Nama Sekolah
: SMA
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI/Ganjil
Materi pokok
: Termokimia
Sub Materi
Alokasi Waktu
: 1 x 20 menit
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi Dasar
3.4 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan
diagram tingkat energi.
4.4 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm.
Indikator
3.4.1
3.4.2
3.4.3
Menjelaskan perubahan entalpi (H) sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap.
3.4.4
3.4.5
endoterm.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.4.1
Setelah melakukan pembelajaran siswa diharapkan dapat menjelaskan hukum/azas
3.4.2
3.4.3
3.4.4
entalpi (H) sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap dengan benar.
Setelah melakukan diskusi kelas siswa diharapkan dapat membedakan reaksi yang
melepas kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm) melalui
3.4.5
4.4.1
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Azas kekekalan energi
2. Reaksi eksoterm dan endoterm
3. Kalor reaksi (H)
4. Entalpi
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi. fokus
bahasannya meliputi jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh sejumlah pereaksi tertentu dan
cara pengukuran reaksi tersebut.
1. Hukum Kekekalan Energi
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja. Pada sistem yang melakukan
kerja sebagian energi digunakan untuk melakukan kerja dan sebagian lagi disimpan yang
disebut energi dalam (W)n.
Menurut hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan,
tetapi energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Dengan demikian,
tidak ada energi yang hilang tetapi hanya berubah bentuk. Jumlah total energi yang dimiliki
oleh suatu sistem disebut entalpi (H). Bila sistem mengalami perubahan pada tekanan tetap,
maka besarnya perubahan kalor disebut entalpi (H).
Dalam setiap materi terkandung energi dengan kualitas dan kuantitas yang berbedabeda. Energi yang terkandung dalam tiap materi dalam bentuk energi kinetik atau energi
potensial. Misalnya energi yang digunakan untuk menggerakkan partikel-partikel dan energi
yang digunakan untuk mengadakan interaksi dalam molekul atau energi dalam (internal
energi). Melalui proses kimia, energi tersebut dapat diubah menjadi energi bentuk lain,
seperti: energi panas, energi mekanik (gerak), energi listrik, dan energi cahaya. Jumlah energi
dari semua bentuk energi yang dimiliki zat disebut entalpi standar, dinyatakan dengan notasi
H (heat contents = isi panas). Perbedaan entalpi standar yang terdapat dalam tiap zat
menyebabkan terjadinya reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Besarnya entalpi standar yang
terkandung dalam tiap zat tidak dapat diukur. Oleh karena itu, dalam pelajaran termokimia
tidak menghitung besarnya entalpi standar yang dimiliki suatu zat, melainkan berapa besar
perubahan entalpi standar yang menyertai suatu reaksi kimia. Perubahan entalpi standar yang
menyertai suatu reaksi dinyatakan dengan notasi H (Delta H).
Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut perpindahan
energi, yaitu sistem dan lingkungan. Sistem adalah segala sesuatu yang diperhatikan (objek)
dan dipelajari, sedangkan hal-hal diluar sistem yang dapat mempengaruhi sistem adalah
lingkungan. Berasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu (1) sistem terbuka: suatu sistem yang memungkinkan terjadi pertukaran kalor
dan materi antara sistem dengan lingkungan, (2) sistem terisolasi: suatu sistem yang
memungkinkan terjadi pertukaran kalor tetapi tidak terjadi pertukaran materi, (3) sistem
tertutup : suatu sistem yang tidak memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan materi
antara sistem dan lingkungan.
Reaksi eksoterm ialah reaksi yang membebaskan panas. Reaksi eksoterm terjadi jika
entalpi standar zat-zat yang bereaksi lebih besar dari entalpi standar zat-zat hasil reaksi.
