Anda di halaman 1dari 6

DESALINASI AIR LAUT MENGGUNAKAN PROSES HUMIDIFIKASI DAN

DEHUMIDIFIKASI

I.

LATAR BELAKANG
9
3
Bumi mengandung kandungan air sebesar 1,4 x 10 km atau sekitar lebih
dari 70% dari luas bumi ini, dimana jumlah kandungan air lautnya sebesar 97,5% dari
kandungan air yang ada di bumi (Gleick,P.H, 1996). Berarti sekitar 2,5% merupakan
air tawar (fresh water) yang digunakan oleh semua makhluk hidup yang ada di bumi
ini khususnya bagi umat manusia untuk memenuhi kebutuhannya. ). Saat ini saja,
hampir 40% dari populasi manusia di dunia ini mengalami kesulitan dalam
mendapatkan air tawar (fresh water). ). Penggunaan air yang tidak sehat di negara
negara berkembang menyebabkan sekitar 80 90% berbagai penyakit dan 30%
di antaranya sampai meninggal dunia.
Sehingga diperlukan cara maupun teknologi pengolahan air yang memadai
untuk mendukung ketersediaan air bersih bagi kebutuhan manusia. Dari berbagai
teknologi pengolahan air salah satu proses yang cukup penting yaitu desalinasi. Proses
desalinasi merupakan salah satu pilihan yang tepat sebagi solusi menghasilkan air
tawar dalam mengatasi krisis air bersih terutama air tawar.
Pada makalah ini akan dipaparkan tentang proses desalinasi air laut dengan
metode huminifikasi dan dehuminifikasi berbasis pompa kalor.

II.

TINJAUAN PUSTAKA
A. Desalinasi
Proses menghilangkan garam berlebih dan mineral- mineral terlarut
dari air laut / air payau menjadi air tawar yang dapat dikonsumsi.
B. Humidifikasi
Sebuah proses dalam ilmu keteknik kimiaan dimana pada proses
tersebut terjadi fenomena penambahan kandungan uap air pada aliran gas atau
udara. Atau proses perpindahan air dari fase cair (A) kedalam campuran gas
yeng terdiri dari udara (B) dan uap air.
C. Dehumidifikasi
Proses perpindahan uap air dari campuran udara (B) dan uap air
kedalam air pada fase cair (A).
D. Pompa Kalor
Mesin yang memindahkan panas dari satu lokasi (atau sumber) ke
lokasi lainnya menggunakan kerja mekanis. Sebagian besar teknologi pompa

kalor memindahkan panas dari sumber panas yang bertemperatur rendah ke


lokasi bertemperatur lebih tinggi.
III.

PROSES DESALINASI HUMIDIFIKASI DAN DEHUMIDIFIKASI


Gambar 1. Proses pompa kalor

Pada proses pompa kalor ini memindahkan panas melalui suatu zat yang
bersirkulasi yang disebut dengan refrigeran, yang melewati sebuah siklus penguapan
(evaporation) dan pengembunan (condensation). Sebuah kompresor yang memompa
refrigeran berada diantara dua koil penukar kalor yaitu kondensor dan evaporator. Pada
evaporator,

refrigeran

diuapkan

pada tekanan

rendah dan menyerap

panas dari

lingkungan. Refrigeran kemudian dikompresikan mengalir menuju kondensor, dimana


refrigeran akan diembunkan pada tekanan tinggi.

Gambar 2. Gambar umum Humidifikasi dan dehumidifikasi


Proses yang terjadi pada humidifikasi dimana pada sistem ini air laut umpan dialirkan
menuju kondensor untuk pemanasan awal. Setelah itu air laut kembali dipanaskan oleh suatu
elemen pemanas sebelum disemburkan dalam ruang humidifikasi. Di dalam ruang
humidifikasi uap air mengalami kontak langsung dengan udara kering sehingga terjadi
perpindahan massa. Udara kering yang telah bercampur dengan uap (udara basah /humid air)
ini akan dikondensasikan oleh kondensor. Saat terkondensasi kalor laten dilepaskan oleh
udara basah ke permukaan kondensor. Kalor laten inilah yang digunakan untuk pemanasan
awal air laut umpan dalam kondensor.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Gambar 3. Skema sistem desalinasi


