penurunan suhu) akibat
berpindahnya kalor dari sistem ke lingkungan.
Reaksi Eksoterm : H = HP HR < 0
H (perubahan entalpi)
HP (entalpi produk)
HR (entalpi pereaksi)

Sedangkan antara reaksi air dengan deterjen terjadi kenaikan suhu, yang menandakan
bahwa reaksi tersebut adalah reaksi endoterm (mengalami kenaikan suhu) akibat
berpindahnya kalor dari lingkungan ke sistem.
Reaksi Endoterm : H = HP HR > 0
H (perubahan entalpi)
HP (entalpi produk)
HR (entalpi pereaksi)

h.Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan diatas!
Jawab:
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa, air dengan deterjen merupakan larutan yang
bersifat endoterm, setelah dicampur dengan air lingkungannya/ gelas menjadi panas (+),
suhu menjadi naik. Dan air dengan Urea merupakan larutan yang bersifat Eksoterm,
setelah dicampur dengan air lingkungannya/ gelas menjadi Dingin (-) suhu menjadi
menurun. Jadi

Reaksi Eksoterm terjadi penurunan suhu karena melepaskan kalor

sedangkan Reaksi Endoterm terjadi kenaikan suhu karena menyerap kalor.

LAMPIRAN PENILAIAN
a. Lembar Pengamatan Sikap
1.

Pengamatan Perilaku Ilmiah


N

Aspek yang dinilai

o
1
2

Rasa ingin tahu (curiosity)


Ketelitian dan kehati-hatian dalam

melakukan percobaan
Ketekunan dan tanggungjawab dalam

Keteranga
n

belajar dan bekerja baik secara individu


4

maupun berkelompok
Keterampilan berkomunikasi pada saat
belajar

Nilai Siswa = (Jumlah skor/12) x 4


Rubrik Penilaian Perilaku
No
1.

Aspek yang
dinilai
Menunjukkan
rasa ingin tahu

Rubrik
3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif
dalam dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah

2.

Ketelitian dan
hati-hati

didorong untuk terlibat


3. mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, hati-hati
dalam melakukan percobaan
2. mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang
hati-hati dalam melakukan percobaan
1. tidak mengamati hasil percobaan sesuai prosedur,

Ketekunan dan
tanggungjawab
dalam belajar
dan bekerja

kurang hati-hati dalam melakukan percobaan


3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik
yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
namun belum menunjukkan upaya terbaiknya

No

Aspek yang
dinilai
baik secara

Rubrik
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan

individu

tugas, dan tugasnya tidak selesai

maupun
4

berkelompok
Berkomunikasi 4. aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan gagasan
atau ide, menghargai pendapat siswa lain
3. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan
gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
1. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan
gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat siswa
lain

4. Penilaian Kinerja Mengamati Produk Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari


No

Aspek Yang Dinilai

.
1.

Menceritakan mengenai hukum kekalan energi

2.

Menuliskan beberapa perbedaan antara reaksi eksoterm da

Ya

Tidak

reaksi endoterm beserta contoh.


3.

Menganalisis perubahan entalpi berdasarkan data-data yang


sudah disediakan.

Nilai Siswa = (Jumlah Ya / 3) x 100

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP


Mata Pelajaran

:.................................................................................

Kelas/Semester

:................................................................................

Tahun Ajaran

:................................................................................

Waktu Pengamatan

: ...............................................................................

Indikator perkembangan sikapreligius,tanggung jawab,peduli,responsif, dansantun


1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
N

Na

ma
Sis

Religius

Tanggug jawab

Peduli

Responsif

Santun

wa
1.
2.
3.
4.
5.
...

Keterangan
1

BT= kurang

MT= sedang

MB= baik

MK= sangat baik


LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran

: KIMIA

Kelas/Program

: X/M-IPA

Kompetensi
N
o

Nama Siswa

Observasi

:
Kinerja

Jml

Presentasi

Skor

Abdus

(2)
4

(3)
4

(4)
4

(5)
3

(6)
24

(7)
4

(8)
3

Isi

Visual

Presentasi

juml

Kerja sama

peduli

Jawab Tangoing

1.

Disiplin

Kejujuran
(1)

(9)
3

10

Shamad
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
PresentasiKelompok
Aspek:
1. Penguasaan Isi
2. Teknik Bertanya/ Menjawab
3. Metode Penyajian
INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1 DAN 2

1. Jujur
a.
b.

Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya


Tidak menutupi kesalahan yang terjadi

2. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
3. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh

b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah


c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
4. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di
sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
5. Kerja sama
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap bersahabat
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan secara bersama dlm
kelompoknya
d. Menghargai pendapat lain
PEDOMAN PENILAIAN:
a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi
awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.

Anda mungkin juga menyukai