Sehingga pada perubahan kimia sebagian energi dibebaskan ke lingkungan. Bila sistem
menerima kalor, maka q bertanda positif, dan bila sistem melepaskan kalor, maka q bertanda
negatif. Jika pada suatu proses kalor berpindah dari lingkungan ke sistem, maka proses itu
disebut proses endoterm. Jika pada suatu proses kalor berpindah dari sistem ke lingkungan,
maka proses itu disebut proses eksoterm. Pada reaksi eksoterm, karena mengeluarkan kalor
maka entalpi standar hasil reaksi (Hh) lebih kecil daripada entalpi standar pereaksi (Hp),
sehingga H negatif. H < 0 (karena Hp > Hh). Pada reaksi endoterm, karena menyerap kalor
dari lingkungan, maka entalpi standar hasil reaksi bertambah besar, sehingga Hh > Hp, jadi
H positif. H > 0 (karena Hp < Hh).
2. Entalpi dan perubahannya
Entalpi adalah Ukuran sifat termodinamik suatu sistem yang sama dengan jumlah energi
dalam sistem tersebut dengan hasil kali tekanan dan volumenya.
H = U + PV
Perubahan Entalpi
Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan entalpi (H).
Untuk reaksi A B
H = H produk H pereaksi
H = HB HA
Jika reaksi dilakukan pada tekanan (P) yang tetap, maka perubahan entalpi reaksinya
sama dengan kalor yang diserap atau dilepaskan oleh sistem pada reaksi tersebut.
Persamaan Termokimia
Persamaan termokimia merupakan persamaan kimia setara berikut harga perubahan
entalpinya yang menggambarkan suatu reaksi kimia. Persamaan termokimia harus melibatkan
fasa atau wujud zat-zat yang bereaksi, karena harga perubahan entalpi reaksi dipengaruhi oleh
wujud zat
Contoh:
H = 571,1 Kj
H = 483,7 kJ
Jika persamaan termokimia dikalikan suatu bilangan tertentu yang menyatakan kelipatan
jumlah mol zat dalam reaksi, maka nilai H merupakan kelipatan dari bilangan itu. Contoh :
Reaksi pembentukan gas ammonia
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)
H = 91,8 kJ
Misalnya, jumlah mol zat pereaksi dinaikkan menjadi dua kali semula, maka:
2N2(g) + 6H2 (g) 4NH3 (g)
H = 183,6 kJ
Persamaan termokimia reaksi eksoterm dengan zat-zat yang sama merupakan kebalikan
dari reaksi endoterm dan sebaliknya, sehingga harga H reaksinya memiliki harga yang sama,
tetapi tandanya berbeda (positif dan negatif).
Contoh:
H2 (g) + Cl2 (g) 2HCl(g)
H = 185 kJ (eksoterm)
H = +185 kJ (endoterm)
pembentukan satu mol senyawa dari unsur-unsurnya yang diukur pada keadaan standar
(suhu 25oC dan tekanan 1 atm). Lambangnya: Hf o (f diambil dari kata formation).
Contoh :
Hf o Na(g)
= 107,76 kJ/mol
Hf o Na(s)
=0
Hf o CH3COOH(l)
= 488 kJ/mol
Hf o NaCl(s)
= 411,10 kJ/mol
Reaksi
H = 92 kJ
Hdo NH3 = + 46 kJ/mol
= 266 kJ
= 394 kJ
= 286 kJ
Berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar zat-zat di atas, hitung perubahan
entalpi untuk reaksi berikut.
C2H5OH + 3O2 2CO2 + 3H2O
Penyelesaian
: Scientific
2. Model
: Discovery Learning
3. Metode
Buku Penunjang:
-
Lembar kerja
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama: (2 jam pelajaran)
Kegiatan
Waktu
Deskripsi Kegiatan
(menit)
5
Pendahulua
n
1. Guru
memberikan
salam
(Keterampilan
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Waktu
(menit)
80
Kegiatan
Waktu
Deskripsi Kegiatan
2. Siswa
mempresentasikan
hasil
(menit)
diskusinya
untuk
berkinerja baik
1. Menyimpulkan kata-kata kunci: Azas kekekalan energi,
Waktu
Deskripsi Kegiatan
(menit)
5
Pendahulua
n
1. Guru
memberikan
salam
(Keterampilan
80
Kegiatan
Waktu
Deskripsi Kegiatan
(menit)
Menanya
1. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya mengenai
materi tersebut.
2. Siswa mengajukan pertanyaan yang menurutnya belum
dapat dipahami.