Solar air colector
10. Evaporative condensor
Blower
11. drainer
Humidifier
12,13. fresh water
Sprinkle
14. compresor
Commutator
15. throttle
Cooling water inlet pre-condensor
16. Air condensor
Cooling water outlet pre-condensor
17. Aerofil fan
Outlet of seawater
Pre-condensor

Sistem desalinasi dengan humidifikasi dan dehumidifikasi berbasis pompa kalor


ditunjukkan pada gambar 3. Dimana sistem tersebut terdiri dari 3 bagian utama yaitu kolektor
surya, unit dehumidifikasi dan humidifikasi seta unit pompa kalor. Pada sistem ini udara
dipanaskan denhan kolektor surya yang kemudian dilembabkan oleh humidifier. Udara
lembab kemudian didinginkan melewati pre-condensor dan evaporatif condensor, sehingga
udara mengembun menjadi air tawar. Air laut bertemperatur rendah masuk kedalam precondensor untuk pendinginan awal udara lembab sekaligus pemanasan awal air laut, setelah
itu disemburkan melalui sprinkler ke humidifier untuk menambah kelembaban udara kering
dari kolektor surya. Pada malam hari atau kondisi cahaya matahari tidak memadahi sistem ini
dapat diatur agar udara panas dari kondensor pompa kalor langsung mengalir ke humidifier
tanpa melalui kolektor surya.

Perhitungan
a) Berikut merupakan persamaan yang digunakan untuk menghitung kerja pompa
kalor standar L
COP HP=

mref ( h 2h3 )
Qkond
=h
W komp
mref ( h 2h1 )

Q kondensor

= kalor yang dilepas oleh kondensor (kW )

W komp

= daya kompresor (kW)

m ref

= laju aliran massa refrigeran (kg/s)

h1

= entalpi refrigeran yang keluar evaporator (KJ/Kg)

h2

= entalpi refrigeran yang masuk kondensor (KJ/Kg)

h3

= entalpi refrigeran yang keluar kondensor (KJ/Kg)

b) Proses humidifikasi
Kenaikan entalpi udara spesifik
h=h 2h 1

Kenaikan entalpi udara total


h=ma ( h2h 1 )

Penambahan kadar uap air


w=( w2w1 )

Penambahan kadar uap total


w=ma ( w 2w 1 )

Jumlah kalor yang dilepas


Q12=ma h+mw hw
mw = w
hw =

h2h 1
w2w1

c) Proses dehumidifikasi
Penurunan entalpi udara
h=h 2h 3

Penurunan kadar uap air


w=( w2w3 )

Jumlah kalor yang dilepas


a Q23=m a h+ mw hw

Maka ma = VaA
d) Massa air tawar yang dihasilkan selama proses desalinasi
t

mw = ma ( i o ) dt
0

IV.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


1. Kelebihan
Desain sederhana dan instalansinya mudah
Biaya pemeliharaan dan operasinya relatif kecil
Mampu dikombinasikan dengan energy terbarukan
Memiliki efisiensi tinggi

Dapat digunakan sebagai pengkondisian udara


2. Kekurangan
Tidak cocok untuk aplikasi industri / skala besar
V.

KESIMPULAN
1. Desalinasi merupakan salah satu cara untuk menghasilkan air bersih dengan
menggunakan air laut sebagai bahannya. Desalinasi memiliki metode yang
beragam, salah satunya adalah Humidifikasi dan Dehumidifikasi.
2. Humidifikasi adalah proses perpindahan / penguapan cairan ke dalam
campuran (gas) dan uap cairan karena adanya kontak antara cairan yang
temperaturnya lebih tinggi dengan campurannya.
3. Dehumidifikasi adalah proses sperpindahan / pengembunan uap cairan dari
campuran (uap air dan gas) karena proses pendinginan maupun kontak antara
cairan (yang temperaturnya lebih rendah) dengan campurannya.
4. Desalinasi dengan Humidifikasi dan Dehumidifikasi dalam perkembangannya
dikombinasikan dengan siklus kompresi uap pada pompa kalor.

Anda mungkin juga menyukai