Mengumpulkan informasi/Mencoba
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
1. Siswa melakukan percobaan untuk mengamati perubahan
dari reaksi eksoterm dan reaksi endoterm sesuai dengan
LKS.
2. Siswa melakukan diskusi kelas untuk membahas reaksi
eksoterm dan endoterm.
3. Siswa mengumpulkankan beberapa hal yang belum
diketahui dari literatur yang didapat.
Menalar/Mengasosiasi
1. Guru menunjuk secara acak kelompok siswa untuk maju
dan menyampaikan hasil diskusinya ke depan kelas.
2. Siswa
mempresentasikan
hasil
diskusinya
dari
Aspek
Sikap
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
- Observasi Kerja Lembar pengamatan sikap
Keterangan
No
Aspek
2.
Pengetahuan
3.
Ketrampilan
Teknik Penilaian
Kelompok
- Penugasan
- Tes Tertulis
- Kinerja
Presentasi
- Laporan Praktik
Bentuk Instrumen
(observasi)
- Soal Penugasan
- Soal Objektif
- Kinerja Presentasi
- Rubrik Penilaian
Keterangan
2. Bentuk Instrument
a. Lembar Pengamatan Sikap
1. Pengamatan Perilaku Ilmiah
Skor
No.
Keterangan
1
No
1.
Aspek yang
dinilai
Menunjukkan
Rubrik
3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif
2.
Ketelitian dan
hati-hati
untuk terlibat
3. mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, hati-hati dalam
melakukan percobaan
2. mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang hati-hati
dalam melakukan percobaan
1.
Ketekunan dan
tanggungjawab
dalam belajar
dan bekerja
baik secara
individu
maupun
4
berkelompok
Berkomunikasi
Nilai Anak =
X4
NIP.1234567890
NIP.1234567899
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA SISWA
Reaksi eksoterm dan Endoterm
Hari/Tanggal percobaan :
Tujuan Percobaan
: Mengamati reaksi yang bersifat eksoterm dan endoterm
Dasar Teori
:
Reaksi eksoterm adalah suatu reaksi yang melepaskan kalor,sedangkan reaksi
endotrm adalah reaksi yang menyerap kalor. Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau
kapur tohor, CaO(s)Dimasukan ke dalam air.
CaO(s) + H2O(l) => Ca(OH)2(aq)
Reaksi di atas eksoterm, berarti sejumlah kalor yang berasal dari sistem lepas ke
lingkungan. Kandungan kalor sistem menjadi berkurang.
Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, Na4Cl.
NH4Cl(s) + Air => NH4Cl(aq)
Sistem menyerap sejumlah kalor dari lingkungan sekitar, sehingga jika wadah
reaksi kita raba, terasa dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kalor setelah reaksi lebih besar
dibanding sebelum reaksi. Contoh yang lebih sederhana dari perubahan fisis. Mungkin
contoh ini dapat memberikan penjelasan lebih baik tentang terjadinya perpindahan kalor
dari lingkungan ke sistem atau sebaliknya. Air mendidih mengandung kalor lebih banyak
dibandingkan dengan es. Bila jari disentuhkan ke dalam air mendidih, akan terasa panas.
Rasa panas itu disebabkan oleh adanya perpindahan kalor dari air mendidih ke jari.
Sebaliknya, jika jari menyentuh es, akan terasa dingin. Rasa dingin itu disebabkan oleh
perpindahan kalor dari jari ke es. Peristiwa yang sebenarnya terjadi dapat dinyatakan
sebagai berikut : kalor berpindah dari benda yang bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor
yang terjadi karena adanya perbedaan suhu. Bila dua benda yang berlainan suhu
disentuhkan dan dibiarrkan dalam keadaan demikian, lama-kelamaan kedua benda
memiliki suhu yang sama. Keadaan itu dinamakan kesetimbangan termal. Jadi pada
kesetimbangan termal tidak terjadi lagi perpindahan kalor dari benda satu ke benda
lainnya.
Gelas 2 buah
2.
Sendok makan
3.
deterjen
4.
Air
b. Langkah Kerja
1. Masukan air sebanyak gelas ke dalam gelas pertama dan kedua
2. Tambahkan 5 sendok deterjen kedalam gelas kedua
3. Aduklah kedua larutan di atas dengan perlahan hingga larut
4. Peganglah gelas-gelas tersebut sehingga dapat mengukur suhu larutan tersebut dingin
atau panas.
c. Tabel Pengamatan/hasil percobaan
N
o
1
2
Air
Deterjen
Suhu
(panas/dingin)
Dingin
Panas
d. Pertanyaan
1. Manakah reaksi eksoterm dan endoterm dari kedua reaksi percobaan di atas?
Jawab :
Pada gelas yang berisi air tersebut berguna sebagai gelas pembanding saja dengan gelas
yang kedua. Sebenarnya untuk mengetahui reaksi lain, yaitu reaksi eksoterm dapat
digunakannya urea dan air. Urea dengan air termasuk reaksi eksoterm karena suhu yang
dihasilkan adalah dingin, sedangkan reaksi endoterm adalah deterjen dengan air.
2. Jelaskan perubahan entalpi dan aliran kalor dari reaksi-reaksi percobaan di atas!
Jawab :
reaksi antara air dengan urea mengalami penurunan suhu yang menandakan bahwa
reaksi tersebut adalah reaksi eksoterm (mengalami penurunan suhu) akibat
berpindahnya kalor dari sistem ke lingkungan.
Reaksi Eksoterm : H = HP HR < 0
H (perubahan entalpi)
HP (entalpi produk)
HR (entalpi pereaksi)
Sedangkan antara reaksi air dengan deterjen terjadi kenaikan suhu, yang menandakan
bahwa reaksi tersebut adalah reaksi endoterm (mengalami kenaikan suhu) akibat
berpindahnya kalor dari lingkungan ke sistem.
Reaksi Endoterm : H = HP HR > 0
H (perubahan entalpi)
HP (entalpi produk)
HR (entalpi pereaksi)
h.Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan diatas!
Jawab:
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa, air dengan deterjen merupakan larutan yang
bersifat endoterm, setelah dicampur dengan air lingkungannya/ gelas menjadi panas (+),
suhu menjadi naik. Dan air dengan Urea merupakan larutan yang bersifat Eksoterm,
setelah dicampur dengan air lingkungannya/ gelas menjadi Dingin (-) suhu menjadi
menurun. Jadi
LAMPIRAN PENILAIAN
a. Lembar Pengamatan Sikap
1.
o
1
2
melakukan percobaan
Ketekunan dan tanggungjawab dalam
Keteranga
n
maupun berkelompok
Keterampilan berkomunikasi pada saat
belajar
Aspek yang
dinilai
Menunjukkan
rasa ingin tahu
Rubrik
3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif
dalam dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah
2.
Ketelitian dan
hati-hati
Ketekunan dan
tanggungjawab
dalam belajar
dan bekerja
No
Aspek yang
dinilai
baik secara
Rubrik
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
individu
maupun
4
berkelompok
Berkomunikasi 4. aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan gagasan
atau ide, menghargai pendapat siswa lain
3. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan
gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
1. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan
gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat siswa
lain
.
1.
2.
Ya
Tidak
:.................................................................................
Kelas/Semester
:................................................................................
Tahun Ajaran
:................................................................................
Waktu Pengamatan
: ...............................................................................
Na
ma
Sis
Religius
Tanggug jawab
Peduli
Responsif
Santun
wa
1.
2.
3.
4.
5.
...
Keterangan
1
BT= kurang
MT= sedang
MB= baik
: KIMIA
Kelas/Program
: X/M-IPA
Kompetensi
N
o
Nama Siswa
Observasi
:
Kinerja
Jml
Presentasi
Skor
Abdus
(2)
4
(3)
4
(4)
4
(5)
3
(6)
24
(7)
4
(8)
3
Isi
Visual
Presentasi
juml
Kerja sama
peduli
Jawab Tangoing
1.
Disiplin
Kejujuran
(1)
(9)
3
10
Shamad
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
PresentasiKelompok
Aspek:
1. Penguasaan Isi
2. Teknik Bertanya/ Menjawab
3. Metode Penyajian
INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1 DAN 2
1. Jujur
a.
b.
2. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
3. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh